Bolehkah orang Kristen berdoa secara terus-menerus memohon kekayaan?

Menurut rumusan doa Ibrani, tidaklah berdosa untuk berdoa memohon agar harta bertambah atau memohon agar usaha ternak maupun pertanian berhasil. Tetapi, pandangan kristiani tentang doa telah mengubah hal ini, dan kendatipun tidak ada pernyataan yang melarang berdoa meminta kekayaan, ada satu janji langsung bahwa setelah mencari dan mendapatkan berkat ilahi serta pengampunan dosa, segala sesuatu - akan ditambahkan. Barangkali jawaban terbaik untuk pertanyaan itu diberikan dalam nubuat Agur (Ams. 30) ketika dia mengatakan, "Jauhkanlah daripadaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku." Kekayaan, sebagaimana kebaikan duniawi lainnya adalah karunia Allah, dan pantas dipertimbangkan dalam hal ini. Jika seseorang menginginkan kekayaan agar dia bisa lebih mampu melakukan kebaikan, tampaknya tidak ada alasan mengapa dia harus menganggapnya tidak pantas untuk berdoa memohon hal itu. Kita mengetahui bahwa kekayaan merupakan sumber godaan yang besar, bahwa kenyataannya kekayaan seringkali - jika tidak nyaris terus menerus - disalahgunakan, sehingga diperlukan kemurahan yang besar untuk menggunakannya secara patut. Tetapi, jiwa yang sepenuhnya dikuduskan akan berdoa memohon agar dia dihindarkan dari perbuatan menyalahgunakan karunia Allah. Jika kita meminta kekayaan dan memakainya untuk kesenangan kita sendiri, kita salah. Tetapi, seringkali orang berdoa meminta kekayaan agar dia bisa menjadi berkat bagi dunia, dan membantu kemajuan Kerajaan Kristus. Dengan mempertimbangkan hal-hal ini, kita tidak melihat alasan mengapa orang tidak boleh berdoa meminta kekayaan. Kita mempunyai banyak bukti bahwa Allah berkenan dengan doa-doa seperti itu, asalkan diajukan dengan cara yang benar. Yabes berseru kepada Allah Israel dan berkata, "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku" (I Taw. 4:10). Ini merupakan doa agar kekayaan duniawi bertambah-tambah, dan diceritakan kepada kita bahwa Allah mengabulkan doa tersebut. Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa Allah berkenan dengan doanya. Tiga hal yang harus kita ingat jika berdoa untuk kekayaan: Pertama, kita juga harus bekerja dan berdoa. Jika orang berdoa meminta kekayaan, sementara hanya melipat tangan dan menunggu Allah menambahkan kekayaan, dia salah. Kedua, bila dia telah menggunakan secara tidak benar harta benda yang sudah dimilikinya, maka adalah keliru jika dia meminta kekayaan lebih banyak. Ketiga, perkara-perkara fana tidak pernah mengandung kebaikan; kecuali dipakai untuk tujuan-tujuan yang baik, untuk kemuliaan Allah dan untuk memajukan kerajaan-Nya. Kekayaan harus dicari, dan bukan tidak patut jika orang berdoa untuk itu. Tetapi, perlu diingat, ketika berdoa memintanya, bahwa hal-hal tersebut adalah yang terkecil di antara harta orang Kristen.




Artikel yang terkait dengan Matius:


TIP #26: Perkuat kehidupan spiritual harian Anda dengan Bacaan Alkitab Harian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA