Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Karena hal itulah nenek moyang kita tewas oleh pedang, dan anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan kita beserta isteri-isteri kita menjadi tawanan.

Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,

Apabila kata mereka kepada kita begini: Berhentilah, sampai kami datang padamu, maka kita tinggal berdiri di tempat kita dan tidak naik mendapatkan mereka,

Atau kitakah yang Ia maksudkan? Ya, untuk kitalah hal ini ditulis, yaitu pembajak harus membajak dalam pengharapan dan pengirik harus mengirik dalam pengharapan untuk memperoleh bagiannya.

Atau maukah kita membangkitkan cemburu Tuhan? Apakah kita lebih kuat dari pada Dia?

Sebab bukanlah seperti gunung batu kita gunung batu orang-orang itu; musuh kita boleh menjadi hakim!

Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."

Dan TUHAN, Allah kita, menyerahkan juga Og, raja Basan, beserta seluruh tentaranya ke dalam tangan kita dan kita mengalahkan dia, sehingga tidak seorangpun luput.

Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.

Padamu orang menerima suap untuk mencurahkan darah, engkau memungut bunga uang atau mengambil riba dan merugikan sesamamu dengan pemerasan, tetapi Aku kaulupakan, demikianlah firman Tuhan ALLAH.

Sebab kita, anak-anak kemarin, tidak mengetahui apa-apa; karena hari-hari kita seperti bayang-bayang di bumi.

Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.

Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan.

Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.

Biarlah kita memutuskan bagi kita sendiri apa yang adil, menentukan bersama-sama apa yang baik.

"Terimalah semuanya itu dari mereka, supaya dipergunakan untuk pekerjaan pada Kemah Pertemuan; berikanlah semuanya itu kepada orang Lewi, sesuai dengan keperluan pekerjaan masing-masing."

Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.

Hamba yang menerima dua talenta itupun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta.

Jawabnya: "Ketujuh anak domba ini harus kauterima dari tanganku untuk menjadi tanda bukti bagiku, bahwa akulah yang menggali sumur ini."

Aku meminta perhatianmu terhadap Febe, saudari kita yang melayani jemaat di Kengkrea,