Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Kami sekalian meraung seperti beruang; suara kami redup seperti suara burung merpati; kami menanti-nantikan keadilan, tetapi tidak ada, menanti-nantikan keselamatan, tetapi tetap jauh dari kami.

Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia?

Dan lidahku akan menyebut-nyebut keadilan-Mu, memuji-muji Engkau sepanjang hari.

(77-13) Aku hendak menyebut-nyebut segala pekerjaan-Mu, dan merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu.

maka bibirku sungguh-sungguh tidak akan mengucapkan kecurangan, dan lidahku tidak akan melahirkan tipu daya.

Mulut orang benar mengucapkan hikmat, dan lidahnya mengatakan hukum;

(63-7) Apabila aku ingat kepada-Mu di tempat tidurku, merenungkan Engkau sepanjang kawal malam, --

Karena lidahku mengatakan kebenaran, dan kefasikan adalah kekejian bagi bibirku.

Hati orang benar menimbang-nimbang jawabannya, tetapi mulut orang fasik mencurahkan hal-hal yang jahat.

Karena hati mereka memikirkan penindasan dan bibir mereka membicarakan bencana.

tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.

(38-13) Orang-orang yang ingin mencabut nyawaku memasang jerat, orang-orang yang mengikhtiarkan celakaku, memikirkan kehancuran dan merancangkan tipu daya sepanjang hari.

Lidahku juga menyebut-nyebut keadilan-Mu sepanjang hari, sebab akan mendapat malu dan tersipu-sipu orang-orang yang mengikhtiarkan celakaku.

mempunyai tangan, tetapi tidak dapat meraba-raba, mempunyai kaki, tetapi tidak dapat berjalan, dan tidak dapat memberi suara dengan kerongkongannya.

Aku teringat kepada hari-hari dahulu kala, aku merenungkan segala pekerjaan-Mu, aku memikirkan perbuatan tangan-Mu.

Sebab itu biarlah orang Moab meratap, seorang karena yang lain, biarlah sekaliannya meratap. Mengingat kue kismis Kir-Hareset biarlah mereka mengaduh dan hancur luluh sama sekali!

Dalam hatimu engkau akan memikirkan kengerian yang sudah-sudah: "Sudah lenyapkah juru hitung, sudah lenyapkah juru timbang, dan sudah lenyapkah orang yang menghitung menara-menara?"

Sebab tanganmu cemar oleh darah dan jarimu oleh kejahatan; mulutmu mengucapkan dusta, lidahmu menyebut-nyebut kecurangan.

Seperti burung layang-layang demikianlah aku menciap-ciap, suaraku redup seperti suara merpati. Mataku habis menengadah ke atas, ya Tuhan, pemerasan terjadi kepadaku; jadilah jaminan bagiku!

kami telah memberontak dan mungkir terhadap TUHAN, dan berbalik dari mengikuti Allah kami, kami merancangkan pemerasan dan penyelewengan, mengandung dusta dalam hati dan melahirkannya dalam kata-kata.