Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.

Aku ⁿ  dimakan habis, ^o  dihamburkan oleh Nebukadnezar, ^p  raja Babel, diletakkan seperti mangkuk yang kosong. Ia menelan aku seperti ular naga, ia memenuhi perutnya dengan pengananku yang enak-enak, ia membuangkan ^q  aku.

Aku akan membuat tanah Mesir menjadi sunyi sepi ^r  di tengah negeri-negeri yang sudah dimusnahkan dan kota-kotanya akan menjadi sunyi sepi di tengah kota-kota yang diruntuhkan selama empat puluh tahun. Aku akan menyerakkan orang Mesir di antara bangsa-bangsa dan menghamburkannya ke semua negeri. ^s 

Tangannya bundaran emas, berhiaskan permata Tarsis, tubuhnya ukiran dari gading, bertabur batu nilam ¹ . ^e 

Dan demikianlah diperbuat Allah pada malam itu, sebab hanya guntingan bulu itu yang kering, dan di atas seluruh tanah itu ada embun. ^t 

Sesungguhnya, Aku akan mematahkan lenganmu dan akan melemparkan kotoran ^a  ke mukamu, yakni kotoran korban dari hari-hari rayamu, dan orang akan menyeret kamu ke kotoran itu. ^b 

Maka jelaga itu akan menjadi debu meliputi seluruh tanah Mesir, dan akan menjadikan barah ^o  yang memecah sebagai gelembung, pada manusia dan binatang di seluruh tanah Mesir."

Lalu imam harus membawa air kudus dalam suatu tempayan tanah, kemudian harus memungut debu yang ada di lantai Kemah Suci dan membubuhnya ke dalam air itu.

Bibir orang bijak menaburkan pengetahuan, ^e  tetapi hati orang bebal tidak jujur.

Lalu kata Yesus: "Beginilah ⁱ  hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah,

Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah ¹  yang bertetesan ke tanah.

Ada orang yang menjadi gusar dan berkata seorang kepada yang lain: "Untuk apa pemborosan minyak narwastu ini?

Ia membagi-bagikan, ia memberikan kepada orang miskin; ^k  kebajikannya tetap ^l  untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi ^m  dalam kemuliaan.

Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya ¹ , ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.

Hasil usahanya yang ada di rumahnya ^v  diangkut, semuanya habis pada hari murka-Nya. ^w 

(41-10) Dari dalam mulutnya keluar suluh, ^o  dan berpancaran bunga api.

Bukan demikian orang fasik ¹ : mereka seperti sekam ^q  yang ditiupkan angin.

Biarlah mereka seperti sekam ^w  dibawa angin, didorong Malaikat TUHAN;

"Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu."

Tetapi supaya hal itu jangan makin luas tersiar di antara orang banyak, baiklah kita mengancam dan melarang mereka, supaya mereka jangan berbicara lagi dengan siapapun dalam nama itu."