Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 121 ayat untuk lewat menginjak [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (1Sam 5:5) (jerusalem: tidak menginjak ambang pintu) Ini sebenarnya sebuah adat yang tersebar luas di zaman dahulu. Ambang pintu (rumah dsb) dianggap tempat kediaman roh-roh jahat.
(1.00) (Yer 50:11) (jerusalem: seperti anak lembu di padang rumput) Begitu terbaca dalam terjemahan Yunani. Dalam naskah Ibrani tertulis: seperti lembu-lembu yang menginjak-injak (gandum).
(1.00) (Mat 26:36) (jerusalem: Getsemani) Nama itu berarti: tempat memeras (dengan menginjak-injak) (buah) minyak zaitun. Tempat itu terletak dalam lembah Kidron, pada kaki bukit Zaitun.
(0.83) (Mi 7:19) (jerusalem: menghapuskan) Dalam naskah Ibrani tertulis: menginjak
(0.82) (Yes 63:3) (full: SEORANG DIRILAH YANG MELAKUKAN PENGIRIKAN. )

Nas : Yes 63:3

Allah sendiri akan berperang melawan bangsa-bangsa dan mengalahkan mereka; Ia akan menginjak-injak mereka sebagaimana orang menginjak-injak buah anggur di tempat pengirikan (bd. Yoel 3:13; Wahy 14:17-20; 19:15).

(0.71) (Ibr 10:29) (full: MENGINJAK-INJAK ANAK ALLAH. )

Nas : Ibr 10:29

Berbuat dosa terus-menerus dengan sadar setelah menerima pengetahuan mengenai kebenaran (ayat Ibr 10:26) berarti

  1. (1) bersalah karena menginjak-injak Yesus Kristus, menghina Dia serta memandang rendah hidup dan kematian-Nya;
  2. (2) menilai darah Kristus tidak layak menerima kesetiaan kita; dan
  3. (3) menghina dan memberontak terhadap Roh Kudus yang membawa kasih karunia Allah di dalam hati kita

    (lihat art. KEMURTADAN PRIBADI).

(0.67) (Ayb 24:11) (jerusalem: dua petak kebun) Naskah Ibrani diperbaiki sedikit. Kebun-kebun berpagar tembok. Orang miskin tinggal di antara dua kebun berpagar, oleh sebab tidak memiliki kebunnya sendiri. Kata Ibrani yang di sini diterjemahkan dengan "membuat minyak" tidak jelas artinya. Mungkin berarti: tinggal di waktu siang (lawannya: bermalam)
(0.58) (Yes 41:25) (jerusalem: Aku telah memanggil dia dengan namanya) Dalam naskah Ibrani sebenarnya tertulis: ia memanggil namaKu. Ini kiranya perlu diperbaiki. "Memanggil seorang dengan namanya" berarti: memberi orang itu tugas istimewa, Kel 31:2; Bil 1:17. Terungkap pula hubungan khusus antara Tuhan yang memanggil dan orang yang dipanggil dengan namanya, bdk Yes 43:1; 45:3-4
(0.42) (Why 11:2) (full: MENGINJAK-INJAK KOTA SUCI. )

Nas : Wahy 11:2

Dalam masa kesengsaraan, Israel dan "Kota Suci" akan ditindas oleh bangsa-bangsa kafir dan akan menderita luar biasa selama 42 bulan

(lihat cat. --> Luk 21:24).

[atau ref. Luk 21:24]

Israel akan dihakimi secara keras karena penolakannya terhadap Kristus dan percabulan mereka seperti Sodom (ayat Wahy 11:8,13). "Empat puluh dua bulan" barangkali menunjuk kepada tiga setengah tahun terakhir dari masa kesengsaraan itu (bd. Dan 7:25; 12:7;

lihat cat. --> Dan 9:27).

[atau ref. Dan 9:27]

(0.34) (2Sam 15:18) (bis: berdiri)

Kemungkinan besar artinya berdiri; Ibrani: lewat.

