Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

percakapan orang-orang yang melawan aku, dan rencana mereka terhadap aku sepanjang hari.

Tanpa belas kasihan Tuhan memusnahkan segala ladang Yakub. Ia menghancurkan dalam amarah-Nya benteng-benteng puteri Yehuda. Ia mencampakkan ke bumi dan mencemarkan kerajaan dan pemimpin-pemimpinnya.

Ia mendirikan tembok sekelilingku, mengelilingi aku dengan kesedihan dan kesusahan.

Ia membidikkan panah-Nya, menjadikan aku sasaran anak panah.

Karena tidak dengan rela hati Ia menindas dan merisaukan anak-anak manusia.

Engkau akan mengejar mereka dengan murka dan memunahkan mereka dari bawah langit, ya TUHAN!"

"Tuhanlah yang benar, karena aku telah memberontak terhadap firman-Nya; dengarlah hai segala bangsa, dan lihatlah kesedihanku; dara-daraku dan teruna-terunaku pergi sebagai tawanan.

Lebih bahagia mereka yang gugur karena pedang dari pada mereka yang tewas karena lapar, yang merana dan mati sebab tak ada hasil ladang.

Terbenam gapura-gapuranya di dalam tanah; TUHAN menghancurkan dan meluluhkan palang-palang pintunya. Rajanya dan pemimpin-pemimpinnya berada di antara bangsa-bangsa asing. Tak ada petunjuk dari TUHAN, bahkan nabi-nabi tidak menerima lagi wahyu dari pada-Nya.

Kejut dan jerat menimpa kami, kemusnahan dan kehancuran.

Tuhan menjadi seperti seorang seteru; Ia menghancurkan Israel, meremukkan segala purinya, mempuingkan benteng-bentengnya, memperbanyak susah dan kesah pada puteri Yehuda.

Walaupun aku memanggil-manggil dan berteriak minta tolong, tak didengarkan-Nya doaku.

Jiwaku selalu teringat akan hal itu dan tertekan dalam diriku.

Marilah kita mengangkat hati dan tangan kita kepada Allah di sorga:

Kami telah mendurhaka dan memberontak, Engkau tidak mengampuni.

Duduklah tertegun di tanah para tua-tua puteri Sion; mereka menabur abu di atas kepala, dan mengenakan kain kabung. Dara-dara Yerusalem menundukkan kepalanya ke tanah.

Sekalian orang yang lewat bertepuk tangan karena engkau. Mereka bersuit-suit dan menggelengkan kepalanya mengenai puteri Yerusalem: "Inikah kota yang disebut orang kota yang paling indah, kesukaan dunia semesta?"

Terhadap engkau semua seterumu mengangakan mulutnya. Mereka bersuit-suit dan menggertakkan gigi: "Kami telah memusnahkannya!", kata mereka, "Nah, inilah harinya yang kami nanti-nantikan, kami mengalaminya, kami melihatnya!"

"Singkir! Najis!", kata orang kepada mereka, "Singkir! Singkir! Jangan sentuh!"; lalu mereka lari dan mengembara, maka berkatalah bangsa-bangsa: "Mereka tak boleh tinggal lebih lama di sini."

Ia meremukkan gigi-gigiku dengan memberi aku makan kerikil; Ia menekan aku ke dalam debu.