Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 81 ayat untuk setia-Nya [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Mzm 66:20) (jerusalem: kasih setiaNya) Bdk Maz 5:8+
(0.70) (Mzm 147:11) (jerusalem: takut akan Dia) Bdk Maz 15:4+
(0.60) (Kel 34:6) (jerusalem: Berjalanlah TUHAN ....) Tuhan memenuhi janjiNya, Kel 33:19-23, dan menyatakan kepada Musa sifat-sifat ilahiNya, khususnya kasih setiaNya.
(0.50) (Mzm 117:2) (jerusalem: kasihNya) Yaitu: Kasih setiaNya, bdk Maz 5:8+
(0.40) (Mzm 31:22) (jerusalem: terbuang) Artinya: penderita menganggap dirinya sudah mati dan di dunia orang mati, jauh dari Tuhan, bdk Maz 6:6+.
(0.40) (Mzm 100:5) (jerusalem: kasih setiaNya) Bdk Maz 5:8+; Maz 118:1 dst. Ayat ini sebuah refren kuno yang seringkali terdapat dalam Kitab Suci, Yeh 33:11; 2Ta 5:13; 7:3; Ezr 3:11; 1Ma 4:24; bdk Mik 7:20; Maz 118:1-4,29.
(0.40) (Mzm 136:1) (sh: Kasih setia Allah (Rabu, 15 September 1999))
Kasih setia Allah

Berulang kali pemazmur menyatakan "bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya"; sebagai ungkapan bahwa segala sesuatu terjadi karena kasih setia-Nya yang menembus batas waktu, batas bangsa, dan batas alam. Tiada allah lain, seperti Allah kita yang Maha Kuasa, Maha Besar, dan Ajaib. Bagaimana respons kita menyaksikan dan mengalami kasih setia-Nya? Tak lain tak bukan, ungkapan syukur dari lubuk hati yang mengagungkan kebesaran-Nya. Dialah Allah semesta langit yang layak menerima segala pujian, hormat, dan kemuliaan. Terpujilah Allah!

Kasih setia Allah yang dinamis. Allah tidak pernah tinggal diam walau sejenak. Di dalam kasih setia-Nya, Allah menjadikan langit bumi serta segala isinya. Tak dibiarkan-Nya seluruh ciptaan tak terpelihara. Kepada umat-Nya pun dinyatakan-Nya kuasa pembebasan dari perbudakan. Allah tak pernah berhenti berkarya dan bertindak. Itu sebabnya umat-Nya tak pernah kekurangan dalam tangan pemeliharaan-Nya. Kasih setia Allah yang dinamis membuahkan karya-karya ajaib dalam kehidupan manusia, khususnya Kristen.

Renungkan: Semua yang Tuhan lakukan dalam perputaran waktu, termasuk kenyataan hidup sehari-hari, adalah wujud kasih setia Allah. Karenanya Ia patut menerima ungkapan syukur dan terima kasih kita.

(0.35) (Mzm 118:1) (full: UNTUK SELAMA-LAMANYA KASIH SETIA-NYA. )

Nas : Mazm 118:1-29

Mazmur ini memuji Tuhan karena kasih setia-Nya yang abadi bagi umat-Nya. Kata-kata ini mungkin yang terakhir dinyanyikan Yesus dan para murid sebelum Ia pergi ke Taman Getsemani di mana Ia ditangkap dan menuju kematian-Nya (bd. Mat 26:30; Mr 14:26). Nyanyian ini juga akan dinyanyikan sebelum kedatangan Kristus kembali pada akhir zaman (bd. ayat Mazm 118:26 dengan Mat 23:39). Ketika membaca Mazmur ini, renungkan apa yang kira-kira dipikirkan Kristus ketika Dia menyanyikan lagu ini untuk terakhir kalinya.

(0.30) (Yes 63:1) (sh: Pembalasan dan kasih Allah (Rabu, 31 Agustus 2005))
Pembalasan dan kasih Allah

Dalam kisah-kisah romantis biasanya ada gagasan mengenai kecemburuan dan pembalasan. Si tokoh karena kasihnya kepada kekasihnya merasa cemburu karena kekasihnya diganggu oleh musuh. Ia membalas perbuatan musuh yang mengganggu kekasihnya itu dengan keras dan tidak jarang dengan kejam.

Bagian pertama pasal setia-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">63 mengisahkan pembalasan Allah terhadap musuh-musuh umat-Nya (ayat setia-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">1-6). Allah menyatakan dirinya sebagai pemeras anggur yang menghancurkan para musuh seperti sedang mengirik anggur (baju merah mungkin terkena percikan air anggur; merah di sini melambangkan darah musuh yang tertumpah. Ada permainan kata antara edom lih. Kej. 25:30 - dengan adom artinya merah). Ia melakukannya sendirian dan hukumannya dahsyat (ayat setia-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">5-6).

Mengapa Tuhan memedulikan Israel dengan menghancurkan para musuhnya? Karena Ia mengasihi mereka dan sesuai dengan ikatan perjanjian-Nya, Ia menjadi juruselamat mereka (ayat setia-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">7-9). Walaupun Ia murka karena mereka memberontak dan mendurhaka terhadap-Nya (ayat setia-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">10), kasih setia-Nya yang dulu mereka nikmati (ayat setia-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">11-14) tidak pernah benar-benar diangkat dari mereka. Oleh karena itu, mereka berani berseru kepada-Nya serta memanggil Tuhan sebagai "Bapa" dan "Penebus" (ayat setia-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">16) agar Ia bersegera menolong mereka (ayat setia-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">15-19).

Dinamika kehidupan anak-anak Tuhan mirip dengan jatuh bangunnya umat Israel. Kita begitu mudah melupakan anugerah Tuhan dan melakukan perbuatan yang mendukakan Roh Kudus. Kadang kala Allah `terpaksa' menghukum kita dengan membiarkan penderitaan menerpa kita. Puji syukur kepada Tuhan, kasih setia-Nya tidak pernah berubah. Ia tetap mengasihi kita, menyertai kita, dan membela kita terhadap perlakuan tidak benar dari musuh-musuh kita.

Renungkan: Kasih Allah nyata melalui darah Kristus yang dicurahkan. Darah yang membasuh dosa-dosa kita itu memungkinkan kita mengalami pengampunan dan merasakan kembali kasih setia-Nya.

(0.30) (2Raj 4:38) (full: ADA KELAPARAN DI NEGERI ITU. )

Nas : 2Raj 4:38-44

Kedua kisah tentang kebutuhan "rombongan nabi" mengilustrasikan kebenaran bahwa "mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya, untuk melepaskan jiwa mereka daripada maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan" (Mazm 33:18-19). Kaum sisa yang tetap setia kepada Firman Allah dipelihara Allah secara khusus (bd. Mr 16:18).

(0.30) (Mzm 136:1) (full: UNTUK SELAMA-LAMANYA KASIH SETIA-NYA. )

Nas : Mazm 136:1-26

Anak kalimat yang diulang-ulangi ini mengajarkan kita bahwa kasih Allah adalah dasar dari semua tindakan-Nya demi kepentingan kita dan sumber dari segala ucapan syukur kita. Kasih-Nya meliputi kemurahan-Nya, kesetiaan-Nya, dan kebaikan-Nya.

(0.30) (Yer 26:23) (full: URIA ... MEMBUNUH DIA. )

Nas : Yer 26:23

Yeremia dilepaskan dari kematian, sedangkan nabi benar lainnya, Uria, tidak. Mengapa Allah membiarkan beberapa orang umat-Nya mati syahid dan yang lain mati biasa tidak dijelaskan dalam Alkitab (bd. Kis 12:1-17). Tetapi kita mengetahui bahwa Allah mempunyi rencana abadi dalam apa yang diizinkan-Nya terjadi kepada para pengikut setia-Nya dan bahwa di dalam segala hal Dia bekerja untuk kebaikan mereka

(lihat cat. --> Rom 8:28).

[atau ref. Rom 8:28]

(0.30) (Yer 20:7) (jerusalem: Engkau telah membujuk aku) Bdk Yer 15:10. Kiasan bujukan dan pergumulan yang dipakai Yeremia ini bermaksud menggambarkan bahwa nabi seolah-olah digagahi oleh Tuhan. Dalam keluhurannya ini, Yer 15:7-18, nabi seolah-olah memberontak terhadap Tuhan yang dianggapnya bertanggungjawab atas kemalangannya. Jarang sekali dalam Alkitab terungkaplah rasa putus asa seperti ini (bdk Ayu 3:1 dst; Maz 88). Namun Yeremia tetap yakin bahwa Tuhan tetap berpegang pada kasih setiaNya. Dan di tengah-tengah pergumulannya nabi meneriakkan pengharapannya, Yer 19:11-13.
(0.28) (Yes 63:7) (sh: Berdasarkan kasih setia-Nya yang besar (Senin, 3 Mei 1999))
Berdasarkan kasih setia-Nya yang besar

Firman Allah mengatakan bahwa Israel adalah umat-Nya. Ini terbukti karena Allahlah yang mengangkat dan menggendong mereka (9), menyertai, menuntun (12) dan menaruh Roh Kudus dalam hati mereka (11). Bahkan ketika mereka memberontak, Allah sendiri bertindak menyelamatkan dan menebus mereka dalam kasih setia dan belas kasihan-Nya. Nabi Yesaya menegaskan ulang kepada umat Allah bahwa mereka memperoleh keselamatan bukan karena perbuatan melainkan karena kasih setia Allah yang besar.

Bukan duta atau utusan, melainkan Diri-Nya sendiri. Penegasan Yesaya kepada umat tentang: "semua karena kasih setia Allah" berlaku dalam kehidupan orang beriman sepanjang masa. Semua orang beriman mengetahui dan meyakini bahwa kasih Allah yang begitu besar kepada manusia adalah wujud kepedulian-Nya kepada manusia untuk menyelamatkan manusia dari cengkeraman dosa. Uniknya, penyelamatan ini tidak dilakukan oleh duta atau utusan-Nya melainkan Diri-Nya sendiri yang melakukannya.

Renungkan: Allah sendiri telah datang mengasihi kita. Ketika kita berontak kepada-Nya, Ia mau kita bertobat. Ia akan memulihkan dan menyelamatkan kita. Maukah Anda kembali kepada-Nya?

(0.25) (Ul 7:9) (full: PERJANJIAN DAN KASIH SETIA-NYA TERHADAP ORANG YANG KASIH KEPADA-NYA. )

Nas : Ul 7:9

Pemilihan Israel oleh Allah dimotivasi oleh kasih-Nya kepada mereka (ayat Ul 7:7-8). Apalagi, Allah berjanji untuk setia terhadap perjanjian-Nya dan menunjukkan kemurahan kepada angkatan demi angkatan "orang yang kasih kepada-Nya dan berpegang pada perintah-Nya" (bd. Ul 6:4-9). Baik kasih Allah maupun kesejahteraan bangsa Israel (ayat Ul 7:13-14), kesehatan (ayat Ul 7:15), dan keberhasilan mereka dalam peperangan (ayat Ul 7:16) bergantung pada kasih dan ketaatan mereka terhadap Allah.

(0.25) (Rut 2:20) (full: YANG RELA MENGARUNIAKAN KASIH SETIA-NYA. )

Nas : Rut 2:20

Naomi mulai mengerti bahwa Allah tidak meninggalkannya dan bahwa kasih dan kemurahan-Nya kepadanya tetap berlanjut. Sikapnya berubah dari pemahaman sebelumnya bahwa Allah telah berpaling daripadanya

(lihat cat. --> Rut 1:13).

[atau ref. Rut 1:13]

(0.25) (Mzm 106:1) (full: BAHWASANYA UNTUK SELAMA-LAMANYA KASIH SETIA-NYA. )

Nas : Mazm 106:1-48

Mazmur ini mengisahkan pemberontakan Israel dan kemurtadan yang berkali-kali berhubungan dengan firman dan jalan-jalan Allah. Pemazmur mengakui dosa-dosa dan ketidaksetiaan mereka serta berdoa agar Allah akan mengunjungi umat-Nya yang bertobat kembali dengan keselamatan dan berkat yang penuh. Umat Allah seharusnya secara pribadi dan secara bersama mengakui kekurangan mereka di hadapan Tuhan. Apabila kita mengakui kegagalan rohani kita dan bertobat, maka suatu kebangunan dan pembaharuan sejati dapat terjadi

(lih. art. PESAN KRISTUS KEPADA TUJUH JEMAAT).

(0.25) (Mzm 130:1) (full: DARI JURANG YANG DALAM AKU BERSERU KEPADA-MU. )

Nas : Mazm 130:1

Orang yang menuai kesengsaraan dan siksaan dari dosa-dosa mereka sendiri dapat berseru kepada Allah dengan kepastian bahwa Dia akan mengampuni, menyembuhkan, dan mengembalikan mereka ke dalam persekutuan dengan diri-Nya. Allah ingin menunjukkan kasih setia-Nya kepada semua orang yang dalam kesulitan, menyelamatkan mereka dari perbudakan dosa supaya mereka dapat mengenal kasih, perhatian, dan kebaikan-Nya (ayat Mazm 130:4;

lihat cat. --> Mat 26:28).

[atau ref. Mat 26:28]

(0.25) (Dan 9:5) (full: KAMI TELAH BERBUAT DOSA. )

Nas : Dan 9:5

Daniel tidak duduk diam dan secara pasif menunggu pemulihan yang dijanjikan itu

(lihat cat. --> Dan 9:2 sebelumnya);

[atau ref. Dan 9:2]

sebaliknya ia mulai memohon dengan sungguh-sungguh di dalam doa dan puasa (ayat Dan 9:3) untuk penggenapan firman Allah. Daniel memulai doa syafaatnya dengan mengakui kebesaran Allah yang membangkitkan rasa hormat, kasih setia-Nya, dan kemurahan perjanjian-Nya yang ditunjukkan kepada orang yang mengasihi dan menaati-Nya. Kemudian ia membuat pengakuan, menyamakan dirinya dengan umat Israel yang telah berdosa dan memberontak terhadap Allah. Ia meminta pemulihan Yerusalem bukan karena kebenaran di dalam dirinya atau Israel, tetapi demi Tuhan (Dan 9:17-18). Ketika Allah menanggapi, Ia menunjukkan kemurahan dan belas kasihan-Nya yang besar sebagai Allah yang memenuhi janji-janji-Nya.



TIP #12: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab saja. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA