Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 51 ayat untuk makhluk-makhluk (0.023 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Ayb 38:7) (bis: makhluk-makhluk surga)

makhluk-makhluk surga: Lihat Ayu 1:6.

(0.85) (Mzm 96:11) (jerusalem: langit) Makhluk-makhluk tidak berhayat diperorangkan. Kebenaran Tuhan melampaui puji-pujian yang mampu disampaikan pemazmur. Karena itu ia mengikutsertakan makhluk-makhluk lain dalam pujiannya.
(0.80) (Kej 6:2) (bis: makhluk-makhluk ilahi)

makhluk-makhluk ilahi atau anak-anak ilah, atau anak-anak Allah.

(0.70) (Mzm 65:13) (jerusalem: semuanya) Makhluk-makhluk yang baru disebut diperorangkan. Sorak-sorainya ialah kesuburannya yang melimpah, bdk Maz 33:1+.
(0.60) (Ayb 38:26) (jerusalem) Kedua ayat ini memperlihatkan bahwa karya Allah dikerjakan tanpa pamrih dan Allah mengurus makhluk-makhluk lain juga, bukannya hanya manusia.
(0.57) (Kej 6:20) (jerusalem: satu pasang kepadamu) Makhluk-makhluk yang tidak berakal diikutsertakan dalam hukuman dan keselamatan manusia. Makhluk-makhluk itu senasib dengan manusia yang dosanya telah merusak seluruh dunia ciptaan, Kej 6:13. Dalam ayat ini terkandung ajaran yang berdekatan dengan pandangan yang kemudian diperkembangkan Paulus, Rom 8:19-22.
(0.57) (Mzm 8:6) (jerusalem: di bawah kakinya) Meskipun rapuh dan fana, namun manusia dijadikan menurut gambar Allah, Kej 1:26-27. Dengan demikian manusia seolah-olah ditempatkan di tengah antara dunia jasmani dan dunia rohani-ilahi. Ia memerintah dan menaklukkan alam semesta kepada dirinya, bdk Sir 17:4. Ayat ini diterapkan pada Kristus sebagai Raja dunia semesta, 1Ko 15:27; Efe 1:22; Ibr 2:6-8.
(0.50) (Ayb 4:18) (jerusalem: hamba-hambaNya) Ialah malaikat-malaikatNya. Jika makhluk-makhluk yang boleh mendekati Allah itu pada pokoknya tetap lemah dan rapuh, apa pula manusia berdaging yang fana.
(0.50) (Ayb 38:39) (jerusalem: singa betina) setelah berbicara tentang makhluk-makhluk tidak berhayat, pesajak beralih kepada binatang-binatang. ia memilih yang dianggap paling buas atau aneh-aneh. Allah mengurus binatang-binatang itu juga. Bdk Maz 104:20-22.
(0.50) (Mzm 78:69) (jerusalem: setinggi langit) Dalam naskah Ibrani tertulis: (makhluk-makhluk) yang tinggi. Agaknya pemazmur berpikir kepada bait Allah di Yerusalem sebagai tiruan bait Allah yang sebenarnya, yaitu sorga. Bdk Maz 11:4; 29:2; 48:3.
(0.50) (Yeh 1:22) (jerusalem: Di atas kepala...) Makhluk-makhluk itu menopang takhta Tuhan dan tidak menarik kereta yang bertakhta itu. Bdk tabut perjanjian, Kel 25:10+ dan ungkapan: TUHAN yang bersemayam di atas para kerub, 1Sa 4:4+, dll.
(0.43) (Yes 6:2) (jerusalem: Serafim) Kata Ibrani ini berarti: yang menyala-nyala. hanya nama makhluk-makhluk ini sama dengan ular (tedung: harafiah: menyala-nyala) yang disebut dalam Bil 21:6; bdk Yes 8; Ula 8:15, atau "ular naga terbang", Yes 14:29; 30:6. Serafim itu ialah makhluk-makhluk berupa manusia, tetapi bersayap enam. Mereka serupa dengan makhluk-makhluk gaib yang menyangga kereta Allah dalam Yeh 1; dalam Yeh 10 mereka disebut "kerub", sama seperti gambar (patung-patung) serupa yang terpasang pada tabut perjanjian, Kej 25:18+. Dalam tradisi selanjutnya dua macam malaikat disebut masing-masing Serafim dan Kerubim
(0.43) (Yeh 1:10) (jerusalem) Makhluk-makhluk yang hidup itu berupa binatang gaib yang mengingatkan apa yang dalam bahasa Asyur disebut karibu (Ibraninya: kerub, bdk Kel 25:18+). Makhluk-makhluk gaib itu berkepala manusia, berbadan singa; kakinya seperti kaki lembu jantan dan mereka bersayap rajawali. Di Bebal dsb patung-patungnya berperan sebagai penjaga istana. Makhluk-makhluk itu dianggap sebagai pembantu dan pelayanan dewa-dewa. Tetapi dalam penglihatan Yehezkiel ini mereka dipasang pada kereta Tuhan. Dengan jalan yang mengesankan itu terungkaplah bahwa Tuhan melebihi segala dewa. Keempat binatang yang tampil dalam Wah 4:7-8, dll mencontoh keempat binatang dari Yeh 1:1 ini. Dalam tradisi Kristen selanjutnya keempat binatang itu menjadi lambang keempat penginjil.
(0.42) (Im 17:7) (jerusalem: jin-jin) Ibrani yang dipakai di sini berarti: kambing jantan. Tetapi dengan kata yang sama ditunjukkan makhluk-makhluk gaib yang dipikirkan berupa bintang dan dianggap menghantui tempat-tempat sunyi sepi, reruntuhan dsb, Yes 13:21; 34:14. Azazel dipikirkan serupa dengan makhluk-makhluk itu, Ima 16:8+. Tetapi dalam Ima 17:7 ini kata itu dipakai untuk mencemoohkan dewa-dewa kafir; 2Ta 11:15
(0.42) (1Sam 4:4) (jerusalem: yang bersemayam di atas para kerub) Di sini untuk pertama kalinya ungkapan itu dipakai. Ia berkaitan dengan kuil di Silo, bdk 1Sa 1:3+. Kerub-kerub itu ialah patung makhluk-makhluk gaib yang bersayap. makhluk-makhluk semacam itu ditempatkan sebelah-menyebelah pada tahta dewa atau raja di negeri Siria dahulu. Sama seperti dalam bait Allah di Yerusalem, 1Ra 8:6, kerub-kerub dan tabut di Silo dianggap tahta Tuhan, "singgasana" Allah yang hadir tetapi tidak kelihatan; bdk Maz 18:11+.
(0.40) (Kej 35:7) (jerusalem: El-Betel) Artinya: Allah, yaitu Betel, atau: Allah di Betel, bdk Kej 28:18+. Dalam terjemahan-terjemahan kuno terbaca: Betel, bukan El-Betel
(0.40) (Ayb 26:5) (jerusalem: Roh-roh) Kata Ibrani yang diterjemahkan begitu ialah: refaim, bdk Ula 1:28+ (bayangan-bayangan). Yang dimaksud ialah orang-orang mati, bdk Maz 88:11+, atau orang-orang lemah yang tidak berdaya
(0.40) (Mzm 68:11) (jerusalem: orang-orang yang membawa kabar baik) Dalam naskah Ibrani jelas bahwa "orang-orang" itu bukannya laki-laki melainkan perempuan yang datang memberitahukan kemenangan. Keadaan Maz 68:12-13 dalam naskah Ibrani rusak sekali, sehingga maksudnya kurang jelas.
(0.40) (Mzm 97:2) (jerusalem: Awan) Dalam Maz 97:2-5 dipakai bahasa kiasan yang lazim untuk melukiskan penampakan Allah, bdk Maz 18:8+
(0.35) (Mzm 18:10) (jerusalem: kerub) itu adalah makhluk gaib yang menjadi kendaraan Allah, bdk Garuda dalam wayang Jawa. Dalam Kemah pertemuan, Kel 25:18+, dan kemudian dalam bait Allah, 1Ra 6:23 dst, ada (patung) dua kerub yang dengan sayap-sayapnya menaungi tabut perjanjian. Ini menginspirasikan nabi Yehezkiel dalam menggambarkan kendaraan Allah, Yeh 1:10, yang dibawa oleh kerub-kerub. Kerub-kerub itu dianggap takhta Tuhan, 1Sa 4:4+; 2Sa 6:2; 2Ra 19:15; Maz 80:2,99:1. Setelah bait Allah hancur kerub-kerub itu melambangkan makhluk-makhluk sorgawi. Kata yang sama dalam bahasa Asyur berarti: makhluk-makhluk (patung) yang berupa lembu jantan bersayap yang ditempatkan pada pintu gerbang kuil (dan istana) di Mesopotamia


TIP #03: Coba gunakan operator (AND, OR, NOT, ALL, ANY) untuk menyaring pencarian Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.08 detik
dipersembahkan oleh YLSA