Sebab yang disegani bangsa-bangsa adalah kesia-siaan. Bukankah berhala itu pohon kayu yang ditebang orang dari hutan, yang dikerjakan dengan pahat oleh tangan tukang kayu? ¹ 

Sebab, kebiasaan-kebiasaan orang-orang itu tidak berguna. Sebab, seseorang menebang sebatang pohon dari hutan, dan dikerjakan dengan sebuah kapak oleh tangan seorang pengrajin.

Karena syariat segala bangsa itu sia-sialah adanya, karena kayu juga adanya barang yang telah ditetak di dalam hutan, suatu perbuatan tukang yang telah diperbuat dengan lengan tersingsing.

Adat-istiadat bangsa-bangsa itu sama sekali tak berguna. Mereka menebang pohon di hutan, dan menyuruh tukang kayu mengerjakannya dengan alat menjadi patung berhala.

Sebab, kebiasaan bangsa-bangsa adalah kesia-siaan, karena seseorang telah memotong dengan kapak sebatang pohon dari hutan, sebagai karya pahatan tangan.

Sesungguhnya, kebiasaan bangsa-bangsa itu sia-sia adanya. Sebatang pohon dari hutan ditebang orang, lalu tangan seorang tukang mengerjakannya dengan kapak.

Sesungguhnya, kebiasaan bangsa-bangsa itu kesia-siaan sahaja. Sebatang pokok dari hutan ditebang orang, lalu tangan seorang tukang mengerjakannya dengan kapak.

Sebab yang disegani bangsa-bangsa adalah kesia-siaan. Bukankah berhala itu pohon kayu yang ditebang orang dari hutan, yang dikerjakan dengan pahat oleh tangan tukang kayu? ¹ 

¹ Sebab yang disegani bangsa-bangsa adalah kesia-siaan. Bukankah berhala itu pohon kayu yang ditebang ²  orang dari hutan, yang dikerjakan dengan pahat oleh tangan tukang kayu?

Yer 10:2-16 

Nas : Yer 10:2-16

Karena ancaman serbuan Babel, bangsa itu semakin berpaling kepada penyembahan berhala, ilmu nujum, dan spiritisme seperti bangsa-bangsa lainnya. Yeremia memperingatkan mereka terhadap perbuatan itu, serta menyatakan bahwa Tuhan Allah adalah Allah yang esa dan benar yang menciptakan segala sesuatu (ayat Yer 10:10-12).