Jika Allah berkuasa melakukan segala sesuatu, mengapa Dia tidak melenyapkan kelaparan, atau mengirimkan makanan dari langit, seperti yang Dia lakukan pada zaman dahulu? Jika Allah mengasihi kita dan berkuasa untuk melakukan semua keajaiban ini, mengapa Di

Dengan memahami bagian kedua dari pertanyaan pertama, kita harus ingat bahwa seluruh alam rohani didasarkan pada kehendak bebas masing-masing orang untuk melakukan apa yang benar ataupun yang salah. Tidak mungkin ada karakter jika setiap perbuatan dan pilihan bersifat paksaan. Sebuah pilihan yang dipaksakan tidak mempunyai nilai moral atau kebaikan apa pun. Demikian, karena Allah ingin mengembangkan umat manusia yang benar-benar baik, maka Dia membiarkan kita memilih yang benar atau yang salah. Sungguh tak terbayangkan bahwa Allah menciptakan dosa. Dia yang melahirkan kebebasan, dan banyak makhluk ciptaan yang diberi-Nya karunia-karunia tak ternilai dan kebebasan untuk menentukan pilihan telah menggunakannya untuk memilih pilihan dan perbuatan yang memalukan. Kita mendapatkan sedikit terang pada bagian pertama dari pertanyaan ini dengan memperhatikan bagian yang kedua. Alam semesta tampaknya berada di tengah-tengah penderitaan yang sangat besar, perjuangan untuk mencapai kesempurnaan. Paulus menyatakan, "Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin" (Rm. 8:22). Misteri tentang penderitaan tidak seorang pun dapat memecahkannya, kecuali kita mengetahui bahwa sama seperti kebebasan melahirkan karakter, demikian juga penderitaan menghasilkan kekuatan moral, mental dan spiritual serta kemurnian. Manusia tampaknya berada di puncak dalam alam, dan segala sesuatu dalam alam tunduk pada usaha yang utama untuk menghasilkan manusia yang benar-benar baik. Kelaparan hanya merupakan bagian dari kesusahan yang ada di mana-mana di alam semesta. Tetapi menaklukkan kelaparan bukan kewajiban Allah, melainkan manusia. Jika ada bangsa tertentu kelaparan, itu adalah kesalahan manusia. Ada cukup makanan bagi semua, tetapi manusia telah merancang peraturan-peraturan dan menetapkan kebiasaan-kebiasaan yang menghalangi sebagian dari kebutuhan mereka dan memberikan kepada manusia lain lebih daripada kebutuhan mereka. Dan adalah kewajiban manusia untuk menemukan suatu cara bagaimana kelimpahan di dunia dapat didistribusikan sedemikian rupa sehingga semua memiliki kebutuhan hidup.




Artikel yang terkait dengan Matius:


TIP #23: Gunakan Studi Kamus dengan menggunakan indeks kata atau kotak pencarian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.02 detik
dipersembahkan oleh YLSA