Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Jerusalem -> Mzm 83:1-18
Jerusalem: Mzm 83:1-18 - Doa mohon pertolongan melawan musuh Mazmur ini berupa ratapan umat yang terdesak oleh musuh-musuh, yaitu bangsa-bangsa tetangga, Maz 83:5-9. Dengan memusuhi umat mereka sebenarnya memusu...
Mazmur ini berupa ratapan umat yang terdesak oleh musuh-musuh, yaitu bangsa-bangsa tetangga, Maz 83:5-9. Dengan memusuhi umat mereka sebenarnya memusuhi Tuhan sendiri, Maz 83:3,6. Umat mohon, supaya Tuhan menghukum musuh-musuhnya dengan setimpal, Maz 83:10-16; maksud hukuman itu ialah: hendaknya bangsa-bangsa itu mengakui Allah Israel, Maz 83:16-18. Mazmur ini agaknya tidak berpikir kepada salah satu persekutuan tertentu yang diadakan bangsa-bangsa itu melawan Israel, tetapi yang tampil ialah genap sepuluh suku bangsa yang sejak dahulu sampai zaman belakangan tetap merupakan musuh utama umat Israel, bdk 2Ta 20:1 dst; Neh 2:19; 1Ma 5:3.
Ende -> Mzm 83:1-18
Ende: Mzm 83:1-18 - -- Israil disesak oleh bangsa tetangganja (Maz 83:3-9), jang oleh
karenanja memusuhi Jahwe sendiri (Maz 83:3,6.) Maka umat bermohon, agar
mereka dihukum ...
Israil disesak oleh bangsa tetangganja (Maz 83:3-9), jang oleh karenanja memusuhi Jahwe sendiri (Maz 83:3,6.) Maka umat bermohon, agar mereka dihukum Allah dengan kerasnja, seperti dahulukala musuh2 umat dihukumNja (Maz 83:10-16), agar supaja merekapun mengakui allah Israil (Maz 83:16-18).
Ref. Silang FULL -> Mzm 83:5
buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> Mzm 83:1-8
Matthew Henry: Mzm 83:1-8 - Keluhan Perihal Musuh
Ini adalah mazmur terakhir yang ditulis di bawah nama Asaf. Sama seperti kebanyakan mazmur lainnya, mazmur ini ditulis menyangkut kepentingan umum d...
Ini adalah mazmur terakhir yang ditulis di bawah nama Asaf. Sama seperti kebanyakan mazmur lainnya, mazmur ini ditulis menyangkut kepentingan umum dengan menyinggung penghinaan yang dilontarkan musuh-musuh gereja yang ingin menghancurkannya. Ada beberapa yang berpendapat bahwa mazmur ini ditulis pada waktu orang Moab dan Amon, yakni bani Lot yang dibicarakan di sini, mengancam tanah Yehuda di zaman pemerintahan Yosafat (ay. 9). Mereka ini memimpin persekongkolan dibantu semua bani lain yang disebut-sebut di sini. Kita bisa membaca kisahnya dalam 2 Tawarikh 20:1, yang mengatakan bahwa bani Moab, Amon, dan bani-bani lain menyerbu negeri itu. Ada pula yang berpendapat bahwa mazmur ini ditulis dengan mengacu kepada semua persekongkolan bangsa-bangsa tetangga melawan Israel, mulai dari yang pertama sampai yang terakhir. Di sini sang pemazmur mengajukan permohonan dan permintaan,
- I. Supaya Allah tahu, melalui laporan tentang semua rencana dan upaya untuk menghancurkan Israel (ay. 2-9).
- II. Demi keadilan dan kecemburuan Allah, baik untuk jemaat-Nya maupun kehormatan-Nya sendiri, melalui doa yang dipanjatkan sepenuh hati untuk menggagalkan upaya mereka, supaya jemaat dilindungi, musuh-musuh direndahkan, dan supaya Allah dimuliakan (ay. 10-19). Dengan menyanyikan mazmur ini, kita dapat menerapkannya terhadap para musuh gereja Injili, semua kekuatan dan golongan yang menentang Kekristenan, sambil menyampaikan kepada Allah perihal persekongkolan mereka terhadap Kristus dan kerajaan-Nya. Dalam menyanyikan mazmur ini kita juga boleh bersukacita dalam pengharapan bahwa semua rencana mereka akan digagalkan dan pintu-pintu neraka tidak akan menang melawan gereja.
- I. Di sini pemazmur memohon supaya Allah tampil atas nama umat-Nya yang telah disakiti dan diancam (ay. 2): “Ya Allah, janganlah Engkau bungkam, tetapi jadilah hakim bagi kami melawan orang-orang yang berbuat salah kepada kami.” Demikianlah Yosafat berdoa ketika terjadi penyerbuan (2 Taw. 20:11), Lihatlah, sebagai pembalasan mereka datang mengusir kami dari tanah milik yang telah Engkau wariskan kepada kami. Adakalanya Allah seakan-akan berkomplot di balik perlakuan tidak adil terhadap umat-Nya. Ia tetap bungkam seperti orang yang tidak mengamati perlakuan itu, atau yang tidak mau melibatkan diri di dalamnya. Ia tetap diam seakan-akan sedang mengamati sesuatu yang sangat wajar dan membiarkan mereka mengatasinya sendiri. Ia berdiam diri dan tidak mengusik ataupun melawan musuh-musuh umat-Nya, tetapi tampak berpangku tangan seperti orang yang bingung, seperti pahlawan yang tidak sanggup menolong. Kemudian ia membiarkan kita berseru kepada-Nya seperti di sini, “Janganlah berdiam diri, ya Allah! Tuhan, berbicaralah kepada kami melalui para nabi untuk membesarkan hati kami dan menghapus ketakutan kami” (sama seperti yang dilakukan-Nya berkaitan dengan penyerbuan dalam 2 Taw. 20:14 dst.) “Tuhan, berbicaralah bagi kami melalui pemeliharaan-Mu dan berbicaralah melawan musuh-musuh kami. Berbicaralah demi pembebasan kami dan demi kekecewaan mereka.” Perkataan Allah terletak dalam tindakan-Nya, sebab bagi-Nya, berkata sama dengan bertindak.
- II. Di sini ia melaporkan perihal permufakatan bangsa-bangsa tetangga melawan Israel. Ia memohon supaya Allah mematahkan permufakatan itu dan menghancurkan rencana-rencana mereka.
- Sekarang amatilah di sini:
- 1. Terhadap siapa persekongkolan itu dibentuk. Mereka bersekutu melawan Israel umat Allah, sehingga dengan demikian sama saja dengan melawan Allah umat Israel. Demikianlah pemazmur berusaha menarik perhatian Allah kepada perkara mereka, tanpa meragukan bahwa jika mereka tampak berpihak kepada Allah, maka Allah akan tampak berpihak kepada mereka, dan mereka dapat mengalahkan semua musuh mereka. Sebab dengan demikian, siapa lagi yang dapat melawan mereka? “Tuhan,” kata pemazmur, “mereka adalah musuh-musuh-Mu, dan mereka membenci-Mu.” Semua orang fasik adalah musuh-musuh Allah (sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah ), terutama para penganiaya yang kejam. Mereka ini membenci para penyembah Allah yang saleh, sebab mereka membenci agama suci Allah dan penyembahan kepada-Nya. Hal inilah yang membuat umat Allah begitu bersemangat melawan orang-orang fasik ini, yaitu karena mereka melawan Allah: mereka telah mengadakan perjanjian melawan Engkau (ay. 6). Seandainya kepentingan kita yang menjadi masalah, kita mungkin masih bisa menanggungnya. Namun, saat Allah sendiri yang diserang, maka tibalah saatnya untuk berseru, “Tolong, Tuhan. Ya Allah, janganlah Engkau bungkam!” Pemazmur membuktikan bahwa mereka bersekongkol melawan Allah. Sebenarnya itulah yang mereka lakukan terhadap umat Allah yang hidup dekat dengan-Nya dan disayang oleh-Nya. Karena mereka dekat dengan anak-Nya, putra sulung-Nya, bagian-Nya, dan bagian dari warisan-Nya. Orang yang berusaha keras membinasakan anak-anakku, membasmi seluruh keluargaku, dan menghancurkan harta milikku, dapat dikatakan telah melawan aku. “Tuhan,” kata pemazmur, “mereka adalah musuh-musuh-Mu, sebab mereka berunding untuk melawan umat-Mu yang tersembunyi.” Perhatikanlah, umat Allah merupakan umat yang tersembunyi. Mereka tersembunyi,
- (1) Berkenaan dengan kerahasiaan. Kehidupan mereka tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Dunia tidak mengenal mereka. Seandainya mengenal mereka, orang-orang dunia tentunya tidak akan membenci mereka seperti itu.
- (2) Berkenaan dengan keamanan. Allah melindungi mereka secara istimewa. Ia menyembunyikan mereka di telapak tangan-Nya. Namun, dengan menentang Allah dan kuasa serta janji-Nya untuk melindungi umat-Nya, mereka berunding untuk menghancurkan dan menghempaskan dia dari kedudukannya yang tinggi ( 62:5), dan untuk memangsa orang-orang yang bagi-Nya TUHAN telah memilih seorang yang dikasihi-Nya ( 4:4). Mereka bertekad menghancurkan orang-orang yang pasti dilindungi Allah.
- 2. Bagaimana persekongkolan itu dijalankan. Iblis berada di balik ini, dan oleh sebab itu permufakatan ini dilaksanakan,
- (1) Dengan berapi-api dan penuh kekerasan: Musuh-musuh-Mu ribut (ay. 3). Keadaan rusuh bangsa-bangsa ( 2:1). Semua bangsa telah marah (Why. 11:18). Mereka berteriak-teriak dengan ribut mencerca orang-orang yang ingin mereka gilas dengan fitnah busuk. Hal ini dipakai sebagai alasan mengapa Allah seharusnya tidak diam saja: “Musuh yang besar mulut dan banyak bicara. Tuhan, jangan biarkan mereka saja yang berbicara, tetapi berkatalah kepada mereka dalam murka-Mu” ( 2:5).
- (2) Dengan sangat angkuh dan menghina: Mereka meninggikan kepala. Karena begitu yakin akan berhasil, mereka meninggikan diri begitu rupa seakan-akan mampu mengalahkan Yang Mahatinggi dan menyergap Yang Mahakuasa.
- (3) Dengan keahlian dan siasat tinggi: Mereka mengadakan permufakatan licik (ay. 4). Muslihat si ular tua itu muncul dalam cara mereka bekerja, dan mereka menyusun rencana dengan segala cara, tak peduli serendah dan sejahat apa pun, guna mencapai tujuan mereka. Mereka menunduk dan sudah menggali pelubangnya dalam-dalam (Hos. 5:2, tl), seakan-akan mampu mengecoh Yang Mahatahu.
- (4) Dengan kebulatan suara penuh. Seperti apa pun perbedaan kepentingan yang ada di antara mereka, dalam hal melawan umat Allah mereka berunding dengan satu hati (ay. 6), dan tidak akan kerajaanIblis itu terpecah-pecah. Untuk dapat menyulut peperangan najis ini, mereka berembuk sepenuh hati. Fas est et ab hoste doceri – Bahkan musuh pun dapat mengajar. Apakah musuh-musuh gereja bertindak dengan satu kesepakatan untuk menghancurkannya? Apakah raja-raja di bumi ini sependapat untuk menyerahkan kekuasaan dan kehormatan mereka kepada makhluk itu? Apakah sahabat-sahabat jemaat tidak akan bersepakat dalam melayani kepentingannya? Jika Herodes dan Pilatus menjalin persahabatan supaya bisa bersama-sama menyalibkan Kristus, sudah barang tentu Paulus dan Barnabas, atau Paulus dan Petrus juga akan menjalin persahabatan supaya bisa bersama-sama mewartakan Kristus.
- 3. Apa yang menjadi tujuan utama dalam persekongkolan ini. Mereka tidak berunding seperti orang Gibeon yang hendak bersekutu dengan orang Israel supaya dapat saling menguatkan dengan persekutuan yang sangat diperlukan itu, dan ini merupakan hikmat mereka. Mereka berunding bukan saja untuk membatasi kekuasaan Israel, untuk menaklukkan mereka kembali, dan menghambat kemajuan pasukan Israel yang berjaya. Mereka bukan sekadar hendak menyeimbangkan kekuatan dengan Israel dan menghambat kekuatan mereka supaya tidak bertumbuh terus. Semua hal ini belumlah mencukupi. Tidak kurang dari kehancuran dan pemusnahan mutlak Israellah yang mereka rancang (ay. 5): “Marilah kita lenyapkan mereka sebagai bangsa, sama seperti mereka telah memangkas ketujuh bangsa di Kanaan. Jangan kita sisakan akar ataupun ranting mereka, tetapi mari kita musnahkan negeri mereka dengan tuntas sehingga nama Israel tidak diingat lagi, tidak diingat sepanjang sejarah.” Karena bersama bangsa ini, mereka juga akan menghancurkan semua Kitab Suci mereka dan membakar semua catatan mereka. Seperti itulah kebencian keturunan ular itu terhadap keturunan perempuan itu. Keinginan tersembunyi banyak orang fasik adalah supaya gereja Allah tidak terwujud di dunia, supaya tidak ada agama di antara umat manusia. Bila rasa beragama sudah tidak ada lagi dalam hati umat Israel itu, maka mereka akan senang sekali bila seluruh dunia juga bebas darinya. Seluruh hukum dan ketetapan dihapus, seluruh pengekangan dan kewajiban ditanggalkan, dan semua orang yang berkhotbah, mengaku percaya, atau menjalankannya, diberantas. Inilah yang akan mereka laksanakan seandainya mereka mampu melakukannya. Tetapi Dia yang bersemayam di sorga, tertawa.
- 4. Siapa saja yang diajak bergabung dalam persekongkolan ini. Bangsa-bangsa yang bergabung dalam persekutuan ini disebutkan di sini (ay. 7-9). Orang Edom dan Ismael yang sama-sama keturunan Abraham, memimpin di depan. Orang-orang ini yang memimpin di depan, karena orang yang murtad dari gereja merupakan musuh yang paling pahit dan dengki terhadap gereja, seperti dikatakan Julian. Orang-orang tadi masih memiliki pertalian darah dengan orang Israel, namun bersekutu melawan Israel. Tidak ada ikatan alami yang sekuat ini, tetapi roh aniaya telah mematahkan ikatan ini. Seorang saudara akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh. Moab dan Amon adalah anak-anak Lot yang benar itu. Namun karena perbuatan mesum di antara sesama saudara, akhlak bangsa ini pun merosot. Sudah sejak lama orang Filistin menjadi duri dalam daging bagi orang Israel, dan mereka ini sangat menjengkelkan. Saya tidak tahu bagaimana penduduk Tirus, yang di masa pemerintahan Daud merupakan sekutu Israel, sampai bisa bergabung dengan musuh. Sebaliknya, bila Asyur telah bergabung dengan mereka, ini bukanlah hal yang aneh, atau bila mereka menjadi kaki tangan bani Lot. Lihatlah betapa banyak musuh umat Allah sejak dahulu. Ya TUHAN, betapa banyaknya lawanku! Warisan yang diberikan Allah bagaikan burung belang, burung-burung buas mengerumuninya (Yer. 12:9). Hal ini sangat melipatgandakan kuasa Allah dalam memelihara jemaat di dunia bagi diri-Nya sendiri, meskipun kekuatan dunia dan neraka bersatu padu.
Keluhan Perihal Musuh (83:1-9)
Sekarang Israel umat Allah sedang berada dalam bahaya, ketakutan, dan sangat tertekan. Namun, doa mereka disebut suatu nyanyian atau mazmur. Karena biasanya hal menyanyikan mazmur tergantung suasana, mazmur tidak dinyanyikan orang saat kecapi tergantung di pohon gandarusa.SH: Mzm 83:1-18 - Ketidakberdayaan. (Jumat, 21 Agustus 1998) Ketidakberdayaan.
Sepuluh bangsa disebut Asaf berkomplot hendak menekan Yehuda (ayat 7-9). Yehuda sendiri tidak mampu lepas dari masalah yang dihadap...
Ketidakberdayaan.
Sepuluh bangsa disebut Asaf berkomplot hendak menekan Yehuda (ayat " context="true" vsf="TB">7-9). Yehuda sendiri tidak mampu lepas dari masalah yang dihadapinya. Satu satunya harapan adalah apabila Tuhan bertindak. Itu sebab ia berseru, "Jangan Engkau bungkem, berdiam diri, berpangku tangan" (ayat 83:1" context="true" vsf="TB">2). Ungkapan ini mirip teriakan para murid Tuhan Yesus di saat perahu mereka diterpa angin ribut (
Masih ada harapan. Walaupun sudah panjang lebar pemazmur melukiskan bencana yang akan menimpa bangsa Israel (ayat 4:3-9" context="true">3-9), pemazmur sadar masih ada harapan. Harapan itu ada karena Tuhan (ayat 4,6). Pemazmur mengingat bahwa bangsa Yehuda adalah pilihan Allah. Sesudah terlepas dari himpitan, pemazmur memohon supaya musuh-musuh dimusnahkan (ayat 10-19). Doa ini mengingatkan kita untuk tidak hanya memohon keselamatan bagi diri sendiri tetapi juga memohon Tuhan menegakkan kebenaran dan keadilan-Nya.
Renungkan: Hubungan umat Tuhan dengan Tuhan, bukan sekedar supaya lepas dari masalah, tetapi agar menjadi saluran berkat untuk semua orang.
SH: Mzm 83:1-18 - Apa arti sebuah nama? (Jumat, 2 November 2001) Apa arti sebuah nama?
Perang 6 hari Israel-Arab pada bulan Juni 1967 menyebabkan
dataran tinggi Golan direbut Israel. Waktu itu, dengan
kemampuan b...
Apa arti sebuah nama?
Perang 6 hari Israel-Arab pada bulan Juni 1967 menyebabkan dataran tinggi Golan direbut Israel. Waktu itu, dengan kemampuan badan intelijennya yang luar biasa dan peralatan perang yang tergolong canggih, Israel dapat memenangkan perang, padahal negara-negara Arab seperti Suriah, Mesir, dan Yordania bergabung dan mencoba mengepung.
Keadaan Israel yang digambarkan dalam Mazmur 83 ini mirip dengan situasi ketika Israel dikepung bangsa-bangsa Arab tahun 1967. Bedanya, Israel saat itu belum memiliki persenjataan yang canggih dan belum mengembangkan dinas rahasianya seperti waktu perang 6 hari. Akibatnya, mereka begitu gentar karena merasa tidak berdaya dan tidak memiliki kemampuan untuk menghadapi situasi yang amat menjepit. Sedangkan, bangsa- bangsa sekitarnya siap menyerbu Israel dan melenyapkan nama mereka dari muka bumi (ayat 5-9).
Satu hal yang perlu kita pelajari di sini adalah mengenai konsep "nama", baik nama Israel (ayat 5) maupun nama Yahweh (ayat 17, 19). Dalam kebudayaan Timur Tengah kuno, nama bukan hanya sebutan belaka, tetapi memiliki arti yang juga mencakup keberadaan, karakter, dan reputasi seseorang. Nama Israel sedang berusaha dihapuskan, ini berarti keberadaan bangsa Israel pun dengan sendirinya akan lenyap. Namun, bangsa Israel tidak bersandar pada kekuatan diri mereka, tetapi bersandar pada nama Yahweh yang tidak mungkin guncang dan hilang.
Bangsa Israel menyadari bahwa dalam kelemahan, mereka memiliki Allah yang menyayangi mereka, Yahweh yang hidup dan setia pada perjanjian-Nya. Yahweh tidak akan diam kala umat-Nya berseru di dalam kesesakan (ayat 2). Bangsa Israel bisa berharap pada Yahweh karena Ia telah membuktikan keperkasaan- Nya menghancurkan musuh-musuh umat-Nya (ayat 10-13). Kini bangsa Israel berdoa lagi agar para musuh mereka dikacaubalaukan oleh Tuhan (ayat 14-16) agar nama Yahweh dimuliakan, dan semua bangsa tunduk pada Dia (ayat 17-19).
Renungkan: Apakah arti nama Yahweh dalam hidup Anda? Sudahkah Anda merasakan kehadiran dan karya-Nya secara kongkret dalam hidup Anda setiap hari?
SH: Mzm 83:1-18 - Menyongsong kemenangan (Senin, 26 September 2005) Menyongsong kemenangan
Berbicara tentang kemenangan dalam kondisi sulit, rasanya tidak
realistis. Hal yang tidak realistis inilah yang mendomina...
Menyongsong kemenangan
Berbicara tentang kemenangan dalam kondisi sulit, rasanya tidak realistis. Hal yang tidak realistis inilah yang mendominasi doa Asaf ini. Umat Israel sedang terancam persekongkolan jahat bangsa-bangsa yang memusuhi mereka (ayat 8-9). Dalam situasi buruk ini, Perjanjian Allah dan doa yang mengantisipasi kemenangan menjadi dasar umat Israel bersikap sehingga mereka mampu menghadapi persekongkolan jahat itu.
Umat Israel menyadari arti perjanjian Allah bagi mereka dan implikasinya terhadap kesulitan yang mereka alami. Dengan mengadakan perjanjian, Allah menempatkan diri-Nya di pihak umat-Nya. Ia menjadi penyelamat, pemilik, dan pelindung umat-Nya, maka para musuh umat Israel akan menjadi musuh Allah sendiri. Atas dasar ini, pemazmur berseru agar Tuhan membuyarkan kekuatan dari persekongkolan jahat itu (ayat 14-16). Hasilnya, doa permohonan berubah menjadi doa menyongsong kemenangan. Asaf mengingat akan perbuatan-Nya di masa lalu saat para hakim satu per satu mematahkan kejahatan bangsa-bangsa zaman mereka (ayat 10-13).
Berdoa berdasarkan perjanjian ilahi harus menjadi disiplin rohani kita. Realitas hidup tidak selalu ramah. Kesepakatan jahat dari orang-orang yang berprinsip hidup berbeda dengan kita dapat menekan kita. Hadapilah perilaku dari orang tak beriman itu dengan fakta Perjanjian Allah bagi kita. Kita adalah umat perjanjian karena nyawa Kristus dan meterai Roh Allah. Namun, kita hanya dapat menghayati kekuatan yang datang dari fakta perjanjian Allah itu, jika kita sendiri aktif menautkan diri kita kepada-Nya. Kesadaran tinggi bahwa kita adalah milik-Nya membuat kita memiliki keyakinan teguh bahwa apa pun yang kita alami justru akan membuat pihak lawan mengakui kemuliaan Allah (ayat 17-19).
Responsku: ---------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------
SH: Mzm 83:1-18 - Stress? No Way! (Senin, 9 November 2009) Stress? No Way!
Apa yang ada dalam pikiran kita ketika ketakutan atau kecemasan
datang melanda? Biasanya segala sesuatu yang buruk. Makin lama,
...
Stress? No Way!
Apa yang ada dalam pikiran kita ketika ketakutan atau kecemasan datang melanda? Biasanya segala sesuatu yang buruk. Makin lama, akan semakin terbenam ke dalam segala hal yang berakibat buruk, seolah-olah tidak ada lagi jalan keluar. Sulit untuk melihat atau memikirkan kemungkinan lain yang bisa saja menjadi jalan keluar dari persoalan yang kita hadapi. Semuanya serba buntu. Jadinya semakin stres, frustasi, bahkan depresi.
Dalam mazmur ini kita melihat sikap dan cara berpikir yang berbeda. Saat pemazmur mengalami ketakutan luar biasa karena bangsa-bangsa yang menjadi musuh bersatu dan bermufakat untuk menghancurkan bangsanya, ia datang pada Tuhan dan mengadukan semua persoalan pada-Nya (ayat 2-9). Ia tidak mencoba menyelesaikan masalah dengan kekuatan sendiri atau melarikan diri dari masalah tersebut.
Ia mengarahkan pikirannya untuk mengingat kembali segala karya Tuhan yang telah dilakukan-Nya untuk menolong umat-Nya saat menghadapi musuh-musuh yang begitu kuat. Tuhan bukan hanya telah menolong, tetapi juga menunjukkan kemenangan dengan cara yang luar biasa (ayat 10-13). Akhirnya, dengan ingatan akan segala karya Tuhan, ia meminta agar Tuhan bertindak mengatasi para musuh. Ia tetap mengandalkan Tuhan dan bukan mencari kekuatan atau perlindungan dari bangsa-bangsa lain (ayat 14-19).
Bagaimana menghadapi persoalan yang betubi-tubi menimpa kehidupan kita? Stres? No Way! Datang pada Tuhan, serahkan semua persoalan. Ungkapkan semua ketakutan dan kekuatiran kita. Ingat kembali segala pertolongan-Nya yang sudah kita alami, agar keyakinan kita akan kuat kuasa dan kasih setia-Nya mengangkat hati kita. Lalu minta Tuhan berkarya dalam hidup kita. Nyatakan dengan sungguh-sungguh dan persilakan Tuhan menolong kita dengan cara-Nya. Yang harus kita lakukan sekarang, pujilah Dia dan naikkan syukur tak henti-henti atas pertolongan yang sudah dan yang akan dilakukan-Nya pada kita!
SH: Mzm 83:1-18 - Doa saat terjepit siasat musuh (Minggu, 4 November 2012) Doa saat terjepit siasat musuh
Bagaimana seharusnya umat Kristen menyikapi kebebasan mengekspresikan iman yang semakin sempit di Indonesia? Misalnya,...
Doa saat terjepit siasat musuh
Bagaimana seharusnya umat Kristen menyikapi kebebasan mengekspresikan iman yang semakin sempit di Indonesia? Misalnya, semakin sulit mendapatkan IMB gereja dan bahkan penutupan gereja di wilayah tertentu. Sikap umat Kristen beragam. Ada yang bersikap, "Yang penting kami tidak diutik-utik, gereja lain urusan mereka." Ini sikap yang egois! Sikap lainnya, adalah mengupayakan advokasi hukum untuk menegakkan keadilan dari perlakuan diskriminasi dari kelompok agama tertentu. Ini menunjukkan kesadaran bahwa kekristenan adalah bagian integral dari bangsa dan Negara Indonesia. Walau efektivitasnya masih dipertanyakan!
Pemazmur, mewakili umat Tuhan membawa semua pergumulan ini, pertama-tama kepada Tuhan di dalam doa. Seruannya menunjukkan kedaruratan situasi yang umat hadapi (2). Sebagai bangsa, mereka hendak dimusnahkan (3-5). Musuh umat Tuhan adalah sebagiannya musuh bebuyutan, tetapi juga adikuasa pada masa itu (7-9).
Kemudian, pemazmur berdoa agar Tuhan membalas rencana dan perbuatan jahat para musuh setimpal dengan perlakuan mereka kepada umat-Nya. Alasannya, dahulu Allah pernah memperlakukan para musuh-Nya dengan cara yang sama. Keadilan Allah harus ditegakkan. Juga, agar para musuh menyadari siapa yang mereka hadapi. Allah yang dahsyat dan berdaulat adalah lawan mereka. Dengan demikian mereka akan mengenal Tuhan sebagai Allah semesta dan menerima Dia sebagai Tuhan mereka (17b). "Mencari nama-Mu, ya Tuhan!" berarti datang untuk menyembah Dia.
Pembalasan adalah hak Allah. Sebelum kita minta Allah membalas, ingat Kristus sudah menanggung hukuman yang seharusnya ditimpakan kepada manusia berdosa. Jadi, doa-doa kita adalah agar mereka -oleh belas kasih Allah- mengalami keadilan Allah yang sudah ditegakkan melalui Kristus.
SH: Mzm 83:1-18 - Arti Sebuah Nama (Minggu, 23 Oktober 2016) Arti Sebuah Nama
Perang Israel-Arab pada tahun 1967 dikenal dengan sebutan perang enam hari. Konflik Timur Tengah terjadi karena negara-negara Arab t...
Arti Sebuah Nama
Perang Israel-Arab pada tahun 1967 dikenal dengan sebutan perang enam hari. Konflik Timur Tengah terjadi karena negara-negara Arab tidak mau mengakui kedaulatan dan kemerdekaan Israel sebagai sebuah bangsa dan negara. Dalam perang tersebut, pasukan Israel bukan hanya berhasil mengalahkan pasukan koalisi negara Arab, tetapi juga memperlebar daerah kekuasaan mereka.
Kondisi di atas memiliki kemiripan dalam Mazmur 83. Bedanya, Israel Kuno belum memiliki persenjataan canggih dan belum mengembangkan agen rahasianya seperti perang enam hari. Tidak heran apabila bangsa Israel takut dan gentar menghadapi situasi yang menjepit. Di pihak lain, bangsa-bangsa sekitar siap menyerbu dan melenyapkan Israel dari muka bumi (5-9).
Satu hal yang perlu dipelajari adalah konsep tentang "nama", baik nama Israel (5) maupun nama Yahweh (17, 19). Dalam kebudayaan Timur Tengah Kuno, nama memiliki arti penting karena mencakup keberadaan, karakter, dan identitas kebangsaan. Dalam konteks ini, para musuh Israel berupaya menghapus nama Israel.
Jika keberadaan Israel lenyap dari sejarah manusia, sudah dipastikan nama Israel akan hilang dari ingatan manusia. Tetapi, bangsa Israel tidak bersandar pada kekuatannya, melainkan bergantung pada nama Yahweh yang tidak mungkin diguncangkan maupun dihilangkan oleh siapa pun.
Dalam keterbatasannya, bangsa Israel menyadari bahwa mereka memiliki Allah yang hidup dan setia pada perjanjian-Nya. Pemazmur percaya bahwa Allah tidak berdiam saat umat-Nya berseru dalam kesesakan (2).
Mereka yakin bahwa Allah akan membuktikan keperkasaan-Nya dengan menghancurkan para musuh mereka (10-16). Tujuannya, agar nama Yahweh dimuliakan dan semua bangsa tunduk kepada-Nya (17-19).
Apakah arti nama Allah dalam hidup Anda? Sudahkah Anda merasakan kehadiran dan karya-Nya secara konkret dalam hidup Anda setiap hari? [SH]
SH: Mzm 83:1-18 - Pengharapan Melampaui Ancaman (Kamis, 28 November 2019) Pengharapan Melampaui Ancaman
Apakah Anda pernah mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan dari orang yang dihormati, seperti: dilecehkan, dicuekkan,...
Pengharapan Melampaui Ancaman
Apakah Anda pernah mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan dari orang yang dihormati, seperti: dilecehkan, dicuekkan, dipandang sebelah mata, dan sebagainya. Hal itu membuat kita jengkel, marah, mendendam, atau tawar hati.
Pemazmur memohon kepada Allah untuk tidak bungkam, diam, dan berpangku tangan (2). Permohonan itu menunjukkan betapa besarnya harapan pemazmur kepada Allah. Hal ini dikarenakan hidupnya dan bangsa Israel sedang terancam oleh bangsa-bangsa yang berniat untuk menghancurkan mereka (3-6). Total ada sepuluh bangsa yang digambarkan mengancam Israel (7-9).
Pemazmur datang kepada Allah karena kebaikan dan kehebatan-Nya telah teruji. Midian, Sisera, Yabin, Oreb, Zeeb, Zebah, dan Salmuna dapat dijadikan contoh konkret. Mereka pernah merasakan kedahsyatan kuasa Allah (10-12).
Di muka bumi ini tidak ada sesuatu pun yang lebih besar dibandingkan Allah yang Mahatinggi. Meski Israel tidak luput dari berbagai ancaman, tetapi mereka belajar beriman dan berharap kepada Allah.
Hidup kita sebagai orang beriman pun tidak lepas dari ancaman. Sudah cukup sering kita dengar bahwa umat Kristen diancam, kariernya dihambat, bahkan dipecat jika ia bertahan dalam imannya. Satu-satunya cara agar kariernya lancar, ia harus meninggalkan keyakinan imannya. Mungkin saja ancaman yang dihadapi lebih luas dan tidak sebatas pada karier, tetapi juga prestasi, ekonomi, sampai relasi dengan sesama. Gentarkah kita saat menghadapi semua ancaman? Goyahkah iman dan pengharapan kita kepada Allah? Lihatlah keyakinan iman pemazmur yang terus-menerus menyala kepada Tuhan, demikian seharusnya iman kita. Kita tahu, Allah lebih besar daripada segala hal yang dapat mengancam kita. Karena itu, ingatlah selalu untuk bersabar dalam menghadapi semua ancaman. Tetap bersukacita dalam pengharapan dan bertekun dalam doa (Rm. 12:12).
Doa: Tuhan, kuatkanlah kami dalam menghadapi berbagai ancaman yang menerpa hidup kami. [YWA]
Utley -> Mzm 83:1-8
Utley: Mzm 83:1-8 - --NASKAH TERJEMAHAN BARU: Mazm 83:1-81 Mazmur Asaf: suatu nyanyian. (83-2) Ya Allah, janganlah Engkau bungkam, janganlah berdiam diri dan janganlah berp...
NASKAH TERJEMAHAN BARU: Mazm 83:1-8
1 Mazmur Asaf: suatu nyanyian. (83-2) Ya Allah, janganlah Engkau bungkam, janganlah berdiam diri dan janganlah berpangku tangan, ya Allah! 2 (83-3) Sebab sesungguhnya musuh-musuh-Mu ribut, orang-orang yang membenci Engkau meninggikan kepala. 3 (83-4) Mereka mengadakan permufakatan licik melawan umat-Mu, dan mereka berunding untuk melawan orang-orang yang Kaulindungi. 4 (83-5) Kata mereka: "Marilah kita lenyapkan mereka sebagai bangsa, sehingga nama Israel tidak diingat lagi!" 5 (83-6) Sungguh, mereka telah berunding dengan satu hati, mereka telah mengadakan perjanjian melawan Engkau: 6 (83-7) Penghuni kemah-kemah Edom dan orang Ismael, Moab dan orang Hagar, 7 (83-8) Gebal dan Amon dan Amalek, Filistea beserta penduduk Tirus, 8 (83-9) juga Asyur telah bergabung dengan mereka, menjadi kaki tangan bani Lot. Sela
Mazm 83:1-8 bait ini menggambarkan kegiatan-kegiatan yang tidak pantas dari bangsa-bangsa sekitar. Pemazmur meminta agar Allah bertindak atas nama Israel.
- 1. tidak bungkam - BDB 198, tidak ada KATA KERJA-nya tapi sejajar #2, #3
- 2. jangan berdiam diri - BDB 361, KB 357, Qal IMPERFECT digunakan dalam arti JUSSIVE, lih. Mazm 28:1; 35:22; 50:3; 109:1
- 3. jangan berpangku tangan (yaitu, tidak aktif) - BDB 1052, KB 1641, Qal IMPERFECT yang digunakan dalam arti JUSSIVE.
Fakta bahwa bangsa-bangsa sekitarnya merencanakan dan melaksanakan penyerbuan mereka (Mazm 83:2-8) menyebabkan umat perjanjian bertanya-tanya atas ke nampak tidak-aktifan YHWH.
Perhatikan aktivitas dari bangsa-bangsa sekitarnya.
- 1. ribut – BDB 242, KB 250, Qal IMPERFECT, lih. Mazm 46:6 and sangat mirip dengan Mazm 2:1-2
- 2. meninggikan kepala (har. mengangkat kepala mereka) - BDB 669, KB 724, Qal PERFECT, lih. Hak 8:28; Za 1:21
- 3. mengadakan permufakatan licik - BDB 791, KB 886, Hiphil IMPERFECT, hanya di sini dalam bentuk Hiphil dalam PL
- 4. berunding dengan satu hati - BDB 419, KB 421, Hithpael IMPERFECT, digunakan dalam arti "berketetapan hati" dalam 2Taw 30:23
- a. Marilah – BDB 229, KB 246, Qal IMPERATIVE
- b. lenyapkan mereka - BDB 470, KB 469, Hiphil IMPERFECT digunakan dalam arti COHORTATIVE, lih. Mazm 74:8
- c. sehingga nama Israel tidak diingat lagi - BDB 269, KB 269, Niphal IMPERFECT, yang merupakan sebuah ungkapan untuk total kehancuran dan kematian
Kesimpulan dari daftar ini dinyatakan dalam Mazm 83:5. Serangan terhadap Israel adalah serangan terhadap YHWH, lih. Mazm 83:2; Mazm 2:2; 74:18,23.
Mazm 83:3 "Umat-Mu... yang Kau lindungi" Ekspresi kedua ini (BDB 860, KB 1049, Qal PASSIVE PARTICIPLE) memiliki dua kemungkinan konotasi dalam BDB.
- 1. berharga (JPSOA), lih. Kel 19:5; Ul 7:6; 14:2; 26:18
- 2. tersembunyi bersama Allah, lih. Mazm 27:5; 31:21
NKJV mmiliki "yang Kau lindungi" (# 2), sedangkan NJB memiliki "mereka yang Kau hargai" (# 1).
Mazm 83:4b "Nama Israel" Ini adalah suatu cara untuk merujuk pada bangsanya (Mazm 83:4a).
Untuk arti nama "Israel" lihat Topik Khusus:\\See id_TOPIKUTLEY 00098\\ ISRAEL (NAMANYA)).
Mazm 83:5 "perjanjian" lihat Topik Khusus:\\See id_TOPIKUTLEY 00245\\ PERJANJIAN.
Mazm 83:6 "kemah-kemah..." Ini adalah sebuah anakronisme idiomatik dari ketika Israel tinggal di "tenda-tenda," tetapi pada periode saat ini sebagian besar dari mereka tinggal di kota-kota dan desa-desa dengan perumahan yang lebih permanen.
Kemungkinan lainnya adalah bahwa itu adalah ungkapan untuk suatu bangsa (yaitu, Mazm 120:5).
AB (hal. 274) menyebutkan seuah fragmen gulungan kitab yang ditemukan di Masada yang memiliki "illah- illah orang Edom..." Ini sangat cocok dengan citra di Mazm 83:8. Ini juga akan terhubungkan dengan baik dengan para malaikat kebangsaan dari Mazm 82. AB menyebut Yigael Yardin, Jurnal Eksplorasi Israel, 15 (1965), 104, sebagai tempat untuk melihat frasa ini.
□ "Edom"
□ "Ismael" ini merujuk pada keturunan Ismael, anak pertama Abraham melalui Hagar (Kej 25:12-16). Mereka menjadi suku-suku bangsa Arab.
□ "Moab" Ini adalah salah satu dari dua bangsa keturunan dari Lot dan anak-anak perempuannya (Kej 19:30-38).
□ "Orang Hagar" Ini adalah sebuah suku bangsa dari Ismail yang disebutkan dalam 1Taw 5:10,18-22. Nama ini mungkin berasal dari "Hagar," Ibu Ismael yang adalah orang Mesir. Mereka tinggal di sebelah timur Kanaan dan beberapa bagian suku ini, lebih ke arah tenggara.
Mazm 83:7 "Gebal" Nama ini (BDB 148, KB 174) dapat memiliki dua referensi yang mungkin.
- 1. dari kata untuk "gunung," dapat merujuk ke suatu daerah di trans Jordan-daerah dekat Petra, sehingga terhubung ke suku Arab
- 2. dari nama sebuah kota pantai Fenisia tua dan, oleh karena itu, akan paralel Tirus (Mazm 83:7b), kemudian dikenal sebagai Byblos
□ "Amon" Lihat catatan atas Moab, Mazm 83:6.
□ "Amalek" Sebuah keturunan dari Esau, yang menjadi kepala di Edom (Kej 30:15-16). Mereka terutama menjadi masalah bagi Israel selama periode pengembaraan di padang gurun (lih. Kel 17:8-16; Bil 24:20; Ul 25:17-19 Saul diperintahkan untuk menghancurkan mereka (lih. 1Sam 15).
□ "Filistea" Orang Filistin itu sepertinya adalah orang-orang Yunani dari Kepulauan Aegean. Mereka adalah satu-satunya kelompok orang di bagian dunia ini yang tidak disunat. Mereka sepertinya merupakan suatu kekuatan tentara bayaran yang mencoba untuk menyerang Mesir pada abad kedua belas SM tapi dikalahkan. Mereka kemudian menetap di daerah pesisir di bagian selatan Palestina. Mereka memiliki lima kota besar yang digambarkan di Yos 13:3; Gaza, Asdod, Askelon, Gat, dan Ekron. Mereka adalah masalah militer besar selama periode hakim-hakim dan bahkan seluruh pemerintahan Saul dan Daud. Nama "Palestina" berasal dari kata "orang Filistin" ini.
□ "Tirus" Ini adalah sebuah pelabuhan yang terkenal dari Kekaisaran Fenisia di sebelah utara Israel. Ibukota tuanya adalah "Sidon" (dan mungkin lebih tua dari itu, Gebal).
□ "Asyur" Ini adalah sebuah kerajaan utama dari wilayah Tigris / Efrat. Kerajaan ini menjadi kuat di sekitar pertengahan tahun 900 SM sampai 609 SM, ketika ibukotanya yaitu Nineveh jatuh (Nahum). lihat Topik Khusus: SEBUAH SURVEI KESEJARAHAN SINGKAT MENGENAI KEKUASAAN MESOPOTAMIA (ASYUR, BABEL, PERSIA).
Penyebutan Asyur dan bukan Babel adalah petunjuk dari tanggal ditulisnya Mazmur ini
Mazm 83:8 Asyur telah menjadi suatu pertolongan (har. "lengan") bagi bangsa-bangsa trans-Yordan yang berasal dari Lot dan kedua putrinya (Kej 19:30-38).
- 1. Moab
- 2. Amon
□ "Sela" Lihat catatan di Mazm 3:2.
buka semuaPendahuluan / Garis Besar
Full Life: Mazmur (Pendahuluan Kitab) Penulis : Daud dan orang lain
Tema : Doa dan Pujian
Tanggal Penulisan: Sebagian besar abad ke-10 hingga ke-5 SM.
Latar Belakang...
Penulis : Daud dan orang lain
Tema : Doa dan Pujian
Tanggal Penulisan: Sebagian besar abad ke-10 hingga ke-5 SM.
Latar Belakang
Judul Ibrani untuk kitab Mazmur adalah _tehillim_, yang berarti "puji-pujian"; judul dalam Septuaginta (PL dalam bahasa Yunani, dikerjakan sekitar 200 SM) ialah _psalmoi_, yang berarti "nyanyian yang diiringi alat musik gesek atau petik".
Musik memainkan peranan penting dalam ibadah Israel (1Taw 15:16-22; bd.Mazm 149:1--150:6); mazmur-mazmur menjadi nyanyian pujian Israel. Berbeda dengan sebagian besar syair dan nyanyian di dunia Barat yang ditulis dengan sajak dan irama, syair dan nyanyian PL didasarkan pada kesejajaran pemikiran di mana baris(-baris) kedua (atau yang berikutnya) pada hakikatnya menyatakan ulang (kesejajaran sinonim), memperlihatkan kontras (kesejajaran antitetikal), atau secara progresif melengkapi baris yang pertama (kesejajaran sintetik). Ketiga bentuk kesejajaran ini dipakai dalam Mazmur. Mazmur terdini yang diketahui digubah oleh Musa pada abad ke-15 SM (Mazm 90:1-17); sedangkan yang paling akhir adalah dari abad ke-6 sampai ke-5 SM (mis. Mazm 137:1-9). Akan tetapi, sebagian besar dari mazmur ditulis pada abad ke-10 SM semasa zaman keemasan puisi Israel.
Judul-judul atau kalimat pembukaan pada permulaan sebagian besar mazmur (dalam Alkitab Indonesia menjadi bagian dari mazmur), sekalipun bukan bagian asli dan terilham dari mazmur, sudah berusia tua (sebelum Septuaginta) dan penting. Isi dari kalimat pembukaan itu berbeda-beda, meliputi kategori seperti
- (1) nama penulis (mis. Mazm 47:1-10, "Dari bani Korah"),
- (2) bentuk mazmur (mis. Mazm 32:1-11, "nyanyian pengajaran" [bah. Inggris "maskil"] syair hasil renungan atau bertujuan mengajar),
- (3) istilah-istilah musik (mis. Mazm 4:1-9, "Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi"),
- (4) catatan liturgis (mis. Mazm 45:1-18, "Nyanyian kasih" [versi Inggris NIV -- nyanyian pernikahan]), dan
- (5) catatan sejarah singkat (mis. Mazm 3:1-9, "Mazmur Daud ketika ia lari dari Absalom, anaknya").
Mengenai penulis mazmur-mazmur ini, kalimat pembukaan menyebutkan Daud selaku penggubah 73 mazmur, Asaf 12 (seorang Lewi yang berkarunia musik dan nubuat, lih. 1Taw 15:16-19; 2Taw 29:30), bani Korah 10 (keluarga dengan karunia musik), Salomo 2, dan masing-masing satu oleh Heman, Etan, dan Musa. Kecuali Musa, Daud, dan Salomo, semua penggubah lainnya adalah imam atau orang Lewi dengan karunia musik dan tanggung jawab dalam ibadah kudus pada masa pemerintahan Daud. Lima puluh mazmur tidak diketahui penggubahnya. Acuan-acuan alkitabiah dan sejarah memberi kesan bahwa Daud (bd. 1Taw 15:16-22), Hizkia (Ams 25:1; bd. 2Taw 29:25-30), dan Ezra (bd. Neh 10:39; Neh 11:22; Neh 12:27-36,45-47) terlibat pada waktu yang berlainan dalam memilih mazmur-mazmur untuk dipakai bersama di Yerusalem. Penyusunan kitab ini yang terakhir mungkin dilakukan pada masa Ezra dan Nehemia (450-400 SM).
Tujuan
Kitab Mazmur, sebagai doa dan pujian yang diilhamkan Roh, ditulis, secara umum, untuk mengungkapkan perasaan mendalam hati sanubari manusia dalam hubungan dengan Allah.
- (1) Banyak yang ditulis sebagai doa kepada Allah, mengungkapkan
- (a) kepercayaan, kasih, penyembahan, ucapan syukur, pujian, dan kerinduan akan persekutuan erat;
- (b) kekecewaan, kesesakan mendalam, ketakutan, kekhawatiran, penghinaan dan seruan untuk pembebasan, kesembuhan, atau pembenaran.
- (2) Yang lain ditulis sebagai nyanyian yang mengungkapkan pujian, ucapan syukur, dan pemujaan kepada Allah dan hal-hal besar yang telah dilakukan-Nya.
- (3) Beberapa mazmur berisi bagian-bagian penting berhubungan dengan Mesias.
Survai
Selaku suatu kumpulan dari 150 mazmur, kitab ini meliput bermacam-macam pokok, termasuk penyataan tentang Allah, ciptaan, umat manusia, keselamatan, dosa dan kejahatan, keadilan dan kebenaran, penyembahan dan pujian, doa dan hukuman. Allah dipandang dengan beraneka ragam cara: sebuah benteng perlindungan, batu karang, perisai, gembala, tentara, pencipta, penguasa, hakim penebus, pemelihara, penyembuh, dan penuntut balas; Ia mengungkapkan kasih, kemarahan, dan belas kasihan, dan Ia ada di mana-mana, mengetahui segala sesuatu dan mahakuasa. Umat Allah juga dilukiskan dengan aneka cara: biji mata, domba, orang kudus, orang jujur dan benar yang diangkat-Nya dari sumur berlumpur, menempatkan kakinya pada batu karang, dan menaruh nyanyian baru di dalam mulut mereka. Allah mengarahkan langkah-langkah mereka, memuaskan kerinduan rohani mereka, mengampuni semua dosa mereka, menyembuhkan segala penyakit mereka dan menyediakan tempat tinggal kekal bagi mereka.
Salah satu cara yang bermanfaat untuk meninjau kitab ini ialah dengan berbagai kategori umum yang dipakai untuk menggolongkan mazmur-mazmur ini (dengan agak bertumpang-tindih).
- (1) _Nyanyian Haleluya atau pujian_ : mazmur-mazmur ini membesarkan nama, kemegahan, kebaikan, kebesaran, dan keselamatan Allah (mis. Mazm 8:1-9; Mazm 21:1-13; Mazm 33:1--34:22; Mazm 103:1--106:48; Mazm 111:1--113:9; Mazm 115:1--117:2; Mazm 135:1-21; Mazm 145:1--150:6).
- (2) _Nyanyian Ucapan Syukur_ : Mazmur-mazmur ini mengakui pertolongan Allah dalam menyelamatkan dan membebaskan seseorang atau Israel selaku bangsa (mis. Mazm 18:1-50; Mazm 30:1-12; Mazm 34:1-22; Mazm 41:1-13; Mazm 66:1-20; Mazm 92:1-15; Mazm 100:1-5; Mazm 106:1-48; Mazm 116:1-19; Mazm 118:1-29; Mazm 124:1-8; Mazm 126:1-6; Mazm 136:1-26; Mazm 138:1-8).
- (3) _Mazmur Doa dan Permohonan_ : Tercakup mazmur-mazmur ratapan dan permohonan kepada Allah, kerinduan akan Allah, dan syafaat bagi umat Allah (mis. Mazm 3:1--6:10; Mazm 13:1-6; Mazm 43:1-5; Mazm 54:1-7; Mazm 67:1-7; Mazm 69:1--70:5; Mazm 79:1--80:19; Mazm 85:1--86:17; Mazm 88:1-52; Mazm 90:1-17; Mazm 102:1-28; Mazm 141:1--143:12).
- (4) _Mazmur Pengakuan Dosa_ : Berfokus pada pengakuan dosa (mis. Mazm 32:1-11; Mazm 38:1-22; Mazm 51:1-19; Mazm 130:1-8).
- (5) _Nanyian Sejarah Kudus_ : Mengisahkan kembali urusan Allah dengan Israel sebagai bangsa (mis. Mazm 78:1-72; Mazm 105:1--106:48; Mazm 108:1-13; Mazm 114:1-8; Mazm 126:1-6; Mazm 137:1-9).
- (6) _Mazmur Pemahkotaan Tuhan_ : Mazmur-mazmur ini dengan tegas menyatakan bahwa "Tuhan adalah Raja" (mis. Mazm 24:1-10; Mazm 47:1-9; Mazm 93:1-5; Mazm 96:1--99:1-99:9).
- (7) _Nyanyian Liturgis_ : Mazmur-mazmur ini digubah untuk perayaan atau kebaktian khusus (mis. Mazm 15:1-5; Mazm 24:1-10; Mazm 45:1-17; Mazm 68:1-35; Mazm 113:1--118:29; keenam mazmur terakhir ini dipergunakan dalam perayaan Paskah setiap tahun).
- (8) _Mazmur Kepercayaan dan Pengabdian_ : Mazmur-mazmur ini mengungkapkan:
- (a) kepercayaan seseorang akan integritas Allah dan pertolongan kehadiran-Nya, dan
- (b) pengabdian hati kepada Allah (mis. Mazm 11:1-8; Mazm 16:1-11; Mazm 23:1-6; Mazm 27:1-14; Mazm 31:1--32:11; Mazm 40:1-17; Mazm 46:1-11; Mazm 56:1-13; Mazm 62:1--63:11; Mazm 91:1-16; Mazm 119:1-176; Mazm 130:1--131:3; Mazm 139:1-24).
- (9) _Nyanyian Ziarah_ : Juga disebut "Nyanyian-nyanyian Zion" atau "Nyanyian-nyanyian Pendakian" yang dinyanyikan oleh para peziarah sepanjang perjalanan mereka ke Yerusalem untuk perayaan Paskah, Pentakosta, atau Pondok Daun setiap tahun (mis. Mazm 43:1-5; Mazm 46:1-11; Mazm 48:1-14; Mazm 76:1-12; Mazm 84:1-12; Mazm 87:1-7; Mazm 120:1--134:3).
- (10) _Nyanyian Penciptaan_ : Mazmur-mazmur ini mengakui hasil perbuatan Allah di sorga dan di bumi (mis. Mazm 8:1-9; Mazm 19:1-14; Mazm 29:1-11; Mazm 33:1-22; Mazm 65:1-13; Mazm 104:1-35).
- (11) _Mazmur-mazmur Hikmat dan Pendidikan_ : Mazmur-mazmur ini merenungkan cara-cara Allah dan mendidik kita mengenai kebenaran (mis. Mazm 1:1-6; Mazm 34:1-22; Mazm 37:1-40; Mazm 73:1-28; Mazm 112:1-8; Mazm 119:1-176; Mazm 133:1-3).
- (12) _Mazmur Kerajaan atau Mesias_ : Mazmur-mazmur ini melukiskan beberapa pengalaman Raja Daud atau Raja Salomo yang mempunyai makna nubuat dan yang akhirnya digenapi dalam kedatangan Mesias, Yesus Kristus (mis. Mazm 2:1-12; Mazm 8:1-9; Mazm 16:1-11; Mazm 22:1-31; Mazm 40:1--41:13; Mazm 45:1-17; Mazm 68:1--69:36; Mazm 72:1-20; Mazm 89:1-52; Mazm 102:1-28; Mazm 110:1-7; Mazm 118:1-29).
- (13) _Mazmur Bernada Kutukan_ : Mazmur-mazmur ini mengundang kutukan atau hukuman Allah atas orang fasik (mis. Mazm 7:1-17; Mazm 35:1-28; Mazm 55:1-23; Mazm 58:1-11; Mazm 59:1-17; Mazm 69:1-36; Mazm 109:1-31; Mazm 137:1-9; Mazm 139:19-22). Karena banyak orang Kristen bingung oleh mazmur-mazmur ini, perlu diperhatikan bahwa mazmur kutukan ini digubah selaku ungkapan semangat demi nama Allah, keadilan, dan kebenaran-Nya, dan dari kebencian kuat terhadap kejahatan dan bukan karena perasaan dendam yang picik. Pada hakikatnya mazmur-mazmur ini berseru kepada Allah agar meninggikan orang benar dan merendahkan orang fasik.
Ciri-ciri Khas
Sembilan ciri utama menandai kitab Mazmur ini.
- (1) Merupakan kitab terpanjang dalam Alkitab dan berisi pasal yang terpanjang (Mazm 119:1-176), yang terpendek (Mazm 117:1-2) dan ayat tengah (Mazm 118:8).
- (2) Sebagai kitab nyanyian dan ibadah Ibrani, kerohaniannya yang dalam dan luas itu menjadikan kitab ini bagian PL yang paling digemari dan dibaca oleh orang percaya.
- (3) "_Haleluya_" (pujilah Tuhan), istilah Ibrani yang diakui secara universal di kalangan orang percaya, dipakai 28 kali dalam Alkitab, 24 di antaranya dalam kitab ini. Di dalam Mazm 150 pujian kepada Tuhan mencapai puncaknya dan menyampaikan pujian yang utuh dan sempurna kepada Tuhan.
- (4) Tidak ada kitab lain di Alkitab yang demikian terang-terangan mengungkapkan perasaan dan kebutuhan manusia dalam hubungan dengan Allah dan kehidupan ini. Nyanyian pujian dan pengabdian mengalir dari gunung-gunung tertinggi, dan seruan-seruan keputusasaannya timbul dari lembah-lembah terdalam.
- (5) Sekitar separuh mazmur mencakup doa iman di tengah kesengsaraan.
- (6) Inilah kitab yang paling banyak dikutip di PB.
- (7) Berisi banyak "pasal kesayangan" seperti pasal Mazm 1:1-6; Mazm 23:1-6; Mazm 24:1-10; Mazm 34:1-22; Mazm 37:1-40; Mazm 84:1-12; Mazm 91:1-16; Mazm 103:1-22; Mazm 119:1-176; Mazm 121:1-8; Mazm 139:1-24; dan Mazm 150:1-6.
- (8) Mazmur 119 (Mazm 119:1-176) adalah unik dalam Alkitab karena
- (a) panjangnya (176 ayat),
- (b) kasihnya yang agung kepada Firman Allah, dan
- (c) susunan sastranya yang mencakup 22 stanza dengan masing-masing delapan ayat, dan setiap stanza mengawali setiap ayatnya dengan huruf yang sama, juga setiap stanza memakai huruf yang berturut-turut dari abjad Ibrani sebagai bantuan untuk mengingat (yaitu, suatu akrostik).
- (9) Ciri sastranya yang paling menonjol adalah gaya syair yang disebut paralelisme, mencakup irama pemikiran dan bukan irama sajak atau matra; ciri khas ini menjadikan beritanya dapat diterjemahkan ke dalam bahasa yang lain tanpa terlalu banyak kesulitan.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
Ada 186 kutipan dari kitab Mazmur dalam PB, jauh lebih banyak daripada kitab PL lainnya. Jelaslah bahwa mazmur-mazmur begitu meresap dalam hati Yesus dan penulis kitab PB lainnya dan bahwa Roh Kudus sering memakai mazmur di dalam ajaran Yesus dan ayat-ayat lain di mana Yesus menggenapi Alkitab selaku Mesias yang dinubuatkan. Misalnya, Mazm 110:1-7 yang singkat (7 ayat) dikutip lebih banyak dalam PB daripada pasal PL lainnya; mazmur ini berisi nubuat tentang Yesus sebagai Mesias, sebagai Anak Allah dan sebagai imam abadi menurut peraturan Melkisedek. Mazmur Mesias lainnya yang dikenakan kepada Yesus dalam PB adalah:Mazm 2:1-12; Mazm 8:1-9; Mazm 16:1-11; Mazm 22:1-31; Mazm 40:1-17; Mazm 41:1-13; Mazm 45:1-17; Mazm 68:1-35; Mazm 69:1-36; Mazm 89:1-52; Mazm 102:1-28; Mazm 109:1-31; dan Mazm 118:1-29. Mazmur ini dikenakan kepada
- (1) Yesus selaku nabi, imam, dan raja;
- (2) kedua kedatangan-Nya;
- (3) kedudukan sebagai Anak dan sifat-Nya;
- (4) penderitaan dan kematian-Nya yang mendamaikan; dan
- (5) kebangkitan-Nya. Ringkasnya, Mazmur termasuk kitab PL dengan nubuat paling terinci tentang Kristus dan tertanam sangat dalam di seluruh amanat para penulis PB.
