Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Karena sinar kilat di hadapan-Nya bara api menjadi menyala.

Perhatikanlah, hai orang-orang bodoh di antara rakyat! Hai orang-orang bebal, bilakah kamu memakai akal budimu?

Api menyala di kalangan mereka, nyala api menghanguskan orang-orang fasik itu.

Kemudian dinyalakannyalah obor itu dan dilepaskannya anjing-anjing hutan itu ke gandum yang belum dituai kepunyaan orang Filistin, sehingga terbakarlah tumpukan-tumpukan gandum dan gandum yang belum dituai dan kebun-kebun pohon zaitun.

Janganlah kamu memasang api di manapun dalam tempat kediamanmu pada hari Sabat."

(83-15) Seperti api yang membakar hutan, dan seperti nyala api yang menghanguskan gunung-gunung,

Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa membenci teguran, adalah dungu.

Libanon tidak mencukupi bagi kayu api dan margasatwanya tidak mencukupi bagi korban bakaran.

Berhala itu semuanya bodoh dan dungu; petunjuk dewa itu sia-sia, karena ia hanya kayu belaka. --

Sebab itu orang menamai tempat itu Tabera, karena telah menyala api TUHAN di antara mereka.

namun orang Keni akan hapus; berapa lama lagi maka Asyur akan menawan engkau?"

Janganlah engkau merasa sayang kepadanya. Demikianlah harus kauhapuskan darah orang yang tidak bersalah dari antara orang Israel, supaya baik keadaanmu."

maka kamu harus memperlakukannya sebagaimana ia bermaksud memperlakukan saudaranya. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu.

Demikianlah engkau harus menghapuskan darah orang yang tidak bersalah itu dari tengah-tengahmu, sebab dengan demikian engkau melakukan apa yang benar di mata TUHAN."

Asap membubung dari hidung-Nya, api menjilat keluar dari mulut-Nya, bara menyala keluar dari pada-Nya.

(22-47) Dan sisa pelacuran bakti yang masih tinggal dalam zaman Asa, ayahnya, dihapuskannya dari negeri itu.

lagipula kandil-kandil dari emas murni dengan pelita-pelitanya, untuk dinyalakan di depan ruang belakang sesuai dengan peraturan;

(18-9) Asap membubung dari hidung-Nya, api menjilat keluar dari mulut-Nya, bara menyala keluar dari pada-Nya.

(39-4) Hatiku bergejolak dalam diriku, menyala seperti api, ketika aku berkeluh kesah; aku berbicara dengan lidahku:

Berapa lama lagi, ya TUHAN, Engkau murka terus-menerus, dan cemburu-Mu berkobar-kobar seperti api?