Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Pencemooh mengacaukan kota, tetapi orang bijak meredakan amarah.

Berkat orang jujur memperkembangkan kota, tetapi mulut orang fasik meruntuhkannya.

di samping pintu-pintu gerbang, di depan kota, pada jalan masuk, ia berseru dengan nyaring:

Kota yang kuat bagi orang kaya ialah hartanya dan seperti tembok yang tinggi menurut anggapannya.

Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya.

Pelayan-pelayan perempuan telah disuruhnya berseru-seru di atas tempat-tempat yang tinggi di kota:

Bila orang benar mujur, beria-rialah kota, dan bila orang fasik binasa, gemuruhlah sorak-sorai.

Orang bijak dapat memanjat kota pahlawan-pahlawan, dan merobohkan benteng yang mereka percayai.

Ia duduk di depan pintu rumahnya di atas kursi di tempat-tempat yang tinggi di kota,

Saudara yang dikhianati lebih sulit dihampiri dari pada kota yang kuat, dan pertengkaran adalah seperti palang gapura sebuah puri.

Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.

Kota yang kuat bagi orang kaya ialah hartanya, tetapi yang menjadi kebinasaan bagi orang melarat ialah kemiskinan.

di atas tembok-tembok ia berseru-seru, di depan pintu-pintu gerbang kota ia mengucapkan kata-katanya.

Bukankah hikmat berseru-seru, dan kepandaian memperdengarkan suaranya?

Suaminya dikenal di pintu gerbang, kalau ia duduk bersama-sama para tua-tua negeri.