Full Life: Mazmur (Garis Besar) Garis Besar
I. Kitab 1 !!: Mazmur 1-41
(Mazm 1:1-41:13)
II. Kitab 2 !!:...
I. Kitab 1 !!: Mazmur 1-41
(Mazm 1:1-41:13)
II. Kitab 2 !!: Mazmur 42-72
(Mazm 42:1-72:19)
III. Kitab 3 !!: Mazmur 73-89
(Mazm 73:1-89:52)
IV. Kitab 4 !!: Mazmur 90-106
(Mazm 90:1-106:48)
V. Kitab 5 !!: Mazmur 107-150
(Mazm 107:1-150:1-6)
Matthew Henry: Mazmur (Pendahuluan Kitab)
Di hadapan kita sekarang terbuka salah satu bagian yang paling disukai dan juga paling unggul dari semua bagian Perjanjian Lama. Bahkan, karena beg...
- Di hadapan kita sekarang terbuka salah satu bagian yang paling disukai dan juga paling unggul dari semua bagian Perjanjian Lama. Bahkan, karena begitu banyaknya terdapat hal-hal mengenai Kristus dan Injil-Nya, dan juga tentang Allah dan hukum-Nya di dalamnya, sehingga kitab ini disebut sebagai intisari atau ringkasan dari kedua Perjanjian. Sejarah Israel yang banyak tersedia bagi kita, memungkinkan kita untuk mengikuti dan mempelajarinya, dan di sana disajikan dan diajarkan kepada kita pengetahuan tentang Allah. Kitab Ayub membawa kita memasuki proses belajar mengajar, serta memberikan kita berbagai pemikiran dan debat berguna tentang Allah dan pemeliharaan-Nya. Tetapi, kitab ini membawa kita masuk ke dalam ruang mahakudus, menjauhkan kita dari pergaulan sehari-hari dengan sesama, dengan para politisi, ahli filsafat, atau para pembantah dunia ini, dan mengarahkan kita memasuki persekutuan dengan Allah, dengan menghibur jiwa kita dan membawanya beristirahat di dalam Dia, dengan mengangkat dan membuat hati kita berserah kepada-Nya. Dengan demikian kita dapat berada di atas gunung bersama Allah. Dan kalau sudah begini, kita sungguh tidak tahu apa yang menjadi keuntungan kita bila kita tidak berkata, “Betapa bahagianya berada di tempat ini.” Mari kita selidiki:
- I. Judul kitab ini.
- 1. Kitab ini disebut Mazmur. Judul ini yang dirujuk di dalam Lukas 24:44. Orang Ibrani menyebutnya Tehillim, yang dengan tepat menunjukkan Mazmur-mazmur Pujian, karena banyak di mazmur di dalam kitab tersebut yang bercorak seperti itu. Namun, Mazmur merupakan sebuah kata yang lebih umum maknanya, yang berarti semua gubahan apa saja yang punya susunan tertentu yang cocok untuk dinyanyikan, dan isinya bisa bersifat sejarah, pengajaran, permohonan, maupun puji-pujian. Meskipun bernyanyi itu selayaknya menyuarakan rasa sukacita, namun tujuan nyanyian lebih luas maksudnya. Nyanyian itu membantu kita untuk mengingat sesuatu, dan untuk mengungkapkan maupun menggairahkan semua perasaan lain seperti halnya perasaan sukacita ini. Imam-imam memiliki nyanyian ratapan maupun sukacita. Dengan demikian, menyanyikan mazmur sudah merupakan ibadah bagi kita dan maksudnya yang luas, karena kita bukan hanya diarahkan untuk memuji Allah, tetapi juga untuk mengajar dan menegur seorang akan yang lain di dalam mazmur, dan puji-pujian, dan nyanyian rohani (Kol. 3:16).
- 2. Kitab ini disebut Kitab Mazmur. Begitulah yang disebut oleh Petrus dalam Kisah Para Rasul 1:20. Kitab ini merupakan kumpulan mazmur-mazmur, yaitu semua mazmur yang diilhamkan secara ilahi. Meskipun mazmur-mazmur ini digubah dalam berbagai masa dan berbagai kesempatan, semuanya dikumpulkan bersama-sama di dalam kitab ini tanpa rujukan atau ketergantungan satu sama lain. Dengan demikian semua mazmur ini terpelihara dari kemungkinan tercecer atau hilang, dan siap digunakan bagi kebaktian jemaat. Lihatlah, betapa baiknya Tuan yang kita layani, betapa menyenangkannya jalan-jalan hikmat yang disediakan-Nya, sehingga saat kita diperintahkan untuk bernyanyi, yang cukup membuat kita menjadi sibuk, mulut kita pun dipenuhi-Nya dengan kata-kata dan tangan kita disediakan dengan nyanyian-nyanyian.
- II. Penulis kitab ini. Tidak diragukan lagi bahwa pada mulanya semua mazmur ini berasal dari Roh yang mulia. Mazmur adalah nyanyian rohani, firman yang diajarkan oleh Roh Kudus. Penulis sebagian besar mazmur ini adalah Daud, anak Isai, yang karena itu ia diberi gelar sebagai pemazmur yang disenangi di Israel (2Sam. 23:1). Beberapa mazmur yang tidak mencantumkan namanya di dalam judul, dengan jelas dianggap berasal dari dia di tempat lain dalam Alkitab, seperti Mazmur 2 (Kis. 4:25), Mazmur 96 dan 105 (1Taw. 16). Satu mazmur dinyatakan dengan jelas sebagai doa Musa (Mzm. 90). Beberapa mazmur diisyaratkan ditulis oleh Asaf (2Taw. 29:30), di mana dikatakan bahwa orang-orang Lewi menyanyikan puji-pujian untuk Tuhan dengan kata-kata Daud dan Asaf. Di situ dikatakan bahwa Asaf adalah seorang pelihat atau nabi. Beberapa mazmur tampaknya ditulis kemudian pada masa yang jauh setelah itu, misalnya Mazmur 137, yang ditulis ketika masa pembuangan di Babel. Namun, dapat dipastikan bahwa sebagian besar mazmur ditulis oleh Daud sendiri, yang sangat mahir dalam hal puisi dan musik. Daud memang ditetapkan, memenuhi syarat, dan digerakkan untuk menegakkan ibadah bermazmur di dalam jemaat Allah, seperti halnya Musa dan Harun di zaman mereka, yang menegakkan ibadah korban. Ibadah yang ditegakkan oleh Musa dan Harun sudah digantikan, tetapi yang ditegakkan Daud tetap ada, dan akan tetap ada sampai akhir zaman, ketika ditelan oleh nyanyian-nyanyian kekekalan. Di sini Daud menjadi gambaran dari Kristus, yang adalah keturunannya, bukan keturunan Musa, karena Ia datang untuk mengambil alih korban sembelihan (keluarga Musa segera hilang dan punah setelah itu), selain juga untuk menegakkan dan mengabadikan sukacita dan pujian. Sebab keturunan Daud di dalam Kristus tidak akan pernah berakhir.
- III. Tujuan kitab ini. Maksud dan tujuannya jelas.
- 1. Untuk membantu apa yang telah dipraktikkan dalam agama alamiah dan untuk menyalakan perasaan saleh dalam jiwa manusia yang harus kita baktikan kepada Allah sebagai pencipta, pemilik, pengatur, dan pelindung kita. Kitab Ayub membantu membuktikan dasar-dasar mengenai kesempurnaan dan penyelenggaraan ilahi. Namun, kitab ini membantu kita untuk mengungkapkan dan membuktikan kepercayaan kita akan dasar-dasar yang kita yakini itu di dalam doa dan pujian, dalam pengakuan akan hasrat hati kita akan Dia, ketergantungan kita kepada-Nya, serta seluruh ibadah dan penyerahan diri sepenuhnya kepada-Nya. Di dalam bagian lain dalam Kitab Suci ditunjukkan bahwa Allah itu tak terbatas mengatasi manusia dan bahwa Dia itu Tuhan yang berdaulat di atas segalanya. Namun demikian, Kitab Mazmur ini menunjukkan kepada kita bahwa kita yang seperti binatang menjalar di bumi ini boleh bergaul dengan Dia. Selain itu, kalau bukan karena salah kita sendiri, ada banyak cara di mana kita bisa tetap bersekutu dengan Dia dalam rupa-rupa keadaan hidup kita sebagai manusia.
- 2. Untuk mempromosikan dan memajukan keunggulan agama wahyu, dan dengan cara yang paling menyenangkan menganjurkannya kepada dunia. Sedikit saja, atau tidak ada hukum seremonial (yang hanya bersifat upacara saja) yang muncul di seluruh Kitab Mazmur. Meskipun korban sembelihan dan korban sajian tetap berlanjut selama berabad-abad, namun di sini kedua hal itu digambarkan sebagai hal yang tidak berkenan kepada Allah (Mzm. 40:7; 51:19), sebagai hal yang kurang bermakna, yang pada saatnya nanti akan lenyap. Namun, firman dan hukum Allah, khususnya bagian-bagian yang berbicara tentang akhlak dan kewajiban yang kekal, ada tertulis di sini untuk diagungkan dan dihormati, lebih daripada yang tertulis di mana pun juga. Dan Kristus yang menjadi puncak dan pusat agama wahyu, yang menjadi dasar, batu penjuru, dan batu utama dari bangunan yang dimuliakan itu, dibicarakan dengan jelas dalam kitab ini dalam bentuk pelambangan dan nubuat. Di sini dibicarakan semua penderitaan-Nya dan kemuliaan yang mengikutinya, serta kerajaan yang hendak dibangun-Nya di dunia ini. Di dalam kerajaan inilah kovenan Allah dengan Daud mengenai kerajaannya digenapi. Betapa tingginya nilai yang diberikan kitab ini terhadap firman Allah, terhadap segala ketetapan dan penghakiman-Nya, serta terhadap kovenan dan janji-janji agung dan mulia-Nya untuk menepati kovenan-Nya itu. Karena itu, betapa kitab ini sangat menganjurkan kita untuk menggunakan firman-Nya, ketetapan dan penghakiman-Nya serta kovenan dan janji-janji-Nya itu sebagai pedoman dan jangkar kita, serta sebagai warisan kita sampai selama-lamanya!
- IV. Manfaat kitab ini. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk menanamkan terang ilahi ke dalam pemahaman kita. Namun, manfaat kitab ini terutama sangat unggul dalam menanamkan kehidupan dan kuasa ilahi, serta kehangatan yang kudus ke dalam perasaan kita. Tidak ada satu pun tulisan dalam Alkitab yang lebih bermanfaat dalam membantu ibadah renungan orang-orang kudus dibandingkan kitab ini. Manfaat tersebut telah dinikmati oleh jemaat segala zaman, sejak mazmur ini ditulis dan beberapa bagiannya dikirimkan kepada pemimpin biduan untuk keperluan kebaktian jemaat.
- 1. Mazmur ini bermanfaat untuk dinyanyikan. Untuk menyanyikan lagu himne dan nyanyian rohani, kita boleh mencari di luar mazmur-mazmur Daud, tetapi kita tidak perlu itu. Aturan persajakan dalam bahasa Ibrani tidak jelas, bahkan oleh orang-orang terpelajar sekalipun. Namun demikian, mazmur-mazmur ini seyogyanya dibawakan sesuai dengan aturan persajakan setiap bahasa, setidaknya supaya dapat dinyanyikan untuk mendidik jemaat. Menurut saya, sangatlah menghibur kita, bila kita menyanyikan mazmur Daud, karena kita mempersembahkan puji-pujian kepada Allah yang persis sama seperti yang dipersembahkan kepada-Nya pada masa Daud dan raja-raja Yehuda yang saleh lainnya. Begitu kaya dan indah gubahan puisi-puisi ilahi ini, sehingga tidak akan pernah menjemukan dan lekang karena waktu.
- 2. Kitab mazmur ini bermanfaat untuk dibacakan dan dinyatakan oleh para pelayan Kristus, karena mazmur ini mengandung kebenaran-kebenaran yang agung dan mulia, serta peraturan mengenai baik dan jahat. Tuhan kita Yesus menjelaskan mazmur-mazmur kepada murid-murid-Nya, mazmur-mazmur Injil, dan Ia membukakan pemahaman mereka (karena Ia memegang kunci Daud) untuk memahaminya (Luk. 24:44).
- 3. Mazmur ini bermanfaat untuk dibaca dan direnungkan oleh semua orang baik. Mazmur ini menjadi sumber melimpah yang darinya semua orang akan menimba air dengan kegirangan.
- (1) Pengalaman pemazmur sangat bermanfaat untuk membimbing, memperingatkan, dan menguatkan kita. Pemazmur sering memberi tahu kita tentang apa yang terjadi antara Allah dan jiwanya. Ia memberi tahu kita apa yang dapat kita harapkan dari Allah dan apa yang Ia harapkan serta kehendaki dari kita sehingga Ia berkenan kepada kita. Daud adalah orang yang memiliki hati Allah. Oleh karena itu, orang-orang yang sedikit banyak memiliki hati seperti Daud bolehlah berharap bahwa mereka juga diperbarui oleh anugerah Allah sesuai dengan gambar dan rupa Allah. Banyak orang sangat merasa terhibur saat hati nurani mereka menyaksikan kebenaran mazmur-mazmur ini, sehingga dengan segenap hati mereka dapat berkata, “Amin” atas doa-doa dan puji-pujian Daud.
- (2) Bahkan ungkapan-ungkapan yang digunakan pemazmur juga sangat bermanfaat. Melalui ungkapan ini Roh Kudus akan membantu kita dalam kelemahan doa-doa kita, sebab kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa kepada Allah. Kapan saja kita mendekati Allah, dan juga saat kita kembali kepada Dia untuk pertama kalinya, kita dibimbing untuk membawa serta kata-kata penyesalan (Hos. 14:3), kata-kata ini, yang diajarkan oleh Roh Kudus. Jika kita membuat mazmur-mazmur Daud ini akrab dengan kita seperti yang seharusnya kita lakukan, maka saat kita menghampiri takhta anugerah, untuk maksud apa saja, untuk membuat pengakuan, permohonan, atau ucapan syukur, kita akan terbantu karenanya. Apa pun perasaan saleh yang bekerja di dalam diri kita, hasrat atau pengharapan, kepedihan atau sukacita yang kudus, kita akan menemukan di sana kata-kata yang tepat yang dapat kita ungkapkan, perkataan benar yang tidak dapat disalahkan. Akan sangat baik bila kita mengumpulkan dari Kitab Mazmur ini ungkapan-ungkapan peribadatan dan renungan yang paling sesuai dan paling menggerakkan hati, dan kemudian mengatur dan mengelompokkannya menurut beberapa topik doa, supaya lebih mudah bagi kita untuk menggunakannya. Bisa juga, sekali-sekali kita pilih mazmur tertentu yang berbeda-beda dan berdoa memakai mazmur pilihan itu. Ketika kita berdoa dengan cara ini, kita mencerna ayat-ayatnya dalam pikiran kita dan mempersembahkan hasil renungan itu kepada Allah. Cendekiawan Dr. Hammond (Theolog Inggris, 1605-1660), menulis dalam kata pengantar buku tafsirannya atas Kitab Mazmur (bagian 29) sebagai berikut, “Bahwa merenungkan beberapa bagian mazmur sampai hati kita dipengaruhi, digerakkan dan diteguhkan oleh hidup dan daya yang ada dalam ayat-ayat mazmur itu sungguh lebih baik daripada sekadar mengucapkannya mengikuti sang pemazmur itu, sebab dalam ibadah-ibadah, tidak ada yang harus dihindari selain daripada tindakan-tindakan pengulangan yang tidak membangkitkan perasaan apa-apa di dalam hati.” Seperti yang dinasihatkan oleh Augustinus (354-430, theolog dan filsuf Kristen – pen.), “Jika kita membangun roh kita dengan perasaan yang dikandung dalam mazmur, maka kita boleh yakin akan perkenanan Allah saat kita menggunakan perkataan yang dipakai dalam Mazmur itu.” Mazmur ini bukan hanya dapat membantu kita untuk merenung dan membangkitkan perasaan kita untuk menyembah, memuji dan memuliakan Allah, tetapi juga menjadi petunjuk bagi kita untuk melakukan apa yang harus kita lakukan dalam kehidupan kita, serta mengajar kita cara untuk jujur di jalan kita, sehingga pada akhirnya kita akan melihat keselamatan yang dari Allah (Mzm. 50:23). Kitab Mazmur ini bukan hanya sangat bermanfaat bagi jemaat Perjanjian Lama, tetapi lebih-lebih lagi bagi kita orang-orang Kristen, kitab mazmur ini lebih bermanfaat dibandingkan dengan jemaat yang hidup sebelum kedatangan Kristus. Karena sama seperti korban-korban Musa, demikian jugalah nyanyian-nyanyian Daud dibuat menjadi jelas dan terpahami oleh Injil Kristus yang membawa kita memasuki selubung itu. Demikianlah, dengan doa-doa dan puji-pujian Daud, semua doa Rasul Paulus dalam surat-suratnya, serta nyanyian-nyanyian baru dalam Kitab Wahyu, kita akan diperlengkapi untuk perbuatan baik ini, karena semua tulisan itu membuat manusia kepunyaan Allah itu sempurna.
- Mengenai pembagian kitab ini, kita tidak perlu sampai begitu cermat. Tidak ada (atau sangat jarang ada) hubungan antara satu mazmur dengan mazmur lainnya, juga tidak ada alasan tertentu dalam pengurutan mazmur yang satu sesudah yang lainnya seperti yang ada sekarang. Walaupun demikian, tampaknya mazmur yang ditempatkan pertama itu berasal dari masa kuno, karena mazmur yang kedua sekarang berasal dari zaman para rasul (Kis. 13:33). Salinan bahasa Latin kuno yang kasar (bukan klasik) menggabungkan pasal kesembilan dan kesepuluh. Semua penulis Katolik Roma mengikuti pembagian itu. Oleh karena itu pencantuman nomor pasal di seluruh Kitab Mazmur mereka selalu kurang satu dibandingkan salinan kita (yang bukan Katolik – pen.). Kita mencantumkan pasal 11, mereka pasal 10, kita menulis pasal 119, mereka mencantumkan pasal 118. Namun, mereka membagi pasal 147 menjadi dua pasal, sehingga jumlah seluruh pasal mencapai 150. Beberapa orang berusaha mengurangi jumlah pasal tersebut dengan mengelompokkannya di bawah beberapa judul yang sesuai menurut pokok masalah yang dibicarakan dalam mazmur-mazmur itu. Namun, sering didapati banyak keragaman pokok pembicaraan dalam satu mazmur yang sama, sehingga penggabungan tersebut tidak dapat dibuat dengan pasti. Namun, tujuh Mazmur penyesalan dosa dengan cara tertentu telah disatukan sebagai ibadah oleh banyak orang. Mazmur-mazmur tersebut adalah pasal 6, 32, 38, 51, 102, 130, dan 143. Kitab Mazmur dibagi menjadi lima kitab yang masing-masing diakhiri dengan kata Amin, ya Amin, atau Haleluya. Kitab pertama di akhiri oleh pasal 41, yang kedua oleh pasal 72, yang ketiga oleh pasal 89, yang keempat oleh pasal 106, dan yang kelima oleh pasal 150. Sebagian orang lagi membagi Kitab Mazmur ini menjadi tiga bagian besar yang masing-masing memuat lima puluh pasal. Sebagian lain lagi membagi menjadi enam puluh bagian, dua bagian untuk setiap hari, pagi dan petang, selama sebulan. Biarlah setiap orang Kristen yang baik membagi kitab ini untuk mereka masing-masing, sehingga mereka dapat meningkatkan pengenalan mereka akan isi dan maksud tulisan ini dengan cara yang paling baik dan sesuai. Dengan demikian, dalam setiap kesempatan apa saja mereka dapat menyanyikan mazmur ini di dalam roh dan dengan pengertian yang penuh.