Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life -> Mzm 72:1-19
Full Life: Mzm 72:1-19 - RAJA.
Nas : Mazm 72:1-19
Menurut ayat Mazm 72:1, mazmur ini adalah doa Salomo selaku raja
Israel agar masa pemerintahannya ditandai keadilan, kebenaran, ...
Nas : Mazm 72:1-19
Menurut ayat Mazm 72:1, mazmur ini adalah doa Salomo selaku raja Israel agar masa pemerintahannya ditandai keadilan, kebenaran, damai sejahtera, pembinasaan kejahatan, dan pembebasan orang yang tertindas dan miskin. Itu juga menunjuk kepada pemerintahan Yesus Kristus atas dunia (lih. pasal Wahy 20:1-22:21) karena beberapa ayatnya dapat dikenakan sepenuhnya kepada Dia saja (ayat Mazm 72:8,11,17; bd. pasal Yes 11:1-5; 60:1-62:12). Doa ini mirip dengan doa dalam PB, "Datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga" (Mat 6:10). Bentuk doa ini harus timbul dari hati semua orang yang ingin melihat Kristus memerintah sebagai raja dan kebenaran-Nya ditegakkan di bumi ini
(lihat cat. --> Wahy 21:1).
[atau ref. Wahy 21:1]
Jerusalem -> Mzm 72:1-20
Jerusalem: Mzm 72:1-20 - Doa harapan untuk raja Ini mazmur menggambarkan raja yang dicita-citakan untuk masa depan, Raja-Mesias. Menurut judulnya (boleh diterjemahkan: bagi Salomo) kidung ini dipers...
Ini mazmur menggambarkan raja yang dicita-citakan untuk masa depan, Raja-Mesias. Menurut judulnya (boleh diterjemahkan: bagi Salomo) kidung ini dipersembahkan kepada raja Salomo, raja kedamaian dan pencipta keadilan yang kekayaannya terkenal, 1Ra 3:9,12,28; 4:20; 10:1 dst; 1Ta 22:9. Tetapi raja Salomo hanya lambang raja di masa mendatang. Begitulah tradisi Yahudi dan tradisi Kristen mengartikan mazmur yang terpengaruh oleh nubuat-nubuat Yesaya, Maz 9:5; 11:1 dst; Zak 9:8 dst, ini.
Ende -> Mzm 72:1-20
Ende: Mzm 72:1-20 - -- Mazmur ini menggambarkan radja, jang di-tjita2kan untuk masa depan, jakni
Al-Masih. Masanja dilukiskan sebagai masa keadilan, kedjudjuran, damai dan
k...
Mazmur ini menggambarkan radja, jang di-tjita2kan untuk masa depan, jakni Al-Masih. Masanja dilukiskan sebagai masa keadilan, kedjudjuran, damai dan kesuburan tanah jang ber-limpah2 serta kesedjahteraan rakjatnja.
Dan pemerintahan radja ini akan berlangsung untuk se-lama2nja.
buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> Mzm 72:2-17
Matthew Henry: Mzm 72:2-17 - Kerajaan Mesias Kerajaan Mesias (72:2-17)
Ayat-ayat di atas merupakan nubuatan mengenai kejayaan dan keberlangsungan kerajaan Kristus yang diperlambangkan oleh masa ...
Kerajaan Mesias (72:2-17)
Ayat-ayat di atas merupakan nubuatan mengenai kejayaan dan keberlangsungan kerajaan Kristus yang diperlambangkan oleh masa pemerintahan Salomo. Ayat-ayat ini muncul di sini,- 1. Sebagai dasar seruan untuk meneguhkan doa tadi di atas: “Tuhan, berikanlah hukum dan keadilan-Mu kepadanya, sehingga kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan, dan dengan begitu tujuan pengangkatannya terpenuhi (ay. 2). Berikan kepadanya kasih karunia-Mu, sehingga umat-Mu yang dipercayakan kepadanya akan mendapat keuntungan dari kasih karunia tersebut.” Karena Allah mengasihi orang Israel, maka Ia menjadikan engkau raja atas mereka untuk melakukan keadilan dan kebenaran(2 Taw. 9:8). Dengan iman, kita juga dapat bergumul dengan Allah untuk meminta kasih karunia tersebut, yang kita yakini sebagai sesuatu yang mendatangkan berkat bagi gereja-Nya.
- 2. Jawaban doa yang penuh dengan damai sejahtera. Sebagaimana kita membalas budi kepada Allah atas janji-janji-Nya yang penuh rahmat melalui doa yang penuh dengan iman, demikian pula Allah menjawab doa kita yang dipanjatkan dalam iman itu melalui janji-janji rahmani-Nya. Jelas sekali bahwa nubuatan ini mengacu kepada kerajaan Mesias, sebab di dalamnya ada banyak ayat-ayat yang tidak menggambarkan pemerintahan Salomo. Memang pada awal masa pemerintahan Salomo terdapat kebenaran dan damai sejahtera, tetapi masalah dan ketidakadilan melanda pemerintahan itu sesaat sebelum akhir pemerintahannya. Kerajaan yang diperbincangkan dalam mazmur ini ialah kerajaan yang berlangsung seperti mentari, sementara kerajaan Salomo lenyap dengan cepat. Karena itulah, bahkan para penafsir Yahudi pun memahaminya sebagai kerajaan Mesias.
- I. Bahwa kerajaan itu akan menjadi pemerintahan yang adil (ay. 2): Ia mengadili umat-Mu dengan keadilan (bdk. Yes. 11:4). Segenap hukum dari kerajaan Kristus sesuai dengan tata peraturan keadilan yang abadi. Tata peradilan yang didirikannya untuk menegakkan berbagai pelanggaran hukum sungguh merupakan pengadilan yang adil, dan tidak akan ada pengecualian dalam pelaksanaan hukum-Nya pada hari akhir nanti. Kedamaian kerajaan-Nya akan disokong oleh kebenaran (ay. 3). Sebab, damai sejahtera akan seperti sungai yang tidak pernah kering, hanya jika kebenaran terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti. Dunia ini akan dihakimi dengan keadilan (Kis. 17:31).
- II. Bahwa kerajaan itu akan menjadi sebuah pemerintahan yang damai sentosa: Kiranya gunung-gunung membawa damai sejahtera bagi bangsa, dan bukit-bukit membawa kebenaran! (ay. 3). Artinya (menurut Dr. Hammond), kedua hal itu melambangkan pengadilan di tingkat atas dan bawah dalam sistem peradilan di kerajaan Salomo. Di sana damai sejahtera berlimpah(ay. 7). Nama Salomo berarti damai, dan memang demikianlah masa pemerintahannya, sebab pada masa itu bangsa Israel menikmati kemenangan-kemenangan dari masa pemerintahan sebelumnya dan mampu mempertahankan ketenangan serta kedamaiannya. Akan tetapi, dalam artian yang istimewa, kedamaian merupakan kemuliaan kerajaan Kristus, sebab kedamaian-Nya itu berhasil mendamaikan manusia dengan Allah dan dengan diri mereka sendiri, serta dengan sesama, dan menghapuskan segenap permusuhan. Karena itu, Dialah damai sejahtera kita.
- III. Bahwa orang yang miskin dan sengsara akan dilindungi dengan cara yang istimewa di dalam pemerintahan ini: Ia mengadili orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum(ay. 2). Orang-orang yang miskin karena mempertahankan hati nurani yang bersih merupakan orang-orang miskin kepunyaan Allah, dan mereka akan dipelihara dengan istimewa, akan diadili dengan hukum yang adil, dibela dalam kasus mereka dan dibalaskan atas perlakuan jahat yang telah mereka terima. Dia pasti akan menghakimi dan menyelamatkan orang-orang yang tertindas dari bangsa itu dan orang-orang miskin(ay. 4). Hal ini ditekankan kembali (ay. 12-13), untuk menegaskan bahwa Kristus pasti akan membela kepentingan orang-orang-Nya yang tertindas. Ia akan melepaskan orang miskin yang tidak berdaya di hadapan penindas mereka, orang yang tertindasjuga, karena mereka tidak punya penolong, dan karena mereka berseru kepada-Nya dan Dia telah berjanji untuk menolong mereka sebagai jawaban atas doa-doa mereka. Melalui doa mereka menyerahkan diri mereka kepada-Nya( 10:14). Ia akan sayang kepada orang miskinyang bergantung pada belas kasihan-Nya, dan tidak akan bertindak kejam terhadap mereka. Ia akan menyelamatkan nyawa mereka, dan memang hanya itulah yang mereka inginkan. Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Kristus adalah Raja orang-orang miskin.
- IV. Bahwa pemeras-pemeras yang angkuh akan mendapatkan ganjaran: Dia akan meremukkan pemeras-pemeras(ay. 4), akan merenggut kuasa mereka dalam menindas, dan menghukum mereka atas semua kejahatan yang telah mereka lakukan. Inilah tanggung jawab dari seorang raja yang bijak, Parcere subjectis, et debellare superbos – untuk menyelamatkan yang terpuruk dan merendahkan yang angkuh. Iblis adalah si penindas besar yang akan Kristus remukkan, dan kerajaannya pun akan Ia hancurkan. Dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik(Yes. 11:4), dan akan menyelamatkan nyawa umat-Nya dari penindasan dan kekerasan (ay. 14). Dia akan menyelamatkan mereka dari kuasa Iblis, baik dari si ular tua yang hendak menjerat mereka dengan tipu daya, maupun dari singa yang mengaum-ngaum untuk menakut-nakuti dan menelan mereka dengan kekerasan. Darah merekabegitu mahal di matanya sampai-sampai tidak setetes pun dibiarkan tertumpah oleh tipu daya atau kekejian Iblis dan para pengikutnya tanpa dibalaskan. Kristus adalah seorang Raja yang tidak menyia-nyiakan darah para pengikut-Nya begitu saja, sekalipun Ia terkadang memanggil mereka untuk rela mempertaruhkan nyawa mereka bagi-Nya. Dia juga tidak akan membiarkan darah mereka tertumpah dengan sia-sia, melainkan dengan pertimbangan mulia bahwa itu demi kemuliaan-Nya dan kehormatan mereka, dan demi menggenapi sepenuh-penuhnya ganjaran terhadap kejahatan para musuh mereka.
- V. Bahwa agama akan berkembang di bawah pemerintahan Kristus (ay. 5): Kiranya lanjut umurnya selama ada matahari, dan selama ada bulan, turun-temurun! Salomo memang mendirikan bait Allah, dan rasa takut akan Allah serta penyembahan terhadap-Nya dipertahankan selama beberapa waktu di bawah pemerintahannya, tetapi hal itu tidak berlangsung lama. Karena itulah, mazmur ini pastinya menunjuk kepada kerajaan Kristus, di mana semua warga kerajaan-Nya dibawa dan dipelihara dalam rasa takut akan Allah. Sebab, agama Kristen memiliki kecenderungan langsung dan pengaruh yang kuat terhadap dasar-dasar kepercayaan manusia yang alamiah. Ia juga mendukung dan memajukan dasar-dasar kepercayaan alamiah tersebut. Iman di dalam Kristus akan membangun dan memelihara rasa takut akan Allah. Karena itulah Injil abadi yang diberitakan adalah, Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia(Why. 14:7). Dan, oleh karena pemerintahan Kristus memajukan tindakan ibadah dan bakti kepada Allah, maka pemerintahan-Nya juga memajukan keadilan dan kasih di antara sesama manusia (ay. 7): Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya, keadilan dijalankan, dan orang-orang yang menjalankan keadilan akan disukai. Keadilan akan berlimpah dan sangat dihormati, berkuasa dan memerintah. Hukum Kristus yang tertulis di dalam hati, mengatur manusia supaya berlaku jujur dan adil, dan memberikan kepada orang lain apa yang menjadi hak mereka. Demikian pula, hukum itu mengatur agar manusia hidup di dalam kasih sehingga menghasilkan damai yang berkelimpahan dan mengubah pedang menjadi mata bajak. Baik kekudusan maupun kasih akan terus berlangsung dalam kerajaan Kristus, dan tidak akan pernah lapuk, sebab semua warganya akan takut akan Allah selama ada matahari, dan selama ada bulan. Kekristenan, ketika diakui dan menancapkan kakinya di dunia ini, akan tetap berdiri teguh sampai akhir zaman. Juga, dalam hal kuasanya, ketika ia menancapkan akarnya di dalam hati, maka ia akan terus memerintah di sana sampai kematian membuat matahari, bulan dan bintang (yaitu, semua indra jasmani) menjadi gelap. Melalui segala perubahan di dunia dan segenap perubahan dalam kehidupan ini, kerajaan Kristus akan terus bertahan. Dan, jika rasa takut akan Allah berlangsung sepanjang matahari dan bulan ada, maka selama itu pula kedamaian akan melimpah ruah. Kedamaian gereja dan kedamaian jiwa akan berlangsung sejalan dengan kemurnian dan kesalehan dari gereja dan jiwa itu sendiri, dan berlangsung selama keduanya berlanjut.
- VI. Bahwa pemerintahan Kristus akan menyenangkan bagi semua warganya yang setia (ay. 6): Kiranya Ia, oleh kasih karunia dan penghiburan Roh-Nya, seperti hujan yang turun ke atas padang rumput, bukan ke atas rumput yang kemudian dipotong, tetapi rumput yang dibiarkan tumbuh sampai mekar lagi, sekalipun sebelumnya telah dipotong. Injil Kristus memurnikan bagaikan hujan yang melunakkan tanah keras, melembabkan yang tandus dan menjadikannya hijau dan berbuah (Yes. 55:10). Biarlah hati kita menghisap air hujan(Ibr. 6:7).
- VII. Bahwa kerajaan Kristus akan berkembang pesat dan meluas.
- Cermatilah:
- 1. Lingkup daerah kekuasaannya (ay. 8): Kiranya ia memerintah dari laut ke laut(dari Laut Selatan sampai Utara, dari Laut Merah sampai Mediterania) dan dari sungai Efrat, atau Nil, sampai ke ujung bumi. Wilayah kekuasaan Salomo amat besar (1 Raj. 4:21), sesuai dengan yang telah dijanjikan (Kej. 15:18). Akan tetapi tidak ada nama laut ataupun sungai yang disebutkan, sehingga melalui ungkapan peribahasa tersebut, ayat tersebut menegaskan kekuasaan Tuhan Yesus yang mencakup seluruh dunia. Injil-Nya telah dan akan dikabarkan ke segala bangsa (Mat. 24:14), dan pemerintahan atas dunia akan dipegang oleh-Nya(Why. 11:15) saat segenap orang bukan Yahudi dibawa serta. Daerah kekuasaan-Nya akan diperluas sampai ke negeri-negeri,
- (1) Yang dulunya asing terhadap-Nya: penghuni padang belantara, yang jauh dari jalan utama dan jarang mendengar kabar berita, akan bergembira menyambut kabar baik mengenai Sang Penebus dan penebusan yang dilakukan oleh-Nya. Mereka akan berlutut di depannya, percaya kepada-Nya, menerima-Nya, memuja-Nya, dan rela menanggung kuk-Nya. Di hadapan Tuhan Yesus kita memang harus berlutut, atau kalau tidak, kita hancur. Jika kita hancur, kita binasa, tetapi jika kita berlutut, kita memiliki kehidupan yang kekal.
- (2) Yang dulu memusuhi-Nya dan berperang melawan-Nya: Mereka menjilat debu. Mereka akan dijatuhkan dan dibenamkan di dalam debu, akan menggigit tanah karena kesalnya, dan akan menjadi sangat lapar sampai-sampai mereka rela memakan debu, yaitu makanan si ular itu (Kej. 3:14), karena mereka memang merupakan keturunannya. Jadi, siapakah yang tidak akan mampu Ia taklukkan, jika musuh-musuh-Nya saja telah direndahkan dan dipermalukan seperti itu?
- 2. Martabat daerah-daerah yang dikuasai-Nya. Dia tidak saja akan memerintah atas orang-orang yang menghuni padang belantara, para petani dan orang desa, tetapi juga atas orang-orang yang tinggal di istana-istana (ay. 10): raja-raja dari Tarsis dan pulau-pulau yang paling terpencil dari Israel dan merupakan bangsa-bangsa daerah pesisir(Kej. 10:5), membawa persembahan-persembahankepada-Nya sebagai Tuhan mereka yang berdaulat, oleh Dia dan di bawah Dia mereka memegang takhta dan tanah-tanah kekuasaan mereka. Mereka akan berusaha mengambil hati-Nya dan menaruh perhatian kepada-Nya untuk mendengarkan hikmat-Nya. Semua itu benar-benar digenapi dalam diri Salomo (sebab semua raja di bumi berikhtiar menghadap Salomo untuk menyaksikan hikmatnya, dan mereka datang masing-masing membawa persembahannya,(2 Taw. 9:23-24)), dan di dalam diri Kristus juga, ketika orang-orang majus dari Timur, yang kemungkinan merupakan golongan dari derajat paling tinggi di negeri mereka, datang untuk menyembah-Nya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya(Mat. 2:11). Mereka hendak mempersembahkan diri mereka kepada-Nya. Inilah persembahan terbaik yang bisa kita berikan kepada Kristus, dan tanpa itu tidak ada persembahan lain yang layak diterima (Rm. 12:1). Mereka menyampaikan upeti, persembahan rohani berupa doa dan pujian, dan mempersembahkannya kepada Kristus sebagai Allah mereka, kepada Kristus sebagai mezbah yang menyucikan setiap persembahan. Pertobatan mereka kepada Allah dinamakan persembahan atau korban dari bangsa-bangsa bukan Yahudi (Rm. 15:16). Benar, semua raja, cepat ataupun lambat, akan sujud menyembah kepada-Nya, untuk melaksanakan kewajiban mereka terhadap-Nya atau untuk menerima penghukuman dari-Nya (ay. 11). Mereka akan jatuh tersungkur di hadapan-Nya, sebagai warga-Nya atau sebagai tawanan yang telah Ia taklukkan, sebagai pemohon yang memohonkan belas kasihan-Nya atau sebagai si terhukum yang menerima penghakiman-Nya. Dan saat raja-raja takluk, rakyat pun tentu akan datang pula: segala bangsa menjadi hamba-Nya. Semua orang akan diundang untuk melayani-Nya. Sebagian orang dari segala bangsa akan datang, dan di setiap bangsa korban bagi nama-Nya dan juga korban sajian yang tahir dibakar dan dipersembahkan(Mal. 1:11; Why. 7:9).
- III. Bahwa Ia akan dihormati dan dikasihi oleh semua rakyat-Nya (ay. 15): Hiduplah Ia. Rakyat-Nya akan menginginkan supaya Ia panjang umur (Ya Raja, panjang umurlah selalu!) dan dengan alasan yang baik pula. Sebab, Ia telah berkata, sebab Aku hidup dan kamu pun akan hidup. Yang tentang Dia diberi kesaksian, bahwa Ia hidup, sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka(Ibr. 7:8, 25). Dia akan hidup dan berjaya, dan
- 1. Persembahan-persembahan akan dibawa kepada-Nya. Meskipun Dia sanggup hidup tanpa persembahan itu, sebab Dia memang tidak membutuhkan persembahan ataupun pelayanan dari siapa pun, akan tetapi kepada-Nya tetap akan dipersembahkan emas Syeba, yaitu emas, logam yang terbaik, emas Syeba, yang mungkin merupakan emas termurni, sebab kepada yang terbaik haruslah diberikan persembahan yang terbaik pula. Orang-orang yang memiliki harta melimpah di dunia ini dan bergelimang emas, harus memberikannya kepada Kristus, harus melayani-Nya dengan harta mereka itu dan menggunakannya untuk berbuat baik. Muliakanlah TUHAN dengan hartamu.
- 2. Doa akan dipanjatkan kepada-Nya setiap waktu. Rakyat berdoa bagi Salomo, dan doa mereka menolongnya dan pemerintahannya untuk menjadi berkat bagi mereka. Rakyat memang wajib berdoa, bersyafaat dan mengucap syukur bagi para raja dan segenap pihak yang berwenang, bukan untuk mengucapkan selamat kepada mereka seperti yang kerap terjadi, tetapi sebagai kepedulian bagi kesejahteraan rakyat. Akan tetapi, bagaimana hal ini diterapkan kepada Kristus? Dia tidak memerlukan doa-doa kita dan tidak diuntungkan karenanya. Akan tetapi para orang kudus di Perjanjian Lama mendoakan kedatangan-Nya, berdoa tak henti-hentinya, sebab mereka menyebut-Nya Dia yang akan datang. Dan kini, karena Dia telah datang, maka kita harus berdoa bagi keberhasilan Injil dan kemajuan kerajaan-Nya, yang Ia anggap sebagai doa bagi-Nya (Hosana bagi Anak Daud, jayalah pemerintahan-Nya) dan kita harus mendoakan kedatangan-Nya untuk yang kedua kalinya. Kalimat itu mungkin juga bisa diartikan, doa akan dipanjatkan melalui Dia, atau demi kepentingan-Nya. Apa pun yang kita minta dari Bapa haruslah kita doakan dalam nama-Nya dan dengan kebergantungan pada pengantaraan-Nya.
- 3. Puji-pujian akan dilayangkan bagi-Nya dan sanjungan akan diberikan atas hikmat, keadilan dan kebaikan-Nya: Kiranya Ia diberkati sepanjang hari. Kita melayangkan penghormatan bagi-Nya dengan berdoa setiap hari di dalam nama-Nya. Rakyat harus mengatakan yang baik-baik tentang pemerintah yang telah menjadi berkat bagi mereka. Jadi, terlebih lagi semua orang Kristen, mereka harus lebih-lebih lagi memuji Yesus Kristus, memuji-muji-Nya setiap hari, sebab mereka berutang segalanya kepada Dia dan memiliki segala kewajiban utama untuk dilakukan di bawah Dia.
- 1. Negeri itu akan menjadi makmur. Sekalipun benih gandum yang ditabur sedikit, biarlah tanaman gandum berlimpah-limpah di negeri, bergelombang di puncak pegunungan, di mana biasanya orang tidak mengharapkan hasil yang banyak, tetapi biarlah buahnya mekar bagaikan Libanon, tumbuh seperti kayu yang bidang, menjulang tinggi dan kokoh, seperti pohon-pohon aras di Libanon. Bahkan di puncak-puncak gunung, tanah akan mengeluarkan hasil bertumpuk-tumpuk, yaitu ungkapan untuk menggambarkan kelimpahan (Kej. 41:47), sebagaimana rumput di atap rumah dikatakan sebagai yang terselamatkan dari alat pemotong. Hal ini dapat diterapkan kepada pelipatgandaan benih Injil pada zaman Mesias. Segelintir benih itu ditabur di tanah bukan Yahudi yang tandus dan berbukit-bukit, tetapi menghasilkan tuaian melimpah yang dikumpulkan bagi Kristus, buah yang mekar bagaikan Libanon. Ladang-ladang sudah menguning dan matang untuk dituai(Yoh. 4:35; Mat. 9:37). Biji sesawi yang mungil tumbuh menjadi pohon yang besar.
- 2. Kota-kota akan dipadati: Bulir-bulirnya berkembang bagaikan rumput di bumi, sangat banyak dan menghijau. Gereja Injil, kota Allah di antara manusia, akan memiliki semua tanda kemakmuran. Banyak orang akan ditambahkan ke dalamnya, dan mereka akan sangat berbahagia di sana.
- 1. Kehormatan Sang Pangeran abadi dan tidak akan pernah pudar (ay. 17): Biarlah namanya tetap selama-lamanya. Meskipun kuasa kegelapan terus berusaha menghalangi cahayanya dan menghentikan keberlangsungannya, nama-Nya akan tetap terpelihara, tetap ada, dan menyebar. Sebagaimana nama para raja duniawi diwariskan kepada keturunan mereka, demikian pula nama Kristus. Filiabitur nomen ejus – Nama-Nya akan dilanjutkan kepada angkatan selanjutnya. Selagi dunia ini masih berdiri, semua bangsa menyebut-Nya berbahagia. Mereka akan memuji Allah karena Dia, terus-menerus menceritakan hal-hal baik tentang Dia, dan merasa bahagia di dalam Dia. Sampai akhir zaman dan selama-lamanya, nama-Nya akan terus dirayakan dan disebut-sebut. Setiap lidah akan mengakui nama-Nya dan setiap lutut akan bertelut di hadapan-Nya.
- 2. Kebahagiaan seluruh manusia di dalam nama-Nya juga akan menjadi sempurna dan kekal: Segala bangsa saling memberkati, benar-benar terberkati untuk selama-lamanya dengan nama-Nya. Hal ini dengan jelas mengacu kepada janji yang dibuat dengan bapa leluhur kita, yaitu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat melalui Mesias (Kej. 12:3).
SH: Mzm 72:1-20 - Konsep tentang kepemimpinan. (Rabu, 6 Mei 1998) Konsep tentang kepemimpinan.
Raja (kini para pemimpin politik dari presiden sampai ke semua staf pemerintahan) adalah hamba Allah. Kuasa yang mereka ...
Konsep tentang kepemimpinan.
Raja (kini para pemimpin politik dari presiden sampai ke semua staf pemerintahan) adalah hamba Allah. Kuasa yang mereka pikul bukan berasal dari diri mereka sendiri, juga bukan dipercayakan oleh rakyat. Kuasa itu adalah karunia yang Tuhan percayakan. Oleh karena itu tugas mereka bukanlah melanggengkan kuasa yang mereka miliki, bukan juga mementingkan segolongan orang, tetapi memberlakukan kehendak Allah terutama prinsip moral dari berbagai bidang kehidupan bermasyarakat dan berpolitik.
Mendoakan para pemimpin. Melihat arti pemerintahan tadi, kita sadar betapa beratnya tanggungjawab yang dipikul para pemimpin bangsa kita. Lebih lagi bila diingat bahwa tak seorang pun manusia yang sempurna sebab masing-masing punya keterbatasan, kelemahan bahkan keberdosaan. Itulah sebabnya kita dipanggil bukan saja untuk menjalankan fungsi kritik tetapi juga untuk mendoakan. Keduanya harus dijalankan berimbang oleh orang beriman supaya bangsa dan negara kita ini berjalan serasi dengan kehendak Allah sendiri.
Renungkan: Banyak pihak harus terlibat untuk mencapai bangsa yang adil dan makmur. Terlibat penuhkah kita dalam usaha dan doa dalam proses pencapaian tersebut?
Doa: Ya Allah, Pemerintah yang sejati. Berikanlah hukumMu dalam hati dan pertimbangan para pemimpin kami.
SH: Mzm 72:1-20 - Relasi dengan Tuhan yang mengalirkan berkat (Sabtu, 20 Oktober 2001) Relasi dengan Tuhan yang mengalirkan berkat
Mazmur ini merupakan nyanyian kerajaan yang berisi permohonan bagi
raja. Syair mazmur ini disadur oleh S...
Relasi dengan Tuhan yang mengalirkan berkat
Mazmur ini merupakan nyanyian kerajaan yang berisi permohonan bagi raja. Syair mazmur ini disadur oleh Salomo dari doa pengharapan Daud baginya sebagai penerus dinasti Kerajaan Daud (ayat 1, 20). Di dalam mazmur ini Daud memaparkan kepada Salomo gambaran yang ideal tentang hubungan antara pemerintah, Tuhan, dan rakyatnya. Melalui mazmur ini Daud mengajarkan kepada rakyatnya untuk mendoakan Salomo agar menggunakan kuasa yang diterimanya dari Tuhan, bukan demi keuntungannya sendiri, namun sebaliknya bagi kesejahteraan seluruh rakyat, khususnya mereka yang lemah dan tak berdaya. Dukungan doa dari rakyat seperti inilah yang memungkinkan raja dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Relasi antara sikap raja dan respons rakyat seperti ini berdampak terhadap kesuburan tanah Kanaan (ayat 16) sebagai pernyataan perkenan dan berkat Tuhan.
Sejalan dengan perkembangan sejarah Israel yang berkali-kali jatuh ke dalam tangan raja-raja dan penguasa asing yang lalim, maka mazmur ini di kemudian hari digunakan sebagai doa pengharapan akan kedatangan Mesias sebagai raja Israel yang sejati. Sifat-sifat mesianik mazmur ini tampak pada karakteristik raja yang digambarkannya: Ia memegang pemerintahan di bumi ini selama dunia belum lenyap (ayat 5, 7), namanya tetap untuk selama-lamanya, dan semakin dikenal sepanjang zaman (ayat 17). Kata-kata puisi seperti ini dirasakan sangat berlebihan bagi bangsa Israel jikalau ditujukan bagi seseorang raja yang adalah manusia biasa. Para penulis Perjanjian Baru mengaplikasikan konsep tentang Mesias ini pada Yesus Kristus -- Sang Mesias yang menjadi raja selama-lamanya (bdk. Luk 1:33; Why 11:15). Ia adalah Raja yang memberitakan kebahagiaan (Mat. 5:3-12) serta memperhatikan mereka yang miskin dan tertindas (Mat. 25:31-46). Di bawah pemerintahan-Nya setiap lutut akan bertelut di hadapan-Nya (Flp. 2:9-11). Berdasarkan hal ini, maka berkat-berkat yang mengalir karena hubungan raja Israel dengan rakyatnya dapat diaplikasikan bagi hubungan antara Kristus dengan Kristen yang mendatangkan berkat bagi kondisi dunia.
Renungkan: Hubungan kita dengan Kristus dapat menjadi daya dinamis yang mendatangkan berkat yang mengubah keadaan dunia. Pikirkan berkat-berkat apa yang dapat Anda alirkan pada hari ini!
SH: Mzm 72:1-20 - Doakan pemimpin kita! (Selasa, 2 November 2004) Doakan pemimpin kita!
Pemimpin negara tanpa dukungan rakyatnya tidak dapat berhasil.
Siapa lagi yang mendukung pemimpin Indonesia kalau bukan ki...
Doakan pemimpin kita!
Pemimpin negara tanpa dukungan rakyatnya tidak dapat berhasil. Siapa lagi yang mendukung pemimpin Indonesia kalau bukan kita warga negaranya.
Mazmur 72 merupakan doa Salomo bagi putranya, yang akan meneruskan takhta Israel. Harapan Salomo bagi raja baru ini, ialah agar ia akan memerintah bangsanya dengan bersandarkan pada hukum Allah, sehingga keadilan ditegakkan (ayat 1-4). Raja yang mengagungkan hukum akan bertindak adil. Ia akan membela rakyatnya yang tertindas dan miskin. Sebaliknya, para penjahat dan pembuat onar dihancurkannya. Keadilannya dalam memimpin akan membawa kesejukan dan damai sejahtera kepada rakyatnya (ayat 5-7). Rakyat pasti mendukungnya dengan utuh, oleh karena raja dekat dengan mereka. Bangsa-bangsa lain pun akan hormat dan tunduk setelah melihat betapa bijaksananya ia memimpin bangsanya (ayat 8-11).
Selain itu, telinga raja terbuka kepada jeritan orang yang membutuhkan pertolongan. Singkatnya raja mengabdikan hidupnya untuk menghantar rakyat menuju hidup yang lebih baik (ayat 12-14). Itu sebabnya pada masa pemerintahannya, kemakmuran dan kesentosaan dinikmati oleh semua orang (ayat 15-16). Raja yang demikian ini akan dikenang (ayat 17), nama Tuhan akan dipermuliakan, semua bangsa datang untuk mengenal dan menyembah Dia (ayat 18-19). Doa untuk pemimpin harus sesuai dengan panggilan dan tanggung jawab pemimpin di hadapan Allah dan rakyat yang dipimpinnya, bukan untuk kepentingan pemimpin sendiri.
Tuhan sudah memberikan kepada kita presiden beserta tim pemerintahan yang baru. Mereka bukan orang yang sempurna, mungkin pula bukan pilihan kita. Namun, untuk lima tahun ke depan merekalah pemimpin-pemimpin kita. Mari kita doakan agar mereka memiliki takut akan Tuhan sebagai dasar hidupnya, keteguhan jiwa pelayanan sebagai dasar kepemimpinannya, dan sifat adil sosial dalam pengabdiannya bagi bangsa negara Indonesia.
Doaku: Tuhan, berikan kepada presidenku dan para pemimpin bangsa ini hati yang takut kepada-Mu, peduli kepada rakyatnya, berani menindak ketidakadilan dan tegas menumpas kejahatan.
SH: Mzm 72:1-20 - Allah memerintah (Kamis, 23 Juli 2009) Allah memerintah
Salomo dikenal juga karena doanya memohon hikmat dan bukan harta
kekayaan. Mazmur dari Salomo ini tampak senada dengan doanya i...
Allah memerintah
Salomo dikenal juga karena doanya memohon hikmat dan bukan harta kekayaan. Mazmur dari Salomo ini tampak senada dengan doanya itu. Mazmur ini merupakan permohonan agar Tuhan menganugerahkan kemampuan kepada raja untuk memerintah dengan adil dan benar (ayat 1-4). Karena raja yang adil dan benar akan mendatangkan kesejahteraan bagi rakyatnya, bagai hujan yang memberi kesuburan pada tanah (ayat 6).
Salomo juga meminta agar kekuasaannya diperluas. Namun permohonan ini bukan didasarkan pada ketamakan atau karena gila kuasa. Ia menginginkan kerajaannya memiliki pengaruh luas karena punya misi khusus, yakni agar ia dapat menyebarkan keadilan dan kebenaran di seluruh muka bumi (ayat 8-14). Tentu saja semua itu bertujuan agar semakin banyak orang yang dapat menikmati kesejahteraan hidup. Dan sebagai balasan, rakyat akan menyampaikan ucapan terima kasih mereka melalui berbagai persembahan, pujian, dan juga doa. Karena raja telah memberikan pengaruh yang baik, tanahnya akan makmur mendatangkan panen yang melimpah.
Di balik sang raja, pemazmur melihat Tuhan Allah. Meski mazmur ini banyak menuliskan puji-pujian kepada sang raja, tetapi sesungguhnya pujian itu hanya layak dinaikkan kepada Allah, yang telah memilih raja. Karena pemerintahan raja sesungguhnya adalah pemerintahan Allah.
Alangkah indahnya memiliki pemerintah yang demikian, yang sadar akan misi yang diemban, yaitu mengupayakan terwujudnya kesejahteraan rakyat; yang sadar siapa dirinya di hadapan Allah, yang memerintah alam semesta.
Saat kampanye menjelang pemilihan umum, biasanya banyak orang/partai yang mengumandangkan rayuan gombal yang bertujuan agar kita memilih orang/partai tertentu. Namun bila orang/partai itu terpilih, apakah janji-janji itu akan ditepati? Maka bagi kita, mazmur Salomo merupakan contoh tentang bagaimana seharusnya kita berdoa dan mengharapkan pemerintahan Tuhan berlangsung di dunia.
SH: Mzm 72:1-20 - Doa bagi pemimpin (Minggu, 19 Agustus 2012) Doa bagi pemimpin
Mazmur 72 adalah penutup dari rangkaian jilid kedua Mazmur (pasal 42-72). Ujung mazmur ini (18-19) memuat doksologi yang sejajar de...
Doa bagi pemimpin
Mazmur 72 adalah penutup dari rangkaian jilid kedua Mazmur (pasal 42-72). Ujung mazmur ini (18-19) memuat doksologi yang sejajar dengan penutup jilid-jilid lainnya (Mzm. 41:14; 89:53; 106:48; 150:1-6). Rangkaian jilid kedua yang banyak memuat mazmur ratapan ini ditutup dengan suatu doa pengharapan. Doa untuk raja yang diharapkan akan memimpin umat Tuhan dengan adil dan benar.
Raja Israel bukan pilihan rakyat, melainkan pilihan Allah. Baik Saul, kemudian Daud, bahkan juga Salomo, tiga raja pertama Israel adalah pilihan Allah. Saul gagal karena tidak setia kepada-Nya. Daud dipilih Allah menggantikannya. Salomo sebenarnya secara garis keturunan bukan putra mahkota, tetapi Allah telah menjanjikannya sebagai raja penerus Daud.
Oleh karena raja adalah pilihan Allah, maka seharusnyalah raja taat dan tunduk kepada Allah. Ayat pertama mendoakan ketundukan raja kepada Allah dengan menerima hukum dari Allah untuk dijalankan sepanjang masa pemerintahannya. Hukum di sini bukan semata-mata seperangkat peraturan yang sudah diberikan Allah kepada umat-Nya di gunung Sinai melalui Musa, dan lebih spesifik yang dicatat di Ulangan 17:14-20. Hukum di sini meliputi semua aspek keadilan Allah yang harus ditegakkan raja dalam rangka memimpin umat-Nya. Raja harus membela umatnya, terutama yang tak berdaya dan tertindas (4, 12-14). Raja harus berani menghakimi dan menghukum para pelaku kejahatan (4, 14). Raja harus menjamin damai sejahtera (3) dan menjamin keamanan dari para musuh (9-11). Doa untuk raja juga dipanjatkan untuk keberhasilan pemerintahannya (5-7), kehormatannya di antara bangsa-bangsa (8-11), serta diberkati dengan kelimpahan (15-17).
Mari doakan pemimpin bangsa kita dengan doa ini agar mereka dimampukan untuk menjalankan tugas dan mandat Ilahi mereka dengan penuh rasa keadilan.
SH: Mzm 72:1-20 - Doa bagi Pemimpin (Minggu, 26 Juni 2016) Doa bagi Pemimpin
Mazmur ini disebut sebagai doa Salomo untuk raja. Hal ini dapat disebabkan oleh kemiripan dengan doa yang pernah ia panjatkan dalam...
Doa bagi Pemimpin
Mazmur ini disebut sebagai doa Salomo untuk raja. Hal ini dapat disebabkan oleh kemiripan dengan doa yang pernah ia panjatkan dalam masa pemerintahannya sebagai raja Israel (1Raj. 3:9). Dalam doanya, pemazmur memohon agar Tuhan mengaruniakan kebenaran dan keadilan kepada raja dalam memerintah (1-4, 12-14). Dengan keadilan yang dari Allah, ia akan dimampukan untuk menyatakan kebenaran dengan meremukkan para pemeras tetapi menegakkan keadilan dengan menolong orang-orang miskin. Kedua, pemazmur berdoa agar Tuhan mengaruniakan pemerintahan yang kekal kepada raja (5-7). Adapun perwujudan dari kekekalan itu adalah dengan umur panjang dan kebijaksanaan, serta adanya damai sejahtera dalam masa pemerintahannya. Ketiga, pemazmur berdoa agar raja memperoleh pemerintahan yang tiada terbatas (band. Kel. 23:31). Ia memohon agar raja memiliki belas kasihan kepada rakyatnya yang miskin dan tertindas (12-14), serta dikenal dan memperoleh berkat yang tidak berkesudahan, yaitu hikmat dan kemakmuran (15-17). Seorang pemimpin yang baik, memimpin dengan penuh hikmat. Oleh karena itu, pemazmur mendoakan agar raja diberkati dengan hikmat dan berkat kemakmuran yang dari Allah saja. Pada bagian akhir, pemazmur menaikkan pujian kepada TUHAN, Allah Israel (18-20).
Penggenapan seorang raja seperti yang didoakan pemazmur tidak dapat ditemukan di antara umat manusia. Bagian ini justru sangat dekat dengan nubuatan Mesias yang terdapat dalam Yes. 11:1-5; 60-62. Hanya di dalam diri Mesias, karakter dan kepemimpinan raja yang sempurna, benar, adil dan kekal serta tidak terbatas dapat ditemukan.
Bersyukur atas anugerah TUHAN. Doakanlah agar Tuhan mengaruniakan kepada para pemimpin kita, baik di pemerintahan maupun kerohanian: keadilan, kehormatan, dan hikmat yang dari Tuhan sehingga mereka dapat memimpin dengan bijaksana dan takut akan Tuhan. [MFS]
SH: Mzm 72:1-20 - Doa untuk Pemimpin (Minggu, 17 November 2019) Doa untuk Pemimpin
Kesejahteraan rakyat sangat bergantung kepada pemimpin. Dalam sistem kerajaan, raja yang bijaksana akan membawa kebaikan dan kemak...
Doa untuk Pemimpin
Kesejahteraan rakyat sangat bergantung kepada pemimpin. Dalam sistem kerajaan, raja yang bijaksana akan membawa kebaikan dan kemakmuran bagi rakyat. Raja yang jahat akan membuat rakyatnya menderita. Pemazmur mengajak umat untuk berdoa agar Tuhan memampukan seorang raja menjalankan pemerintahannya dengan adil.
Hal terutama yang diminta pemazmur adalah Tuhan memberikan hukum dan keadilan-Nya kepada raja sehingga ia dapat mengadili rakyat dengan adil. Kata "adil" di sini dalam bentuk kata benda dan kata kerja telah muncul berkali-kali di awal mazmur (1, 2, 3). Baru setelah itu, pemazmur meminta dua hal, yaitu umur yang panjang kepada sang raja (5) agar raja membawa kemakmuran kepada rakyat (6-7, 16) dan kekuasaan yang besar supaya semua raja tunduk kepadanya dan memberkatinya (8-11, 17).
Kata yang diterjemahkan sebagai "sebab" di ayat 12 dapat diterjemahkan sebagai "jika", yang berarti Tuhan kiranya menjawab doa tersebut jika ia adalah raja yang adil. Atau, kata "sebab" itu menunjukkan bahwa pemazmur berdoa seperti ini karena rajanya adalah raja yang penuh dengan belas kasihan dan sayang kepada rakyatnya (12-14). Kita dapat melihat bahwa apa yang didoakan oleh pemazmur nantinya terwujud dengan sempurna dalam kerajaan Mesias.
Pemazmur sangat mengerti bahwa raja perlu didoakan oleh rakyatnya. Kalau rajanya baik berarti berkat bagi rakyat. Karena itu, pemazmur berdoa supaya Tuhan memberkati raja yang baik dengan umur panjang dan kekuasaan yang besar.
