Bagaimana pendapat kita mengenai semangat dendam pribadi yang mendorong beberapa dari Mazmur Daud?

Tampaknya bagian-bagian dalam Mazmur 5:9-11; 7:12-18; Mazmur 25; Mazmur 69; Mazmur 88:11; Mazmur 119:20 memerlukan penjelasan, jika dianggap sebagai tulisan yang berasal dari seorang yang begitu baik seperti Daud. Dari awal kita harus ingat bahwa Mazmur-mazmur ini adalah catatan tentang "luapan perasaan seseorang dan harapan terhadap Allah pada waktu mengalami sukacita luar biasa, bukan luapan kutukan terhadap musuh orang itu." Bahkan dalam hal tersebut Mazmur-mazmur ini mungkin adalah contoh yang baik sekali buat kita. Kasih ilahi menginginkan keyakinan mutlak dan keterbukaan kita, menginginkan kita menjadi diri sendiri, terbuka dan terus terang sebagaimana kita adanya. Jika dalam suasana hati yang jelek, seperti keadaan Daud saat itu, dan kita tidak dapat berbuat lain kecuali mencurahkan suasana hati yang jelek di hadapan Allah untuk menunjukkan kepada-Nya betapa buruk perasaan kita dan bahwa kita sangat memerlukan pertolongan-Nya melawan orang-orang yang mau menyakiti dan melukai kita. Bisa terbuka penuh di hadapan Allah, bahkan sampai menceritakan kesalahan-kesalahan maupun kelemahan-kelemahan kita merupakan kemajuan besar menuju arah yang benar, sehingga kita bisa menyatakan kepada Dia betapa kita sangat membutuhkan Dia dan betapa parah keadaan kita pada permulaan hubungan yang benar dengan Dia, yang memahami sepenuhnya bahkan kelemahan-kelemahan serta kekurangan-kekurangan kita.

Speaker's Commentary mengemukakan: "Pemazmur, yang dihina dan direndahkan orang-orang yang telah menerima kebaikannya dan oleh mereka pemazmur dikutuk dan dianiaya sampai mati, pada mulanya dia berdoa sebagai satu-satunya pertolongan; lalu dia bercakap-cakap dengan Allah, yang berhak melakukan pembalasan, dan Dia membalikkan kutuk musuh musuhnya terhadap dirinya, kemudian mengarahkan kutuk-kutuk itu kepada mereka sendiri, melalui kumpulan himne ilahi ini disertai api dan kuasa, yang bagi beberapa orang tampak mengejutkan. Tetapi, apakah semangat kristiani perlu diharapkan selalu ada dalam Mazmur? Seandainya semangat yang menggerakkan bangsa Yahudi dan yang sering didemonstrasikan dalam sejarah mereka selalu sama dengan semangat ajaran Yesus, maka Dia tidak perlu mengucapkan perkataan-perkataan-Nya (Mat. 5:43, 44)? Menurut Perjanjian Lama malapetaka, yang diwariskan dari bapak kepada anak, adalah upah dari pelanggaran, sebaliknya kemakmuran adalah upah dari ketaatan; dan doa-doa Pemazmur ini bisa mengungkapkan harapan bahwa pemerintahan Allah yang penuh rahmat atas umat-Nya pasti ditegaskan melalui hukuman atas musuh Allah dan manusia."




Artikel yang terkait dengan Matius:


TIP #14: Gunakan Boks Temuan untuk melakukan penyelidikan lebih jauh terhadap kata dan ayat yang Anda cari. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA