karena rahmat Kristus: beberapa naskah kuno: karena rahmat-Nya.

Keselamatan semata-mata tergantung dari Kebaikan dan Rahmat Tuhan, bukannja berdasarkan kebaikan manusia. Bertobatnja manusia adalah akibat Rahmat Tuhan, dan tidak menjebabkan turunnja Rahmat itu.

Bukan djasa manusia, melainkan rahmat Allah, jang menjelenggarakannja.

jaitu melulu sebab Allah memberi rahmat.

Ialah Tachta Allah, dimana Kristus adalah pengantara kita.

ialah pelaksanaan rentjana kekal menjelamatkan seluruh bangsa manusia. Rahmat itu "menampakkan diri" berwudjud dalam Kristus dan Indjil.

Sengsara maut jang dialami Jesus mendjadi pokok rahmat bagi kita seperti diterangkan lagi dalam ajat berikut.

jaitu dalam melaksanakan tugas kerasulan dan keuskupan, jang dipertaruhkan kepadanja (2Ti 1:14). Tugas kerasulan biasanja dinamakan Paulus rahmat, tetapi disini mengandung pula arti, bahwa pelaksanaan tugas itu diiringkan rahmat Kristus, antara lain untuk mengobarkan dan menguatkan semangat. Tetapi rahmat itu hanja berhasil, kalau si penerima rahmat turut serta mempergiat dan memberanikan semangatnja.

Paulus gemar menamakan tugas kerasulannja "rahmat", dalam arti: diberikan kepadanja karena kerahiman Allah kepadanja tanpa suatu djasa dari dirinja sendiri. Barangkali terkandung djuga, bahwa tugas itu merupakan suatu rahmat bagi umat-umat.

disini berarti tugas, djabatan atau kurnia-kurnia istimewa, jang diberikan Allah untuk "membangun" tubuh mistik dan menjalurkan rahmat Allah kepada segala anggota. Itulah seperti Paulus pun biasa menamakan djabatan kerasulannja "rahmat".

jang atas dirinja jang semata-mata diliputi dan dikuasai kegaiban rahmat Allah.

Makna disini: kekuasaan dan rahmat imamat, termasuk kurnia-kurnia Roh Kudus istimewa jang bersangkutan.

seperti pengandjur-pengandjur palsu dan para pengikutnja. Paulus tidak mau berlagak seolah-olah rahmat Allah dan kepertjajaan akan Kristus tidak tjukup, bukan satu-satunja sjarat keselamatan.

Orang jang mendengarkan dengan hati lapang terbuka, akan diberi pengertian banjak, dan jang tidak berminat akan kehilangan segala rahmat.

Tjinta jang sebesar itu memberi pengharapan jang pasti, malah membuktikan, bahwa kita mendapat segala rahmat jang perlu untuk dapat bertekun.

Maksud ungkapan jang agak kasar ini, ialah: sama sekali tidak mampu hidup tanpa perawatan istimewa oleh rahmat Allah.

"Paulus rupanja hendak merekamkan kedalam hati umat sekali lagi, bahwa segala-galanja bergantung pada rahmat Allah.

Rahmat Allah". Disini berarti pemakluman perdamaian. Umat telah menjambutnja, tetapi djangan mendengarkan sadja, melainkan mewudjudkannja pada dirinja.