Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 15 dari 15 ayat untuk merajakan [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Kis 20:11) (ende: Pemetjahan Roti)

Mereka merajakan Ekaristi jang Mahakudus.

(0.67) (Kel 12:19) (ende)

Merajakan pesta ini membuktikan, bahwa seseorang termasuk umat Tuhan jang diselamatkan.

(0.67) (Kel 23:14) (ende)

Untuk merajakan tiga pesta ini kelak kemudian orang berziarah kekota Jerusalem.

(0.50) (Rat 1:4) (ende)

Karena keadaan jang tak aman kaum djiarah tak datang lagi ke Jerusjalem untuk merajakan hari2 raya, jang biasa menarik banjak orang keibu kota.

(0.42) (Bil 9:6) (ende)

Orang jang nadjis tidak boleh ikut serta dalam ibadah. Paskah hanja sekali sadja dirajakan dan djika orang pada malam itu kebetulan nadjis, maka tidak dapat merajakan perajaan jang penting itu. Karena itulah diberikan peraturan jang berikut ini.

(0.42) (Am 5:25) (ende)

Bukan maksudnja, bahwa Israil semula, dalam gurun, tidak merajakan ibadah lahiriah. Tetapi ibadah itu sederhana sekali, lain daripada kemeriahan hampa sekarang. Menurut nabi pada djaman dahulu rasa batin jang sedjati diutamakan dan itulah ibadah sedjati.

(0.42) (Za 14:16) (ende)

Ajat2 terachir ini melukiskan pertobatan dan keselamatan sebagai kaum kafir. Istilah dipindjam dari ibadah Jahudi: bangsa kafir akan ikut merajakan perajaan pondok2 daun2an dengan mana Jahwe Radja dipermuliakan.

(0.33) (Mzm 45:1) (ende)

Lagu ini adalah njanjian nikah, jang dikarang untuk merajakan nikah seorang radja. Menurut tafsiran, baik Jahudi maupun Keristen, Radja itu adalah ibarat Allah dan Al-Masih dan Ratu-Penganten mengibaratkan radja Israil, tetapi pengarangnja sekaligus ingat akan Allah dan Al-Masih.

(0.33) (Hos 2:10) (ende)

Karena kekurangan makan (Hos 2:11-14) Israil tidak dapat mempersembahkan kurban kepada Ba'al serta merajakan pesta2nja(Hos 2:13). Demikian ia "malu" terhadap kendak2nja (Ba'al).

(0.33) (Am 5:4) (ende: sebab)

Bagian ini (Amo 5:4-6) mendjelaskan sebab-musabab kekalahan (Amo 5:3). Adjakan Jahwe untuk bertobat tidak didengarkan Israil. Pergi ketempat2 sutji dan merajakan ibadah tidak mentjukupi untuk "mentjari "Jahwe", artinja patuh kepadaNja.

(0.33) (Yoh 11:55) (ende: Untuk mentahirkan diri)

Berarti membersihkan diri dari noda-noda hukum, seperti terhadap ketentuan-ketentuan adat istiadat, atau barangkali disini terhadap larangan tak boleh masuk rumah atau bergaul dengan orang kafir, hal mana sukar dihindari diluar Jerusalem. Mereka disebut "orang nadjis", bukan dalam arti bahwa mereka berdosa, melainkan bahwa mereka tidak boleh turut masuk kenisah atau turut merajakan pesta paska sebelum ditahirkan.

(0.29) (Mzm 149:1) (ende)

Mazmur ini merupakan suatu lagu sjukur, jang dilagukan umat dalam ibadat jang merajakan suatu kemenangan dalam perang. Sesudah undangan (Maz 149:1-3) diberitahukannja, bahwa Allah telah menganugerahkan kemenangan (Maz 149:4-5). Akan tetapi Israil harus berdjuang terus untuk mengalahkan semua musuhnja selaku pesuruh pembalasan Jahwe dan akan kemuliaannja sendiri (Maz 149:6). apatah bagian terachir ini memaksudkan pengadilan jang terachir atau tidaknja tiada djelas.

(0.15) (Mzm 47:1) (sh: Allah adalah Raja! (Rabu, 11 Februari 2004))
Allah adalah Raja!

Raja adalah gelar politis, sama seperti presiden, kaisar dan yang sejenisnya. Oleh karena itu, menyebut Allah sebagai raja membawa kepada implikasi politis. Penyebutan Allah Israel sebagai raja bukan dimulai oleh Israel sendiri, melainkan oleh Allah sendiri. Allah berkenan memakai gelar politis itu untuk menyatakan kehadiran dan kedaulatan-Nya atas Israel di tengah-tengah percaturan politik dunia pada masa Perjanjian Lama.

Pemazmur di sini mengajak semua bangsa di dunia ini mengakui kerajaan Allah atas Israel, tetapi juga melalui Israel atas bangsa-bangsa lain. Pada saat Israel diinaugurasikan sebagai sebuah bangsa, TUHAN, raja Israel sendiri telah menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah Israel (ayat 4). Israel sendiri mendapatkan tanah pusaka sebagai milik yang patut dibanggakan (ayat 5). Pada saat itulah Allah memproklamasikan diri sebagai Raja mereka.

Mazmur ini tidak berhenti hanya pada pujian bagi Raja Israel, tetapi meneruskannya dengan memanggil semua bangsa lainnya untuk me-Raja-kan Dia, karena sesungguhnya Tuhan adalah Raja atas seluruh bumi (ayat 3, 8, 9). Sekarang ini, pengakuan itu belum datang dari mulut bangsa-bangsa di luar Israel. Akan tetapi, sesuai dengan janji Allah kepada Abraham, semua bangsa akan diberkati melalui Israel. Berkat itu yang paling terutama adalah Allah sebagai Raja mereka.

Implikasi politis bagi pengakuan bahwa Allah sebagai Raja adalah pertama, semua bangsa harus membuang ibadah kepada dewa-dewi mereka karena hanya Dia saja Allah mereka. Kedua, semua bangsa harus tunduk kepada Allah sebagai Raja mereka. Ketiga, semua raja bangsa-bangsa harus tunduk kepada Raja diraja mereka (ayat 10).

Renungkan: Beritakan kepada semua orang bahwa Tuhan Yesus adalah Raja atas hidup mereka.

(0.15) (Luk 17:20) (sh: Kerajaan Allah sudah datang! (Sabtu, 13 Maret 2004))
Kerajaan Allah sudah datang!

Mungkin Anda masih ingat berapa kali muncul nubuat-nubuat mengenai kedatangan Yesus kedua kali dalam dua dekade terakhir ini. Bukan hanya melanda manca negara, tetapi juga di Indonesia. Berita-berita ini menjadi isu yang hangat dan sangat menggairahkan. Walau tidak satu pun terbukti benar, banyak orang yang terkecoh olehnya. Tak sedikit orang yang menjadi goncang imannya.

Hari kedatangan Tuhan yang kedua kali tidak dapat diprediksi dengan melihat tanda-tanda lahiriah zaman ini (ayat 20-21). Oleh sebab itu semua usaha untuk menandai dalam kalender kita akan berakhir sia-sia. Kerajaan Allah sebenarnya sudah datang di dunia ini (ayat 21). Ia hadir pada setiap hati orang percaya. Orang percaya dan kehidupannya seharusnya menjadi bukti kehadiran kedaulatan dan pemerintahan Allah tersebut.

Yesus mengingatkan orang banyak bahwa akan ada banyak sikap terhadap kedatangan Anak Manusia. Ada orang yang dengan semangat mencari-cari tanda, menghitung-hitung hari kedatangan Anak Manusia itu (ayat 22-23), namun mereka tidak akan menemukannya. Sebaliknya ada pula orang-orang yang tidak mempedulikan sama sekali hari kedatangan Anak Manusia itu. Mereka akan sibuk dengan urusan mereka masing-masing, hidup dalam dosa, sama seperti orang-orang yang kemudian dibinasakan oleh air bah pada masa Nuh (ayat 26-27) dan yang kemudian dimusnahkan oleh api dan belerang pada zaman Lot (ayat 28-29).

Justru, penghukuman seperti yang dialami oleh nenek-nenek moyang mereka akan menimpa mereka pada masa kini (ayat 30-37) apabila mereka tidak bertobat dan mencari Kerajaan Allah dengan sungguh-sungguh sebelum Anak Manusia benar-benar datang.

Renungkan: Hanya dengan menerima kehadiran Kerajaan Allah, yaitu merajakan Anak Manusia dalam hidup kita, kita akan dihindarkan dari penghukuman yang begitu dahsyat.

(0.13) (Yoh 20:30) (sh: Tujuan penulisan Injil (Kamis, 4 April 2002))
Tujuan penulisan Injil

Alkitab, yang di dalamnya termuat Injil, bukan bacaan favorit. Ia sering menjadi penghuni lemari yang hanya seminggu sekali dibaca. Kewibawaan Alkitab sering dirongrong oleh pendapat bahwa Alkitab hanya tulisan manusia biasa, bukan buku yang datang dari Allah, Atau bahwa ada bagian-bagian Alkitab yang ternyata tidak cocok dengan nalar dan ilmu.

Yohanes menyatakan bahwa Injil (termasuk juga Injil-injil sinoptis) memang bukan laporan lengkap tentang hidup dan karya Yesus, tetapi suatu kesaksian yang bertujuan mengajak orang untuk mempercayai Yesus sebagai Juruselamat. Seperti lukisan, dan bukan seperti potret yang merekam suatu pemandangan secara rinci dan lengkap, Injil memuat nuansa-nuansa pribadi penulisnya yang ingin menanamkan kesan khusus bagi pembacanya. Maksud lukisan Injil menurut Yohanes adalah “supaya kamu percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup yang sejati” (ayat 31).

Ada dua hal penting tersirat dalam pernyataan penting ini, pertama tentang isi dan arah iman, kedua tentang hasil iman. Isi iman menurut Yohanes adalah mempercayai Yesus sebagai Mesias dan Anak Allah. Yesus adalah Mesias yang dijanjikan Allah untuk menggenapi janji-janji-Nya. Yesus adalah penggenapan sempurna dan lengkap dari janji mesianis sebab Dia sendiri adalah Anak Allah; di dalam-Nya Allah hadir dan bekerja secara sempurna. Iman yang benar adalah iman yang hidup, yaitu yang tidak hanya berisi kepercayaan pada konsep kebenaran, tetapi yang mempercayai Yesus dalam arti mengikuti Dia, menaati kehendak-Nya, merajakan Dia di dalam arah hati dan seluruh gerak hidup. Sebagai hasil dari iman yang sedemikian, orang beroleh hidup. Hidup ini bukan hasil dari iman sebagai balasan Allah, tetapi sebagai hasil dari orang memiliki hubungan yang benar dengan Allah di dalam Yesus. Hidup tersebut adalah hidup Allah sendiri yang ada di dalam Yesus dan yang, karena kita berada di dalam Dia dan Dia di dalam kita, hadir juga di dalam kita. Karena hidup itu adalah hidup-Nya maka yang memiliki hidup dari-Nya akan memancarkan ciri-ciri hidup-Nya di dalam hidup yang bersangkutan.

Renungkan: Kebangkitan Yesus membuktikan bahwa Dia sungguh kebenaran dan hidup. Karena itu, hiduplah di dalam-Nya.



TIP #01: Selamat Datang di Antarmuka dan Sistem Belajar Alkitab SABDA™!! [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA