
![]() |


Nas : Ul 14:26
Ayat ini berkenaan dengan kesempatan khusus untuk ibadah dan ucapan syukur yang diikuti seluruh rumah tangga, termasuk laki-laki, wanita, pemuda dan anak-anak. Kata Ibrani yang dipakai di sini untuk "anggur" (_yayin_) dapat menunjuk pada sari anggur beragi dan sari anggur tidak beragi. Kata Ibrani untuk "minuman yang beragi" (_shekar_) dapat diterjemahkan "minuman yang manis"
(lihat art.
untuk keterangan terinci mengenai arti kedua kata Ibrani ini). Terjemahan ini meniadakan kesulitan yang mengusulkan bahwa orang dewasa dan anak-anak diperintahkan untuk menyembah Allah dengan minum minuman yang membuat kecanduan dan memabukkan. Setiap usaha untuk menafsirkan ayat ini dengan benar harus mempertimbangkan hal-hal berikut.
- 1) Tujuan dari kebaktian penyembahan itu ialah agar "belajar untuk
selalu takut akan Tuhan, Allahmu" (ayat Ul 14:23). Supaya menyembah
Allah dengan tepat dan belajar takut akan Dia, kita perlu senantiasa
waspada dan menguasai diri
(lihat cat. --> Ef 5:18;
lihat cat. --> 1Tes 5:6;
[atau ref. Ef 5:18; 1Tes 5:6-8]
lihat art.
Perhatikan bahwa Allah menuntut pantangan mutlak dari minuman-minuman memabukkan supaya membedakan yang kudus dengan yang cemar, untuk mengajarkan perintah-perintah-Nya dengan benar (Im 10:9) dan memastikan bahwa kita tidak melupakan hukum Allah dan melakukan kesalahanTAKUT AKAN TUHAN ).(lihat cat. --> Ams 31:4-5).
[atau ref. Ams 31:4-5]
- 2) Para imam Lewi harus hadir pada kebaktian penyembahan ini (ayat Ul 14:27-29). Allah memerintahkan para imam ini untuk berpantang minum minuman yang memabukkan (dengan ancaman hukuman mati) sementara bertugas sebagai imam (Im 10:9). Sangatlah bertentangan dengan sifat kudus Allah untuk membiarkan para penyembah meminum minuman memabukkan ketika bersama dengan para imam.
- 3) Sifat dari perayaan ini ialah perayaan panen ketika dipergunakan hasil bumi yang masih segar (versi Inggris NIV -- "anggur baru") (ayat Ul 14:23); hal ini menunjukkan bahwa yang dimaksudkan di sini adalah sari anggur segar.
- 4) Penemuan modern bahwa minuman beralkohol merusak janin kiranya juga
harus dipertimbangkan sebelum beranggapan bahwa Allah yang mahatahu
memberkati, mengizinkan, atau memerintahkan ayah, ibu, dan anak-anak
Israel untuk "bersukaria" di hadapan-Nya sambil minum minuman yang
memabukkan
(lihat cat. --> Ams 23:31;
[atau ref. Ams 23:31]
lihat art.
ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN BARU (2) ).