Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 35 ayat untuk perbuatan-perbuatannya (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Yak 2:24) (full: DIBENARKAN KARENA PERBUATAN-PERBUATANNYA. )

Nas : Yak 2:24

Kata Yunani _ergon_ yang diterjemahkan "perbuatan-perbuatannya" dipakai oleh Yakobus dengan arti yang berbeda daripada yang dipergunakan Paulus dalam Ef 2:9 yang diterjemahkan di situ sebagai "pekerjaanmu".

  1. 1) Bagi Yakobus, "perbuatan-perbuatannya" menunjuk kepada kewajiban terhadap Allah dan sesama manusia yang diperintahkan dalam Alkitab dan yang bersumber dari iman yang sungguh-sungguh, hati yang murni, kasih karunia Allah, dan keinginan untuk menyenangkan Kristus.
  2. 2) Bagi Paulus, "pekerjaan" menunjuk kepada keinginan untuk memperoleh perkenan dan keselamatan melalui usaha menaati hukum Taurat dengan kekuatan sendiri dan bukan melalui pertobatan dan iman kepada Kristus.
  3. 3) Perhatikan bahwa baik Paulus maupun Yakobus dengan tegas menyatakan bahwa iman yang menyelamatkan dengan sendirinya akan menghasilkan perbuatan-perbuatan kasih (Yak 1:27; 2:8; Gal 5:6; 1Kor 13:1-13; bd. Yoh 14:15).
(0.92) (Yoh 5:19) (sh: Kesaksian Diri dalam perbuatan-Nya (Kamis, 7 Januari 1999))
Kesaksian Diri dalam perbuatan-Nya

Keberadaan diri seseorang dapat dikenali melalui perbuatannya. Demikian halnya Kristus. Orang banyak sebenarnya telah mengenal keberadaan-Nya melalui perbuatan-Nya menyembuhkan seseorang yang selama tiga puluh delapan tahun menderita lumpuh. Meskipun mereka mengenali perbuatan-Nya yang ajaib, hati mereka tidak tergugah oleh pengenalan itu untuk menerima kehadiran-Nya. Padahal, tidak ada yang patut diragukan dalam diri Tuhan Yesus. Bukankah dalam kesaksian-Nya ditekankan bahwa apa yang dilakukan-Nya juga adalah perbuatan Bapa-Nya? Karena Bapa-Nya mampu, maka Ia sebagai putra Allah pun mampu melakukan pekerjaan Ilahi-Nya.

Hidup di dalam Kristus. Apa tanda bahwa seseorang itu hidup dalam Kristus? Ia hidup, tidak lagi mati secara rohani. Rohaninya hidup karena Allah Bapa bersama Putra telah menyatakan diri kepadanya. Sekarang Ia mengenal Allah yang benar. Bapa telah memberikan kuasa kepada Putra-Nya untuk memilih siapa yang hidup dan siapa yang mati secara rohani (27). Yang jelas orang ini bercirikan pembaruan iman percaya kepada Yesus Kristus, Putra Allah.

Doa: Tuhan, terima kasih atas hidup yang telah Engkau berikan kepada kami. Baharuilah hidup rohani kami demi nama-Mu!

(0.69) (Kis 10:46) (full: MENDENGAR ORANG-ORANG ITU BERKATA-KATA DALAM BAHASA ROH. )

Nas : Kis 10:46

Petrus dan kawan-kawannya memandang berkata-kata dengan bahasa roh sebagai tanda yang meyakinkan mengenai baptisan dalam Roh Kudus. Yaitu, sama seperti Allah mengesahkan perbuatan-Nya pada hari Pentakosta dengan tanda bahasa roh (Kis 2:4), Dia menyebabkan orang bukan Yahudi di rumah Kornelius berkata-kata dengan bahasa roh sebagai tanda yang meyakinkan kepada Petrus dan orang percaya Yahudi lain

(lihat art. BERKATA-KATA DENGAN BAHASA ROH).

(0.58) (Kej 22:10) (full: ABRAHAM MENGULURKAN TANGANNYA. )

Nas : Kej 22:10

Alkitab menyatakan bahwa Abraham "dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah" (Yak 2:21). Iman Abraham dinyatakan dalam ketaatan yang tulus kepada Allah

(lihat cat. --> Kej 15:6).

