Apa artinya bahwa "hati Daud berpaut pada TUHAN"?
Untuk mengerti bagaimana Alkitab memakai kata-kata dalam I Raja-Raja 11:4, kita harus ingat bahwa rancangan Allah bukan rancangan manusia (Yes. 55:8), demikian pula Allah tidak melihat seperti manusia melihat. Allah tidak melihat penampilan lahiriah, melainkan hati (I Sam. 16:7). Cara Allah memperlakukan bangsa-bangsa atau individu-individu hanya mempunyai satu standar untuk membentuk karakter - maksud yang benar dan keinginan "hati yang benar"; hanya untuk melakukan kehendak-Nya.
Kita menemukan tokoh-tokoh lain dalam Alkitab yang digambarkan sebagai "hidup tidak bercela," "benar dan saleh," "menjauhi kejahatan," "orang benar," hidup bergaul dengan Tuhan"; namun, semua bersalah karena berdosa pada saat-saat lemah dan menghadapi godaan; dan ada beberapa yang jatuh ke dalam pelanggaran-pelanggaran yang merendahkan martabat.
Mungkin ditanyakan: "Bagaimana hal ini dapat dijelaskan?"
Ketika Alkitab memberikan kesaksian bahwa mereka "hidup tidak bercela," hal tersebut tidak menyatakan bahwa mereka tidak berdosa, dalam pengertian mutlak tanpa dosa. Ketika kita diberi tahu bahwa "Daud sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya," itu bukan mengatakan bahwa dalam upayanya melayani Tuhan dia menyatakan segala sesuatu yang dituntut Allah untuk dia lakukan.
"Sempurna" memiliki berbagai nuansa arti. Dalam pemakaian di Alkitab kata itu mungkin menyatakan secara tidak langsung perkembangan yang sempurna, atau pertumbuhan ke arah kedewasaan dalam kesalehan dan kekudusan yang sempurna. Itu menunjukkan kesempurnaan perbuatan .menuju tingkat akhir. Seorang anak mungkin sempurna sebagai anak kecil, tetapi tidak memiliki kesempurnaan orang dewasa. Kemampuan mengendalikan kekuasaan spiritual serta mental dan kemampuan fisik harus diperoleh melalui pertumbuhan dalam berbagai pengalaman. Allah yang mengetahui bahwa susunan manusia yang telah diciptakan dari debu, mengingat hal itu (Mzm. 103:14). Karena itu, Dia harus menyelamatkan ciptaan-Nya melalui kasih sayang roh dan hati oleh kasih dan iman yang berkembang ke arah kepenuhan Kristus. Kesempurnaan dari anak-anak Allah terjadi melalui pertumbuhan terus menerus ke arah pengenalan akan Allah dan akan Kristus.
Artikel yang terkait dengan Matius:
