Intisari Alkitab

Akankah Anda merampok Tuhan?

SIAPAKAH MALEAKHI?
Maleakhi berarti "utusanku". Mungkin ini addalah nama sebenarnya dari nabi itu, tetapi yang lebih mungkin ialah bahwa nama itu semata-mata hanyalah suatu cara untuk menggambarkan siapa dia. Nabi itu sama sekali tidak dikenal di mana-mana.

KAPAN IA MENULIS?
Nubuatan Maleakhi dibuat pada masa sesudah pembuangan, ketika banyak orang Yahudi telah kembali ke tanah air mereka. Dia menunjuk kepada seorang "gubernur" dan hal ini jelas menunjuk kepada masa setelah pembuangan (Mal 1:8). Zerubabellah yang dimaksudkan (Hagai 1:1). Tidak ada petunjuk mengenai pembangunan kembali Rumah Tuhan, jadi bisa ditarik kesimpulan bahwa pembangunan dilaksanakan beberapa tahun sebelumnya. Situasi yang digambarkan dalam kitab itu terutama menunjuk kepada masa-masa Ezra dan Nehemia. Waktu itu terjadi kemerosotan rohani, yaitu ketika agama orang Yahudi telah menjadi formalitas semata. Maleakhi merupakan nabi terakhir. Empat ratus tahun akan berlalu sebelum kelahiran Kristus, oleh karenanya maka Maleakhi dapat dianggap menjembatani Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

MENGAPA IA MENULIS?
Maleakhi merasa jijik melihat kehidupan agama yang dingin dan kesantaian bangsa itu. Ia datang sebagai seorang pembaharu, berseru kepada rakyat supaya bertobat. Misinya sangat mirip dengan misi Yohanes Pembaptis. Kitab ini sebagian besar terdiri dari dialog antara Allah dan umat, yang isinya Allah menyanggah berbagai pernyataan kurang percaya yang dibuat oleh bangsa Israel. Maleakhi menegaskan hubungan perjanjian yang ada antara Allah dan bangsa itu dan menyerukan kepada umat Israel untuk memenuhi kewajiban mereka sesuai dengan perjanjian yang ada. Ia menuduh mereka telah merampok Allah. Nubuatan Maleakhi menggambarkan akhir dari suatu zaman. 400 tahun sesudah itu disebut "masa diam". Selama masa itu tidak ada seorang nabi alkitabiah yang berbicara atau menulis. Bagi banyak orang ciri-ciri yang paling menonjol dari nubuatan Maleakhi ialah tantangan untuk "menguji Allah". Jika kita melakukannya dan menerima berkat yaang dijanjikan-Nya, maka harus ada penyerahan total di pihak umat Allah (Mal 3:10).

Pesan

1. Pesan kasih
Nabi Maleakhi mulai dengan mengingatkan umat akan besarnya kasih Allah kepada mereka seperti ditunjukkan dalam fakta bahwa dari dua orang anak Ribka, Yakublah yang dikasihi. Mal 1:1-5

2. Pesan berisi teguran
Maleakhi mulai dengan berbicara tentang tuduhan terhadap para imam yang telah mempersembahkan korban yang tidak berharga kepada Allah. Mereka tidak menunjukkan rasa takut dan hormat yang menjadi hak-Nya. Oleh karena itu, mereka menjadi sasaran murka Allah dan patut mendapat hukuman. Nabi itu kemudian berpaling kepada umat-Nya dan menegur mereka karena ketidaksetiaan mereka, baik dalam ibadah maupun dalam menjaga sumpah pernikahan mereka. Mal 1:6-2:16

3. Pesan tentang penghakiman dan pengharapan
Utusan yang ditunjuk Allah akan mempersiapkan jalan bagi kedatangan Hari Tuhan. Umat dipanggil untuk bertobat dan meluruskan hal yang salah. Jika Hari Tuhan tiba, maka Ia akan membela orang yang benar. Keadaan akan berbalik dan orang yang benar tidak lagi ditindas. Mal 3:1-4:5

Penerapan

Latar belakang nubuatan Maleakhi sangat mirip dengan keadaan kita, oleh karena itu pesannya sangat jelas untuk masa kini.

1. Ingatlah akan kasih Allah
Kita mempunyai bukti akan kasih Allah yang tidak tersedia pada masa itu, oleh karenanya kita mempunyai alasan yang lebih kuat untuk mengingat kasih Allah dibanding mereka.

2. Kembali kepada-Nya
Agama sudah menjadi formalitas semata, oleh karena itu Allah tidak lagi berkenan. Para imam mempersembahkan korban yang bercacat kepada Allah. Umat hanya menyembah Dia dengan bibir saja, tetapi menolak-Nya dalam kehidupan mereka. Hal yang menyedihkan ini berakibat buruk dalam masyarakat dan dalam kehidupan rumah tangga. Maka timbullah suasana kurang percaya dan sinisme. Pada saat-saat seperti itu hanya ada satu jalan keluar yang masih mungkin. Umat harus bertobat dan kembali kepada Allah dengan hati yang penuh penyesalan.

3. Menguji Allah
Allah rindu untuk mencurahkan berkat-berkat rohani kepada umat-Nya. Dia menantang kita untuk memenuhi kewajiban kita kepada-Nya dan menguji Dia. Hal ini merupakan tantangan bagi umat Allah dalam setiap generasi.

Tema-tema Kunci

1. Kasih Allah
Allah mengingatkan umat-Nya bahwa Ia mempunyai kasih yang istimewa buat mereka, dan oleh karena itulah maka Allah melakukan terhadap mereka seperti apa yang telah dilakukan-Nya (Mal 1:2-5).

2. Ketidaksenangan Allah
Allah tidak senang terhadap umat-Nya, karena berbagai alasan. Mereka kurang menghormati Dia dan Rumah-Nya (Mal 1:6-14). Merekaa kurang memberikan ajaran yang benar (Mal 2:7-9). Mereka tidak setia (Mal 2:10-16), sinis (Mal 2:17; 3:14,15), tidak menghiraukan kebutuhan orang lain (Mal 3:5), dan mereka menahan apa yang menjadi hak Allah (Mal 3:8,9).

3. Janji-janji Allah
Berita tentang penghakiman dibarengi dengan janji-janji bahwa Allah akan ikut campur tangan dan memberkati. Lihat Mal 1:5,11; 3:1-4, 10-12.

4. Ingatan Allah
Allah mengenal semua orang yang menjadi milik-Nya (Mal 3:16-18), dan Ia akan membenarkan mereka (Mal 4:2,3).




Artikel yang terkait dengan Matius:


TIP #05: Coba klik dua kali sembarang kata untuk melakukan pencarian instan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA