Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

tetapi kemudian ia pahit seperti empedu, dan tajam seperti pedang bermata dua.

(45-6) Anak-anak panahmu tajam, menembus jantung musuh raja; bangsa-bangsa jatuh di bawah kakimu.

Dan seorang malaikat lain keluar dari Bait Suci yang di sorga; juga padanya ada sebilah sabit tajam.

"Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua:

Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.

Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah; ia berkuasa atas api dan ia berseru dengan suara nyaring kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya: "Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah-buah pohon anggur di bumi, karena buahnya sudah masak."

Dan engkau, anak manusia, ambillah sebilah pedang yang tajam dan pakailah itu sebagai pisau cukur tukang pangkas; cukurlah rambutmu dan janggutmu dengan itu; lalu ambillah sebuah timbangan dan bagi-bagilah rambutmu.

Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya.

Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.

Dan aku melihat: sesungguhnya, ada suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di tangan-Nya.

Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul segala bangsa. Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi dan Ia akan memeras anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang Mahakuasa.

Panah-panah yang tajam dari pahlawan dan bara kayu arar.

Orang yang bersaksi dusta terhadap sesamanya adalah seperti gada, atau pedang, atau panah yang tajam.

(64-4) yang menajamkan lidahnya seperti pedang, yang membidikkan kata yang pahit seperti panah,

(140-4) Mereka menajamkan lidahnya seperti ular, bisa ular senduk ada di bawah bibirnya. Sela

anak panahnya ditajamkan, dan segala busurnya dilentur; kuku kudanya keras seperti batu api dan roda keretanya seperti puting beliung.

(41-21) Pada bagian bawahnya ada tembikar yang runcing; ia membujur di atas lumpur seperti pengeretan pengirik.

Pancung yang di kanan dan di kiri, ke mana saja matamu menetak.

Pasanglah kuda, dan naiklah, hai pengendara-pengendara! Ambillah tempatmu dengan memakai ketopong, tajamkanlah tombakmu, pakailah baju zirahmu!