Teks -- Kejadian 19:26 (TB)

19:26 Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Full Life: Kej 19:26 - ISTERI LOT ... MENOLEH KE BELAKANG, LALU MENJADI TIANG GARAM.

Nas : Kej 19:26

Istri Lot tidak menganggap serius peringatan kedua malaikat itu (ayat Kej 19:17), dan matilah dia. Rupanya hatinya masih terikat kepada kesenangan-kesenangan Sodom. Yesus mengingatkan orang percaya agar "ingat akan isteri Lot" (Luk 17:32), yang artinya bahwa mereka yang hatinya terikat pada sistem dunia yang tercemar ini tidak akan lolos dari murka Allah dan kebinasaan yang akan dialami oleh orang yang tidak beriman (bd. Yeh 3:20; Rom 8:13; Ibr 4:1;

lihat art. KEMURTADAN PRIBADI; dan

lihat art. HUBUNGAN ORANG KRISTEN DENGAN DUNIA).

Jerusalem: Kej 19:1-29

Kisah ini berhubungan erat dengan bab 18, di mana sudah disiapkan, Kej 18:16-32. Di sinipun asal-usul rahasia. Kedua malaikat itu, Kej 19:1, ialah kedua "orang" yang berpisah dengan Tuhan, Kej 18:22, setelah "tiga orang" bertamu kepada Abraham, Kej 18:2. Tetapi sepanjang bab 19 ini kedua orang tsb tetapi disebut "orang" saja dan bukan malaikat. Mereka berbicara atau dibicarakan sekali dalam bentuk tunggal dan sekali dalam bentuk jamak, sebagai wakil Tuhan yang sendiri tidak tampil ke muka. Mulai dengan nas tua ini Kitab Suci menekankan ciri moril agama Israel dan kuasa Tuhan yang merangkum dunia semesta. Ajaran cerita yang mengerikan ini kerap kali dikemukakan, lih khususnya Ula 29:23; Yes 1:9; 13:19; Yer 49:18; 50:40; Ams 4:11; Wis 10:6-7; Mat 10:15; 11:23-24; Luk 17:28 dst; 2Pe 2:6; Yud 7.

Jerusalem: Kej 19:26 - tiang garam

Cerita ini secara kerakyatan menerangkan asal-usul sebuah wadas di daerah itu, sebuah bukit batu yang aneh bentuknya dan mengandung zat garam.

Ende: Kej 19:26

Ini adalah tradisi jang disebut "etiologis", artinja: keterangan populer tentang asal sesuatu. Suatu formasi garam jang bentuknja seperti badan manusia, dipandang sebagai isteri Lot jang telah berubah mendjadi artja batu, karena menengok kebelakang kearah Laut. Tradisi ini sampai sekarang masih terdapat dikalangan penduduk Arab.

Maksudnja: mendjelaskan, bahwa kekurangan kepertjajaan terhadap peringatan dari Tuhan disiksa (lihat Wis 10:7; Luk 17:32).

Ref. Silang FULL: Kej 19:26 - ke belakang // tiang garam

· ke belakang: Kej 19:17; [Lihat FULL. Kej 19:17]

· tiang garam: Luk 17:32

Defender (ID): Kej 19:26 - tiang garam

Peristiwa yang luar biasa ini dinyatakan secara faktual, tanpa ada saran bahwa itu adalah sebuah mukjizat khusus atau penghakiman ilahi. Istri Lot "melihat ke belakang" (frasa ini bahkan dapat diterjemahkan sebagai "kembali" atau "tertinggal") berusaha untuk berpegang pada kehidupan mewahnya di Sodom (perhatikan referensi Kristus tentang ini dalam Luk 17:32, Luk 17:33), dan dihancurkan dalam "penggulingan" (Kej 19:25, Kej 19:29) kota tersebut. Ada banyak endapan garam batu yang besar di daerah tersebut, yang mungkin terbentuk oleh presipitasi masif dari air garam termal yang naik dari mantel bumi yang dalam selama Banjir besar. Kemungkinan penggulingan tersebut menguburnya dalam hujan endapan garam ini yang terkena semburan ke langit akibat ledakan. Ada juga kemungkinan bahwa dia terkubur dalam hujan abu vulkanik, dengan tubuhnya secara bertahap diubah menjadi "garam" selama bertahun-tahun setelahnya melalui proses pemupukan, dengan cara yang mirip dengan yang dialami oleh penduduk Pompeii dan Herculaneum dalam ledakan terkenal Gunung Vesuvius.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Ref. Silang BIS: Kej 19:26

Luk 17:32

Ref. Silang TB: Kej 19:26

Luk 17:32

Gill (ID): Kej 19:26 - Tetapi istrinya melihat ke belakang dari belakangnya // dan dia menjadi tiang garam.

Tetapi istrinya melihat ke belakang dari belakangnya,.... Maksudnya, istri Lot, yang nama yang disebutkan oleh penulis Yahudi ^x adalah Adith, atau menurut yang lain Irith ^y; dan, menurut Targum Jonathan dan Yerusalem, ia adalah penduduk asli Sodom: sekarang, ketika mereka pergi dari Sodom ke Zoar, dia berada di belakang Lot, punggungnya menghadap padanya, sehingga dia tidak bisa melihatnya; ini adalah godaan baginya untuk melihat ke belakang, karena suaminya tidak dapat melihatnya; dan ini yang dilakukannya, entah, seperti yang disarankan oleh para parafrase di atas, agar ia dapat melihat apa yang akan menjadi akhir rumah dan keluarganya, atau apakah putri-putrinya yang sudah menikah, jika ia memiliki, mengikutinya, yang sangat ia rindukan; atau merasa sedih atas barang-barang dan harta yang ditinggalkan, dan untuk orang-orang Sodom secara umum, yang sangat ia pedulikan; bagaimanapun, apapun alasannya, dia dihukum berat karena itu:

dan dia berubah menjadi tiang garam; langsung dipukul mati, baik oleh tangan Tuhan yang langsung, atau oleh hujan api dan belerang; dan tubuhnya seketika berubah menjadi zat logam, semacam garam, keras dan tahan lama, seperti yang dibicarakan Pliny ^z, dipotong dari batu-batu, dengan mana rumah dibangun, dan mengeras karena matahari, dan hampir tidak dapat dipotong dengan alat besi; sehingga dia tidak jatuh ke tanah, tetapi berdiri tegak seperti tiang, sangat mungkin mempertahankan bentuk manusianya, Josephus ^a mengatakan, tiang ini terus ada sampai masa-masanya, dan bahwa ia melihatnya; Irenaeus ^b dan Tertullian ^c menyebutnya sebagai hal yang luar biasa pada zaman mereka; dan Benjamin dari Tudela mengatakan ^d, itu berdiri pada masanya dua parsas dari laut Sodom; dan meskipun kawanan terus-menerus menjilatinya, ia tetap tumbuh lagi ke ukuran semula. Rauwolff ^e menceritakan sesuatu yang serupa melalui informasi, tetapi bukan dari kesaksiannya sendiri; bahwa para peziarah yang mengunjunginya biasa memukuli beberapa potongan kecil, dan meskipun ditemukan utuh lagi; bahkan, yang melebihi semua kepercayaan, bahwa mereka pernah memecah satu tangan utuh dan membawanya pergi, dan ketika mereka kembali menemukan tangan itu utuh kembali: dan satu ^f yang bepergian di daerah itu pada awal abad keenam belas mengafirmasi, bahwa hampir di tengah jalan ke Zoar hingga hari ini terlihat tiang garam tempat istri Lot diubah; memang ia tidak mengatakan bahwa ia melihatnya, tetapi membiarkan pembacanya berpikir demikian; dan Targum Yerusalem mengatakan, itu akan tetap ada sampai kebangkitan; tetapi para pelancong modern yang memiliki kredibilitas dan kecerdasan tidak pernah dapat melihatnya; dan ketika mereka bertanya kepada penduduk setempat tentang hal itu, mereka baik memberitahu mereka bahwa tidak ada hal seperti itu, atau mengatakan bahwa itu berdiri di pegunungan, di mana itu tidak dapat dijangkau, karena orang Arab, atau karena binatang buas ^g: tetapi tidak diragukan lagi ada patung semacam itu, tetapi berapa lama ia bertahan tidak dapat dikatakan; dan tidak seharusnya dianggap tidak bisa dipercaya, ketika terdapat fakta-fakta serupa yang dikonfirmasi oleh penulis dengan kredit dan reputasi terbaik: Aventinus ^h melaporkan, bahwa di Bavaria, pada tahun 1348, lebih dari lima puluh petani, dengan sapi yang telah mereka perah, pada saat gempa bumi terkena udara penyakit, dan membatu menjadi patung garam, yang ia lihat sendiri, dan kanselir Austria: dan Bisselius melaporkan ⁱ, bahwa Didacus Almagrus, yang merupakan orang pertama yang dengan pasukannya menembus melalui negara dingin dari Peru ke Chili, kehilangan banyak anak buahnya, karena ekstrem dinginnya dan udara yang mematikan; dan bahwa, kembali ke tempat yang sama lima bulan kemudian, ia menemukan anak buahnya, kuda dan pejalan kaki, berdiri tak bergerak, tak terpengaruh, dalam situasi, bentuk, dan pakaian yang sama, penyakit telah mempercekat mereka; ada yang berbaring di tanah, yang lain berdiri tegak, yang lain memegang kekangnya di tangan, seolah-olah akan menggoyangkannya; singkatnya, ia menemukan mereka persis seperti saat ia meninggalkannya, tanpa bau busuk atau warna, yang umum bagi mayat: memang, fabel-fabel orang kafir yang tampak dibuat dari sejarah ini, berfungsi untuk mengkonfirmasi kebenaran seluruhnya: seperti fabel Jupiter dan Mercury datang ke suatu tempat di Phrygia, di mana mereka disambut dengan ramah oleh Baucis dan Philemon, ketika pintu ditutup terhadap mereka oleh yang lain; oleh karena itu mereka mengarahkan tamu mereka, setelah dilayani oleh mereka, untuk meninggalkan tempat itu dan mengikuti mereka ke pegunungan, ketika mereka mengubah kota menjadi danau yang berdiri ^k: dan juga tentang Niobe yang berubah menjadi batu marmer saat menangisi kematian anak-anaknya: dan tentang Olenus dan Lethaea, juga berubah menjadi batu ^l. Tetapi, meninggalkan ini, dan melampaui contoh lain yang dapat diperhatikan, kita diarahkan untuk mengingat kasus yang luar biasa ini oleh Tuhan kita sendiri, Luk 17:32; dan seharusnya menjadi instruksi bagi kita untuk tidak melihat ke belakang atau berbalik dari pengakuan agama yang benar yang telah kita buat, tetapi untuk mengikuti Kristus, dan berpegang pada kebenaran dan peraturan-Nya.