TB © |
Tuhan menertawakan orang fasik itu, sebab Ia melihat bahwa harinya sudah dekat. |
AYT | Akan tetapi, TUHAN menertawakannya karena Dia melihat bahwa hari-harinya sedang tiba. |
TL © |
Tetapi Tuhan tertawakan dia, karena dilihat-Nya harinya akan datang kelak. |
BIS © |
Tetapi TUHAN menertawakan orang jahat, sebab Ia tahu kesudahan orang itu sudah dekat. |
MILT | Tuhan Tuhan 0136 menertawakannya, karena Dia melihat bahwa harinya sudah tiba. |
Shellabear 2011 | Tetapi TUHAN menertawainya, karena Ia melihat bahwa harinya akan datang. |
AVB | Tuhan mentertawakannya, kerana Tuhan tahu harinya akan tiba. |
TB ITL © |
Tuhan <0136> menertawakan <07832> orang fasik itu, sebab <03588> Ia melihat <07200> bahwa <03588> harinya <03117> sudah dekat .<0935> |
TL ITL © |
Tetapi Tuhan <0136> tertawakan <07832> dia, karena <03588> dilihat-Nya <03588> <07200> harinya <03117> akan datang kelak.<0935> |
AYT ITL | Akan tetapi, TUHAN <0136> menertawakannya karena <03588> Dia melihat <07200> bahwa <03588> hari-harinya <03117> sedang tiba. [ <07832> <00> <0935> |
AVB ITL | Tuhan <0136> mentertawakannya <07832> , kerana <03588> Tuhan tahu <07200> harinya <03117> akan tiba <0935> . [ ]<00> |
TB © |
Tuhan menertawakan orang fasik itu, sebab Ia melihat bahwa harinya sudah dekat. |
TB+TSK (1974) © |
Tuhan menertawakan 1 orang fasik itu, sebab Ia melihat bahwa harinya 2 sudah dekat. |
Catatan Full Life |
Mzm 37:1-40 Nas : Mazm 37:1-40 Mazmur ini bukan sebuah doa, tetapi serangkaian ucapan yang mengandung pepatah atau petunjuk tentang hikmat rohani. Temanya adalah sikap orang percaya terhadap orang fasik yang rupanya berhasil dan kesukaran orang benar (juga lih. pasal Mazm 49:1-21; 73:1-28); mazmur ini mengajarkan bahwa orang fasik akhirnya akan dijatuhkan dan kehilangan segala sesuatu yang telah mereka peroleh di dunia, sedangkan orang benar yang tetap setia kepada Allah akan mengalami kehadiran, pertolongan, dan bimbingan-Nya di bumi serta mewarisi keselamatan dan tanah perjanjian. Menurut PB, warisan orang percaya ialah "langit yang baru dan bumi yang baru" (lih. Wahy 21:1). |