Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Wahai! Ributnya banyak bangsa-bangsa, mereka ribut seperti ombak laut menderu! Gaduhnya suku-suku bangsa, mereka gaduh seperti gaduhnya air yang hebat!

Sebab itu seperti hatiku terharu mendengar suling, begitulah hatiku terharu melihat keadaan Moab, dan hatiku terharu melihat keadaan orang-orang Kir-Heres; bukankah sudah hilang segala harta yang mereka tumpuk?

(46-4) sekalipun ribut dan berbuih airnya, sekalipun gunung-gunung goyang oleh geloranya. Sela

(55-18) --Di waktu petang, pagi dan tengah hari aku cemas dan menangis; dan Ia mendengar suaraku.

(59-7) Pada waktu senja mereka datang kembali, mereka melolong seperti anjing dan mengelilingi kota.

(59-15) Pada waktu senja mereka datang kembali, mereka melolong seperti anjing dan mengelilingi kota.

(77-4) Apabila aku mengingat Allah, maka aku mengerang, apabila aku merenung, makin lemah lesulah semangatku. Sela

(83-3) Sebab sesungguhnya musuh-musuh-Mu ribut, orang-orang yang membenci Engkau meninggikan kepala.

di atas tembok-tembok ia berseru-seru, di depan pintu-pintu gerbang kota ia mengucapkan kata-katanya.

cerewet dan liat perempuan ini, kakinya tak dapat tenang di rumah,

Perempuan bebal cerewet, sangat tidak berpengalaman ia, dan tidak tahu malu.

Kekasihku memasukkan tangannya melalui lobang pintu, berdebar-debarlah hatiku.

(46-7) Bangsa-bangsa ribut, kerajaan-kerajaan goncang, Ia memperdengarkan suara-Nya, dan bumipun hancur.

Anggur adalah pencemooh, minuman keras adalah peribut, tidaklah bijak orang yang terhuyung-huyung karenanya.

Oleh karena itu, seperti kecapi mendengking, begitulah hatiku menjerit melihat keadaan Moab, dan batinku tergerak melihat keadaan Kir-Heres.

Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, yang mengharubirukan laut, sehingga gelombang-gelombangnya ribut, --TUHAN semesta alam nama-Nya.

Kami sekalian meraung seperti beruang; suara kami redup seperti suara burung merpati; kami menanti-nantikan keadilan, tetapi tidak ada, menanti-nantikan keselamatan, tetapi tetap jauh dari kami.

Dan kalaupun ada yang terluput dari antara mereka, mereka akan tinggal di gunung-gunung seperti burung perkutut di lembah-lembah, semuanya mengerang, masing-masing karena kesalahannya sendiri.

(39-7) Ia hanyalah bayangan yang berlalu! Ia hanya mempeributkan yang sia-sia dan menimbun, tetapi tidak tahu, siapa yang meraupnya nanti.

(42-6) Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!