Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Semua penduduk bumi dianggap remeh; Ia berbuat menurut kehendak-Nya terhadap bala tentara langit dan penduduk bumi; dan tidak ada seorangpun yang dapat menolak tangan-Nya dengan berkata kepada-Nya: "Apa yang Kaubuat?"

Tindakan-tindakannya selalu berhasil; hukum-hukum-Mu tinggi sekali, jauh dari dia; ia menganggap remeh semua lawannya.

Jangan berbicara di telinga orang bebal, sebab ia akan meremehkan kata-katamu yang bijak.

Mengapa kami dianggap binatang? Mengapa kami bodoh dalam pandanganmu?

Sekarang, ya Allah kami, Allah yang maha besar, kuat dan dahsyat, yang berpegang pada perjanjian dan kasih setia-Nya, janganlah Kaupandang remeh segala kesusahan yang telah dialami oleh kami, oleh raja-raja kami, pemimpin-pemimpin kami, imam-imam kami, nabi-nabi kami dan nenek moyang kami, ya oleh seluruh umat-Mu, sejak zaman raja-raja Asyur sampai hari ini.

Murka-Nya menyala terhadap aku, dan menganggap aku sebagai lawan-Nya.

Mengapa Engkau menyembunyikan wajah-Mu, dan menganggap aku sebagai musuh-Mu?

Sebagai sanga Kauanggap semua orang fasik di bumi; sebab itu aku mencintai peringatan-peringatan-Mu.

Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.

Jawablah orang bebal menurut kebodohannya, supaya jangan ia menganggap dirinya bijak.

kendati aku mempunyai hak aku dianggap berdusta, sekalipun aku tidak melakukan pelanggaran, lukaku tidak dapat sembuh lagi.

Bukankah kami ini dianggapnya sebagai orang asing, karena ia telah menjual kami? Juga bagian kami telah dihabiskannya sama sekali.

Segala bangsa seperti tidak ada di hadapan-Nya mereka dianggap-Nya hampa dan sia-sia saja.

Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan.

Dan kamu harus menganggap dia kudus, karena dialah yang mempersembahkan santapan Allahmu. Ia harus kudus bagimu, sebab Aku, TUHAN, yang menguduskan kamu adalah kudus.

Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,

Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,

Sesungguhnya, bangsa-bangsa adalah seperti setitik air dalam timba dan dianggap seperti sebutir debu pada neraca. Sesungguhnya, pulau-pulau tidak lebih dari abu halus beratnya.

Di situ tidak akan ada lagi bayi yang hanya hidup beberapa hari atau orang tua yang tidak mencapai umur suntuk, sebab siapa yang mati pada umur seratus tahun masih akan dianggap muda, dan siapa yang tidak mencapai umur seratus tahun akan dianggap kena kutuk.

Aku menganggap sebagai kewajibanku untuk tetap mengingatkan kamu akan semuanya itu selama aku belum menanggalkan kemah tubuhku ini.