Lalu kata-Nya kepada mereka: "Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan ¹  terhadap isterinya itu. ¹ 

Karena itu, Dia berkata kepada mereka, “Siapa yang menceraikan istrinya dan menikahi yang lain, dia berbuat zina terhadap istrinya.

Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Barangsiapa yang menceraikan bininya, lalu berbinikan orang lain, ialah berbuat zinah terhadap bininya yang dahulu itu.

Yesus berkata kepada mereka, "Siapa menceraikan istrinya lalu kawin dengan wanita lain, orang itu berzinah terhadap istrinya yang pertama itu.

Yesus berkata kepada mereka, “Ketika seorang suami menceraikan istrinya dan menikah lagi dengan perempuan lain, di mata Allah dia terus hidup berzina terhadap istrinya yang pertama.

Dan Dia berkata kepada mereka, "Siapa saja yang menceraikan istrinya dan menikahi yang lain, dia berzina terhadapnya.

Sabda Isa kepada mereka, "Siapa menceraikan istrinya lalu menikah dengan perempuan lain, ia berzina terhadap istrinya.

Dia menjawab, “Sesiapa yang menceraikan isterinya dan berkahwin dengan perempuan lain, berzina.

Lalu kata-Nya kepada mereka: "Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan ¹  terhadap isterinya itu. ¹ 

Lalu kata-Nya kepada mereka: "Barangsiapa ¹  menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu.

Mrk 10:11 

Nas : Mr 10:11

Orang yang menceraikan pasangannya karena alasan yang bukan alkitabiah lalu menikah kembali, ia berdosa kepada Tuhan karena melakukan perzinahan (Mal 2:14;

lihat cat. --> Mat 19:9;

[atau ref. Mat 19:9]

1Kor 7:15). Dengan kata lain, surat perceraian belum tentu diakui sebagai benar atau sah oleh Allah hanya karena pemerintah (atau hukum manusia) mengesahkannya.