Kita perlu berdoa supaya Tuhan memberikan pemimpin yang baik. Karena kesejahteraan kita bergantung kepada seorang pemimpin yang berani menegakkan keadilan atau tidak dalam pemerintahannya.
Marilah berdoa supaya Tuhan memberikan kita kepala negara dan pejabat tinggi negara yang berani menegakkan hukum serta memiliki hati untuk menyejahterakan rakyatnya.
Doa: Tuhan, kiranya Engkau mengirimkan bagi kami para pemimpin yang jujur dan adil. [IT]
Utley -> Mzm 72:12-15
Utley: Mzm 72:12-15 - --NASKAH NASB (UPDATED): Mazm 72:12-1512 Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, orang yang tertindas, dan orang yang tidak p...
NASKAH NASB (UPDATED): Mazm 72:12-15
12 Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, orang yang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; 13 ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang miskin. 14 Ia akan menebus nyawa mereka dari penindasan dan kekerasan, darah mereka mahal di matanya. 15 Hiduplah ia! Kiranya dipersembahkan kepadanya emas Syeba! Kiranya ia didoakan senantiasa. dan diberkati sepanjang hari!
Mazm 72:12-15 Dalam ayat Mazm 72:12-14 bentuk IMPERFECT nya mencirikan pemerintahan Mesias (tidak digunakan dalam art.
JUSSIVE). Namun demikian, dalam ayat Mazm 72:15 NASB kembali pada IMPERFECT yang digunakan dalam arti JUSSIVE. Perhatikan keragaman dalam nama dan karakterisasi dari umat Allah (lih. ay. 2-4).
- 1. orang miskin, ay. Mazm 72:12
- 2. orang yang tertindas, ay. Mazm 72:12
- 3. orang lemah, ay. Mazm 72:13
- 4. orang miskin, ay. Mazm 72:13
Sebagaimana ayat Mazm 72:4 yang menamai musuh-musuh mereka "penindas," di sini mereka digambarkan sebagai "penindas" dan "orang-orang kekerasan." Sulitlah untuk mengidentifikasikan orang-orang ini dalam Mazmur.
- 1. orang Israel yang tidak setia
- 2. tetangga-tetangga kafir
- 3. penjajah asing
Raja Mesias akan
- 1. melepaskan orang yang miskin dan menderita
- 2. saying pada orang yang lemah dan miskin
- 3. menyelamatkan nyawa orang miskin (lih. Mazm 69:18)
- 4. menebus umat perjanjian dari penindasan dan kekerasan
- 5. darah / hidup mereka mahal di mata-Nya (lih. Mazm 116:15)
Mazm 72:14 "darah mereka mahal di mata-Nya" Mesias ini dikontraskan dengan "penindas" (lih. ay. Mazm 72:4). Dia benar- benar akan peduli terhadap orang miskin, membutuhkan, dan menderita (lih. Mazm 116:15). Dia memiliki hati Sang Pencipta (lih. Kej 1:26,27)! Semua manusia penting bagi-Nya!
Mazm 72:15 Ayat ini memiliki dua dorongan.
- 1. dua KATA KERJA pertama ini berhubungan dengan raja Mesianik
- a. hiduplah ia - BDB 310, KB 309, Qal JUSSIVE
- b. mungkin dia akan diberi upeti - BDB 678, KB 733, Qal IMPERFECT digunakan dalam arti JUSSIVE
- 2. dua KATA KERJA berikutnya berhubungan dengan umat-Nya
- a. biarkan mereka terus berdoa untuk-Nya - BDB 813, KB 933, Hithpael IMPERFECT digunakan dalam arti JUSSIVE
- b. biarkan mereka memberkati-Nya sepanjang hari - BDB 138, KB 159, Piel IMPERFECT digunakan dalam arti JUSSIVE
Jelaslah bahwa ayat Mazm 72:15a menggunakan ekspresi kerajaan yang umum (yaitu, "hidup raja"), tetapi mengambil makna yang baru dalam terang perwahyuan PB tentang inkarnasi dan masuknya Mesias dengan kemenangan ke Yerusalem!
Topik Teologia -> Mzm 72:12
Topik Teologia: Mzm 72:12 - -- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
Pemeliharaan Allah
Pemeliharaan Allah Berlaku di Dalam Kehidupan Orang-orang Percaya
Pemeliharaan-Nya Me...
- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
- Pemeliharaan Allah
- Pemeliharaan Allah Berlaku di Dalam Kehidupan Orang-orang Percaya
- Pemeliharaan-Nya Menyelamatkan Orang-orang Percaya
- Kej 7:1,4,7 2Ra 22:18-20 Ayu 4:7 Ayu 5:17,19-21 Ayu 36:6-7 Maz 32:7 Maz 33:18-19 Maz 34:7,17 Maz 35:10 Maz 37:25 Maz 50:14-15 Maz 55:18 Maz 56:13 Maz 72:12 Maz 91:9-10 Ams 1:33 Ams 12:28 Pengk 8:5 Yes 54:14-15 Yer 39:16-18 Yeh 18:5-9 Amo 5:4 Rom 7:24-26 Rom 8:1-2 2Ko 1:10 Gal 1:3-4 Kol 1:13 1Te 1:10 2Ti 4:18 2Pe 2:5,9
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Berkomunikasi dengan Allah
- Berdoa kepada Allah
- Unsur-unsur Doa
- Permohonan
- Permohonan untuk Pelepasan dari Penindasan
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab Terhadap Sesama dan Alam
- Tanggung Jawab Terhadap Sesama
- Tugas Terhadap Kelompok-kelompok Orang Khusus
- Tanggung Jawab Terhadap Kaum Tertindas
- Sikap Allah Terhadap Kaum Tertindas
- Allah Membebaskan yang Tertindas dari Para Penindas
buka semuaPendahuluan / Garis Besar
Full Life: Mazmur (Pendahuluan Kitab) Penulis : Daud dan orang lain
Tema : Doa dan Pujian
Tanggal Penulisan: Sebagian besar abad ke-10 hingga ke-5 SM.
Latar Belakang...
Penulis : Daud dan orang lain
Tema : Doa dan Pujian
Tanggal Penulisan: Sebagian besar abad ke-10 hingga ke-5 SM.
Latar Belakang
Judul Ibrani untuk kitab Mazmur adalah _tehillim_, yang berarti "puji-pujian"; judul dalam Septuaginta (PL dalam bahasa Yunani, dikerjakan sekitar 200 SM) ialah _psalmoi_, yang berarti "nyanyian yang diiringi alat musik gesek atau petik".
Musik memainkan peranan penting dalam ibadah Israel (1Taw 15:16-22; bd.Mazm 149:1--150:6); mazmur-mazmur menjadi nyanyian pujian Israel. Berbeda dengan sebagian besar syair dan nyanyian di dunia Barat yang ditulis dengan sajak dan irama, syair dan nyanyian PL didasarkan pada kesejajaran pemikiran di mana baris(-baris) kedua (atau yang berikutnya) pada hakikatnya menyatakan ulang (kesejajaran sinonim), memperlihatkan kontras (kesejajaran antitetikal), atau secara progresif melengkapi baris yang pertama (kesejajaran sintetik). Ketiga bentuk kesejajaran ini dipakai dalam Mazmur. Mazmur terdini yang diketahui digubah oleh Musa pada abad ke-15 SM (Mazm 90:1-17); sedangkan yang paling akhir adalah dari abad ke-6 sampai ke-5 SM (mis. Mazm 137:1-9). Akan tetapi, sebagian besar dari mazmur ditulis pada abad ke-10 SM semasa zaman keemasan puisi Israel.
Judul-judul atau kalimat pembukaan pada permulaan sebagian besar mazmur (dalam Alkitab Indonesia menjadi bagian dari mazmur), sekalipun bukan bagian asli dan terilham dari mazmur, sudah berusia tua (sebelum Septuaginta) dan penting. Isi dari kalimat pembukaan itu berbeda-beda, meliputi kategori seperti
- (1) nama penulis (mis. Mazm 47:1-10, "Dari bani Korah"),
- (2) bentuk mazmur (mis. Mazm 32:1-11, "nyanyian pengajaran" [bah. Inggris "maskil"] syair hasil renungan atau bertujuan mengajar),
- (3) istilah-istilah musik (mis. Mazm 4:1-9, "Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi"),
- (4) catatan liturgis (mis. Mazm 45:1-18, "Nyanyian kasih" [versi Inggris NIV -- nyanyian pernikahan]), dan
- (5) catatan sejarah singkat (mis. Mazm 3:1-9, "Mazmur Daud ketika ia lari dari Absalom, anaknya").
Mengenai penulis mazmur-mazmur ini, kalimat pembukaan menyebutkan Daud selaku penggubah 73 mazmur, Asaf 12 (seorang Lewi yang berkarunia musik dan nubuat, lih. 1Taw 15:16-19; 2Taw 29:30), bani Korah 10 (keluarga dengan karunia musik), Salomo 2, dan masing-masing satu oleh Heman, Etan, dan Musa. Kecuali Musa, Daud, dan Salomo, semua penggubah lainnya adalah imam atau orang Lewi dengan karunia musik dan tanggung jawab dalam ibadah kudus pada masa pemerintahan Daud. Lima puluh mazmur tidak diketahui penggubahnya. Acuan-acuan alkitabiah dan sejarah memberi kesan bahwa Daud (bd. 1Taw 15:16-22), Hizkia (Ams 25:1; bd. 2Taw 29:25-30), dan Ezra (bd. Neh 10:39; Neh 11:22; Neh 12:27-36,45-47) terlibat pada waktu yang berlainan dalam memilih mazmur-mazmur untuk dipakai bersama di Yerusalem. Penyusunan kitab ini yang terakhir mungkin dilakukan pada masa Ezra dan Nehemia (450-400 SM).
Tujuan
Kitab Mazmur, sebagai doa dan pujian yang diilhamkan Roh, ditulis, secara umum, untuk mengungkapkan perasaan mendalam hati sanubari manusia dalam hubungan dengan Allah.
- (1) Banyak yang ditulis sebagai doa kepada Allah, mengungkapkan
- (a) kepercayaan, kasih, penyembahan, ucapan syukur, pujian, dan kerinduan akan persekutuan erat;
- (b) kekecewaan, kesesakan mendalam, ketakutan, kekhawatiran, penghinaan dan seruan untuk pembebasan, kesembuhan, atau pembenaran.
- (2) Yang lain ditulis sebagai nyanyian yang mengungkapkan pujian, ucapan syukur, dan pemujaan kepada Allah dan hal-hal besar yang telah dilakukan-Nya.
- (3) Beberapa mazmur berisi bagian-bagian penting berhubungan dengan Mesias.
Survai
Selaku suatu kumpulan dari 150 mazmur, kitab ini meliput bermacam-macam pokok, termasuk penyataan tentang Allah, ciptaan, umat manusia, keselamatan, dosa dan kejahatan, keadilan dan kebenaran, penyembahan dan pujian, doa dan hukuman. Allah dipandang dengan beraneka ragam cara: sebuah benteng perlindungan, batu karang, perisai, gembala, tentara, pencipta, penguasa, hakim penebus, pemelihara, penyembuh, dan penuntut balas; Ia mengungkapkan kasih, kemarahan, dan belas kasihan, dan Ia ada di mana-mana, mengetahui segala sesuatu dan mahakuasa. Umat Allah juga dilukiskan dengan aneka cara: biji mata, domba, orang kudus, orang jujur dan benar yang diangkat-Nya dari sumur berlumpur, menempatkan kakinya pada batu karang, dan menaruh nyanyian baru di dalam mulut mereka. Allah mengarahkan langkah-langkah mereka, memuaskan kerinduan rohani mereka, mengampuni semua dosa mereka, menyembuhkan segala penyakit mereka dan menyediakan tempat tinggal kekal bagi mereka.
Salah satu cara yang bermanfaat untuk meninjau kitab ini ialah dengan berbagai kategori umum yang dipakai untuk menggolongkan mazmur-mazmur ini (dengan agak bertumpang-tindih).
- (1) _Nyanyian Haleluya atau pujian_ : mazmur-mazmur ini membesarkan nama, kemegahan, kebaikan, kebesaran, dan keselamatan Allah (mis. Mazm 8:1-9; Mazm 21:1-13; Mazm 33:1--34:22; Mazm 103:1--106:48; Mazm 111:1--113:9; Mazm 115:1--117:2; Mazm 135:1-21; Mazm 145:1--150:6).
- (2) _Nyanyian Ucapan Syukur_ : Mazmur-mazmur ini mengakui pertolongan Allah dalam menyelamatkan dan membebaskan seseorang atau Israel selaku bangsa (mis. Mazm 18:1-50; Mazm 30:1-12; Mazm 34:1-22; Mazm 41:1-13; Mazm 66:1-20; Mazm 92:1-15; Mazm 100:1-5; Mazm 106:1-48; Mazm 116:1-19; Mazm 118:1-29; Mazm 124:1-8; Mazm 126:1-6; Mazm 136:1-26; Mazm 138:1-8).
- (3) _Mazmur Doa dan Permohonan_ : Tercakup mazmur-mazmur ratapan dan permohonan kepada Allah, kerinduan akan Allah, dan syafaat bagi umat Allah (mis. Mazm 3:1--6:10; Mazm 13:1-6; Mazm 43:1-5; Mazm 54:1-7; Mazm 67:1-7; Mazm 69:1--70:5; Mazm 79:1--80:19; Mazm 85:1--86:17; Mazm 88:1-52; Mazm 90:1-17; Mazm 102:1-28; Mazm 141:1--143:12).
- (4) _Mazmur Pengakuan Dosa_ : Berfokus pada pengakuan dosa (mis. Mazm 32:1-11; Mazm 38:1-22; Mazm 51:1-19; Mazm 130:1-8).
- (5) _Nanyian Sejarah Kudus_ : Mengisahkan kembali urusan Allah dengan Israel sebagai bangsa (mis. Mazm 78:1-72; Mazm 105:1--106:48; Mazm 108:1-13; Mazm 114:1-8; Mazm 126:1-6; Mazm 137:1-9).
- (6) _Mazmur Pemahkotaan Tuhan_ : Mazmur-mazmur ini dengan tegas menyatakan bahwa "Tuhan adalah Raja" (mis. Mazm 24:1-10; Mazm 47:1-9; Mazm 93:1-5; Mazm 96:1--99:1-99:9).
- (7) _Nyanyian Liturgis_ : Mazmur-mazmur ini digubah untuk perayaan atau kebaktian khusus (mis. Mazm 15:1-5; Mazm 24:1-10; Mazm 45:1-17; Mazm 68:1-35; Mazm 113:1--118:29; keenam mazmur terakhir ini dipergunakan dalam perayaan Paskah setiap tahun).
- (8) _Mazmur Kepercayaan dan Pengabdian_ : Mazmur-mazmur ini mengungkapkan:
- (a) kepercayaan seseorang akan integritas Allah dan pertolongan kehadiran-Nya, dan
- (b) pengabdian hati kepada Allah (mis. Mazm 11:1-8; Mazm 16:1-11; Mazm 23:1-6; Mazm 27:1-14; Mazm 31:1--32:11; Mazm 40:1-17; Mazm 46:1-11; Mazm 56:1-13; Mazm 62:1--63:11; Mazm 91:1-16; Mazm 119:1-176; Mazm 130:1--131:3; Mazm 139:1-24).
- (9) _Nyanyian Ziarah_ : Juga disebut "Nyanyian-nyanyian Zion" atau "Nyanyian-nyanyian Pendakian" yang dinyanyikan oleh para peziarah sepanjang perjalanan mereka ke Yerusalem untuk perayaan Paskah, Pentakosta, atau Pondok Daun setiap tahun (mis. Mazm 43:1-5; Mazm 46:1-11; Mazm 48:1-14; Mazm 76:1-12; Mazm 84:1-12; Mazm 87:1-7; Mazm 120:1--134:3).
- (10) _Nyanyian Penciptaan_ : Mazmur-mazmur ini mengakui hasil perbuatan Allah di sorga dan di bumi (mis. Mazm 8:1-9; Mazm 19:1-14; Mazm 29:1-11; Mazm 33:1-22; Mazm 65:1-13; Mazm 104:1-35).
- (11) _Mazmur-mazmur Hikmat dan Pendidikan_ : Mazmur-mazmur ini merenungkan cara-cara Allah dan mendidik kita mengenai kebenaran (mis. Mazm 1:1-6; Mazm 34:1-22; Mazm 37:1-40; Mazm 73:1-28; Mazm 112:1-8; Mazm 119:1-176; Mazm 133:1-3).
- (12) _Mazmur Kerajaan atau Mesias_ : Mazmur-mazmur ini melukiskan beberapa pengalaman Raja Daud atau Raja Salomo yang mempunyai makna nubuat dan yang akhirnya digenapi dalam kedatangan Mesias, Yesus Kristus (mis. Mazm 2:1-12; Mazm 8:1-9; Mazm 16:1-11; Mazm 22:1-31; Mazm 40:1--41:13; Mazm 45:1-17; Mazm 68:1--69:36; Mazm 72:1-20; Mazm 89:1-52; Mazm 102:1-28; Mazm 110:1-7; Mazm 118:1-29).
- (13) _Mazmur Bernada Kutukan_ : Mazmur-mazmur ini mengundang kutukan atau hukuman Allah atas orang fasik (mis. Mazm 7:1-17; Mazm 35:1-28; Mazm 55:1-23; Mazm 58:1-11; Mazm 59:1-17; Mazm 69:1-36; Mazm 109:1-31; Mazm 137:1-9; Mazm 139:19-22). Karena banyak orang Kristen bingung oleh mazmur-mazmur ini, perlu diperhatikan bahwa mazmur kutukan ini digubah selaku ungkapan semangat demi nama Allah, keadilan, dan kebenaran-Nya, dan dari kebencian kuat terhadap kejahatan dan bukan karena perasaan dendam yang picik. Pada hakikatnya mazmur-mazmur ini berseru kepada Allah agar meninggikan orang benar dan merendahkan orang fasik.
Ciri-ciri Khas
Sembilan ciri utama menandai kitab Mazmur ini.
- (1) Merupakan kitab terpanjang dalam Alkitab dan berisi pasal yang terpanjang (Mazm 119:1-176), yang terpendek (Mazm 117:1-2) dan ayat tengah (Mazm 118:8).
- (2) Sebagai kitab nyanyian dan ibadah Ibrani, kerohaniannya yang dalam dan luas itu menjadikan kitab ini bagian PL yang paling digemari dan dibaca oleh orang percaya.
- (3) "_Haleluya_" (pujilah Tuhan), istilah Ibrani yang diakui secara universal di kalangan orang percaya, dipakai 28 kali dalam Alkitab, 24 di antaranya dalam kitab ini. Di dalam Mazm 150 pujian kepada Tuhan mencapai puncaknya dan menyampaikan pujian yang utuh dan sempurna kepada Tuhan.
- (4) Tidak ada kitab lain di Alkitab yang demikian terang-terangan mengungkapkan perasaan dan kebutuhan manusia dalam hubungan dengan Allah dan kehidupan ini. Nyanyian pujian dan pengabdian mengalir dari gunung-gunung tertinggi, dan seruan-seruan keputusasaannya timbul dari lembah-lembah terdalam.
- (5) Sekitar separuh mazmur mencakup doa iman di tengah kesengsaraan.
- (6) Inilah kitab yang paling banyak dikutip di PB.
- (7) Berisi banyak "pasal kesayangan" seperti pasal Mazm 1:1-6; Mazm 23:1-6; Mazm 24:1-10; Mazm 34:1-22; Mazm 37:1-40; Mazm 84:1-12; Mazm 91:1-16; Mazm 103:1-22; Mazm 119:1-176; Mazm 121:1-8; Mazm 139:1-24; dan Mazm 150:1-6.
- (8) Mazmur 119 (Mazm 119:1-176) adalah unik dalam Alkitab karena
- (a) panjangnya (176 ayat),
- (b) kasihnya yang agung kepada Firman Allah, dan
- (c) susunan sastranya yang mencakup 22 stanza dengan masing-masing delapan ayat, dan setiap stanza mengawali setiap ayatnya dengan huruf yang sama, juga setiap stanza memakai huruf yang berturut-turut dari abjad Ibrani sebagai bantuan untuk mengingat (yaitu, suatu akrostik).
- (9) Ciri sastranya yang paling menonjol adalah gaya syair yang disebut paralelisme, mencakup irama pemikiran dan bukan irama sajak atau matra; ciri khas ini menjadikan beritanya dapat diterjemahkan ke dalam bahasa yang lain tanpa terlalu banyak kesulitan.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
Ada 186 kutipan dari kitab Mazmur dalam PB, jauh lebih banyak daripada kitab PL lainnya. Jelaslah bahwa mazmur-mazmur begitu meresap dalam hati Yesus dan penulis kitab PB lainnya dan bahwa Roh Kudus sering memakai mazmur di dalam ajaran Yesus dan ayat-ayat lain di mana Yesus menggenapi Alkitab selaku Mesias yang dinubuatkan. Misalnya, Mazm 110:1-7 yang singkat (7 ayat) dikutip lebih banyak dalam PB daripada pasal PL lainnya; mazmur ini berisi nubuat tentang Yesus sebagai Mesias, sebagai Anak Allah dan sebagai imam abadi menurut peraturan Melkisedek. Mazmur Mesias lainnya yang dikenakan kepada Yesus dalam PB adalah:Mazm 2:1-12; Mazm 8:1-9; Mazm 16:1-11; Mazm 22:1-31; Mazm 40:1-17; Mazm 41:1-13; Mazm 45:1-17; Mazm 68:1-35; Mazm 69:1-36; Mazm 89:1-52; Mazm 102:1-28; Mazm 109:1-31; dan Mazm 118:1-29. Mazmur ini dikenakan kepada
- (1) Yesus selaku nabi, imam, dan raja;
- (2) kedua kedatangan-Nya;
- (3) kedudukan sebagai Anak dan sifat-Nya;
- (4) penderitaan dan kematian-Nya yang mendamaikan; dan
- (5) kebangkitan-Nya. Ringkasnya, Mazmur termasuk kitab PL dengan nubuat paling terinci tentang Kristus dan tertanam sangat dalam di seluruh amanat para penulis PB.
Full Life: Mazmur (Garis Besar) Garis Besar
I. Kitab 1 !!: Mazmur 1-41
(Mazm 1:1-41:13)
II. Kitab 2 !!:...
I. Kitab 1 !!: Mazmur 1-41
(Mazm 1:1-41:13)
II. Kitab 2 !!: Mazmur 42-72
(Mazm 42:1-72:19)
III. Kitab 3 !!: Mazmur 73-89
(Mazm 73:1-89:52)
IV. Kitab 4 !!: Mazmur 90-106
(Mazm 90:1-106:48)
V. Kitab 5 !!: Mazmur 107-150
(Mazm 107:1-150:1-6)
Matthew Henry: Mazmur (Pendahuluan Kitab)
Di hadapan kita sekarang terbuka salah satu bagian yang paling disukai dan juga paling unggul dari semua bagian Perjanjian Lama. Bahkan, karena beg...
- Di hadapan kita sekarang terbuka salah satu bagian yang paling disukai dan juga paling unggul dari semua bagian Perjanjian Lama. Bahkan, karena begitu banyaknya terdapat hal-hal mengenai Kristus dan Injil-Nya, dan juga tentang Allah dan hukum-Nya di dalamnya, sehingga kitab ini disebut sebagai intisari atau ringkasan dari kedua Perjanjian. Sejarah Israel yang banyak tersedia bagi kita, memungkinkan kita untuk mengikuti dan mempelajarinya, dan di sana disajikan dan diajarkan kepada kita pengetahuan tentang Allah. Kitab Ayub membawa kita memasuki proses belajar mengajar, serta memberikan kita berbagai pemikiran dan debat berguna tentang Allah dan pemeliharaan-Nya. Tetapi, kitab ini membawa kita masuk ke dalam ruang mahakudus, menjauhkan kita dari pergaulan sehari-hari dengan sesama, dengan para politisi, ahli filsafat, atau para pembantah dunia ini, dan mengarahkan kita memasuki persekutuan dengan Allah, dengan menghibur jiwa kita dan membawanya beristirahat di dalam Dia, dengan mengangkat dan membuat hati kita berserah kepada-Nya. Dengan demikian kita dapat berada di atas gunung bersama Allah. Dan kalau sudah begini, kita sungguh tidak tahu apa yang menjadi keuntungan kita bila kita tidak berkata, “Betapa bahagianya berada di tempat ini.” Mari kita selidiki:
- I. Judul kitab ini.
- 1. Kitab ini disebut Mazmur. Judul ini yang dirujuk di dalam Lukas 24:44. Orang Ibrani menyebutnya Tehillim, yang dengan tepat menunjukkan Mazmur-mazmur Pujian, karena banyak di mazmur di dalam kitab tersebut yang bercorak seperti itu. Namun, Mazmur merupakan sebuah kata yang lebih umum maknanya, yang berarti semua gubahan apa saja yang punya susunan tertentu yang cocok untuk dinyanyikan, dan isinya bisa bersifat sejarah, pengajaran, permohonan, maupun puji-pujian. Meskipun bernyanyi itu selayaknya menyuarakan rasa sukacita, namun tujuan nyanyian lebih luas maksudnya. Nyanyian itu membantu kita untuk mengingat sesuatu, dan untuk mengungkapkan maupun menggairahkan semua perasaan lain seperti halnya perasaan sukacita ini. Imam-imam memiliki nyanyian ratapan maupun sukacita. Dengan demikian, menyanyikan mazmur sudah merupakan ibadah bagi kita dan maksudnya yang luas, karena kita bukan hanya diarahkan untuk memuji Allah, tetapi juga untuk mengajar dan menegur seorang akan yang lain di dalam mazmur, dan puji-pujian, dan nyanyian rohani (Kol. 3:16).
- 2. Kitab ini disebut Kitab Mazmur. Begitulah yang disebut oleh Petrus dalam Kisah Para Rasul 1:20. Kitab ini merupakan kumpulan mazmur-mazmur, yaitu semua mazmur yang diilhamkan secara ilahi. Meskipun mazmur-mazmur ini digubah dalam berbagai masa dan berbagai kesempatan, semuanya dikumpulkan bersama-sama di dalam kitab ini tanpa rujukan atau ketergantungan satu sama lain. Dengan demikian semua mazmur ini terpelihara dari kemungkinan tercecer atau hilang, dan siap digunakan bagi kebaktian jemaat. Lihatlah, betapa baiknya Tuan yang kita layani, betapa menyenangkannya jalan-jalan hikmat yang disediakan-Nya, sehingga saat kita diperintahkan untuk bernyanyi, yang cukup membuat kita menjadi sibuk, mulut kita pun dipenuhi-Nya dengan kata-kata dan tangan kita disediakan dengan nyanyian-nyanyian.
- II. Penulis kitab ini. Tidak diragukan lagi bahwa pada mulanya semua mazmur ini berasal dari Roh yang mulia. Mazmur adalah nyanyian rohani, firman yang diajarkan oleh Roh Kudus. Penulis sebagian besar mazmur ini adalah Daud, anak Isai, yang karena itu ia diberi gelar sebagai pemazmur yang disenangi di Israel (2Sam. 23:1). Beberapa mazmur yang tidak mencantumkan namanya di dalam judul, dengan jelas dianggap berasal dari dia di tempat lain dalam Alkitab, seperti Mazmur 2 (Kis. 4:25), Mazmur 96 dan 105 (1Taw. 16). Satu mazmur dinyatakan dengan jelas sebagai doa Musa (Mzm. 90). Beberapa mazmur diisyaratkan ditulis oleh Asaf (2Taw. 29:30), di mana dikatakan bahwa orang-orang Lewi menyanyikan puji-pujian untuk Tuhan dengan kata-kata Daud dan Asaf. Di situ dikatakan bahwa Asaf adalah seorang pelihat atau nabi. Beberapa mazmur tampaknya ditulis kemudian pada masa yang jauh setelah itu, misalnya Mazmur 137, yang ditulis ketika masa pembuangan di Babel. Namun, dapat dipastikan bahwa sebagian besar mazmur ditulis oleh Daud sendiri, yang sangat mahir dalam hal puisi dan musik. Daud memang ditetapkan, memenuhi syarat, dan digerakkan untuk menegakkan ibadah bermazmur di dalam jemaat Allah, seperti halnya Musa dan Harun di zaman mereka, yang menegakkan ibadah korban. Ibadah yang ditegakkan oleh Musa dan Harun sudah digantikan, tetapi yang ditegakkan Daud tetap ada, dan akan tetap ada sampai akhir zaman, ketika ditelan oleh nyanyian-nyanyian kekekalan. Di sini Daud menjadi gambaran dari Kristus, yang adalah keturunannya, bukan keturunan Musa, karena Ia datang untuk mengambil alih korban sembelihan (keluarga Musa segera hilang dan punah setelah itu), selain juga untuk menegakkan dan mengabadikan sukacita dan pujian. Sebab keturunan Daud di dalam Kristus tidak akan pernah berakhir.
- III. Tujuan kitab ini. Maksud dan tujuannya jelas.
- 1. Untuk membantu apa yang telah dipraktikkan dalam agama alamiah dan untuk menyalakan perasaan saleh dalam jiwa manusia yang harus kita baktikan kepada Allah sebagai pencipta, pemilik, pengatur, dan pelindung kita. Kitab Ayub membantu membuktikan dasar-dasar mengenai kesempurnaan dan penyelenggaraan ilahi. Namun, kitab ini membantu kita untuk mengungkapkan dan membuktikan kepercayaan kita akan dasar-dasar yang kita yakini itu di dalam doa dan pujian, dalam pengakuan akan hasrat hati kita akan Dia, ketergantungan kita kepada-Nya, serta seluruh ibadah dan penyerahan diri sepenuhnya kepada-Nya. Di dalam bagian lain dalam Kitab Suci ditunjukkan bahwa Allah itu tak terbatas mengatasi manusia dan bahwa Dia itu Tuhan yang berdaulat di atas segalanya. Namun demikian, Kitab Mazmur ini menunjukkan kepada kita bahwa kita yang seperti binatang menjalar di bumi ini boleh bergaul dengan Dia. Selain itu, kalau bukan karena salah kita sendiri, ada banyak cara di mana kita bisa tetap bersekutu dengan Dia dalam rupa-rupa keadaan hidup kita sebagai manusia.
- 2. Untuk mempromosikan dan memajukan keunggulan agama wahyu, dan dengan cara yang paling menyenangkan menganjurkannya kepada dunia. Sedikit saja, atau tidak ada hukum seremonial (yang hanya bersifat upacara saja) yang muncul di seluruh Kitab Mazmur. Meskipun korban sembelihan dan korban sajian tetap berlanjut selama berabad-abad, namun di sini kedua hal itu digambarkan sebagai hal yang tidak berkenan kepada Allah (Mzm. 40:7; 51:19), sebagai hal yang kurang bermakna, yang pada saatnya nanti akan lenyap. Namun, firman dan hukum Allah, khususnya bagian-bagian yang berbicara tentang akhlak dan kewajiban yang kekal, ada tertulis di sini untuk diagungkan dan dihormati, lebih daripada yang tertulis di mana pun juga. Dan Kristus yang menjadi puncak dan pusat agama wahyu, yang menjadi dasar, batu penjuru, dan batu utama dari bangunan yang dimuliakan itu, dibicarakan dengan jelas dalam kitab ini dalam bentuk pelambangan dan nubuat. Di sini dibicarakan semua penderitaan-Nya dan kemuliaan yang mengikutinya, serta kerajaan yang hendak dibangun-Nya di dunia ini. Di dalam kerajaan inilah kovenan Allah dengan Daud mengenai kerajaannya digenapi. Betapa tingginya nilai yang diberikan kitab ini terhadap firman Allah, terhadap segala ketetapan dan penghakiman-Nya, serta terhadap kovenan dan janji-janji agung dan mulia-Nya untuk menepati kovenan-Nya itu. Karena itu, betapa kitab ini sangat menganjurkan kita untuk menggunakan firman-Nya, ketetapan dan penghakiman-Nya serta kovenan dan janji-janji-Nya itu sebagai pedoman dan jangkar kita, serta sebagai warisan kita sampai selama-lamanya!
- IV. Manfaat kitab ini. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk menanamkan terang ilahi ke dalam pemahaman kita. Namun, manfaat kitab ini terutama sangat unggul dalam menanamkan kehidupan dan kuasa ilahi, serta kehangatan yang kudus ke dalam perasaan kita. Tidak ada satu pun tulisan dalam Alkitab yang lebih bermanfaat dalam membantu ibadah renungan orang-orang kudus dibandingkan kitab ini. Manfaat tersebut telah dinikmati oleh jemaat segala zaman, sejak mazmur ini ditulis dan beberapa bagiannya dikirimkan kepada pemimpin biduan untuk keperluan kebaktian jemaat.
- 1. Mazmur ini bermanfaat untuk dinyanyikan. Untuk menyanyikan lagu himne dan nyanyian rohani, kita boleh mencari di luar mazmur-mazmur Daud, tetapi kita tidak perlu itu. Aturan persajakan dalam bahasa Ibrani tidak jelas, bahkan oleh orang-orang terpelajar sekalipun. Namun demikian, mazmur-mazmur ini seyogyanya dibawakan sesuai dengan aturan persajakan setiap bahasa, setidaknya supaya dapat dinyanyikan untuk mendidik jemaat. Menurut saya, sangatlah menghibur kita, bila kita menyanyikan mazmur Daud, karena kita mempersembahkan puji-pujian kepada Allah yang persis sama seperti yang dipersembahkan kepada-Nya pada masa Daud dan raja-raja Yehuda yang saleh lainnya. Begitu kaya dan indah gubahan puisi-puisi ilahi ini, sehingga tidak akan pernah menjemukan dan lekang karena waktu.
- 2. Kitab mazmur ini bermanfaat untuk dibacakan dan dinyatakan oleh para pelayan Kristus, karena mazmur ini mengandung kebenaran-kebenaran yang agung dan mulia, serta peraturan mengenai baik dan jahat. Tuhan kita Yesus menjelaskan mazmur-mazmur kepada murid-murid-Nya, mazmur-mazmur Injil, dan Ia membukakan pemahaman mereka (karena Ia memegang kunci Daud) untuk memahaminya (Luk. 24:44).
- 3. Mazmur ini bermanfaat untuk dibaca dan direnungkan oleh semua orang baik. Mazmur ini menjadi sumber melimpah yang darinya semua orang akan menimba air dengan kegirangan.
- (1) Pengalaman pemazmur sangat bermanfaat untuk membimbing, memperingatkan, dan menguatkan kita. Pemazmur sering memberi tahu kita tentang apa yang terjadi antara Allah dan jiwanya. Ia memberi tahu kita apa yang dapat kita harapkan dari Allah dan apa yang Ia harapkan serta kehendaki dari kita sehingga Ia berkenan kepada kita. Daud adalah orang yang memiliki hati Allah. Oleh karena itu, orang-orang yang sedikit banyak memiliki hati seperti Daud bolehlah berharap bahwa mereka juga diperbarui oleh anugerah Allah sesuai dengan gambar dan rupa Allah. Banyak orang sangat merasa terhibur saat hati nurani mereka menyaksikan kebenaran mazmur-mazmur ini, sehingga dengan segenap hati mereka dapat berkata, “Amin” atas doa-doa dan puji-pujian Daud.
- (2) Bahkan ungkapan-ungkapan yang digunakan pemazmur juga sangat bermanfaat. Melalui ungkapan ini Roh Kudus akan membantu kita dalam kelemahan doa-doa kita, sebab kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa kepada Allah. Kapan saja kita mendekati Allah, dan juga saat kita kembali kepada Dia untuk pertama kalinya, kita dibimbing untuk membawa serta kata-kata penyesalan (Hos. 14:3), kata-kata ini, yang diajarkan oleh Roh Kudus. Jika kita membuat mazmur-mazmur Daud ini akrab dengan kita seperti yang seharusnya kita lakukan, maka saat kita menghampiri takhta anugerah, untuk maksud apa saja, untuk membuat pengakuan, permohonan, atau ucapan syukur, kita akan terbantu karenanya. Apa pun perasaan saleh yang bekerja di dalam diri kita, hasrat atau pengharapan, kepedihan atau sukacita yang kudus, kita akan menemukan di sana kata-kata yang tepat yang dapat kita ungkapkan, perkataan benar yang tidak dapat disalahkan. Akan sangat baik bila kita mengumpulkan dari Kitab Mazmur ini ungkapan-ungkapan peribadatan dan renungan yang paling sesuai dan paling menggerakkan hati, dan kemudian mengatur dan mengelompokkannya menurut beberapa topik doa, supaya lebih mudah bagi kita untuk menggunakannya. Bisa juga, sekali-sekali kita pilih mazmur tertentu yang berbeda-beda dan berdoa memakai mazmur pilihan itu. Ketika kita berdoa dengan cara ini, kita mencerna ayat-ayatnya dalam pikiran kita dan mempersembahkan hasil renungan itu kepada Allah. Cendekiawan Dr. Hammond (Theolog Inggris, 1605-1660), menulis dalam kata pengantar buku tafsirannya atas Kitab Mazmur (bagian 29) sebagai berikut, “Bahwa merenungkan beberapa bagian mazmur sampai hati kita dipengaruhi, digerakkan dan diteguhkan oleh hidup dan daya yang ada dalam ayat-ayat mazmur itu sungguh lebih baik daripada sekadar mengucapkannya mengikuti sang pemazmur itu, sebab dalam ibadah-ibadah, tidak ada yang harus dihindari selain daripada tindakan-tindakan pengulangan yang tidak membangkitkan perasaan apa-apa di dalam hati.” Seperti yang dinasihatkan oleh Augustinus (354-430, theolog dan filsuf Kristen – pen.), “Jika kita membangun roh kita dengan perasaan yang dikandung dalam mazmur, maka kita boleh yakin akan perkenanan Allah saat kita menggunakan perkataan yang dipakai dalam Mazmur itu.” Mazmur ini bukan hanya dapat membantu kita untuk merenung dan membangkitkan perasaan kita untuk menyembah, memuji dan memuliakan Allah, tetapi juga menjadi petunjuk bagi kita untuk melakukan apa yang harus kita lakukan dalam kehidupan kita, serta mengajar kita cara untuk jujur di jalan kita, sehingga pada akhirnya kita akan melihat keselamatan yang dari Allah (Mzm. 50:23). Kitab Mazmur ini bukan hanya sangat bermanfaat bagi jemaat Perjanjian Lama, tetapi lebih-lebih lagi bagi kita orang-orang Kristen, kitab mazmur ini lebih bermanfaat dibandingkan dengan jemaat yang hidup sebelum kedatangan Kristus. Karena sama seperti korban-korban Musa, demikian jugalah nyanyian-nyanyian Daud dibuat menjadi jelas dan terpahami oleh Injil Kristus yang membawa kita memasuki selubung itu. Demikianlah, dengan doa-doa dan puji-pujian Daud, semua doa Rasul Paulus dalam surat-suratnya, serta nyanyian-nyanyian baru dalam Kitab Wahyu, kita akan diperlengkapi untuk perbuatan baik ini, karena semua tulisan itu membuat manusia kepunyaan Allah itu sempurna.
- Mengenai pembagian kitab ini, kita tidak perlu sampai begitu cermat. Tidak ada (atau sangat jarang ada) hubungan antara satu mazmur dengan mazmur lainnya, juga tidak ada alasan tertentu dalam pengurutan mazmur yang satu sesudah yang lainnya seperti yang ada sekarang. Walaupun demikian, tampaknya mazmur yang ditempatkan pertama itu berasal dari masa kuno, karena mazmur yang kedua sekarang berasal dari zaman para rasul (Kis. 13:33). Salinan bahasa Latin kuno yang kasar (bukan klasik) menggabungkan pasal kesembilan dan kesepuluh. Semua penulis Katolik Roma mengikuti pembagian itu. Oleh karena itu pencantuman nomor pasal di seluruh Kitab Mazmur mereka selalu kurang satu dibandingkan salinan kita (yang bukan Katolik – pen.). Kita mencantumkan pasal 11, mereka pasal 10, kita menulis pasal 119, mereka mencantumkan pasal 118. Namun, mereka membagi pasal 147 menjadi dua pasal, sehingga jumlah seluruh pasal mencapai 150. Beberapa orang berusaha mengurangi jumlah pasal tersebut dengan mengelompokkannya di bawah beberapa judul yang sesuai menurut pokok masalah yang dibicarakan dalam mazmur-mazmur itu. Namun, sering didapati banyak keragaman pokok pembicaraan dalam satu mazmur yang sama, sehingga penggabungan tersebut tidak dapat dibuat dengan pasti. Namun, tujuh Mazmur penyesalan dosa dengan cara tertentu telah disatukan sebagai ibadah oleh banyak orang. Mazmur-mazmur tersebut adalah pasal 6, 32, 38, 51, 102, 130, dan 143. Kitab Mazmur dibagi menjadi lima kitab yang masing-masing diakhiri dengan kata Amin, ya Amin, atau Haleluya. Kitab pertama di akhiri oleh pasal 41, yang kedua oleh pasal 72, yang ketiga oleh pasal 89, yang keempat oleh pasal 106, dan yang kelima oleh pasal 150. Sebagian orang lagi membagi Kitab Mazmur ini menjadi tiga bagian besar yang masing-masing memuat lima puluh pasal. Sebagian lain lagi membagi menjadi enam puluh bagian, dua bagian untuk setiap hari, pagi dan petang, selama sebulan. Biarlah setiap orang Kristen yang baik membagi kitab ini untuk mereka masing-masing, sehingga mereka dapat meningkatkan pengenalan mereka akan isi dan maksud tulisan ini dengan cara yang paling baik dan sesuai. Dengan demikian, dalam setiap kesempatan apa saja mereka dapat menyanyikan mazmur ini di dalam roh dan dengan pengertian yang penuh.