: A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
29 Oktober 2002

Menanti dengan Pengharapan

Topik : -

Nats : Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya (Mazmur 130:5)
Bacaan : Mazmur 130

Ketika menjalani pendidikan militer, saya benci bila harus menunggu. Kami sering diberi aba-aba untuk bergegas keluar dari barak dan berbaris. Di sana kami akan berdiri lalu menunggu, menunggu, dan menunggu aba-aba selanjutnya. Ketika hendak mendapat vaksinasi, kami pun berdiri dalam barisan dan menunggu.

Saya juga sering menunggu di stasiun-stasiun bis dan kereta ketika saya cuti. Saya juga tidak menikmati saat-saat menunggu itu, tetapi penantian ini berbeda. Penantian ini adalah penantian dengan harapan. Dalam penantian itu saya tahu bahwa ketika tiba di rumah nanti, saya akan disambut oleh istri saya Ginny dan orang-orang yang terkasih.

Penantian ini serupa dengan penantian yang dipaparkan oleh penulis Mazmur 130. Ia tengah berada dalam terowongan keputusasaan karena merasa bersalah atas dosa-dosanya (ayat 1-3), tetapi ia telah berdoa serta memperoleh jaminan pengampunan (ayat 4). Selanjutnya ia menjelaskan bahwa Allah sendirilah yang ia nanti-nantikan, bukan pengampunan-Nya saja (ayat 5). Ia menanti dengan pengharapan, seperti seorang penjaga malam yang tahu bahwa matahari akan terbit di pagi hari (ayat 6).

Ketika kita terluka atau tertekan karena dosa-dosa kita, kita dapat menengadah dan menanti dengan penuh harapan. Tuhan akan datang! Entah melalui janji yang langsung dari firman-Nya, nasihat bijak dari seorang teman, atau kesaksian Roh Kudus, Dia pasti akan menjawab kebutuhan-kebutuhan kita, sepasti mentari pagi yang selalu datang untuk menghalau kegelapan malam –Herb Vander Lugt



TIP #10: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab menjadi per baris atau paragraf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA