Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

jikalau mereka berkata: "Marilah ikut kami, biarlah kita menghadang darah, biarlah kita mengintai orang yang tidak bersalah, dengan tidak semena-mena;

Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu.

Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni."

Ya TUHAN, kami mengetahui kefasikan kami dan kesalahan nenek moyang kami; sungguh, kami telah berdosa kepada-Mu.

melainkan: Setiap orang akan mati karena kesalahannya sendiri; setiap manusia yang makan buah mentah, giginya sendiri menjadi ngilu.

Hal itu terjadi oleh sebab dosa nabi-nabinya dan kedurjanaan imam-imamnya yang di tengah-tengahnya mencurahkan darah orang yang tidak bersalah.

Maka engkau akan dinajiskan di hadapan bangsa-bangsa karena kesalahanmu sendiri, dan engkau akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN."

Kecongkakan Israel menjadi saksi terhadap dirinya sendiri; Efraim akan tergelincir jatuh oleh kesalahannya sendiri, dan bersama-sama mereka juga Yehuda.

Busuk sangat perbuatan mereka seperti pada hari-hari Gibea; Ia akan mengingat kesalahan mereka dan akan menghukum dosa mereka.

Hati mereka licik, sekarang mereka harus menanggung akibat kesalahannya: Dia akan menghancurkan mezbah-mezbah mereka, akan meruntuhkan tugu-tugu berhala mereka.

Aku telah datang untuk menghajar mereka; bangsa-bangsa akan berkumpul melawan mereka, apabila mereka dihajar karena salahnya yang berganda.

Apabila Efraim berbicara, gemetarlah orang; ia diangkat-angkat di Israel, tetapi ia bersalah dengan menyembah Baal, sehingga matilah ia.

"Hanya kamu yang Kukenal dari segala kaum di muka bumi, sebab itu Aku akan menghukum kamu karena segala kesalahanmu.

Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.

lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya: "Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku."

Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal."

Salah seorang dari mereka yang ada di situ menghunus pedangnya, lalu menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya.

Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon.

Kata Pilatus kepada imam-imam kepala dan seluruh orang banyak itu: "Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada orang ini."