Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Awal perkataan yang keluar dari mulutnya adalah kebodohan, dan akhir bicaranya adalah kebebalan yang mencelakakan.

Biarlah ia merebahkan diri dengan mukanya dalam debu, mungkin ada harapan.

Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mujizat-mujizat-Nya dan penghukuman-penghukuman yang diucapkan-Nya,

maka Ayub berbesar mulut dengan sia-sia, banyak bicara tanpa pengertian."

Hati orang bijak menjadikan mulutnya berakal budi, dan menjadikan bibirnya lebih dapat meyakinkan.

Rasa lapar bekerja untuk seorang pekerja, karena mulutnya memaksa dia.

Roti hasil tipuan sedap rasanya, tetapi kemudian mulutnya penuh dengan kerikil.

Hikmat terlalu tinggi bagi orang bodoh; ia tidak membuka mulutnya di pintu gerbang.

--Kiranya ia mencium aku dengan kecupan! Karena cintamu lebih nikmat dari pada anggur,

Sesudah itu Ayub membuka mulutnya dan mengutuki hari kelahirannya.

(40-18) Sesungguhnya, biarpun sungai sangat kuat arusnya, ia tidak gentar; ia tetap tenang, biarpun sungai Yordan meluap melanda mulutnya.

Mulutnya penuh dengan sumpah serapah, dengan tipu dan penindasan; di lidahnya ada kelaliman dan kejahatan.

Si pemalas mencelup tangannya ke dalam pinggan, tetapi tidak juga mengembalikannya ke mulut.

Maka engkau harus berbicara kepadanya dan menaruh perkataan itu ke dalam mulutnya; Aku akan menyertai lidahmu dan lidahnya dan mengajarkan kepada kamu apa yang harus kamu lakukan.

"Tuhanlah yang benar, karena aku telah memberontak terhadap firman-Nya; dengarlah hai segala bangsa, dan lihatlah kesedihanku; dara-daraku dan teruna-terunaku pergi sebagai tawanan.