Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 163 ayat untuk sia-sia (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Gal 3:4) (ende: Kalau sungguh sia-sia)

Paulus tidak mau pertjaja, bahwa segala itu sebenarnja sudah sia-sia.

(0.86) (Mat 12:36) (jerusalem: kata sia-sia) Ini bukan kata yang hanya sia-sia dan kosong saja, melainkan kata buruk yang tidak mempunyai dasar, fitnah.
(0.81) (Mzm 24:4) (jerusalem: penipuan) Terjemahan lain: yang sia-sia. Demikian disebut juga berhala-berhala.
(0.71) (Mzm 41:6) (jerusalem: berkata dusta) Harafiah: berkata sia-sia Artinya: mengatakan hal-hal yang tidak kena, tidak jujur.
(0.71) (Yes 42:25) (jerusalem: ia tidak memperhatikannya) Hukuman Allah dimaksudkan sebagai pendidikan, tetapi semuanya sia-sia belaka. Bdk Ams 4:6+.
(0.61) (Rat 4:17) (ende)

Ajat ini menjindir pengharapan Jerusjalem, bahwa akan ditolong Mesir. harapan itu sia-sia belaka. Seharusnja mereka pertjaja pada Jahwe sadja.

(0.61) (Ams 28:19) (jerusalem: barang yang sia-sia) Yang kiranya dimaksudkan ialah: perdagangan. Penulis pepatah ini tidak suka akan perdagangan, tetapi mencita-citakan hidup bertani.
(0.61) (Pkh 1:14) (jerusalem: usaha menjaring angin) Ungkapan yang sering dipakai Pengkhotbah ini berarti: tidak berguna sama sekali, sia-sia saja, membuang waktu melulu.
(0.61) (Yeh 24:12) (jerusalem: Aku bersusah payah dengan sia-sia) Terjemahan ini tidak pasti dan naskah Ibrani diperbaiki. Bagian ayat ini tidak terdapat dalam terjemahan Yunani.
(0.51) (Pkh 12:8) (full: SEGALA SESUATU ADALAH SIA-SIA. )

Nas : Pengkh 12:8

Lihat cat. --> Pengkh 1:2.

[atau ref. Pengkh 1:2]

(0.51) (Yeh 12:5) (full: PERBUATLAH SEBUAH LUBANG DI TEMBOK. )

Nas : Yeh 12:5

Tindakan ini melukiskan usaha yang sia-sia dari orang Yahudi untuk lolos dari pembuangan.

(0.51) (Ayb 21:5) (jerusalem: menutup mulutmu...) Menutup mulut dengan tangan, bdk Ayu 29:9; 40:4, adalah isyarat menyatakan bicara samasekali tidak ada gunanya, oleh karena sia-sia atau bodoh.
(0.51) (Mzm 94:11) (jerusalem: sia-sia belaka) Kata Ibrani yang dipakai berarti: nafas, tiupan. Ini melambangkan kesia-siaan dan kefanaan. Istilah itu khusus digemari kitab Pengk. Boleh jadi Maz 94:11 berupa sisipan yang menjelaskan Maz 94:11.
(0.51) (Mzm 96:5) (jerusalem: hampa) Harafiah: sia-sia. Dewa-dewa bangsa-bangsa lain tidak berdaya sama sekali, bahkan tidak ada, bdk Maz 97:7+; Yes 40:18+ dst.
(0.50) (Mal 3:14) (full: SIA-SIA BERIBADAH KEPADA ALLAH. )

Nas : Mal 3:14

Umat itu percaya bahwa sekadar ibadah lahiriah saja kepada Allah sudah cukup untuk memperoleh berkat-Nya; tetapi mereka keliru; karena itu mereka mengira sia-sia beribadah kepada-Nya. Mereka tidak menyadari bahwa hati mereka tidak benar di hadapan-Nya

(lihat art. IBADAH).

(0.43) (Pkh 2:1) (full: KESENANGAN ... ITU PUN SIA-SIA. )

Nas : Pengkh 2:1-11

Salomo menceritakan bagaimana ia telah mencoba kesenangan, kekayaan, dan kenikmatan budaya dalam usaha menemukan kepuasan dan hidup yang menyenangkan; namun semua ini tidak menghasilkan kebahagiaan sejati -- hidup masih tidak memuaskan (ayat Pengkh 2:11). Kita hanya dapat menemukan sejahtera, kepuasan, dan sukacita abadi apabila mencari kebahagiaan dalam Allah dan kehendak-Nya.

(0.43) (Mzm 2:1) (jerusalem: Raja yang diurapi TUHAN) Mazmur 2 yang serupa dengan Maz 110 yang barangkali dicontoh Maz 2 ini, menggambarkan pelantikan seorang raja dan aselinya agaknya dipakai dalam upacara penobatan raja Israel. Tradisi Yahudi dan kristen mengartikannya sebagai nubuat tentang Raja-Mesias, bdk Kis 4:25-28; 13:33+; Wah 19:19; Ibr 1:5; 5:5. Dan kidung itu memang melayangkan pandangan ke zaman Mesias dan akhir zaman.
(0.43) (Ibr 6:1) (jerusalem: sebab itu) Kendati kelambanan sidang pembacanya pengarang mau menyajikan kepada mereka seluruh "ajaran sukar" yang disebutkan dalam Ibr 5:11, dengan maksud mengajak mereka
(0.40) (Ul 32:43) (ende)

Pudjian sebagai penutup madah. Ini merupakan panggilan terhadap seluruh umat. Djuga orang-orang jang sudah mati mempunjai alasan untuk bersuka-tjita karena kematian mereka dalam perang melawan musuh achirnja tidak sia-sia.

Batjaan lain ialah: "Bersorak-sorailah hai bangsa-bangsa bersama-sama dengan umatNja" (lihat tjatatan pada achir kitab ini).

(0.40) (Kis 26:14) (ende: Sukar bagimu menerdjang melawan galah runtjing)

Ini suatu peribahasa jang umum di Junani, maksudnja: segala perlawanan sia-sia sadja. Kiasan ini diambil dari dunia pertanian, dimana lembu djantan jang menarik badjak atau pedati dipatju dengan tongkat pandjang berudjung besi runtjing.



TIP #27: Arahkan mouse pada tautan ayat untuk menampilkan teks ayat dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA