: A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Ebyasaf | Ebzan | Ecbatana | Ecole Biblique | Eden | EDEN, TAMAN | Eder | Edessa | Edomite | Edrei | Eduth
Daftar Isi
ENSIKLOPEDIA: EDEN, TAMAN

EDEN, TAMAN

EDEN, TAMAN [ensiklopedia]

Lahan yg disediakan Allah bagi Adam untuk tempat tinggalnya. Dari tempat inilah Adam dan Hawa diusir sesudah mereka berbuat dosa.

I. Nama Eden

Naskah Masora mengungkapkan bahwa Allah membuat taman di Eden (gan-be'eden; Kej 2:8), yg mengisyaratkan bahwa taman ini tidaklah melingkupi tanah (daerah) yg sama dengan Eden, tapi harus termasuk dalam lingkungan daerah Eden. Para pengulas LXX dan Vulgata dan pengulas yg kemudian memberi catatan bahwa bagi seorang yg berbahasa Ibrani, nama 'eden mengacu ke arah arti dasar yg sama bunyinya 'kesenangan hati' atau 'menyenangkan hati'. Tapi banyak ahli sekarang berpendapat bahwa Eden bukanlah nama diri, melainkan kata benda biasa yg berasal dari kata Sumer edin, artinya 'dataran', 'padang tandus', yg dipinjam atau langsung dari bh Sumer, atau melalui bh Akad (edinu); jadi taman itu terletak di suatu dataran. Dari letaknya taman itu di Eden, maka namanya disebut 'Taman Eden' (gan'eden); juga 'Taman Allah' (gan-elohim; Yeh 28:13, 31:9) dan 'Taman Tuhan' (gan-YHWH; Yes 51:3). Dalam Kej 2:8 dab dipakai kata gan, artinya 'taman', dan dalam Yes 51:3 'eden sendiri, dan LXX menerjemahkannya paradeisos, dan kata ini nampaknya pinjaman dari kata Persia kuno (bh Avesta) pairidaeza, artinya 'yg berpagar', yg kemudian mendapat arti 'taman, halaman kesukaan', dan dari pemakaian inilah berasal kata Inggris 'paradise' untuk Taman Eden.

II. Sungai-sungai

Suatu sungai mengalir dari Eden, atau dari dataran itu dan mengairi taman itu. Di sana sungai itu terbagi menjadi empat cabang (ra'syim, Kej 2:10; = jamak dari ro'sy). Kata ro'sy artinya 'kepala, puncak, permulaan'. Berbagai tafsiran atas kata itu diberikan oleh para ahli dengan pengertian, baik berupa permulaan dari suatu cabang, seperti pada delta mengikuti arah hilir, atau permulaan maupun titik pergabungan sebuah sungai dengan anak sungainya menuju arah hulu. Tiap penafsiran itu mungkin saja, tapi yg terakhirlah nampaknya yg paling mungkin. Nama keempat sungai itu, yg jelas berada di luar Taman Eden, ialah pisyon (Kej 2:11), gikhon (2:13), khiddeqel (2:14) dan perat (2:14). Kedua sungai yg terakhir disepakati sebagai Tigris dan Efrat. Tapi tentang yg mana S Pison dan Gihon, banyak sungai yg sudah dikemukakan, di antaranya S Nil dan Indus, juga anak-anak S Tigris di Mesopotamia. Data yg tersedia tidak memadai untuk memungkinkan penjabaran mana sungai yg pasti bagi kedua sungai itu.

Kej 2:6 mengatakan bahwa 'ada kabut ('ev) naik ke atas dari bumi, dan membasahi seluruh permukaan bumi itu'. Ada kemungkinan bahwa 'ev adalah sama dengan kata Akad edu, kata pinjaman dari kata Sumer id, artinya 'sungai', yg merujuk kepada sebuah sungai yg mengalir atau menggenangi tanah itu dan menyediakan pengairan alam. Agaknya dapat diterima akal untuk memahaminya terkait dengan bagian dalam dari Taman Eden.

III. Isi taman itu

Tentu ucapan dalam Kej 2:5-6 dapat diterima sebagai mengacu kepada apa yg kemudian terjadi di dalam taman itu. Maka dapatlah dipradalilkan bahwa tersedia suatu lahan berupa tanah yg baik untuk ditanami (sadeh, 'padang') oleh Adam. Di tanah ini harus ditanam tanam-tanaman (TBI semak = siakh) dan tumbuh-tumbuhan (`esev) barangkali yg dimaksud secara berurutan ialah semak-semak dan padi-padian. Ada juga pepohonan dari segala macam, baik yg indah-indah maupun aneka macam pohon buah-buahan (Kej 2:9) dan di tengah-tengah taman itu ada dua pohon istimewa, yaitu pohon kehidupan -- jika buah pohon ini dimakan, maka manusia itu hidup untuk selamanya (Kej 3:22) -- dan pohon pengetahuan tentang yg baik dan yg jahat -- buah pohon ini secara khusus dilarang dimakan (Kej 2:17; 3:3).

Sudah banyak pandangan yg dikemukakan mengenai arti'pengetahuan tentang yg baik dan yg jahat' ini. Satu dari pandangan yg paling umum mengartikannya sebagai pengetahuan tentang yg benar dan yg salah. Tapi sukar untuk membayangkan Adam belum mempunyai kualitas itu, dan jika belum mempunyainya, mengapa dia dilarang untuk memperolehnya? Orang lain menghubungkannya dengan pengetahuan duniawi, yg didapati manusia pada usia akil balik, yg dapat dipakai ke arah yg baik dan arah yg jahat. Pandangan lain menerima ungkapan 'yg baik dan yg jahat' sebagai contoh dari bahasa kiasan, di mana sepasang kata mengartikan keseluruhan, justru berarti 'setiap hal' dan dalam kait naskah ini berarti segala pengetahuan. Yg menentang ini ialah kenyataan bahwa Adam sesudah memakan buah dari pohon itu, tidak memperoleh segala pengetahuan. Suatu pandangan lain melihat ini melulu pohon biasa, yg dikhususkan Allah untuk menjadi ujian susila bagi manusia, yg 'akan memperoleh pengetahuan tentang yg baik dan yg jahat melalui pengalaman yg selaras dengan hal, apakah dia tetap taat, atau jatuh dalam kemurtadan' (TAMK 1, hlm 85 dst). Ada juga binatang-binatang dalam taman itu, ternak (behema), dan binatang-binatang hutan (Kej 2:19, 20); barangkali yg dimaksud mungkin adalah binatang-binatang jinak. Burung-burung juga ada di sana.

IV. Daerah sekitar taman

Ada tiga daerah disebut terkait dengan keempat sungai itu. Tigris dikatakan mengalir 'di sebelah timur Asyur' (qidmat 'asysyur, harfiah 'di hadapan asysyur'; Kej 2:14), yaitu suatu ungkapan yg bisa berarti 'di antara asysyur dengan si pengamat'. Nama 'asysyur dapat menunjuk kepada negara Asyur, yg pertama kalinya timbul pada awal milenium 2 sM, atau kota Asyur, yaitu Qal'at Syarqat modem di tepi barat S Tigris, ibukota pertama dari Asyur, yg sedang berkembang pada awal milenium 3 sM. Kendati skala luas kota yg sekecil-kecilnya pun, kota Asyur mungkin sekali terletak pada kedua tepi S Tigris, maka mungkin kota itulah yg dimaksud dan bahwa ungkapan S Tigris ada di sebelah timur Asyur adalah tepat.

Kedua, S Gihon dikatakan mengalir mengelilingi savav, 'seluruh tanah Kusy' (kusy, Kej 2:13). Kusy dalam Alkitab biasanya mengartikan Etiopia dan umumnya diterima dalam bagian ini mempunyai makna itu. Tapi ada suatu daerah di sebelah timur Tigris, yg menjadi daerah asal orang Kas pada milenium 2, yg mempunyai nama itu juga, dan inilah anti yg mungkin berlaku dalam bagian ini.

Ketiga, S Pison dikatakan (lih di atas) mengalir mengelilingi seluruh tanah Hawila (Kej 2:11). Ada disebut beberapa hasil dari tempat ini, yaitu: emas, *damar bedolah dan batu krisopras (Kej 2:11-12); yg terakhir ini artinya kurang pasti. Karena damar bedolah biasanya dianggap mengartikan semacam damar yg harum baunya, suatu hasil khas dari tanah Arab, dan pemakaian dua kali lagi nama Hawila dalam Alkitab menunjuk kepada bagian-bagian tanah Arab juga, maka paling kerap damar bedolah itu diterima dalam kait naskah ini juga menunjuk kepada sebagian jazirah Arab.

V. Letak Taman Eden

Teori-teori mengenai letak Taman Eden sudah banyak dikemukakan. Pandangan yg paling umum dipegang, oleh Calvin umpamanya, dan pada masa-masa terakhir ini oleh Friedrich Delitzsch dan yg lain-lain, ialah pandangan bahwa taman itu terletak di suatu tempat di Mesopotamia selatan. Maka Pison dan Gihon merupakan, atau, sungai galian yg menghubungkan Tigris dan Efrat, yg merupakan anak-anak sungai yg menghubungkan keduanya, atau, dalam suatu teori lain, Pison merupakan badan sungai dari Teluk Persia ke Laut Merah, yg mengelilingi jazirah Arab. Teori-teori ini mempradalilkan bahwa keempat 'rosy' dalam Kej 2:10 adalah anak-anak sungai yg bersatu dalam satu aliran utama, yg kemudian bermuara di Teluk Persia. Tapi kelompok teori lain mengambil 'rosy' menunjuk kepada anak-anak sungai yg bercabang dari suatu sumber umum asli yg dipradalilkan, dan berusaha menentukan tempat taman itu di daerah Armenia, yg dari situ bersumber kedua S Tigris dan Efrat. Lalu kedua S Pison dan Gihon dijabarkan dengan beberapa sungai kecil di Armenia dan Trans-Kaukasia, dan dalam beberapa teori dengan pengertian yg diperluas, sambil mempradalilkan bahwa penulis Kej tidak tahu tempat taman itu yg pasti secara geografis, dijabarkan dengan sungai-sungai lain seperti Indus dan bahkan Gangga.

Ungkapan 'di Eden, di sebelah timur' (Kej 2:8), harfiah 'di Eden, di hadapan muka', artinya bisa, atau, taman itu ada di bagian timur Taman Eden, atau Taman Eden ialah di sebelah timur dari titik pandang si pencerita, dan ada pengulas yg membaca bagian ini begini, 'di Eden pada zaman purba', tapi entah yg mana pun yg tepat, karena alpanya kepastian arti dari petunjuk-petunjuk lain mengenai tempat itu, keterangan yg diberikan ini tak dapat mengurangi kegelapan pengertian ini.

Jika memang air bah meliputi seluruh dunia seperti diisyaratkan oleh berita Alkitab, maka ciri-ciri geografis yg akan membantu dalam penjabaran tempat letak Eden harus sudah berubah. Maka mengingat adanya kemungkinan itu, tempat letaknya Eden tetap tidak diketahui.

VI. Dilmun

Di antara naskah-naskah sastra Sumer yg ditemukan 50 thn yg lalu di Nippur di selatan Babel, ada sebuah naskah yg memberi keterangan tentang Dilmun, sebagai tempat yg menyenangkan; di sana tidak dikenal penyakit ataupun maut. Mula-mula di sana tak ada air jernih, tapi Enki, dewa air, memerintahkan kepada dewa matahari supaya menangani hal ini, dan sesudah itu dilakukan, terjadilah berbagai peristiwa, dan di dalam perkembangan ini nama dewi Ninti ada disebut. Di kemudian hari orang Babel menyerap nama itu dan gagasan Dilmun, dan menyebut tempat ini 'negeri orang hidup', kampung halaman dari orang yg tak dapat mati. Ada kelihatan beberapa persamaan pikiran Sumer tentang Firdaus dengan Taman Eden yg ada dalam Alkitab, sehingga beberapa ahli menyimpulkan bahwa berita Firdaus yg ada dalam Kitab Kej bergantung pada berita Firdaus yg ada di Sumer. Tapi keterangan yg sama-sama mungkin ialah, kedua berita itu mengacu kepada suatu tempat yg nyata, dan naskah Sumer telah mengutip mitos guna melengkapinya dalam perkembangan selanjutnya.

KEPUSTAKAAN. S. R Driver, The Book of Genesis, 1911, hlm 57-60; J Skinner, Genesis2, ICC, 1930, hlm 62-66; W:F Albright, 'The Location of the Garden of Eden', AJSL, 39. 1922, hlm 15-31; E. A Speiser, 'The Rivers of Paradise'. Festschrift Johannes Friedrich, 1959, hlm 473-485; M. G Kline, 'Because It Had Not Rained', WTJ, 20, 1957-1958, hlm 146 dab, untuk VI, S. N Kramer, History Begins at Sumer, 1956, hlm 193-199; N. M Sarna, Understanding Genesis, 1966, hlm 23-28. TCM/MHS




TIP #17: Gunakan Pencarian Universal untuk mencari pasal, ayat, referensi, kata atau nomor strong. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA