Kata perempuan yang satu: "Ya tuanku! aku dan perempuan ini diam dalam satu rumah, dan aku melahirkan anak, pada waktu dia ada di rumah itu.

Kemudian pada hari ketiga sesudah aku, perempuan inipun melahirkan anak; kami sendirian, tidak ada orang luar bersama-sama kami dalam rumah, hanya kami berdua saja dalam rumah.

Kemudian kata perempuan itu kepada Elia: "Sekarang aku tahu, ^r  bahwa engkau abdi Allah ^s  dan firman TUHAN yang kauucapkan itu adalah benar. ^t "

Pada waktu malam anak perempuan ini mati, karena ia menidurinya.

Kata perempuan yang lain itu: "Bukan! anakkulah yang hidup dan anakmulah yang mati." Tetapi perempuan yang pertama berkata pula: "Bukan! anakmulah yang mati dan anakkulah yang hidup." Begitulah mereka bertengkar di depan raja.

Maka kata perempuan yang empunya anak yang hidup itu kepada raja, sebab timbullah belas kasihannya ^w  terhadap anaknya itu, katanya: "Ya tuanku! Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia." Tetapi yang lain itu berkata: "Supaya jangan untukku ataupun untukmu, penggallah!"

Lalu perempuan itu berkata kepadanya: "Tuanku sendiri telah bersumpah ^v  demi TUHAN, Allahmu, kepada hambamu ini: Anakmu Salomo akan menjadi raja sesudah aku, dan ia akan duduk di atas takhtaku.

Dan sekarang, satu permintaan saja kusampaikan kepadamu; janganlah tolak permintaanku." Jawab perempuan itu kepadanya: "Katakanlah!"

Kemudian katanya: "Ada sesuatu yang hendak kukatakan kepadamu." Jawab perempuan itu: "Katakanlah!"

Kata perempuan itu kepada Elia: "Apakah maksudmu datang ke mari, ya abdi Allah? Singgahkah engkau kepadaku untuk mengingatkan kesalahanku ⁿ  dan untuk menyebabkan anakku mati?"

Kata raja: "Penggallah anak yang hidup itu menjadi dua dan berikanlah setengah kepada yang satu dan yang setengah lagi kepada yang lain."

Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya ¹ .

Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan ^q  asing ¹ . Di samping anak Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, ^r  Edom, Sidon dan Het,

Pada waktu itu masuklah dua orang perempuan sundal menghadap raja, lalu mereka berdiri di depannya.

Ketika perempuan itu pergi mengambilnya, ia berseru lagi: "Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti."

Kata perempuan itu: "Biarlah Abisag, ^b  gadis Sunem itu, diberikan kepada kakakmu Adonia menjadi isterinya."

Sesudah itu anak dari perempuan pemilik rumah itu jatuh sakit dan sakitnya itu sangat keras sampai tidak ada nafasnya lagi ¹ .

Lalu raja Daud menjawab, katanya: "Panggillah Batsyeba." Perempuan itu masuk menghadap raja dan berdiri di depannya.

Empat puluh satu tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama neneknya yang perempuan ialah Maakha, ^l  anak Abisalom.

Pada suatu hari Adonia, ^w  anak Hagit, masuk menghadap Batsyeba, ibu Salomo, lalu perempuan itu berkata: "Apakah engkau datang dengan maksud damai? ^x " Jawabnya: "Ya, damai!"