Apakah Allah mengizinkan Iblis menghukum kita dengan penyakit?

Jangan berbuat keliru seperti sahabat-sahabat Ayub dengan beranggapan bahwa penyakit, masalah, atau kehilangan sudah pasti merupakan hukuman. Anda akan menemukan sebuah teori yang berbeda, tidak saja dalam Injil Yohanes, tetapi juga Surat Ibrani. Penulis surat kiriman ini mengatakan (12:5-11) bahwa hukuman kadang-kadang dinilai sebagai bukti dari kasih Allah. Dia dengan jelas menilainya sebagai ditimpakan oleh Allah, tetapi sifatnya disiplin dan mendidik bukannya menghukum. Di sisi lain, Paulus berkata bahwa "durinya dalam daging" adalah suruhan Iblis (II Kor. 12:7). Tidak membuat perbedaan yang begitu besar bagi si penderita, apakah itu diberikan oleh Allah, ataukah Ia mengizinkan Iblis atau manusia memberikan kesusahan itu. Dalam keduanya kesengsaraan itu harus ditanggung, dan kalau ditanggung dengan kesabaran dan ketenangan hati, Allah berkenan, karena dengan demikian dunia bisa melihat bagaimana anak-anak-Nya mengasihi dan menghormati Dia. Pernyataan yang acap kali diucapkan adalah semua penyakit dan kesengsaraan dikirimkan sebagai sebuah hukuman, tidaklah benar tetapi sebaliknya, merupakan fitnah yang mengerikan terhadap Allah dan penghinaan kejam terhadap para penderitanya. Sakit penyakit kadang-kadang adalah suatu hukuman karena mengabaikan hukum alam, tetapi ini bukanlah hukuman Allah atas dosa. Kitab Ayub ditulis untuk menunjukkan betapa keliru dan pengecutnya teori yang menyatakan orang yang paling sengsara adalah pendosa terparah. Ayub bersikukuh dan Allah meneguhkan dia, kita tidak berhak untuk menyimpulkan bahwa orang yang menderita kesusahan adalah pendosa yang keji sekali. Kristus juga dengan marah menolak gagasan itu (lih. Luk. 13:2-4, dan lagi di Yoh. 9:1-3). Penyakit acap kali datang sebagai sebuah disiplin untuk mengembangkan kerohanian, memimpin pada iman dan kesabaran yang lebih besar dan kadang-kadang memberikan teladan dari kekuatan Kristus yang menopang. Orang sering kali merasa takjub tentang kesabaran dan daya tahan orang Kristen yang menderita dan dari pemandangan itu memperoleh sebuah kesan mendalam tentang kekuatan agama.




Artikel yang terkait dengan Matius:


TIP #15: Gunakan tautan Nomor Strong untuk mempelajari teks asli Ibrani dan Yunani. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA