Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati.

Harapan orang benar akan menjadi sukacita, tetapi harapan orang fasik menjadi sia-sia.

(4-8) Engkau telah memberikan sukacita kepadaku, lebih banyak dari pada mereka ketika mereka kelimpahan gandum dan anggur.

Ia mendudukkan perempuan yang mandul di rumah sebagai ibu anak-anak, penuh sukacita. Haleluya!

Tipu daya ada di dalam hati orang yang merencanakan kejahatan, tetapi orang yang menasihatkan kesejahteraan mendapat sukacita.

Di dalam tertawapun hati dapat merana, dan kesukaan dapat berakhir dengan kedukaan.

Kebodohan adalah kesukaan bagi yang tidak berakal budi, tetapi orang yang pandai berjalan lurus.

Seseorang bersukacita karena jawaban yang diberikannya, dan alangkah baiknya perkataan yang tepat pada waktunya!

Melakukan keadilan adalah kesukaan bagi orang benar, tetapi menakutkan orang yang berbuat jahat.

Orang berhikmat senang berada di rumah duka, tetapi orang bodoh senang berada di rumah tempat bersukaria.

Kemudian seluruh jemaah sepakat untuk berhari raya tujuh hari lagi. Lalu mereka berhari raya tujuh hari lagi dengan sukaria.

(30-12) Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita,

Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian sukacita: "Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!"

Orang yang suka bersenang-senang akan berkekurangan, orang yang gemar kepada minyak dan anggur tidak akan menjadi kaya.

Orang menjerit di jalan-jalan karena tiada anggur, segala sukacita sudah lenyap, kegirangan bumi sudah hilang.

Orang-orang yang sengsara akan tambah bersukaria di dalam TUHAN, dan orang-orang miskin di antara manusia akan bersorak-sorak di dalam Yang Mahakudus, Allah Israel!

Bukankah di depan mata kita sudah lenyap makanan, sukaria dan sorak-sorai dari rumah Allah kita?

Sesudah itu seluruh rakyat berjalan di belakangnya sambil membunyikan suling dan sambil bersukaria ramai-ramai, sampai seakan-akan bumi terbelah oleh suara mereka.

Bangsa itu bersukacita karena kerelaan mereka masing-masing, sebab dengan tulus hati mereka memberikan persembahan sukarela kepada TUHAN; juga raja Daud sangat bersukacita.

Maka besarlah kesukaan di Yerusalem, karena sejak Salomo bin Daud, raja Israel, tidak pernah terjadi peristiwa semacam itu di Yerusalem.