[atau ref. Kej 15:6]

Hidup tersembunyi dari iman sejati yang menyelamatkan sudah pasti akan menjadi kehidupan yang dinyatakan dalam ketaatan

(lihat cat. --> Rom 1:5;

lihat cat. --> Rom 2:7;

lihat cat. --> Yak 2:21;

[atau ref. Rom 1:5; 2:7; Yak 2:21]

lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

(0.58) (Yoh 4:48) (full: TANDA DAN MUKJIZAT. )

Nas : Yoh 4:48

Tanda dan mukjizat merupakan pekerjaan asli kerajaan Allah. Sekalipun demikian, iman kita jangan terpusat padanya tetapi kepada Yesus Kristus yang dibuktikan oleh perbuatan itu

(lihat art. KERAJAAN ALLAH).

Kita harus percaya pada Yesus karena Dia itu Anak Allah, yaitu Tuhan dan Juruselamat kita. Yesus harus disembah dan dijunjung tinggi karena kasih, kemurahan, dan sifat-Nya yang benar dan bukan sekedar karena perbuatan-Nya secara fisik atau materiel dalam kehidupan kita. Tanda dan mukjizat harus bertujuan untuk lebih mendekatkan kita kepada Tuhan dan meningkatkan iman kita kepada-Nya seperti halnya pegawai istana itu (ayat Yoh 4:50-53).

(0.58) (Yak 2:21) (full: DIBENARKAN KARENA PERBUATAN-PERBUATANNYA. )

Nas : Yak 2:21

Kebenaran Abraham tidak bersumber dari "melakukan hukum Taurat" (Rom 3:28), tetapi oleh iman dan perbuatan yang bekerja sama di dalam kasih. Kesediaannya untuk mengorbankan Ishak merupakan ungkapan iman dan komitmennya kepada Allah

(lihat cat. --> Kej 15:6;

lihat cat. --> Kej 22:1).

[atau ref. Kej 15:6; 22:1]

Yakobus memakai contoh Abraham untuk menghancurkan kepercayaan bahwa iman dapat berada tanpa komitmen dan kasih kepada Allah. Rasul Paulus memakai contoh iman Abraham untuk membinasakan pandangan bahwa keselamatan berdasarkan jasa perbuatan seseorang dan bukan kasih karunia Allah (Rom 4:3; Gal 3:6).

(0.57) (Yes 51:1) (sh: Dihibur untuk menghibur (Jumat, 19 Agustus 2005))
Dihibur untuk menghibur

Kata-kata penghiburan yang disampaikan untuk orang yang menderita bagaikan air sejuk bagi orang yang kehausan. Kalau Allah yang menghibur, kesejukannya memancar dari hati dan mengalir ke seluruh tubuh.

Keindahan nas ini adalah firman Allah yang menghibur Israel disambut dengan seruan Yesaya agar Allah segera bertindak. Israel masih menjalani penderitaan di tanah pembuangan akibat dosa mereka. Keadaan tersebut membuat mereka sulit merasakan penyertaan Allah maka Allah bertindak mendatangi Israel dan menghibur mereka. Allah berbicara kepada mereka yang tetap setia kepada-Nya. Sekalipun mayoritas Israel tidak mau menghargai Allah, ternyata masih ada sedikit orang-orang pilihan-Nya yang mempertahankan iman kepada-Nya (ayat perbuatan-perbuatannya&tab=notes" ver="">1, 7-8). Allah mengajak umat-Nya mengenang kembali perbuatan-Nya dahulu saat Ia memberkati keturunan Abraham dan Sara sehingga mereka menjadi bangsa yang besar. Kini Ia akan melakukan perbuatan yang sama yaitu membangun kembali kesatuan umat Israel (ayat perbuatan-perbuatannya&tab=notes" ver="">2-3). Bahkan lebih lagi, keselamatan juga akan datang kepada bangsa-bangsa lain (ayat perbuatan-perbuatannya&tab=notes" ver="">4-6).

Sebagai hamba Allah, Yesaya menyambut janji Allah ini dengan mengingatkan Allah akan perbuatan-Nya yang telah menuntun nenek moyang mereka keluar dari Mesir (Rahab; lih. Yes. 30:7) menuju Tanah Perjanjian. Kiranya kini Ia membimbing mereka keluar dari Babel untuk pulang kembali. Allah menutup kata-kata penghiburan-Nya dengan mengumandangkan seruan supaya jangan takut kepada manusia sebab walaupun semua hal dalam dunia akan berlalu, firman-Nya kekal selamanya (ayat perbuatan-perbuatannya&tab=notes" ver="">12-16).

Seperti Israel, kita pun sudah diampuni-Nya sehingga kita bisa menikmati penghiburan Allah. Ia tidak sekadar menghibur kita melainkan memulihkan kita supaya kita pun bisa menjadi alat Allah untuk menghibur orang lain.

Doaku: Jadikan aku alat anugerah-Mu supaya orang lain mengalami pengampunan, penghiburan, dan pemulihan.

(0.46) (1Sam 2:1) (sh: Berkat terbesar. (Jumat, 21 November 1997))
Berkat terbesar.

Banyaknya berkat yang Hana terima dari Allah merupakan alasan untuk memuji Allah. Tuhan telah memperhatikannya; Tuhan memberikannya seorang anak, bahkan memakai anaknya itu kelak menjadi hamba-Nya. Tetapi berkat terbesar yang dialami Hana ialah ia makin dekat dan makin jelas mengenal Tuhan. Itu tampak dalam ungkapan doanya yang sarat dengan kebenaran teologis tentang Allah dan perbuatan-Nya. Keesaan dan keunikan Allah dengan jelas disyukuri Hana (ayat perbuatan-perbuatannya&tab=notes" ver="">2). Ia menyadari bahwa Tuhanlah yang menentukan seluruh kehidupan manusia (ayat perbuatan-perbuatannya&tab=notes" ver="">6-10).

Hitunglah berkat Tuhan dalam hidup Anda. Bila kita belajar menghitung berkat-berkat yang kita terima dari Tuhan selama ini, kita akan malu sendiri. Mengapa? Karena kita kurang memuji dan kurang mensyukuri Dia. Kita cenderung mudah bersungut dan meragukan kebaikan Allah. Saat topan keras melanda hidupmu, saat putus asa dan letih lesu, hitunglah berkat Tuhan satu-satu. Niscaya engkau kagum oleh kasih-Nya. Syair Kidung Jemaat No. 439 patut kita endapkan dalam sanubari kita.

Renungkan: Mana lebih Anda utamakan? Memohon berkat agar mengenal Tuhan atau mengenal Tuhan merupakan berkat besar?

Doa: Tolongku memiliki rohani yang benar, Tuhan.

(0.46) (2Taw 35:20) (sh: Ketika Yosia gagal (Minggu, 14 Juli 2002))
Ketika Yosia gagal

Suatu kisah sedih menutup catatan penulis Tawarikh tentang Yosia. Syair-syair ratapan mengenai kematian Yosia bahkan masih dinyanyikan hingga zaman setelah pembuangan (ayat perbuatan-perbuatannya&tab=notes" ver="">25). Raja yang diingat karena perbuatan-perbuatannya yang saleh itu (ayat perbuatan-perbuatannya&tab=notes" ver="">26) harus mati karena sekali saja gagal menaati kehendak Tuhan. Dosa raja-raja Israel adalah dosa bersandar kepada kekuatan negara lain demi kelangsungan negara dan bangsanya, dan bukan bersandar kepada Allah dan rencana-Nya bagi Israel. Dosa ini Yosia buat pula.

Sukar bagi kita untuk mengerti motivasi Yosia berperang melawan Firaun Nekho tanpa menyadari hal berikut: Nekho berangkat untuk membantu Asyur yang sedang melemah melawan kekuatan Babel yang terus menanjak, sementara Yosia melihat Babel sebagai negara yang berpotensi untuk menolongnya menghadapi Asyur. Maka, majulah Yosia menghadang agar Nekho tidak membantu Asyur.

Langkah ini tidak hanya menunjukkan kegagalan Yosia bersandar kepada kekuatan Tuhan karena terlalu mengandalkan kekuatan manusia, tetapi juga kegagalannya untuk taat. Kata-kata dari Nekho adalah pesan Allah (ayat perbuatan-perbuatannya&tab=notes" ver="">21-22). Akibatnya, Yosia terluka parah, walaupun ia telah menyamar pada saat berperang melawan Mesir. Kematiannya menyebabkan Yerusalem dan Yehuda, bahkan nabi Yeremia, berkabung (ayat perbuatan-perbuatannya&tab=notes" ver="">24-25). Tragis, karena justru pada saat-saat seperti ini Yehuda membutuhkan pemimpin seperti Yosia.

Renungkan: "Prestasi" rohani yang pernah dicapai seseorang Kristen patut membuat orang agar lebih hati-hati karena ia tidak kebal dari dosa pengandalan diri sendiri dan mengabaikan kehendak Tuhan.

(0.46) (Mzm 105:1) (sh: Sumber pujian (Senin, 29 Maret 1999))
Sumber pujian

Seringkali manusia kehabisan akal dan semangat memuji Tuhan. Yang ada justru menggerutu dan menggugat Tuhan, karena sulit menerima keadaan yang dialaminya, yang tidak sesuai dengan harapan. Sebenarnya tak ada alasan bagi umat Tuhan untuk tidak memuji Dia. Betapa tidak, perbuatan agung dan ajaib Allah di masa lampau telah membangunkan kesadaran umat manusia, bahwa Dialah Tuhan sejati. Selain itu pengalaman beriman yang ditampilkan oleh para pendahulu kita dalam arak-arakan orang beriman, merupakan rambu-rambu dan bukti kasih setia Tuhan. Karena itu seluruh karya keagungan-Nya merupakan sumber pujian utama umat manusia.

Umat yang memuji. Bersumber pada karya keagungan Allah maka layaklah bila pujian yang kita naikkan adalah pujian dalam pengertian dan kesadaran penuh. Bukan dalam kemabukan emosi yang bersumber pada kenikmatan syaraf dan indra tubuh kita sendiri. Iman yang mengerti bahwa Allah akbar, perbuatan-Nya ajaib, sifat-Nya kudus dan setia, penghukuman-Nya pasti, perjanjian-Nya kekal, mengalirkan pujian rohani yang benar.

Renungkan: Kesukaan dan kegembiraan dalam pujian itu pasti ada, tetapi sumbernya, suasananya dan tujuannya harus diarahkan pada Allah, Sang Sumber Pujian.

(0.46) (Mzm 111:1) (sh: Menilai dan mensyukuri keadaan (Senin, 17 Mei 1999))
Menilai dan mensyukuri keadaan

Setiap manusia memiliki kemampuan meresponi peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Respons tersebut seringkali berupa lontaran kata-kata kesal, keluh-kesah, atau cercaan. Sedikit sekali ucapan syukur bagi Allah. Pemazmur yang berasal dari zaman setelah Yehuda kembali dari Babilonia menilai bahwa semua peristiwa yang terjadi atas bangsanya telah menunjukkan perbuatan Allah. Perbuatan-Nya yang agung, ajaib, benar dan adil (ay. perbuatan-perbuatannya&tab=notes" ver="">3, 4, 7, 8) sepatutnyalah disyukuri. Allah tidak pernah melupakan janji-Nya kepada nenek moyang bangsa Yehuda, Abraham (ay. perbuatan-perbuatannya&tab=notes" ver="">5). Bahkan ketika Yehuda gagal setia, Allah tetap setia dan membebaskan Yehuda dari perbudakan Babel (ay. perbuatan-perbuatannya&tab=notes" ver="">9). Semua itu menghantarnya untuk bersyukur.

Bersyukur karena takut akan Tuhan. Ucapan pujian dan syukur bagi Allah keluar dari setiap mulut manusia yang memiliki hati yang takut akan Tuhan. Itulah sebabnya, setiap Kristen selayaknya menjadikan pemuji kebesaran Allah dalam setiap situasi. Ucapan pemazmur, "Aku mau bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan dalam jemaat" (ay. perbuatan-perbuatannya&tab=notes" ver="">1) memotivasi Kristen untuk merenungkan pekerjaan Tuhan setiap hari dalam hidup ini. Motivasi ini akan mendorong Kristen untuk lebih sering memuji nama Tuhan di setiap saat dan tempat.

(0.46) (Mzm 113:1) (sh: Memuji Tuhan di setiap waktu dan tempat (Rabu, 19 Mei 1999))
Memuji Tuhan di setiap waktu dan tempat

Sepenting apakah puji-pujian bagi Tuhan dalam kehidupan orang percaya? Sering kali pujian bagi Tuhan tidak menempati posisi penting bahkan hanya dinaikkan dalam kondisi atau situasi tertentu. Kitab Mazmur yang banyak menuliskan puisi puji-pujian bagi Tuhan mengajarkan bahwa pujian bagi Tuhan harus ditempatkan sebagai prioritas utama dalam kehidupan orang percaya. Martin Luther, terdorong keinginannya memotivasi orang percaya agar terus memuji Tuhan di setiap waktu dan kesempatan, banyak menggubah lagu pujian bagi Kristen saat itu.

Memuji-Nya karena mengenali perbuatan-Nya. Pujian penuh makna akan keluar dari setiap mulut yang mengalami kedekatan dengan Tuhan. Pujian terindah bersumber pada hati orang percaya yang meyakini bahwa Dia adalah Tuhan yang mampu melakukan pekerjaan ajaib, tak tertampung oleh pikiran manusia (ay. perbuatan-perbuatannya&tab=notes" ver="">7-9). Pekerjaan besar dari Tuhan selalu menjadi harapan bagi pemuji Tuhan. Pekerjaan besar Tuhan sudah terbukti terjadi dalam kehidupan Israel yaitu ketika Tuhan memimpin mereka keluar dari Mesir masuk ke tanah Kanaan dengan penuh kejayaan. Mengingat dan mengenali Tuhan dalam pujian menunjukkan bahwa pemuji Tuhan percaya segala sesuatu pasti di dalam Tuhan karena Dia adalah Tuhan yang benar dan adil.