(0.33) (Why 14:19) (full: KILANGAN BESAR. )

Nas : Wahy 14:19

Pada masa Alkitab, buah anggur ditaruh dalam suatu bak dan diinjak-injak dengan kaki untuk mengeluarkan sari anggurnya (yaitu sari buah anggur itu). Tindakan menginjak-injak anggur itu dipakai dalam PL untuk menggambarkan jatuhnya murka ilahi atas orang-orang berdosa

(lihat cat. --> Yes 63:3;

[atau ref. Yes 63:3]

bd. Wahy 19:15). Pada kedatangan Kristus kembali setelah masa kesengsaraan itu, semua orang yang tidak percaya dalam dunia akan dihimpun dan dihakimi di Lembah Yosafat

(lihat cat. --> Mazm 110:6;

lihat cat. --> Yoel 3:2;

lihat cat. --> Mat 25:32)

[atau ref. Mazm 110:6; Yoel 3:2; Mat 25:32]

dan kemudian dibunuh (lih. Mat 13:40;

lihat cat. --> Luk 17:37;

[atau ref. Luk 17:37]

bd. Mazm 97:3-5; Ams 2:22; Yes 63:1-6; 66:15-17; Yer 25:30-33; Wahy 19:15).

(0.33) (Hak 16:23) (sh: Pesta menuju kehancuran. (Sabtu, 25 Oktober 1997))
Pesta menuju kehancuran.

Pesta besar diadakan orang Filistin. Si raksasa yang pernah membuat mereka tanpa nyali, kini mereka jadikan pelawak. Kegembiraan mereka adalah kegembiraan yang menginjak-injak harga diri Simson sebagai nazir Allah. Bersama dengan itu mereka juga sedang menghina Israel dan Tuhan Allah Israel. Tetapi Tuhan tidak membiarkan semuanya itu. Siapa sangka bahwa pesta lupa diri itu akan berubah menjadi tamatnya riwayat mereka di dalam kubur puing-puing gedung itu. Tuhan mengabulkan permohonan Simson, memulihkan kembali kekuatannya sesaat untuk meruntuhkan gedung itu.

Jangan rendahkan kebenaran-Nya. Kita semua adalah nazir Allah. Kita perlu ingat diri agar hidup dalam kebenaran, melangkah benar menjalani hari-hari kita dengan mengarahkan mata hati ke hari esok yang penuh berkat. Pastikan bahwa kita ada dalam kebenaran-Nya dan berjalan menuju hal-hal yang membuat Nama Tuhan ditinggikan. Bertekadlah dalan anugerah-Nya untuk hidup hati-hati dan benar di mata manusia dan di hadapan Allah.

Renungkan: Bila kita memuliakan Tuhan dalam hidup kita, Tuhan tidak akan membiarkan kita dipermalukan sesama kita.

Doa: Nyatakanlah kemurahan-Mu atas hidupku, Tuhan.

(0.33) (Yes 5:8) (sh: Celakalah kamu"! (Selasa, 22 September 1998))
Celakalah kamu"!

Ucapan "celaka" adalah teriakan pedih atau derita yang bila datang dari Tuhan berarti hukuman yang membawa malapetaka. Tujuh celaka diteriakkan terhadap berbagai kejahatan berikut: 1) memperluas tanah milik dengan merampas milik orang lain (ayat 8-10); 2) kehidupan mengikuti nafsu tanpa mempedulikan Tuhan (ayat 11-17); 3) biasa berbuat jahat sambil menginjak hukuman Allah (ayat 18-19); 4) menyebut yang baik jahat, dan yang jahat baik (ayat 20); 5) bergantung pada kebijaksanaan diri bukan penyataan Tuhan (ayat 21); dan 6) tidak menjalankan tugas-tugas pemerintahan dengan takut akan Tuhan (ayat 22-24).

Standar siapa? Keenam kejahatan yang mengundang murka Allah itu jelas adalah kelakuan sosial yang memutarbalikkan standar Allah. Orang yang bertindak adil dan benar pada dasarnya adalah orang yang takut akan Allah dan tunduk kepada standar Allah sendiri. Dosa-dosa yang dicela Allah ini sampai saat ini adalah dosa-dosa "biasa", karena lazim dilakukan orang banyak. Itu menegaskan kepada kita, bahwa untuk menjalani hidup yang sesuai standar Allah adalah hal yang berat sebab melawan arus. Meski sukar dan berat, itulah satu-satunya jalan yang membuat kita bisa tidur nyenyak, dalam damai.

Renungkan: Mencari kehendak Tuhan dan bergantung pada-Nya adalah kebutuhan kita tiap saat dalam hidup ini!

(0.29) (Mzm 109:1) (sh: Dasar yang sama (Minggu, 16 Mei 1999))
Dasar yang sama

Banyak orang menganggap bahwa ungkapan doa Daud ini bertentangan dengan ajaran Yesus Kristus (bdk. Mat. 5:43-44). Secara tertulis, mungkin kita temukan pertentangan. Tetapi sebenarnya bila kita ikuti urutan doa tersebut, kita akan menjumpai dasar yang sama dengan yang Yesus ajarkan, yaitu kasih. Yang perlu kita perhatikan ialah bahwa kita jangan terlalu ekstrim membaca Perjanjian Lama dengan kacamata Perjanjian Baru. Biarkan hukum-hukum (dalam bacaan ini Daud sedang berbicara tentang hukum perang) Perjanjian Lama bebas mengarahkan kita pada konteks Daud dan juga dalam konteks kita.

Gaya kepemimpinan Daud. Daud sama sekali tidak bermaksud memusuhi lawan-lawannya. Hal ini tampak dari sikap Daud yang sudah berdoa dan menyatakan kasihnya (ay. 4), tetapi justru diresponi dengan balasan yang tidak setimpal. Berkali-kali Daud menyatakan kasihnya, berkali-kali pula mereka meresponinya dengan kejahatan. Untuk mengatasi permasalahan itu, Daud memusatkan perhatiannya pada Tuhan. Lihatlah ungkapan "dari pihak Tuhan" (ay. 20) dan "oleh karena nama-Mu" (ay. 21, 27). Motif atau unsur pembalasan dari pihak Daud, dilakukan bukan demi kemuliaaannya, tetapi demi kemuliaan nama Tuhan. Daud menyadari bahwa sikap mereka yang menantang kewibawaan kepemimpinannya berarti membawa mereka pada tahap menantang kewibawaan Allah. Dan itu berarti Allah akan bertindak! Bagaimana nasib mereka yang menantang Allah? Kesengsaraan dan kehancuran menjadi bagian mereka.

Peran Allah dan peran manusia. Daud sangat memahami perannya sebagai pemimpin; dan peran Allah sebagai yang menempatkannya sebagai pemimpin. Bila Anda seorang pemimpin di pemerintahan, di gereja, di dalam keluarga, atau di mana pun, teladanilah gaya kepemimpinan Daud. Dia berjuang demi mempertahankan kewibawaan dan kemuliaan Allah. Hindarilah kepemimpinan yang mementingkan diri sendiri, reputasi, gengsi dan serakah; karena hal itu berarti Anda membuka kesempatan kepada lawan untuk menginjak-injak kemuliaan Allah.

(0.29) (Yer 18:18) (sh: Memang harus marah (Kamis, 28 September 2000))
Memang harus marah

Hukum kasih mengajarkan kita untuk mengasihi sesama seperti diri kita sendiri. Bahkan terhadap musuh, terhadap orang yang menyakiti kita, terhadap orang yang membuat kita menderita, kita harus tetap mengasihi mereka. Tidak boleh membalas kejahatan dengan kejahatan. Jika demikian halnya, apakah kita tidak boleh marah, walaupun ada orang yang secara terang-terangan menghina iman kepercayaan kita?

Para pemimpin bangsa Yehuda sangat tersinggung dengan khotbah Yeremia sehingga mereka mengadakan kesepakatan untuk menyerangnya dengan kata-katanya sendiri dan melecehkannya (18). Bahkan mereka berusaha menjebak Yeremia, dengan menuduhnya sebagai pengkhianat dan biang keladi dari segala malapetaka yang akan menimpa bangsa Yehuda (20). Dengan dasar itu mereka mendapat alasan untuk menghukum mati Yeremia.

Dalam keadaan frustasi, takut, dan stress yang luar biasa Yeremia berteriak minta tolong kepada Allah. Ia memohon agar Allah menghukum mereka yang telah menyerang dirinya. Bahkan anak-anak dan istri mereka pun harus dikenai hukuman. Apa yang dilakukan Yeremia nampaknya bertentangan dengan hukum kasih Kristen. Bukankah seharusnya ia mendoakan pengampunan bagi musuhnya, bukannya pembalasan yang begitu mengerikan? Bukankah seharusnya ia mengasihi mereka dengan tetap membimbing agar mereka bertobat? Mengapa Yeremia justru begitu marah dan memohon agar Allah menghukum mereka? Jawabannya terletak pada apa yang telah mereka lakukan. Mereka tidak hanya memusuhi dan memfitnah Yeremia, namun mereka sebetulnya telah mencemari kebenaran Allah dengan cara memuaskan diri dengan apa yang sudah mereka jalani selama ini dan akan terus melanjutkannya (18). Mereka telah menolak firman Allah. Sebagai gantinya mereka mendengarkan ajaran, nasihat, dan 'firman' yang mereka buat sendiri. Padahal tidak ada seorang pun yang benar di antara para pemimpin rohani mereka.

Renungkan: Kristen harus marah jika ada saudara yang mengaku seiman namun menginjak-injak dan memutarbalikkan kebenaran firman Allah, lalu menggantikannya dengan pengajarannya sendiri yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.

(0.29) (Mat 26:57) (sh: Ketika kebenaran diadili (Senin, 21 Maret 2005))
Ketika kebenaran diadili


Siapa pun yang mengikuti kisah hidup dan pelayanan Yesus akan terusik dan bertanya mengapa sampai Ia sedemikian dibenci dan akhirnya dijatuhi hukuman mati oleh bangsa-Nya sendiri. Ketika Yesus diadili oleh para pemuka agama yang terhormat itu, mereka tidak dapat menemukan satu pun kesalahan (ayat 59). Sekalipun kesaksian-kesaksian palsu diajukan tetap saja kebenaran Yesus yang justru semakin menonjol (ayat 60). Satu-satunya tuduhan yang dapat mereka lontarkan akhirnya adalah ucapan Yesus tentang diri dan karya-Nya yang diputarbalikkan kebenarannya (ayat 61-64). Jadi, Yesus dihakimi bukan karena Ia bersalah, tetapi karena memang mereka tidak menginginkan-Nya. Penyebabnya antara lain karena ketidakcocokan konsep mesianis, kehadiran Yesus yang menyebabkan popularitas mereka menurun, dan pengaruh Yesus yang dapat mengganggu keamanan.

Sekilas kita melihat seolah-olah Yesus sedang dipermainkan. Para pemuka yang berkuasa itu seenaknya menginjak-injak kebenaran dan menghina Sang Mesias. Akan tetapi, yang sebenarnya terjadi tidak demikian. Mereka frustasi menghadapi Yesus karena cara apa pun yang mereka pakai hanya semakin membuat nyata siapa yang sesungguhnya benar, dan siapa yang sesungguhnya salah. Hal itu membuat mereka mengunakan cara-cara penyiksaan yang kejam dan merendahkan martabat, bahkan bersifat menghujat (ayat 67-68).

Orang Kristen masa kini menganggap Yesus menderita untuk menebus dosa umat-Nya. Pandangan ini benar tapi tidak lengkap. Yesus menderita dalam rangka menelanjangi dan mengalahkan kejahatan (ayat 1Yoh. 3:8b). Ketika kebenaran diadili, kebenaran seolah-olah dilecehkan. Sebenarnya pada saat itu kebenaranlah yang sedang mengadili kejahatan. Orang Kristen pun mendapat karunia untuk menderita karena kebenaran. Percayalah, saat itu kejahatan sedang dibongkar.

Doaku: Tuhan, berikan kami kepekaan bahwa kebenaran-Mu tidak akan dapat dikalahkan oleh tipu daya manusia.

(0.29) (Gal 4:21) (sh: Hamba atau orangmerdeka? (Selasa, 14 Juni 2005))
Hamba atau orangmerdeka?


Tak seorang pun yang bangga menjadi hamba karena seorang hamba tidak memiliki hak apa pun untuk hidupnya sendiri. Semua orang ingin merdeka. Orang Yahudi membanggakan kemerdekaan mereka sebagai keturunan lahiriah Abraham. Namun, Paulus justru menunjukkan bahwa tidak semua anak-anak lahiriah Abraham adalah orang-orang merdeka sejati!

Paulus memakai ilustrasi Hagar dan Sara untuk menunjukkan dua macam kehidupan (ayat 22-26). Keduanya memang melahirkan anak-anak bagi Abraham, namun status mereka berbeda. Hagar melambangkan hidup perhambaan. Memang ia melahirkan anak pertama bagi Abraham menurut urutan waktu. Namun, Hagar tetap seorang hamba yang statusnya tidak pernah diubah menjadi istri. Jadi, keturunannya pun tidak akan mewarisi janji Allah bagi Abraham. Hagar melambangkan gunung Sinai, yaitu orang-orang yang hidup di luar anugerah keselamatan, yaitu mereka yang hidupnya menggantungkan diri pada usaha sendiri (=melakukan Taurat). Hagar melambangkan Yerusalem duniawi (ayat 25). Sara melambangkan hidup oleh kasih karunia. Ia mandul, namun oleh anugerah Allah ia menjadi ibu bagi anak-anak perjanjian. Sara melambangkan Yerusalem surgawi, yaitu tempat anugerah Allah dicurahkan (ayat 26-27). Jadi, anak-anak yang lahir dari Sara adalah ahli waris janji-janji Allah semata-mata oleh karena anugerah-Nya (ayat 28). Tidak mengherankan kalau anak-anak Tuhan akan selalu mendapat aniaya dan dengki dari anak-anak hamba yang tidak mendapat hak (ayat 29-30).

Mengandalkan apa pun yang disejajar dengan karya penyelamatan Kristus berakibat pada perhambaan. Orang Kristen menjalankan perintah-perintah Allah bukan sebagai hamba, melainkan sebagai orang merdeka. Ketaatan hamba terpaksa, ketaatan orang merdeka adalah ucapan syukur.

Renungkan: Orang yang sudah dimerdekakan dalam Kristus, namun berpaling lagi kepada perhambaan dosa, menginjak-injak dan menghina Kristus yang telah menebusnya.

(0.28) (1Sam 15:32) (bis: dengan penuh harapan ... lewat)

dengan penuh harapan ... lewat; atau dengan gemetar karena takut.

(0.28) (Yes 51:10) (ende)

Ajat ini menjindir keluarga Israil dari Mesir lewat Laut Merah.

(0.25) (Mzm 57:1) (sh: Dalam naungan sayap-Mu aku akan berlindung (Rabu, 3 Oktober 2001))
Dalam naungan sayap-Mu aku akan berlindung

Mazmur ini disusun sekitar tahun 1060 s.M setelah Daud lolos dari kota Gat dan selanjutnya mencari pertahanan diri di gua Adulam (ayat 1Sam. 22:1-5; 2Sam. 23:13-14). Baik tema maupun gaya penulisan syair ini mirip dengan mazmur sebelumnya. Keduanya dimulai dengan kata-kata serupa, terbagi dalam dua bagian, masing- masing disusul dengan refrein (ayat 6, 12), berbicara tentang penindasan yang sama (ayat 56:2, 3; 57:4) serta mengungkapkan kepercayaan yang dalam terhadap Allah.

Pemazmur di dalam doanya menyamakan citra dirinya seperti seekor anak burung muda yang secara naluri mencari perlindungan di bawah naungan sayap induknya (ayat 2). Isi doanya dipanjatkan kepada Allah yang Maha Tinggi. Ia yakin Allah akan segera mengirim kasih setia dan kebenaran-Nya (ayat 11) dan menolong dia dari pengejaran musuh yang akan menginjak-injak dirinya (ayat 3-4). Bahaya yang mengincarnya begitu dekat sampai pemazmur harus tidur di tempat yang sangat tersembunyi, sementara para musuh yang hujatannya setajam senjata sedang mencari dirinya di sekitar persembunyiannya (ayat 5). Usai mengumpamakan dirinya dikejar-kejar oleh binatang buas, kini ia mengubah gambaran tentang orang-orang yang memasang jaring terhadap binatang yang diburu. Keyakinannya akan Allah membuat mata rohaninya dapat melihat bahwa rancangan sindikat kejahatan itu akan menimpa para musuh itu sendiri (ayat 7).

Setelah menuntaskan doanya, kini hati pemazmur kembali meluap dengan sukacita surgawi (ayat 8). Dalam ucapan syukurnya ia mengajak dirinya sendiri diiringi musik untuk bangkit mengatasi pergumulannya (ayat 9). Ketika merenungkan mazmur ini, Calvin berkomentar bahwa ada musim tertentu ketika kita diizinkan untuk menikmati lembutnya fajar kemakmuran, namun ada kalanya di dalam kehidupan kita mungkin juga tiba-tiba disusul oleh badai kemalangan yang seringkali datang secara beruntun, dan kita harus yakin bahwa Allah akan melindungi kita dengan kekuatan sayap-Nya.

Renungkan: Kristen yang sejati boleh menangis di dalam kesedihan, boleh juga ketakutan di dalam penganiayaan, namun semua itu hanyalah warnasari untuk memperindah dan memberi pertumbuhan bagi kepercayaan kita bila kita tetap bergayut aman di dalam keperkasaan kepak sayap-Nya.



TIP #03: Coba gunakan operator (AND, OR, NOT, ALL, ANY) untuk menyaring pencarian Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA