Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 41 ayat untuk mengulangi [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Mzm 118:29) (ende)

ajat ini mengulangi ajat 1(Maz 118:1).

(0.80) (Ams 10:10) (bis)

Menurut sebuah terjemahan kuno: Siapa yang ... kesejahteraan; naskah Ibrani mengulangi di sini ayat 8b.

(0.80) (1Raj 7:42) (endetn)

Sebagian dari ajat, jang mengulangi 1Ra 7:41b, ditinggalkan.

(0.80) (2Taw 4:13) (endetn)

Beberapa kata ditinggalkan, jang mengulangi aj. 2Ta 4:12.

(0.70) (1Raj 7:22) (endetn)

Ditinggalkan satu kalimat jang mengulangi sebagian dari aj. 1Ra 7:19.

(0.70) (1Raj 7:47) (endetn)

Ditinggalkan "Dan Sulaiman menaruh semua perabotan itu", jang mengulangi aj. 1Ra 7:48a.

(0.60) (Kel 19:9) (jerusalem: Lalu Musa.... kepada TUHAN) Kata-kata ini berupa tambahan yang mengulangi bagian terakhir Kel 19:8 dan dimaksudkan sebagai peralihan kepada bagian berikutnya.
(0.50) (1Tes 5:6) (ende: Sadar)

djangan dibiusi oleh kenikmatan duniawi, sehingga tidak sadar lagi akan kepentingan-kepentingan abadi. Mungkin pula Paulus disini hendak mengulangi tegurannja dalam 1Te 4:11, jaitu supaja mereka djangan dibiusi kegelisahan dalam menganggap hari Tuhan segera tiba.

(0.40) (Kis 1:7) (ende)

Jesus rupanja merasa tak perlu mendjawab pertanjaan murid-murid tadi. Tak lama lagi Roh Kudus akan mendjawab dengan memberi pengertian jang benar. Jesus hanja mengulangi amanatNja bahwa mereka bertugas memberi kesaksian akan kebenaran Indjil sampai keperbatasan bumi, jaitu bahwa keradjaan Mesias meliputi seluruh bumi.

(0.40) (Ul 5:7) (full: KESEPULUH HUKUM. )

Nas : Ul 5:7-21

Bagian ini mengulangi kesepuluh hukum sebagaimana tercatat dalam pasal Keluaran 20 Kel 20:1-26 (lih. catatan-catatan dari pasal itu;

lihat cat. --> Kel 20:2 dst.;

[atau ref. Kel 20:2]

lihat art. HUKUM PERJANJIAN LAMA).

(0.40) (Hak 13:3) (jerusalem: malaikat TUHAN) Bdk Hak 2:1+; Hak 6:11 dan Kej 16:7+. Dalam Hak 13:22+. Dalam Hak 13:22 Malaikat itu disampaikan dengan Tuhan, sama seperti dalam Hak 6:22-23
(0.35) (Hak 2:6) (jerusalem) Bagian ini merupakan kata pendahuluan kedua bagi kitab Hakim, yaitu bagi kumpulan riwayat-riwayat hakim masing-masing. Kata pendahuluan ini terdiri atas beberapa unsur. Bagian inti ialah Hak 2:11-19; dalam terbitan kitab yang pertama bagian ini kiranya langsung mendahului Hak 3:7 dst. Hak 2:6-10 kemudian ditambahkan dan langsung menghubungkan kitab Hakim dengan kitab Yosua; memang Hak 2:6-10 mengulangi ayat-ayat penghabisan kitab Yos (24:28-31), sama seperti Ezr 1:1-3 mengulangi 2Ta 36:22-23, Hak 2:20-3:6 ditambah pada Hak 2:11-19 dengan maksud menjelaskan mengapa tetap ada bangsa-bangsa asing di tengah-tengah bangsa Israel.
(0.35) (Dan 5:1) (sh: Mengulangi kesalahan (Sabtu, 24 April 1999))
Mengulangi kesalahan

Belsyazar mengulangi kesalahan dan dosa Nebukadnezar. Sebagai pewaris kerajaan Babel, Belsyazar tidak belajar dari sejarah nenek moyangnya. Bahkan, ia melakukan hal yang lebih jahat dari Nebukadnezar. Perkakas kudus yang dipakai untuk melayani dan memuliakan Allah di Bait Allah, kini dipakai untuk mabuk-mabukan. Allah Israel tidak membiarkan kekudusan-Nya dinodai. Allah memberi Belsyazar sebuah kejutan di tengah pesta pora, yaitu sebuah tulisan di dinding, yang tak dapat dibaca oleh orang-orang bijaksana, ahli jampi dan ahli nujum istana.

Peristiwa yang menggentarkan. Semua yang hadir menyaksikan kuasa tangan Tuhan pada peristiwa itu. Belsyazar menjadi pucat, sendi-sendi pangkal pahanya menjadi lemas, dan tidak berdaya. Tak seorang pun dari para pembantunya dapat menolongnya. Syukur, di antara mereka ada yang mengingat Daniel, hamba Allah yang pernah mengartikan mimpi Nebukadnezar. Di satu pihak, Daniel diakui kebijaksanaan dan kuasa ilahi yang menyertainya, namun di pihak lain raja Belsyazar tetap menunjukkan kepongahannya dengan menawarkan imbalan jasa bagi Daniel. Kita perlu waspada dalam jabatan dan tanggung jawab menjalankan kuasa. Sebab itu jangan lupa diri, menghina kekudusan dan kemuliaan Allah. Tuhan akan merendahkan orang yang congkak.

(0.30) (Yer 3:1) (full: ENGKAU TELAH BERZINAH. )

Nas : Yer 3:1-5

Berpalingnya Yehuda kepada dewa-dewa lain itu sama dengan perzinaan rohani terhadap Tuhan; ketidaksetiaan ini sering kali terungkap dalam bentuk kebejatan yang jasmaniah bila umat itu terlibat dalam upacara pelacuran di kuil. Kendatipun firman Allah kepada mereka melalui hamba-Nya Yeremia, umat itu terus hidup dalam kejahatan mereka. PB sering kali memperingatkan terhadap penyembahan berhala dan ketunasusilaan, agar orang yang hidup di bawah perjanjian yang baru tidak mengulangi kesalahan mereka yang hidup di bawah perjanjian yang lama (bd. 1Kor 6:9-11).

(0.30) (1Kor 10:6) (full: SEMUANYA INI TELAH TERJADI SEBAGAI CONTOH. )

Nas : 1Kor 10:6

Hukuman Allah yang dahsyat atas orang Israel yang tidak taat menjadi contoh dan peringatan bagi mereka yang berada di bawah perjanjian yang baru agar jangan menginginkan hal-hal yang jahat. Paulus memperingatkan jemaat Korintus bahwa jika mereka mengulangi ketidaksetiaan Israel (ayat 1Kor 10:7-10), mereka juga akan menerima hukuman Allah dan tidak akan masuk tempat sorgawi yang dijanjikan.

(0.30) (Yoh 1:21) (jerusalem: Elia) Tentang Elia yang dinantikan kedatangannya kembali, lihat Mal 3:17 dan Mat 17:10-13
(0.25) (Mzm 35:1) (ende)

Seorang bersahadja, bertakwa, suka damai dalam lagu ini berpaling kepada Tuhan, sebab dianiaja, didakwa dan disalahkan oleh orang2 jang dahulu menikmati kebaikannja. Dengan sangatnja ia minta Jahwe, agar Ia dengan keras menghukum mereka dan demikian menolong si djudjur. Dan pertolongan, jang dengan pasti diharapkannja, akan mendjadi alasan untuk lagu (dan kurban?) sjukur.

Mazmur ini boleh dibagikan atas dua (Maz 35:1-10,11-28) atau tiga (Maz 35:1-10,11-18,19-28) bagian, jang mengulangi pokok jang sama. lagu ratap ini amat serupa dengan Maz 22:1-31;55:1-23;59:1-17;69:1-36;109:1-31 dan terbilang antara mazmur2 pengutuk jang lebih hebat.

(0.25) (Kej 46:3) (full: AKULAH ALLAH ... JANGANLAH TAKUT. )

Nas : Kej 46:3

Allah sekali lagi berjanji untuk menyertai Yakub dan keturunannya, sambil mengulangi janji bahwa keturunan Yakub akan menjadi bangsa yang besar dan bahwa mereka akan kembali ke Kanaan. Kita semua membutuhkan kepastian akan kasih, perhatian, dan kehadiran Allah selama hidup di bumi ini dan mengalami berbagai kesulitan dan keputusan yang tidak dapat dielakkan di dunia yang berdosa ini. Jikalau saudara sungguh-sungguh berusaha mengikut Tuhan, saudara berhak untuk memohon Allah menegaskan kembali kasih dan bimbingan-Nya di dalam kehidupan saudara (bd. Yoh 1:12-13).

(0.25) (Mzm 78:1) (sh: Mendengar dan meneruskan yang didengar (Jumat, 26 Oktober 2001))
Mendengar dan meneruskan yang didengar

Setiap hari terdapat begitu banyak hal yang dapat kita dengar ataupun ucapkan, yang akan mewarnai hidup kita. Semuanya itu merupakan pilihan bagi kita untuk menentukan dengan apakah kita akan mewarnai hidup kita.

Mazmur ini merupakan catatan yang luar biasa dari generasi ke generasi, yang mengarahkan telinga dan mulut Israel kepada ajaran- ajaran Tuhan. Dalam mazmur ini Israel diingatkan untuk mempertahankan Taurat Tuhan, tidak melupakan perbuatan-Nya, dan tidak memberontak terhadap-Nya. Mereka diperingatkan untuk tidak mengulangi perbuatan nenek moyang mereka yang telah memberontak dan mengeraskan hati di padang gurun, sehingga Allah membinasakan mereka.

Asaf memanggil Israel untuk mendengar pengajarannya (ayat 1, 4) dan terus mengajarkannya kepada generasi yang akan datang (ayat 5, 6). Hal ini direncanakan Tuhan agar Israel dapat mempercayai Dia dan mematuhi perintah-perintah yang diberikan-Nya (ayat 7), sehingga Israel tidak jatuh ke dalam ketidakpercayaan dan pemberontakan seperti nenek moyang mereka (ayat 8). Pemberontakan seperti ini telah mewarnai sejarah perjalanan Israel bersama dengan Allah, sejak mereka berada di padang gurun. Contoh ketidaktaatan ini nyata dalam kehidupan kerajaan utara yang mengabaikan perjanjian mereka dengan Tuhan (ayat 10) dan melupakan karya penyelamatan-Nya (ayat 11).

Melalui mazmur ini kita dapat melihat bahwa kegagalan sejarah Israel yang diwarnai dengan pemberontakan nenek moyang mereka disebabkan karena: [1] mereka gagal untuk setia mendengar ajaran yang telah diwariskan oleh generasi sebelumnya, dan [2] mereka mengabaikan sejarah karya Allah yang dahsyat dalam perjalanan hidup mereka. Ikatan perjanjian Allah dengan umat-Nya penting dihayati oleh semua umat turun-temurun, dari generasi ke generasi.

Renungkan: Kristen perlu menyadari dari hari ke hari bagaimana karya Allah dalam sejarah hidup kekristenan, sehingga tidak mengulangi kegagalan yang sama atau tetap bebal walau telah mengalami perbuatan-perbuatan Allah yang ajaib. Dan jangan lupa, kita perlu meneruskannya kepada generasi-generasi berikut, agar mereka belajar mengenal Allah dan setia kepada-Nya.

(0.25) (Yun 3:1) (sh: Jangan mengulangi kesalahan (Sabtu, 15 Desember 2001))
Jangan mengulangi kesalahan

Pertobatan bukan hanya penyesalan; pertobatan adalah perubahan. Konon, sebelum bertobat, Agustinus hidup dalam dosa bersama wanita yang bukan istrinya. Karena Tuhan mendengar doa ibunya, Monika, dan berbelas kasihan kepada Agustinus, maka ia bertobat. Ketika suatu hari Agustinus berjalan-jalan di pasar, wanita yang pernah dikencaninya memanggil-manggil namanya, "Agustinus! Agustinus!" Mendengar namanya dipanggil, tiba-tiba Agustinus berlari menjauh seraya berseru, "Aku bukan Agustinus! Bukan Agustinus!" Agustinus menyatakan bahwa Agustinus yang lama sudah tidak ada lagi.

Tuhan memberikan kesempatan kedua kepada Yunus. Kali ini Yunus taat. Ketika ia memberitakan peringatan Tuhan, sesuatu yang mengejutkan terjadi, terutama buat Yunus, yaitu bahwa seluruh rakyat Niniwe beserta rajanya menanggapi pemberitaan tersebut dan bertobat!

Sekali lagi kita melihat bagaimana keindahan pertobatan yang terangkai dalam suatu kebenaran, yaitu bahwa pertobatan terjadi karena Tuhan berinisiatif; Ialah yang "mengunjungi" Niniwe dan menyampaikan peringatan-Nya; Ialah yang mencari manusia, bukan sebaliknya. Kedua, pertobatan tidak akan terjadi jika manusia tidak mau mendengarkan suara Tuhan. Rakyat Niniwe masih menaruh hormat kepada Tuhan; Ketiga, pertobatan ditunjukkan melalui perubahan nyata. Raja Niniwe meminta rakyatnya untuk "berbalik dari tingkah lakunya yang jahat...". Banyak keadaan yang melahirkan penyesalan. Misalnya, penyesalan yang muncul sebagai akibat rasa malu, rasa takut, dan rasa bersalah. Namun, pertobatan tidak harus dilandasi oleh ketiga perasaan ini sebab sudah seyogianyalah pertobatan timbul dari (a) kesadaran akan kesalahan, (b) keinginan untuk melakukan yang benar di hadapan Tuhan, dan (c) tindakan nyata untuk mewujudkannya.

Renungkan: Sebagian aspek dari manusia lama kita memerlukan waktu untuk berubah. Ada yang memerlukan waktu singkat, ada juga yang memerlukan waktu panjang. Karena itu, jangan menyerah dan berkata, "Saya tidak mungkin berubah!" Itu bisikan Iblis yang harus kita lawan.



TIP #19: Centang "Pencarian Tepat" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab tanpa keluarga katanya. [SEMUA]
dibuat dalam 0.10 detik
dipersembahkan oleh YLSA