Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 13 dari 13 ayat untuk terbelah [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Luk 23:45) (full: TABIR BAIT SUCI TERBELAH. )

Nas : Luk 23:45

Lihat cat. --> Mat 27:51.

[atau ref. Mat 27:51]

(0.60) (Za 14:4) (full: KAKI-NYA AKAN BERJEJAK DI BUKIT ZAITUN. )

Nas : Za 14:4

Nubuat ini akan digenapi oleh Yesus Kristus pada kedatangan-Nya yang terakhir ketika Dia kembali ke tempat yang ditinggalkan-Nya (Luk 24:50-51; Kis 1:9-12). Topografi wilayah itu akan berubah secara dramatis ketika bukit itu akan terbelah dua, setengahnya bergeser ke utara, setengahnya lagi ke selatan, sehingga terjadi sebuah lembah di antaranya.

(0.60) (Mat 27:51) (full: TABIR BAIT SUCI TERBELAH DUA. )

Nas : Mat 27:51

Terbelahnya "tabir Bait Suci" (bd. Kel 26:31-33; 36:35) menunjukkan bahwa jalan kini terbuka lebar untuk menghampiri Allah. Tabir yang memisahkan Tempat Kudus dengan Tempat Mahakudus sebelumnya menghalangi orang menghampiri hadirat-Nya. Melalui kematian Kristus, tabir itu disingkirkan dan jalan menuju Tempat Mahakudus (yakni kehadiran Allah) kini terbuka bagi semua orang yang percaya kepada Kristus dan Firman-Nya yang menyelamatkan (bd. Ibr 9:1-14; 10:19-22).

(0.50) (Ibr 10:20) (ende: Djalan baru)

Bahasa kiasan jang padat dalam ajat ini sukar untuk ditafsirkan agak tepat. Dari beberapa tafsiran kami pilih jang berikut.

Djalan itu disebut baru dalam perbandingan dengan djalan Perdjandjian Lama. Lagi baru sebab dahulu tidak dikenal, malahan tidak ada.

(0.50) (2Taw 10:1) (full: PECAHNYA KERAJAAN ITU. )

Nas : 2Taw 10:1

Pasal ini menandakan saat ketika kerajaan Israel terbelah dua menjadi dua kerajaan (ayat 2Taw 10:15-19;

lihat cat. --> 1Raj 12:20;

lihat cat. --> 1Raj 12:24).

[atau ref. 1Raj 12:20,24]

Kerajaan utara disebut Israel, kerajaan selatan Yehuda. Aliran utama sejarah Ibrani sepanjang kitab ini selalu dipandang sebagai kerajaan selatan Yehuda. Penulis sedikit sekali membahas kerajaan utara, tetapi memusatkan perhatian kepada kerajaan selatan karena tiga alasan:

  1. (1) Rakyat Yehuda merupakan sebagian besar orang Yahudi pasca-pembuangan yang kembali ke Palestina dan untuknya Tawarikh ditulis;
  2. (2) Yehuda tetap merupakan pusat penyembahan Tuhan Allah; dan
  3. (3) raja-raja Yehuda menjadi keturunan Daud dan dengan demikian bagian dari janji perjanjian.
(0.50) (Yer 39:1) (jerusalem) Bagian ini, bdk 2Ra 25:1-21, tersusun berdasarkan berbagai unsur yang berbeda-beda, Yer 38:28 dan Yer 39:4-13, tidak terdapat dalam terjemahan Yunani. Agaknya pada ceritera aseli tentang riwayat Yeremia, yaitu Yer 38:28; 39:3,14, kemudian ditambah dahulu ceritera tentang pengepungan Yerusalem dari awal hingga tembok kota terbelah, Yer 39:1-2, yang sejalan dengan 2Ra 25:1-4(Yer 52:4-7). Tambahan ini terdapat dalam terjemahan Yunani. Akhirnya masih ditambah Yer 39:4-10 yang dengan meringkaskan 2Ra 25:4,7,9-12(Yer 52:7-16) berceritera tentang akhir pemerintahan Zedekia, dan Yer 39:11-13 yang berceritera mengenai pembebasan nabi Yeremia.
(0.40) (Mat 27:32) (sh: Pertarungan dahsyat. (Jumat, 10 April 1998))
Pertarungan dahsyat.

Sesungguhnya tak seorang pun mampu menyelami betapa dahsyat penderitaan dan pertarungan yang Yesus tanggung. Sesudah pergumulan semalam suntuk di Getsemani, kini ia digiring ke bukit tengkorak, Golgota, tempat penghukuman terkeji yang pernah dikenal sejarah manusia. Seraya tersiksa, ia diolok dan disakiti dengan diberi anggur empedu. Ia dihina dengan ditelanjangi, dan jubah ungu-Nya diundi para prajurit. Tetapi lebih dari itu, semua orang menyuarakan suara terakhir Iblis, yang mengolok Dia agar turun menyelamatkan diri-Nya.

Ditolak Allah. Sepanjang hidup-Nya Yesus selalu disertai Allah. Sikap dan tindakan-Nya selalu berkenan kepada Allah, sebab Ia taat penuh kepada kehendak dan firman-firman-Nya. Bila demikian, mengapa ketika Ia mati, Allah meninggalkan Dia? Berbagai kejadian yang orang Yahudi artikan sebagai akhir zaman terjadi waktu itu: gempa bumi, bukit batu terbelah, gelap gulita, kubur terbuka, orang mati bangkit. Apa gerangan yang terjadi? Bukan kematian biasa yang terjadi. Kematian yang seharusnya dialami pada hari penghakiman akhir kelak, itulah yang sedang Yesus tanggung. Untuk kita!

Renungkan: Iblis telah berusaha kuat menghalangi Yesus menerima salib, kini pun merintangi manusia memeluk iman salib Yesus.

(0.35) (Kej 7:11) (full: TERBELAH SEGALA MATA AIR SAMUDERA RAYA YANG DAHSYAT. )

Nas : Kej 7:11-12

Dua peristiwa yang membawa perubahan besar mempercepat terjadinya air bah: ledakan tempat-tempat penyimpanan air yang besar di bawah tanah, mungkin disebabkan oleh gempa bumi dengan gelombang-gelombang pasang yang besar dari samudera, dan hujan yang amat lebat selama 40 hari (ayat Kej 7:12).

  1. 1) Demikianlah, semua makhluk hidup di luar bahtera yang biasanya hidup di tanah kering mati, baik manusia maupun hewan (ayat Kej 7:21-22; Mat 24:37-39; 1Pet 3:20; 2Pet 2:5).
  2. 2) Air naik begitu tinggi sehingga "ditutupinyalah segala gunung tinggi di seluruh kolong langit" (ayat Kej 7:19-20); yaitu, seluruh bumi terendam air. Kenyataan ini menunjuk suatu banjir menyeluruh dan bukan sekedar banjir lokal di tempat tertentu saja (bd. 2Pet 3:6). Air mulai surut setelah 150 hari (ayat Kej 7:24). Bahtera Nuh akhirnya terdampar di salah satu puncak gunung Ararat (Armenia), 800 kilometer dari tempat semula (Kej 8:4).
  3. 3) Bumi mulai mengering, dan Nuh meninggalkan bahtera 377 hari setelah air bah dimulai (Kej 8:13-14).
  4. 4) Rasul Petrus menyatakan bahwa dunia sebelum air bah "binasa" (2Pet 3:6). Ini menunjukkan bahwa oleh karena suatu pergolakan topografikal yang sangat besar, bumi pra-air bah berubah secara radikal, baik secara fisik maupun secara geologis, menjadi bumi sebagaimana adanya saat ini.
(0.35) (Kel 14:15) (jerusalem) Kisah ini menceritakan mujizat penyeberangan Laut Teberau dengan dua cara yang berbeda: 1. Musa mengangkat tongkatnya ke atas laut, lalu airnya terbelah dan berdiri bagaikan tembok sebelah menyebelah. Orang Israel di tengah-tengah menyeberangi laut dengan berjalan kaki tidak kena air. Orang Mesir mulai mengejar mereka, tetapi air laut kembali ke tempatnya menenggelamkan orang Mesir. Ceritera ini berasal dari tradisi Para Imam atau dari tradisi Elohista. 2. Musa menenangkan hati orang Israel yang dikejar musuh dan meyakinkan mereka bahwa tidak perlu berbuat apa-apa. Lalu Tuhan membangkitkan angin kencang yang mengundurkan air laut. Orang Mesir menempuh tempat yang menjadi kering itu tetapi tenggelam waktu air pasang kembali. Menurut ceritera yang berasal dari tradisi Yahwista ini hanya Tuhan sajalah yang bertindak. Tradisi ini tidak berkata apa-apa tentang orang Israel yang menyeberang laut, tetapi hanya berceritera bahwa orang Mesir secara ajaib jatuh binasa. Ceritera kedua inilah yang merupakan tradisi asli. Nyanyian kuno yang tercantum dalam Kel 15:21 hanya berkata tentang dimusnahkannya orang Mesir. Nyanyian ini kemudian diperluas menjadi sajak yang termuat dalam Kel 15:1-18. Tidak mungkin lagi menentukan di mana dan bagaimana peristiwa itu terjadi. Hanya orang yang menyaksikannya mengartikannya sebagai buku turun tangan "TUHAN, pahlawan perang", Kel 15:1. Peristiwa itu menjadi salah satu pokok kepercayaan dasar agama Israel, Ula 11:4; Yos 24:7 dan bdk Ula 1:30; 6:21-22; 26:7-8. Mujizat Laut Teberau ini disejalankan dengan mujizat air yang lain. yaitu penyeberangan sungai Yordan, Yos 3-4. Keluaran Israel dari Mesir dibayangkan serupa dengan masuknya Israel ke tanah Kanaan. Demikian muncul dua gambar tentang peristiwa di Laut Teberau itu dan dalam Kel 14 kedua gambar itu bercampur. Tradisi Kristen mengartikan penyeberangan Laut Teberau sebagai lambang keselamatan dan khususnya sebagai lambang baptisan, 1Ko 10:1.
(0.35) (Kej 1:31) (sh: Makan dan istirahat (Jumat, 31 Januari 2003))
Makan dan istirahat

Banyak orang yang berwawasan pemikiran modern, mengerti keilahian Allah secara aristotelianis: Allah itu tidak terbatas! Ia tidak membutuhkan sesuatu yang di luar diri-Nya, dan tidak mengalami degradasi dalam bentuk apa pun. Lalu mengapa Allah bisa menghasilkan suatu konsep yang sangat finit, materialis, manusiawi dan seperti makanan? Ada apa pula sehingga Allah berhenti dari pekerjaan-Nya dan beristirahat? (kata Ibrani syabat pada ayat 2-3 mengandung arti "berhenti" dan "beristirahat", bdk. BIS dan mayoritas versi bhs. Inggris)

Pasti Anda bisa menjawab ini dengan teologis dan benar: Allah beristirahat dan menciptakan makanan bukan karena keterbatasan- Nya, tetapi karena kehendak bebas-Nya yang berdaulat. Ini betul, tetapi implikasi dari pernyataan ini yang sering luput dari perhatian Kristen masa kini. Makan dan beristirahat adalah sesuatu yang baik, karena Allah yang menciptakan makanan dan mendesain kebutuhan untuk makan (mengapa hanya biji-bijian? bdk. 9:2-4), serta Ia juga memberi teladan dengan beristirahat (bdk. Kel. 20:8-11). Karena itu, kedua hal ini juga bersifat rohani karena spiritualitas kita seharusnya juga terwujud dari pandangan dan tindakan kita terhadap makanan dan istirahat. Kristen yang rohani tidak menyalahgunakan dengan berlebihan keduanya -- menjadi rakus dan malas -- dan juga tidak meniadakan dan menyangkali kebaikan dari kedua anugerah Allah ini.

Kristen di Indonesia kini punya panggilan besar untuk menunjukkan kesaksiannya, ketika dunia sekitar kita makin terbelah dua antara mereka yang sangat kekurangan dan kelebihan makanan, dan ketika dunia menjadi makin mencintai kesibukan.

Renungkan: Ketika manusia makan dan beristirahat dengan baik, ini menjadi berita kepada segenap alam bahwa ciptaan dan pemeliharaan Allah itu baik. Inikah yang berita yang diterima orang lain ketika mereka melihat kita makan dan pengaturan hidup kita?

(0.35) (Im 11:1) (sh: Kebiasaan Rohani (Jumat, 13 September 2002))
Kebiasaan Rohani

Kebiasaan rohani menurut pemahaman kebanyakan kita adalah hal-hal seperti pergi ke gereja, memuji Tuhan, berdoa, membaca Alkitab. Tidak terpikirkan oleh kita bahwa kebiasaan makan adalah kebiasaan rohani juga. Oleh karena itu tidak heran jika sulit bagi kita memahami arti rohani bagian ini.Lebih-lebih karena dalam Perjanjian Baru pengaturan tentang makanan haram dan halal ini telah dibatalkan (Kis. 10), kita cenderung menganggap bagian ini tidak relevan.

Peraturan-peraturan yang Tuhan Allah berikan kepada umatNya dalam bagian ini sebenarnya sederhana saja. Ada jenis binatang yang boleh dimakan, dan dipakai juga untuk kurban-kurban; ada jenis binatang yang tidak boleh dimakan karena diperhitungkan najis. Mengapa yang satu dianggap yang lain najis, tidak Allah jelaskan. Jadi tidak dapat kita dogmakan bahwa alasannya karena kesehatan, atau karena ada binatang-binatang yang najis itu yang dipakai dalam penyembahan berhala. Lebih tepat kalau kita akui saja bahwa kita tidak tahu apa sebabnya. Sebab yang lebih dalam terletak pada kehendak Allah sendiri yang sesudah memberi umatNya peraturan tentang jalan masuk ke persekutuan denganNya melalui kurban-kurban, kini mengajarkan tentang kebiasaan-kebiasaan yang menanamkan

Kepekaan tentang kudus tidak kudus dalam kehidupan umat.

Kehidupan kita terdiri dari kebiasaan-kebiasaan. Kebiasaan makan, kebiasaan tidur dan bangun, kebiasaan kerja, kebiasaan yang berhubungan dengan hobi, dlsb. Kita cenderung beranggapan bahwa kebiasaan-kebiasaan itu tidak perlu dikaitkan dengan soal-soal rohani. Akibatnya kehidupan kita terbagi kedalam dua ruang terpisah: aspek rohani dan aspek sehari-hari yang tidak rohani. Bagian firman ini mengingatkan bahwa kita tidak bisa hidup terbelah dua demikian. Kebiasaan-kebiasaan kita dari rumah sampai kekantor, dari pribadi sampai komunal, ddari rumah makan sampai kerumah ibadah, harus serasi dan sepenuhnya mengekspresikan kemuliaan Tuhan.

Renungkan: Kristus menyelamatkan dan membebaskan kita agar kita boleh bebas memuliakan Dia dengan segenap hidup kita.

(0.35) (Mat 27:32) (sh: Menderitaan tak tertanggungkan (Jumat, 13 April 2001))
Menderitaan tak tertanggungkan

Penyaliban adalah suatu bentuk hukuman yang sangat mengerikan. Bagi orang Roma, penyaliban hanya dikhususkan bagi para budak yang melakukan kesalahan, dan penjahat yang terjahat. Selain itu, penyaliban juga merupakan suatu penganiayaan yang dengan sengaja memperberat penderitaan dan menunda kematian. Melalui pengertian ini kita tahu bagaimana pemerintah Roma dan orang-orang Yahudi menempatkan keberadaan Tuhan kita Yesus Kristus. Mereka bisa saja menempatkan Yesus pada posisi itu, tetapi mereka tidak dapat memahami keberadaan Yesus yang sesungguhnya di tiang itu. Mereka tidak dapat menyamakan Yesus dengan kedua penjahat yang berada di sebelah kanan dan kiri Yesus yang harus disalib karena kejahatan yang mereka lakukan. Tetapi tidak demikian halnya dengan Yesus. Dia harus menderita di kayu salib untuk menggenapi perjuangan-Nya menghubungkan kembali persekutuan manusia dengan Allah yang terputus karena dosa. Yesus menderita karena kejahatan yang tidak Dia lakukan. Bahkan untuk kejahatan kita Yesus rela disiksa, disakiti, diolok, dihina, ditelanjangi, dibuat tak berdaya, hingga akhirnya di salib.

Kita diingatkan bahwa keterbuangan penderitaan yang dialami-Nya adalah hukuman Ilahi yang seharusnya ditanggung oleh dosa-dosa kita. Dia menenggak "cawan" murka Allah yang seharusnya menjadi bagian kita. Hingga akhirnya Dia harus mengorbankan nyawa- Nya, juga untuk kita. Kematian-Nya diiringi peristiwa dahsyat dimana bumi bergoyang, bukit batu terbelah, gelap gulita, kubur terbuka, orang mati bangkit! Mata dunia terbuka, bahwa kematian yang dialami-Nya bukanlah kematian manusia biasa.

Renungkan: Hendaklah mata hati dan iman kita pun tetap terbuka untuk melihat fakta bahwa persekutuan kita dengan Allah terjalin kembali karena Kristus, melalui kematian-Nya, telah mengangkut seluruh dosa- dosa kita.

Bacaan untuk Jumat Agung

Ulangan 16:1-8

Wahyu 1:4-8

Matius 26:17-30

Mazmur 116:12-19

Lagu: Kidung Jemaat 167

(0.25) (Yoh 8:12) (jerusalem) Dalam Perjanjian Baru tema "terang kegelapan" berkembang menurut tiga garis pokok, yang lebih kurang dapat dibedakan. 1) Seperti matahari menerangi sebuah jalan, demikianpun apa saja yang menerangi jalan kepada Allah disebutkan sebagai "terang": Dalam Perjanjian Lama hukum Taurat, Hikmat dan firman Allah dikatakan "terang", Pengk 2:13; Ams 4:18-19; 6:23; Maz 119:105; bdk Yoh 2:19; dalam Perjanjian Baru disebutkan sebagai "terang" Kristus sendiri, Yoh 1:9; 9:1-39; 12:35; 1Yo 2:8-11; bdk 2Ko 4:6. Mat 17:2 yang dibandingkan dengan awan bercahaya di waktu keluaran, Yoh 8:12; bdk Kel 13:21 dst; Wis 18:3; dan juga setiap orang Kristen yang memperlihatkan Allah kepada dunia Mat 5:14-16; Luk 8:16; Rom 2:19; Fili 2:15; Wah 21:24. 2) Terang melambangkan hidup, kesejahteraan dan kegembiraan, kegelapan melambangkan kematian, kemalangan dan dukacita, Ayu 30:26; Yes 45:7; bdk Maz 17:15; dengan kegelapan perbudakan di pertentangkan terang kebebasan dan keselamatan di zaman Mesias, Yes 8:22-9:1; Mat 4:16; Luk 1:79; Rom 13:11-12, dan terang itupun sampai kepada bangsa-bangsa lain, Luk 2:32; Kis 13:47, melalui Kristus yang adalah Terang, Yohanes (ayat-ayat yang bersangkutan telah dikutip): Efe 5:14 dan terang itu mencapai kesempurnaannya dalam Kerajaan Sorga, Mat 8:12; 22:13; 25:30; Wah 22:5; bdk Yoh 21:3-4. 3) Perseduaan (dualisme) "terang-kegelapan" menjadi ciri khas dua dunia yang bertentangan satu sama lain, dunia Kebaikan dan dunia kejahatan (bdk naskah-naskah dari Qumran). Begitu pula dalam perjanjian Barupun tampil dua "kerajaan", yang masing-masing dikuasai oleh Kristus, atau Iblis, 2Ko 6:14-15; Kol 1:12-13; Kis 26:18; 1Pe 2:9, dan yang satu berusaha mengalahkan yang lain, Luk 22:53; Yoh 13:27-30. Manusia terbelah menjadi "anak-anak terang" dan "anak-anak kegelapan", Luk 16:8; 1Te 5:4-5; Efe 5:7-8; Yoh 12:36, sekedar mereka dikuasai oleh "Terang" (Kristus) atau "kegelapan" (Iblis) Mat 6:23; 1Te 5:4 dst; 1Yo 1:6-7; 2:9-10; mereka dapat dikenal oleh karena pekerjaan-pekerjaannya, Rom 13:12-14; Efe 5:8-11. Perpecahan (penghakiman) di antara manusia itu menjadi nampak karena kedatangan Terang, yang mewajibkan setiap orang memilih menjadi kawan atau lawan, Yoh 3:19-21; 7:7; 9:39; 12:46; bdk Efe 5:12-13. Namun demikian pandangan tetap optimis; pernah kegelapan kalah terhadap terang. Yoh 1:5; 1Yo 2:8; Rom 13;12.


TIP #15: Gunakan tautan Nomor Strong untuk mempelajari teks asli Ibrani dan Yunani. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA