Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Jiwa kita menanti-nantikan TUHAN. Dialah penolong kita dan perisai kita!

maka telah mengalir melingkupi diri kita air yang meluap-luap itu.

Janganlah mereka berkata dalam hatinya: "Syukur, itulah keinginan kami!" Dan janganlah mereka berkata: "Kami telah menelannya!"

(44-26) Sebab jiwa kami tertanam dalam debu, tubuh kami terhampar di tanah.

Ia mempertahankan jiwa kami di dalam hidup dan tidak membiarkan kaki kami goyah.

jiwa kami sudah cukup kenyang dengan olok-olok orang-orang yang merasa aman, dengan penghinaan orang-orang yang sombong.

maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir melingkupi diri kita,

Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apapun, kecuali manna ini saja yang kita lihat."

Jiwa kita terluput seperti burung dari jerat penangkap burung; jerat itu telah putus, dan kitapun terluput!

"Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak memperhatikannya juga? Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau tidak mengindahkannya juga?" Sesungguhnya, pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu.

Lalu jawab kedua orang itu kepadanya: "Nyawa kamilah jaminan bagi kamu, asal jangan kaukabarkan perkara kami ini; apabila TUHAN nanti memberikan negeri ini kepada kami, maka kami akan menunjukkan terima kasih dan setia kami kepadamu."