Dapatkah seorang menjadi orang Kristen sejati dan murid Kristus tetapi tidak pernah bergabung dengan gereja?

Secara umum bisa dikatakan bahwa bagi orang yang mengaku sebagai pengikut Kristus, tetapi menjauhi persekutuan dengan gerejanya dan menolak keterlibatan dalam kegiatan-kegiatan gereja merupakan sikap yang aneh dan tidak dapat diajak damai. Ada beberapa badan gereja yang menganggap mutlak penting dalam kekristenan bahwa orang harus mendengarkan Firman. Jika kita benar-benar menjadi laskar Tuhan maka kita semestinya ikut bertempur bersama rekan-rekan kita sesama tentara pada posisi kita yang tepat dalam barisan dan di bawah panji-panji Kristus, sehingga dunia mengetahui pendirian kita. Bukan satu kali, tetapi sering kali Alkitab menekankan kewajiban untuk berhimpun bersama-sama, untuk bertindak sesuai dengan hak istimewa kita sebagai umat Allah di tengah masyarakat dunia, untuk bersekutu dalam doa, puji-pujian dan penyembahan, dan untuk berkarya dalam hubungan yang serasi dengan gereja guna memajukan kerajaan Kristus di muka bumi. Orang yang kehilangan hak-hak istimewa ini serta semua kepuasan rohani dan perbaikan sosial maupun moral yang timbul dari kegiatan mereka kehilangan banyak sukacita kehidupan kristiani. Ada orang-orang dan sesungguhnya banyak dari mereka bisa meninggikan misi rohani gereja dalam pikiran mereka, tetapi tidak berbuat banyak, tidak berusaha mengambil bagian dalam pelayanan gerejanya. Mereka mengabaikan fakta penting bahwa gereja Kristus adalah pelaksana yang ditetapkan secara ilahi untuk memperluas kerajaan-Nya. Karena tidak turut mengambil bagian secara pribadi dalam pelayanan gereja, maka mereka kehilangan berkat besar yang dimiliki orang-orang, seperti dikatakan Daniel: "dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya" (Dan. 12:3).




Artikel yang terkait dengan Matius:


TIP #11: Klik ikon untuk membuka halaman ramah cetak. [SEMUA]
dibuat dalam 0.02 detik
dipersembahkan oleh YLSA