(39-4) Hatiku bergejolak dalam diriku, menyala seperti api, ketika aku berkeluh kesah; aku berbicara dengan lidahku: ¹ 

(39-4) Hatiku menjadi panas di dalam diriku; ketika aku bergumam, api menyala. Kemudian, aku berbicara dengan lidahku,

(39-4) Bahwa hatiku menjadi panas dalam dadaku, ia itu membuak dan menjadi api yang bernyala; lalu dengan lidahku aku berkata demikian:

(39-4) aku dicekam kecemasan yang hebat. Makin dipikirkan, makin susah hatiku; akhirnya berkatalah aku,

(39-4) Hatiku panas dalam diriku, api menyala dalam perenunganku; aku berkata dengan lidahku,

(39-4) Hatiku memanas dalam diriku, dan sementara aku memikirkannya, api menyala. Lalu dengan lidahku aku berkata,

Hatiku panas, ketika aku bermenung, apinya menyala; lalu lidahku berkata:

(39-4) Hatiku bergejolak dalam diriku, menyala seperti api, ketika aku berkeluh kesah; aku berbicara dengan lidahku: ¹ 

( ¹ 39-4) Hatiku bergejolak dalam diriku, menyala seperti api, ketika aku berkeluh kesah; aku berbicara dengan lidahku:

Mzm 39:1-13 

Nas : Mazm 39:2-14

Mazmur ini melanjutkan tema Mazmur Mazm 38:1-23 karena pemazmur masih menderita hukuman berat dari Allah. Ia menyadari bahwa Tuhanlah yang menyebabkan penderitaan itu, "Aku remuk karena serangan tangan-Mu" (ayat Mazm 39:11). Ia ingin tahu berapa lama dirinya akan hidup dan berapa lama ia harus menderita hukuman langsung semacam itu dari Allah. Ia berdoa agar dirinya tidak mati terpisah dari Allah dan kemurahan-Nya (ayat Mazm 39:13-14).