Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 5 dari 5 ayat untuk yang lazim AND book:26 (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Yeh 18:1) (jerusalem) Bab 18 ini kembali menguraikan masakah pertanggungjawaban perorangan bdk Yeh 14:12+. Pangkal sebuah sindiran, Yeh 18:2 yang juga dikutip Yer 31:29+. Daftar kesalahan dan dosa yang disajikan Yeh 18:4 dst amat serupa dengan "pengakuan dosa" sebagaimana agaknya lazim diadakan dalam upacara ibadat tertentu.
(0.94) (Yeh 28:12) (jerusalem: ratapan) Nyanyian berikut adalah sebuah qina, bdk Yeh 19:1+, tetapi iramanya tidak sesuai dengan irama yang lazim. Kata Ibrani qina di sini ternyata dipakai dengan arti lebih luas
(0.86) (Yeh 24:17) (ende)

Tanda perkabungan: tidak pakai tudung atau kasut, menutupi djenggot. Sinabi dilarang untuk berkabung atas isterinja dan itupun didepan umum. Apakah "roti jang lazim itu" kurang djelas.

(0.86) (Yeh 48:23) (sh: Yahweh shammah, kota yang baru (Rabu, 5 Desember 2001))
Yahweh shammah, kota yang baru

Yahweh shammah, kota yang baru. Teruma, dengan Bait Suci di tengah-tengahnya (ayat 8, 10, 21), membagi wilayah umat Israel menjadi dua bagian yang tidak simetris: tujuh suku di utara dan lima suku di selatan (ayat 23-29). Ini menunjukkan bahwa, bagi Israel, berada "di tengah-tengah" bukan dilihat dari segi geografis (pembagian enam-enam), melainkan teologis. Titik pusat kehidupan bangsa adalah Bait Suci. Di mana ada Bait Suci, di situlah Allah berdiam di tengah-tengah umat-Nya. Seluruh pembagian wilayah dimeteraikan dengan pernyataan "demikianlah firman Tuhan Allah" (ayat 29), yang menunjukkan bahwa pembagian ini ditetapkan bukan oleh manusia, tetapi oleh Tuhan sendiri.

Sekitar 6-7 km di selatan Bait Suci, terletak kota yang baru (ayat yang+lazim+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">15-20; 30-35). Yerusalem, kota rancangan manusia, telah dihancurkan; sebuah kota rancangan Allah kini didirikan. Kota ini sama panjang dan lebarnya (ayat 4500 hasta, kurang lebih 2250 m), dikelilingi tembok dengan 12 pintu gerbang. Lazim pada masa itu kota memiliki satu pintu gerbang (sebelum pembuangan, Yerusalem memiliki enam). Dengan adanya 12 pintu gerbang, yang diberi nama menurut ke-12 suku Israel (termasuk Lewi), tersedia kemudahan dan keleluasaan untuk masuk-keluar kota ini. Kemudahan itu berlaku bagi seluruh warga, termasuk orang asing, yang hendak berbakti ke rumah Allah.

Kota itu menyandang nama baru: Yahweh shammah, "Tuhan hadir di situ". Sungguh kontras dengan kondisi Yerusalem menjelang pembuangan: "Kota itu penuh kekerasan" (ayat yang+lazim+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">7:23); "Tanah ini penuh hutang darah dan kota ini penuh ketidakadilan" (ayat yang+lazim+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">9:9). Masa Allah meninggalkan Bait Suci yang tercemar dosa (pasal yang+lazim+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">7-11) telah berakhir. Allah telah kembali! Nama baru itu merefleksikan kehadiran Allah di tengah-tengah umat- Nya di kota "sekular", tempat bekerja dan bertani, tempat interaksi sosial berbagai lapisan masyarakat.

Renungkan: Allah ingin hadir bukan hanya di Bait Suci-Nya, tetapi juga dalam hidup kita sehari-hari. Kehadiran Allah akan mengubah sebuah kota sekular menjadi kota yang mempermuliakan nama- Nya. "Berdoalah untuk kota itu kepada Tuhan, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu" (Yer. 29:7).

(0.82) (Yeh 16:1) (ende)

Latarbelakang perumpamaan ini ialah gambaran jang lazim pada para nabi: Israil adalah isteri Jahwe dan Jahwe suami Israil. Dengan menjembah berhala2 atau bersekutu dengan negara asing Israil tidak setia kepada Jahwe, ia berdjinah.



TIP #35: Beritahu teman untuk menjadi rekan pelayanan dengan gunakan Alkitab SABDA™ di situs Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA