Tetapi ketika ia menjadi tinggi hati dan keras kepala, sehingga berlaku terlalu angkuh, maka ia dijatuhkan dari takhta kerajaannya dan kemuliaannya diambil dari padanya.

“Akan tetapi, ketika hatinya menjadi tinggi dan pikirannya menjadi keras dalam keangkuhan, dia diturunkan dari takhta kerajaannya, dan kemuliaannya diambil darinya.

Tetapi setelah hatinya mengatas-ataskan dirinya dan hatinyapun menjadi keras sampai akan jemawa, maka iapun dicampak ke bawah dari atas takhta kerajaannya dan kemuliaannyapun lalulah dari padanya.

Tetapi ketika ia menjadi sombong, keras kepala dan kejam, ia digulingkan dari takhta kerajaannya sehingga ia kehilangan keagungannya.

Tetapi ketika dia menjadi tinggi hati dan pikirannya tetap angkuh, dia dijatuhkan dari takhta kerajaannya, dan mereka merenggut kemuliaannya darinya.

Tetapi ketika ia menjadi congkak dan keras hati sehingga bertindak angkuh, ia diturunkan dari takhta kerajaannya dan kemuliaannya diambil darinya.

Tetapi ketika dia menjadi bongkak dan keras hati sehingga bertindak angkuh, dia diturunkan daripada takhta kerajaannya dan kemuliaannya diambil daripadanya.

Tetapi ketika ia menjadi tinggi hati ¹  dan keras kepala ² , sehingga berlaku terlalu angkuh ³ , maka ia dijatuhkan dari takhta kerajaannya dan kemuliaannya diambil dari padanya.