(0.46) (Yes 45:9) (sh: Allah, Sang Pencipta (Kamis, 11 Februari 1999))
Allah, Sang Pencipta

Dipakai-Nya Koresy sebagai alat pembebas bangsa Israel dari tekanan bangsa-bangsa lain, menimbulkan pertanyaan. Siapakah manusia yang dengan sombong meragukan keberadaan Allah sehingga berani mempertanyakan kebenaran dan kedaulatan-Nya? Tak seorang pun dapat mengenal Allah dengan usahanya sendiri. Sebagai makhluk ciptaan-Nya, jelaslah bahwa keberadaan manusia jauh di bawah kebesaran dan kemuliaan Allah Sang Pencipta. Untuk itulah Allah menyatakan bahwa yang diperbuat-Nya adalah mutlak kedaulatan-Nya.

Perbuatan-Nya mendatangkan kebaikan. Tidak mudah bagi manusia, dengan telanjang mata memahami rencana Allah. Namun ketika Allah menyatakan bahwa semua yang dilakukan-Nya itu untuk kebaikan umat-Nya, seharusnya dengan mata iman umat mengerti bahwa itu adalah pernyataan kedaulatan-Nya. Yang diminta dari umat Kristen masa kini adalah percaya bahwa semua rancangan Allah yang agung dan mulia adalah untuk kebaikan dan keselamatan umat-Nya. Karena itu percaya dan serahkanlah diri utuh kepada Sang Penjunan Agung!

Renungkan: Kehendak Tuhan laksanakan, ku tanah liat, Hu Penjunan; jadikan aku, sesuka-Mu, Aku menunggu di kaki-Mu". (Lagu: Have Thine Own Way Lord)

(0.46) (Yoh 5:1) (sh: Yesus dan Hukum Taurat (Rabu, 06 Januari 1999))
Yesus dan Hukum Taurat

Hari ini kita melihat sebuah adegan baru. Bukan melulu mukjizat yang dibuat Yesus, namun dampak dari perbuatan-Nya. Yesus kini harus berhadapan dengan orrang Yahudi.

Tuduhan yang keliru. Di kalangan orang Yahudi, melakukan pekerjaan di hari sabat tidak dibenarkan. Lepas dari apa yang dipersoalkan, kita melihat bahwa tuduhan mereka terhadap Yesus ternyata keliru. Yesus tidak pernah bermaksud untuk meniadakan hari Sabat seperti yang dituduhkan kepada-Nya (ayat perbuatan-perbuatannya&tab=notes" ver="">18).

Pemahaman keliru tentang Sabat. Sabat diadakan bukan untuk menyusahkan, tetapi agar menjadi berkat. Orang Yahudi menambahkan banyak peraturan tentang Sabat yang pada awalnya tidak demikian, lalu akhirnya menyusahkan mereka sendiri.

Yesus adalah Tuhan atas Sabat. Di sini kita melihat bahwa Yesus bebas untuk melakukan aksi-Nya (ayat perbuatan-perbuatannya&tab=notes" ver="">17), apalagi yang diperbuat-Nya itu adalah perbuatan yang baik. Dia bukan pelanggar hukum Sabat. Di mana wewenang-Nya? Wewenang-Nya ada pada diri-Nya sendiri, sebab Ia adalah Tuhan atas segalanya termasuk Sabat.

Doa: Tuhan Yesus, kami bersyukur untuk setiap hari yang Engkau beri untuk kami lalui.

(0.46) (2Kor 5:11) (sh: Motivasi dalam melayani. (Kamis, 10 September 1998))
Motivasi dalam melayani.

Motivasi orang dalam berbuat sesuatu dapat bermacam-macam. Ada yang ingin dipuji, mendapat keuntungan materil, mendapat kedudukan dan lain-lain. Motivasi Paulus melayani jelas: ia takut akan Tuhan dan kasih Kristus yang menguasainya (ayat perbuatan-perbuatannya&tab=notes" ver="">11, 14). Perbuatan-perbuatannya bukan untuk memuji diri melainkan agar jemaat mendapat bahan dalam menjawab guru-guru palsu yang memegahkan diri (ayat perbuatan-perbuatannya&tab=notes" ver="">12). Paulus tetap termotivasi melayani dengan membuang kepentingan diri sendiri, dan bercermin kepada Kristus (ayat perbuatan-perbuatannya&tab=notes" ver="">15). Motivasi seperti itulah yang seharusnya berkobar di dalam dada setiap orang percaya!

Pelayanan itu apa? Pelayanan pekabaran Injil bukan sekadar menambah jumlah orang percaya atau mengajak orang mengganti imannya. Ada hal lain yang lebih penting disebutkan di sini, yakni mendamaikan setiap orang yang mendengar Injil itu dengan Kristus (ayat perbuatan-perbuatannya&tab=notes" ver="">18). Untuk itu orang harus berbalik dari hidup lama dalam dosa dan masuk ke dalam hidup baru dalam Kristus (ayat perbuatan-perbuatannya&tab=notes" ver="">17). Korban yang diberikan Kristus untuk pendamaian itu amat mahal (ayat perbuatan-perbuatannya&tab=notes" ver="">21). Tahukah Anda bahwa begitu banyak orang hidup tanpa damai, karena tak mengenal pendamaian dengan Allah oleh Kristus?

Doa: Selidiki dan singkirkan motivasi pelayanan kami yang salah, Tuhan.

(0.46) (1Yoh 2:7) (sh: Perintah Baru (Minggu, 30 November 2003))
Perintah Baru

Hal pokok dalam upaya menghidupkan Kristus adalah dengan meneladani perkataan dan perbuatan-Nya. Semua perkataan dan perbuatan Kristus mendemonstrasikan kasih. Inilah yang diingatkan Yohanes kepada jemaat. Menghidupkan kasih adalah perintah baru. Perintah untuk saling mengasihi telah mereka dengar sejak mereka percaya pada Yesus (ayat perbuatan-perbuatannya&tab=notes" ver="">7). Sejak mendengar Injil mereka telah didorong untuk mengasihi. Jika demikian, ini bukan perintah baru. Yohanes menyadari bahwa perintah mengasihi adalah perintah lama, namun disebut sebagai perintah baru dalam arti sebelumnya belum pernah terlihat. Yesus Kristus menunjukkan kasih kepada manusia. Demonstrasi kasih yang Yesus lakukan ketika Dia disalibkan belum pernah dilihat manusia. Demonstrasi kasih seperti ini benar-benar baru bagi manusia. Perintah kasih adalah baru karena terus menerus dihidupkan dalam setiap pengikut-Nya (ayat perbuatan-perbuatannya&tab=notes" ver="">8).

Kasih menjadi kenyataan hidup yang belum pernah diwujudkan manusia sebelumnya. Oleh karena itu sepatutnyalah orang Kristen menghidupkan kasih Yesus di dalam perkataan dan perbuatannya setiap hari (ayat perbuatan-perbuatannya&tab=notes" ver="">9-11). Hidup dalam kasih berakibat semakin pudarnya kegelapan karena terang semakin bercahaya. Kasih Kristus tidak pernah terbatas pada tembok-tembok gereja. Kasih Kristus diarahkan kepada semua manusia.

Renungkan: Orang Kristen harus memperluas jangkauan kasih kepada semua manusia. Jika kita tidak mengasihi berarti kita sedang membenci. Tidak ada pilihan lain.

(0.40) (Pkh 7:8) (jerusalem) Bagian ini berbicara tentang pembalasan. Hukum Taurat sudah merumuskan prinsip pembalasan kolektip: kalau umat Israel setia pada Allah, maka ia menjadi bahagia; kalau tidak setia, umat didatangi kemalangan, bdk Ula 7:12 dst; Ula 11:26-28; 28:1-68; Ima 26. Prinsip kolektip itu oleh para berhikmat dialihkan kepada nasib masing-masing orang secara perorangan. Allah membalas setiap orang sesuai dengan perbuatan-perbuatannya, Maz 62:12+. Mereka menyimpulkan bahwa nasib manusia di dunia sini sesuai dengan kelakuannya, baik atau buruk. Kalau dikatakan bahwa kesimpulan itu tidak sesuai dengan pengalaman, maka para berhikmat menjawab: Kebahagiaan dan kesejahteraan orang fasik hanya semu saja, sedangkan kemalangan orang benar hanya sebentar. Penderitaan ini a.l. terungkap dalam Maz 37 dan dianut oleh ketiga sahabat Ayub. Pengkhotbah tidak menyetujui ajaran itu. Jawaban tradisionil atas masalah kesejahteraan orang fasik, Pengk 7:8, ditanggapi dengan keraguan, Pengk 7:9-12. Sebaik-baiknya orang menerima saja nasib seada-adanya tanpa mau menjelaskannya Pengk 7:13-15. Kalau bahkan hidup dan mati terbagi-bagi dengan kurang tepat, Pengk 7:15, maka tidak ada gunanya berdaya-upaya melampaui batas, Pengk 7:16-18. Nama baikpun tidak berdasar, Pengk 7:19-22. Kenyataan tidak dapat dipahami dan merupakan sebuah rahasia tak terselami, Pengk 7:23 dst (Pengk 7:26-28 adalah sebuah sisipan yang mengungkapkan rasa curiga terhadap perempuan). Orang tidak dapat meluputkan diri dari nasibnya (raja juga tidak terluput)Pengk 8:1-9. Dan mini membuat manusia merasa jemu, Pengk 8:10-14. Maka kesimpulannya: nikmatilah hidup sedapat-dapatnya, Pengk 8:15; bdk Pengk 2:24+.
(0.40) (2Taw 32:20) (sh: Allah menghukum keangkuhan (Selasa, 9 Juli 2002))
Allah menghukum keangkuhan

Dengan singkat penulis Tawarikh menyebutkan bahwa raja Hizkia dan nabi Yesaya berdoa. Melalui bagian ini penulis Tawarikh ingin menunjukkan bahwa harapan-harapan Salomo kepada bait Allah dipenuhi. Ketika Israel terdesak, maka raja (dan pemimpin lainnya) berseru kepada Allah atas nama umat dari Yerusalem (bait Allah), dan Allah menyelamatkan Israel. Untuk kesekian kalinya, penulis Tawarikh menggunakan sejarah Israel untuk memberi contoh, bahwa Allah mendengar dan menjawab doa. Bahkan Allah tidak hanya menghancurkan bala tentara Sanherib, tetapi juga mengaruniakan kepada Hizkia keamanan bagi bangsa itu.

Contoh kedua adalah raja Hizkia sendiri. Pada saat Allah menyembuhkan Hizkia dari penyakitnya, ia malah menjadi angkuh dan tidak berterima kasih (ayat perbuatan-perbuatannya&tab=notes" ver="">25a). Akibatnya, baik Hizkia maupun Yehuda dan Yerusalem ditimpa murka Allah (ayat perbuatan-perbuatannya&tab=notes" ver="">25b). Tidak dijelaskan pada ayat ini apa yang terjadi. Namun, berbeda dengan Sanherib, Hizkia bersama-sama dengan penduduk Yerusalem mau bertobat dan merendahkan diri mengakui dosa-dosa mereka di hadapan Allah, sehingga "murka Tuhan tidak menimpa mereka pada zaman Hizkia" (ayat perbuatan-perbuatannya&tab=notes" ver="">26).

Pada akhirnya, penulis Tawarikh menyimpulkan raja Hizkia sebagai raja yang perbuatan-perbuatannya setia (ayat perbuatan-perbuatannya&tab=notes" ver="">32). Kesetiaannya ini berbuahkan berkat yang besar dari Allah (ayat perbuatan-perbuatannya&tab=notes" ver="">27-31). Yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa berkat Allah itu secara khusus ditujukan kepada seluruh Israel. Kesetiaan Hizkia kepada Allah mencerminkan juga kesetiaan umat. Berkat bagi Hizkia dan kejayaan Hizkia berarti kejayaan Yehuda juga. Penulis Tawarikh sekali lagi ingin menampilkan gambaran bangsa yang ideal, yang sesuai dengan kriteria Allah untuk diteladani orang-orang Yehuda yang baru kembali dari pembuangan, bangsa yang rajanya setia, dan kerajaannya diberkati oleh Allah.

Renungkan: Seperti pemaparan Wahyu, semua kesombongan para penguasa dunia akan dihancurkan, dan Allah pasti akan menghukum mereka. Pengharapan Kristen adalah supaya dirinya terus setia dan berharap kepada Tuhannya.

(0.40) (Mzm 30:1) (sh: Dibebaskan dari keangkuhan diri (Jumat, 23 Mei 2003))
Dibebaskan dari keangkuhan diri

Manusia adalah makhluk sosial, butuh berinteraksi dengan pihak lain dalam hubungan berarti dan saling membutuhkan. Lebih dari itu, Alkitab memperlihatkan bahwa manusia adalah makhluk rohani. Manusia membutuhkan Allah lebih dari segala kebutuhan lainnya.

Nas ini tidak hanya menunjukkan bahwa manusia sepantasnya membutuhkan dan merindukan kehadiran dan hubungan dengan Allah, pencipta-Nya. Manusia, dalam hal ini sang pemazmur, butuh untuk diselamatkan dari akibat maut keyakinan dan kepuasan akan diri tanpa mengandalkan Allah. "Aku OK-OK saja sendirian dari dulu sampai sekarang", demikian seru pemazmur (ayat perbuatan-perbuatannya&tab=notes" vsf="TB" ver="">6). Kakinya memijak gunung yang kokoh. Seruan ini keluar dari mulut pemazmur tanpa pikir panjang, karena pemazmur bersaksi bagaimana kemudian ia menemukan dirinya dalam bahaya. Kehadiran Allah menjadi tersembunyi karena pemazmur lupa bahwa Allahlah yang menempatkan dirinya di gunung kokoh tersebut (ayat perbuatan-perbuatannya&tab=notes" vsf="TB" ver="">7). Perkenan Allah sajalah yang membuatnya selamat. Pada akhirnya, Allah tetap menyelamatkan pemazmur, dan pemazmur dengan sepantasnya memuliakan nama Allah karena perbuatan-Nya. Keyakinan diri pemazmur yang takabur membawanya kepada bahaya, dan Allah berinisiatif menyelamatkannya dari bahaya tersebut.

Pengantar mazmur ini menyatakan bahwa mazmur ini dipakai untuk penahbisan Bait Allah (ayat perbuatan-perbuatannya&tab=notes" ver="">1). Pemakaian ini memberikan kesimpulan kepada kita, bahwa ibadah kepada Allah adalah tempat di mana pemazmur dan umat Israel dapat berseru dalam doa permohonan (ayat perbuatan-perbuatannya&tab=notes" vsf="TB" ver="">3,9-11) dan pujian kepada Allah (ayat perbuatan-perbuatannya&tab=notes" vsf="TB" ver="">2,13). Kedua hal ini adalah kunci agar umat tidak bersandar kepada diri, dan terus bergantung pada Allah.

Renungkan: Doa dan puji-pujian sejati hanya akan keluar dari mulut setiap orang yang sungguh-sungguh menyerahkan hidupnya untuk bersandar kepada Tuhan.

(0.40) (Mzm 45:1) (sh: Pernikahan yang diberkati (Senin, 9 Februari 2004))
Pernikahan yang diberkati

Pernikahan yang diberkati adalah pernikahan yang didasarkan atas kehendak Allah, dilaksanakan oleh pasangan yang mengasihi Allah dan kebenaran-Nya, serta tentu saling mengasihi. Apabila yang menikah adalah seorang pemimpin, maka tentu pernikahan itu akan menunjang dan meningkatkan peranannya itu bagi banyak orang.

Mazmur 45 adalah mazmur yang menyatakan keindahan pernikahan raja Israel. Pemazmur memuji raja, sang pengantin pria sebagai terganteng di antara semua manusia, gagah dan perkasa, serta perbuatan-perbuatannya besar (ayat perbuatan-perbuatannya&tab=notes" vsf="TB" ver="">3-6). Pemazmur memuji sang raja sebagai pilihan Allah bagi takhta Israel. Allah telah memilihnya sebagai raja untuk menegakkan kebenaran dan keadilan (ayat perbuatan-perbuatannya&tab=notes" vsf="TB" ver="">7). Memang, sang raja itu kesukaannya adalah menegakkan keadilan dan kebenaran (ayat perbuatan-perbuatannya&tab=notes" vsf="TB" ver="">8).

Oleh karena pilihan Allah itulah sang raja sekarang diberikan lengkapi kebahagiaannya dengan permaisuri. Permaisuri akan melengkapi rumah tangga raja dengan kasih dan kesetiaan. Oleh sebab itu, pemazmur sekarang menujukan puisinya untuk menasihati permaisuri agar ia menjadi isteri dan abdi bagi sang raja.

Si permaisuri dihimbau agar fokus hidupnya tidak lagi kepada keluarga orang tuanya maupun sahabat masa lampaunya, melainkan kepada raja, suami tercintanya (ayat perbuatan-perbuatannya&tab=notes" vsf="TB" ver="">11-12). Ini sesuai dengan prinsip pernikahan Kristen, yaitu meninggalkan orang tua dan membentuk keluarga baru.

Pengharapan pemazmur adalah kebahagiaan bagi keluarga kerajaan yang baru ini. Mereka akan menurunkan putra-putra mahkota yang akan memahsyurkan Israel (ayat perbuatan-perbuatannya&tab=notes" vsf="TB" ver="">17-18), yang akan semakin memuliakan Allah Israel yang adalah Raja di atas segala raja.

Renungkan: Pernikahan yang diberkati akan menghasilkan rumah tangga Kristen yang menjadi berkat bagi dunia ini.



TIP #02: Coba gunakan wildcards "*" atau "?" untuk hasil pencarian yang leb?h bai*. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA