Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 13 dari 13 ayat untuk mereka memanggil AND book:[1 TO 39] AND book:19 (0.003 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Mzm 95:1) (full: MARILAH KITA BERSORAK-SORAI. )

Nas : Mazm 95:1-11

Mazmur ini memanggil kita untuk memastikan bahwa penyembahan dan pujian kita disertai hati yang taat kepada Tuhan. Mazmur ini mengajukan pemberontakan Israel di padang gurun sebagai contoh orang yang bersalah dalam apa yang mereka inginkan, tidak mengenal jalan-jalan Allah yang benar, dan oleh karena itu gagal menerima apa yang telah dijanjikan-Nya (lih. Bil 14:22-23,28,30; Ul 1:34-35).

(0.98) (Mzm 27:4) (full: SATU HAL TELAH KUMINTA. )

Nas : Mazm 27:4

Seperti dalam Mazmur Mazm 26:1-12, pemazmur mencari kehadiran Allah; hal itu paling berharga di dalam hidupnya dan dia mendoakannya tanpa mengenal lelah. Allah sendiri memanggil kita semua kepada tujuan yang sama: "mencari wajah-Nya" (ayat Mazm 27:8). Mereka yang melaksanakan hal ini, berusaha untuk tinggal di hadirat-Nya yang kudus, diberikan keyakinan teguh bahwa pencobaan apa pun yang menimpa mereka, Tuhan tidak akan meninggalkan mereka (ayat Mazm 27:9-10). Tidak ada alasan untuk putus asa; kemurahan Allah tersedia bagi mereka (ayat Mazm 27:13-14).

(0.92) (Mzm 78:1) (sh: Mendengar dan meneruskan yang didengar (Jumat, 26 Oktober 2001))
Mendengar dan meneruskan yang didengar

Mendengar dan meneruskan yang didengar. Setiap hari terdapat begitu banyak hal yang dapat kita dengar ataupun ucapkan, yang akan mewarnai hidup kita. Semuanya itu merupakan pilihan bagi kita untuk menentukan dengan apakah kita akan mewarnai hidup kita.

Mazmur ini merupakan catatan yang luar biasa dari generasi ke generasi, yang mengarahkan telinga dan mulut Israel kepada ajaran- ajaran Tuhan. Dalam mazmur ini Israel diingatkan untuk mempertahankan Taurat Tuhan, tidak melupakan perbuatan-Nya, dan tidak memberontak terhadap-Nya. Mereka diperingatkan untuk tidak mengulangi perbuatan nenek moyang mereka yang telah memberontak dan mengeraskan hati di padang gurun, sehingga Allah membinasakan mereka.

Asaf memanggil Israel untuk mendengar pengajarannya (ayat mereka+memanggil+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">1, 4) dan terus mengajarkannya kepada generasi yang akan datang (ayat mereka+memanggil+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">5, 6). Hal ini direncanakan Tuhan agar Israel dapat mempercayai Dia dan mematuhi perintah-perintah yang diberikan-Nya (ayat 7), sehingga Israel tidak jatuh ke dalam ketidakpercayaan dan pemberontakan seperti nenek moyang mereka (ayat 8). Pemberontakan seperti ini telah mewarnai sejarah perjalanan Israel bersama dengan Allah, sejak mereka berada di padang gurun. Contoh ketidaktaatan ini nyata dalam kehidupan kerajaan utara yang mengabaikan perjanjian mereka dengan Tuhan (ayat 10) dan melupakan karya penyelamatan-Nya (ayat 11).

Melalui mazmur ini kita dapat melihat bahwa kegagalan sejarah Israel yang diwarnai dengan pemberontakan nenek moyang mereka disebabkan karena: [1] mereka gagal untuk setia mendengar ajaran yang telah diwariskan oleh generasi sebelumnya, dan [2] mereka mengabaikan sejarah karya Allah yang dahsyat dalam perjalanan hidup mereka. Ikatan perjanjian Allah dengan umat-Nya penting dihayati oleh semua umat turun-temurun, dari generasi ke generasi.

Renungkan: Kristen perlu menyadari dari hari ke hari bagaimana karya Allah dalam sejarah hidup kekristenan, sehingga tidak mengulangi kegagalan yang sama atau tetap bebal walau telah mengalami perbuatan-perbuatan Allah yang ajaib. Dan jangan lupa, kita perlu meneruskannya kepada generasi-generasi berikut, agar mereka belajar mengenal Allah dan setia kepada-Nya.

(0.91) (Mzm 105:1) (full: BERSYUKURLAH KEPADA TUHAN. )

Nas : Mazm 105:1-45

Mazmur ini memanggil Israel untuk menyembah, memuji, menaati, dan mencari Tuhan (ayat Mazm 105:1-4) karena Dia secara ajaib telah menuntun sejarah pribadi dan kelompok mereka supaya menciptakan dan memelihara bangsa Israel sebagai bangsa kudus yang mematuhi hukum-hukum-Nya yang benar (ayat Mazm 105:5-45). Pemazmur bermaksud untuk membangkitkan rasa syukur di dalam umat itu atas pemeliharaan Tuhan di dalam hidup mereka, sukacita karena memiliki tanah kudus, dan kesetiaan kepada Dia dan firman-Nya. Demikian pula, sebagai orang percaya kita harus menoleh ke belakang dan ingat sejarah Allah dengan kita; melakukan hal itu seharusnya membangkitkan rasa terima kasih dan kesetiaan yang meningkat kepada Dia yang menyerahkan nyawa-Nya karena kita (Rom 8:32; Gal 2:20).

(0.91) (Mzm 47:1) (sh: Allah adalah Raja! (Rabu, 11 Februari 2004))
Allah adalah Raja!

Allah adalah Raja! Raja adalah gelar politis, sama seperti presiden, kaisar dan yang sejenisnya. Oleh karena itu, menyebut Allah sebagai raja membawa kepada implikasi politis. Penyebutan Allah Israel sebagai raja bukan dimulai oleh Israel sendiri, melainkan oleh Allah sendiri. Allah berkenan memakai gelar politis itu untuk menyatakan kehadiran dan kedaulatan-Nya atas Israel di tengah-tengah percaturan politik dunia pada masa Perjanjian Lama.

Pemazmur di sini mengajak semua bangsa di dunia ini mengakui kerajaan Allah atas Israel, tetapi juga melalui Israel atas bangsa-bangsa lain. Pada saat Israel diinaugurasikan sebagai sebuah bangsa, TUHAN, raja Israel sendiri telah menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah Israel (ayat 4). Israel sendiri mendapatkan tanah pusaka sebagai milik yang patut dibanggakan (ayat 5). Pada saat itulah Allah memproklamasikan diri sebagai Raja mereka.

Mazmur ini tidak berhenti hanya pada pujian bagi Raja Israel, tetapi meneruskannya dengan memanggil semua bangsa lainnya untuk me-Raja-kan Dia, karena sesungguhnya Tuhan adalah Raja atas seluruh bumi (ayat mereka+memanggil+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">3, 8, 9). Sekarang ini, pengakuan itu belum datang dari mulut bangsa-bangsa di luar Israel. Akan tetapi, sesuai dengan janji Allah kepada Abraham, semua bangsa akan diberkati melalui Israel. Berkat itu yang paling terutama adalah Allah sebagai Raja mereka.

Implikasi politis bagi pengakuan bahwa Allah sebagai Raja adalah pertama, semua bangsa harus membuang ibadah kepada dewa-dewi mereka karena hanya Dia saja Allah mereka. Kedua, semua bangsa harus tunduk kepada Allah sebagai Raja mereka. Ketiga, semua raja bangsa-bangsa harus tunduk kepada Raja diraja mereka (ayat mereka+memanggil+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">10).

Renungkan: Beritakan kepada semua orang bahwa Tuhan Yesus adalah Raja atas hidup mereka.

(0.90) (Mzm 54:1) (jerusalem: Doa dalam menghadapi musuh) Mazmur ini memanggil Tuhan sebagai hakim yang adil, supaya menolong terhadap musuh yang fasik, Maz 54:3-7. Pertolongan yang dengan sebulat hati dan keyakinan penuh diharapkan, Maz 54:6, menjadi alasan untuk bersyukur dengan mempersembahkan korban, Maz 54:7.
(0.90) (Mzm 50:1) (jerusalem: Ibadah yang sejati) Ini sebuah sajak yang dengan tandas menggambarkan pengadilan Allah yang dengan pedas mengecam ibadah lahiriah belaka, serupa dengan kecaman yang banyak dilontarkan para nabi, Ams 5:21; Yes 1:11; Hos 6:6; 14:3; Mik 6:6 dst; Yer 7:31 dst; Mat 1:10; 1Sa 15:22; 1Ta 29:17. Lagu ini terbagi atas tiga bagian yang masing-masing berakhir dengan perkataan Allah yang ditujukan kepada umat, Maz 50:7,14-15; 22-23. bagian pertama, Maz 50:1-7, menggambarkan Allah yang tampil untuk mengadakan pengadilan; dalam bagian kedua, Maz 50:8-15, Allah menandaskan bahwa tidak memerlukan korban atau ibadat umatNya; dalam bagian ketiga, Maz 50:16-23, Allah menuduh, mengecam dan mengancam umatNya karena ibadatnya hanya lahiriah dan pura-pura saja, sehingga perlu mereka bertobat.
(0.90) (Mzm 32:1) (sh: Disiplin bertobat (Jumat, 30 Mei 2003))
Disiplin bertobat

Disiplin bertobat. Ayat pembuka dan penutup mazmur ini mengundang kita untuk menanyakan sebuah pertanyaan penting: Siapakah orang benar? Siapakah orang jujur? Siapakah orang yang percaya kepada Tuhan? Jawaban Mazmur 32: mereka yang hidup dengan kesadaran yang dalam tentang dosa mereka, yang menyadari kebutuhan mereka akan anugerah pengampunan dari Allah, dan yang kemudian tekun bertobat!

Kalimat "Sebab itu" (ayat 6), menunjukkan bahwa pemazmur memanggil "setiap orang saleh" untuk berdoa, membuka diri di hadapan Tuhan dan mengakui setiap dosa dan pelanggarannya, selagi Ia masih dapat ditemui. Ayat ini sangat instruktif. Jika kita memang benar-benar orang yang percaya kepada Tuhan, kita akan tekun bertobat! Akan tiba saatnya ketika kita tidak lagi dapat bertobat, sekalipun kita menghendakinya.

"Mengaku"(ayat 7). Pemazmur menyadari bahwa inilah saatnya untuk tidak lagi menyembunyikan dosa, tetapi mengungkapkan dosa- dosanya kepada Allah. Saatnya untuk menyembunyikan diri di balik Allah! Bersembunyi di balik Allah merupakan ungkapan kesadaran dari pemazmur bahwa ia sepenuhnya tidak berdaya, dan sepenuhnya bersandar pada anugerah Allah untuk "menutupi" dosa-dosanya (bdk. Rm. 4:7-8). Pemazmur kemudian menegaskan bahwa inilah "jalan yang harus kautempuh" (ayat 8). Tentang jalan ini, jangan keraskan hatimu (ayat 9).

Ayat mereka+memanggil+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">10-11 menjadi kesimpulan dari pengajaran pemazmur. Orang fasik -- orang yang tidak tekun bertobat -- akan menderita banyak kesakitan, tetapi orang yang mempercayakan diri kepada Tuhan, itulah orang benar, orang jujur -- orang yang tekun bertobat -- dikelilingi dengan kasih setia-Nya dan, oleh karena itu, dipanggil untuk bersukacita dan bersorak-sorai (bdk. Mzm 130:4).

Renungkan: Berbahagialah orang yang tekun bertobat, karena sukacita surga menjadi bagian hidup mereka.

(0.88) (Mzm 81:1) (sh: Pertobatan telinga (Rabu, 31 Oktober 2001))
Pertobatan telinga

Pertobatan telinga. Mendengar merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan dan pertumbuhan rohani orang percaya. Iman yang kita miliki dimulai dari mendengar firman Allah (Rm. 10:17). Demikian pula, iman itu dapat disesatkan ataupun dibimbing ke jalan yang benar melalui apa yang kita dengar. Pentingnya mendengar dan dampak dari mendengar inilah yang menjadi penekanan Mazmur 81 ini.

Mazmur ini merupakan seruan bagi bangsa Israel untuk mendengar. Karena mendengar adalah dasar bagi bangsa Israel untuk masuk ke dalam ketetapan Allah dan syarat untuk dapat menghayati perjanjian antara Allah dengan mereka (ayat mereka+memanggil+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">6b-11). Sejarah perjanjian antara Allah dengan mereka diawali dengan perintah untuk mendengar (Ul. 6:4), tetapi di sepanjang sejarah Israel secara berulang-ulang terjadi penolakan untuk mendengar (ayat 12). Bagi bangsa Israel, menolak untuk mendengarkan Tuhan adalah sama dengan menolak kuasa Tuhan, dan itu berarti menolak keselamatan yang Tuhan berikan bagi mereka (ayat 13-17).

Mazmur ini merupakan bukti kasih setia Tuhan yang tidak berkesudahan bagi mereka, sehingga Ia terus-menerus memanggil mereka untuk mendengar (ayat mereka+memanggil+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">9, 12, 14). Ini merupakan seruan keprihatinan Tuhan yang sangat mendesak. Tuhan tidak ingin umat-Nya terus- menerus berada dalam kesesatan karena menolak untuk mendengarkan Tuhan, dengan menyediakan telinganya bagi suara-suara lain yang mengacaukan, membelenggu, dan menjebak mereka ke dalam perangkap perbudakan (ayat 12-13). Dia mengajak umat-Nya bergerak maju bersama-Nya menuju hidup yang baru (ayat 14-17). Yang diperlukan untuk pemulihan ini hanya suatu ketaatan untuk mendengar.

Hidup baru buah pertobatan telinga ini akan berdampak pada pembaharuan sukacita umat-Nya untuk memuji (ayat mereka+memanggil+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">2-6a), perombakan komunitas yang rusak menjadi komunitas yang mempraktikkan keadilan dan terbebas dari tekanan (ayat 15-16), dan pemulihan kondisi ekonomi mereka sehingga tidak lagi mengalami kekurangan (ayat 17).

Renungkan: Pemulihan hidup diawali dengan pertobatan telinga. Sudahkah telinga Anda dipertajam oleh kebenaran sehingga dapat membedakan antara firman Tuhan dengan suara-suara lain yang menyesatkan? Bagaimanakah Anda berkomitmen pada kebenaran dan mempertajam telinga Anda bagi kebenaran?

(0.88) (Mzm 60:1) (sh: Engkau memberikan panji-panji kepada mereka yang takut kepada-Mu (Sabtu, 6 Oktober 2001))
Engkau memberikan panji-panji kepada mereka yang takut kepada-Mu

Engkau memberikan panji-panji kepada mereka yang takut kepada-Mu. Ketika pertempuran sedang berlangsung di sebelah timur laut, Edom dan Moab menyerbu dari sebelah selatan. Di saat genting yang tiba- tiba menikam mereka, Daud memanggil Yoab sang panglima perang untuk membawa pasukannya membendung ancaman yang baru. Bagian awal mazmur ini menyampaikan perasaan nasionalisme yang tercoreng akibat kekalahan militer yang tidak terprediksi sejak semula (ayat 1-2). Bagian lainnya berisi permohonan untuk mencapai kemenangan (ayat 7-14).

Dengan gaya yang khas, pemazmur menganggap Allah bertanggungjawab atas semua kekalahan yang terjadi (ayat 3). Sedangkan kekuatan fisik tentara, strategi perang, dan semangat juang bukanlah penyebab utama dari kekalahan. Dengan demikian, kekalahan perang yang tidak terduga ini merupakan suatu pukulan yang hebat terhadap semangat rakyat. Dampak kekalahan yang terlihat adalah seperti gempa bumi yang memporak-porandakan bangunan kuat (ayat 4). Tindakan Allah telah mengakibatkan kekalahan fisik dan kemerosotan moral, sehingga bangsa Israel terhuyung-huyung seperti orang yang mabuk anggur. Pemazmur merasa bahwa kekalahan yang diderita ini menghancurkan hati, karena sebagai umat milik Tuhan yang berada di bawah panji-panji Tuhan seharusnya mereka menikmati kemenangan (ayat 5-6).

Setelah bereaksi dengan ratapan, pemazmur mengungkapkan betapa berartinya orang-orang yang takut kepada-Nya karena mereka akan mendapat keselamatan (ayat 6-7). Ia mengingat firman-Nya tentang pemberian tanah perjanjian serta kemenangan atas lawan-lawannya di sekitar lokasi milik pusaka (ayat 8-9). Sikhem, Efraim, dan Yehuda melambangkan penaklukan atas tanah di sebelah barat; Yordan, Gilead, dan Manasye penaklukan sebelah timur; Efraim dan Yehuda adalah suku-suku utama umat Allah, dan mereka memiliki tanda pelindung kepala sebagai lambang kekuatan, dan tongkat sebagai lambang pemerintahan. Negeri-negeri sekitar sudah dinubuatkan untuk ditaklukkan dan tunduk kepada umat Allah (ayat 10).

Renungkan: Betapa indahnya pergumulan yang berakhir dengan keyakinan yang kuat, seperti yang dimiliki pemazmur (ayat 14), karena di saat itulah kita menemukan kekuatan untuk berada di atas masalah.

(0.75) (Mzm 116:1) (sh: Tiga dimensi waktu (Senin, 16 Agustus 1999))
Tiga dimensi waktu

Tiga dimensi waktu. Kristen hidup dalam tiga dimensi waktu yaitu masa kini, masa lalu, dan masa depan, sesuai dengan ungkapan pemazmur di pasal ini. Pada masa kini ia mengasihi Allah (1), pada masa lalu: "Ia mendengarkan suaraku" (1), dan di masa depan "seumur hidupku aku akan berseru kepada-Nya" (2). Pemazmur sendiri hidup dalam tiga dimensi: setelah doanya terjawab (masa lalu), dia mengasihi Allah (masa kini), dan dengan permohonan doa-doanya, ia melanjutkan hidup masa depannya.

Kasih karunia penggerak tindakan. Dalam Mazmur ini, dimensi yang ke tiga merupakan tindakan konkrit, karena kasih karunia Allah sudah dilimpahkan kepada manusia (ay. mereka+memanggil+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">2, 13, 17). Bahkan di ayat mereka+memanggil+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">13, bila dilihat berdasarkan perspektif Perjanjian Baru tentang cawan Yesus, ini bermakna bagi setiap Kristen yang sudah menerima kasih karunia bahwa "mengangkat cawan keselamatan" berarti (a) bukti ia berserah dan percaya sepenuhnya kepada-Nya; (b) taat kepada-Nya dalam segala situasi; (c) memelihara persekutuan dengan-Nya; dan (d) tetap berpengharapan akan bersekutu dengan-Nya. Empat hal itu adalah ungkapan "aku mengasihi Tuhan" (ay. mereka+memanggil+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">1). Bila Mazmur ini ditempatkan dalam kehidupan Kristen, maka tiga dimensi waktu yang berkesinambungan itu hanya akan berakhir ketika Bapa memanggil kita pulang.

(0.72) (Mzm 22:1) (sh: Persiapan hati untuk Paskah (1) (Kamis, 15 Maret 2001))
Persiapan hati untuk Paskah (1)

Persiapan hati untuk Paskah (1). Pernahkah Anda mendengar lagu Nobody's Child? Lagu itu mengisahkan kesedihan seorang anak yatim piatu yang tinggal di sebuah panti asuhan. Teman-teman lainnya sudah banyak yang meninggalkan panti asuhan karena diadopsi. Namun tidak satu keluarga pun yang mau mengadopsi dirinya karena ia buta. Penderitaan batin hebat yang dialami anak itu bukan disebabkan ia buta dan yatim piatu, namun karena tidak seorang pun menginginkan kehadirannya. Ia telah ditolak oleh setiap orang yang melihatnya, kareana kekurangan yang fatal dar fisiknya.

Namun penderitaan anak itu masih terlalu ringan bila dibandingkan dengan penderitaan yang dialami oleh seorang manusia yang digambarkan oleh pemazmur. Benarkah demikian? Sesungguhnya seseorang dalam mazmur ini tidak mempunyai kekurangan yang fatal di hadapan Allah. Ia bahkan mempunyai hubungan yang sangat dekat dan khusus dengan Allah sebab ia memanggil Allah dengan sebutan 'Allahku' bahkan Allahnya sudah mengenal dan dikenal oleh nenek moyangnya (4-6). Namun tanpa alasan yang diketahui, Allahnya meninggalkan dirinya ketika ia sangat membutuhkan. Ia telah ditolak oleh Allahnya yang selama ini dipujanya. Allahnya tidak seperti yang pernah ia kenal sebelumnya (4-6). Oleh sesamanya ia dipandang sebagai manusia yang rendah dan menjijikan. Ia dicemooh karena Allah yang selama ini dipujanya ternyata tidak memperdulikannya, bahkan meninggalkannya. Masih adakah pengharapan baginya? Setiap pintu pengharapan sudah tertutup. Ia sendirian menanggung semua itu. Adakah manusia yang pernah mengalami penderitaan yang mengerikan seperti itu? Tidak ada kecuali manusia Yesus Kristus. Mazmur ini merupakan nubuat yang sudah menjadi catatan sejarah karena sudah digenapi oleh Yesus Kristus di kayu salib.

Renungkan: Hari ini tepat satu bulan sebelum Paskah. Marilah kita mempersiapkan hati dalam Minggu Sengsara ini dengan mulai mengenang kembali penderitaan Kristus. Penderitaan Kristus merupakan bentuk solidaritas-Nya terhadap penderitaan manusia sebagai tanda kasih-Nya, sehingga tidak ada penderitaan manusia yang tidak dapat Yesus rasakan. Bentuk solidaritas apakah yang dapat Anda lakukan selama satu bulan ini sebagai wujud kasih Anda kepada umat manusia yang menderita?



TIP #10: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab menjadi per baris atau paragraf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA