Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 20 ayat untuk greek:567 (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Mrk 11:17) (ende)

Kutipan ini diambil dari Yes 56:7.

(0.80) (Mat 21:13) (ende)

Kutipan-kutipan ini dari Yes 56:7 dan Yer 7:11.

(0.50) (Yer 46:13) (jerusalem: Firman) Nubuat berikut, Yer 46:14-28, diucapkan kemudian dari nubuat yang tercantum dalam Yer 46:2-12. Penyerbuan yang dinubuatkan ini terjadi pada th 568/567, bdk Yer 43:12+.
(0.49) (Mrk 11:15) (full: YESUS MASUK KE BAIT ALLAH. )

Nas : Mr 11:15

Tindakan Yesus mengusir orang yang berjual-beli di halaman Bait Allah menunjukkan semangat-Nya terhadap kesucian dan doa yang sejati dari mereka yang menyatakan sedang menyembah Allah

(lihat cat. --> Yes 56:7;

lihat cat. --> Luk 19:45).

[atau ref. Yes 56:7; Luk 19:45]

(0.40) (Yer 44:30) (jerusalem: Hofra) Firaun Hofra (th 589-569), bdk Yer 37:7, oleh orang Yunani disebut Apries. Ia mengganti Firaun Nekho dan kemudian mati terbunuh oleh penguasa Libia. Pembunuhan itu dinubuatkan Yeremia sebagai tanda bukti, bdk Yer 28:17+, bahwa akan digenapi pula nubuatnya tentang penyerbuan oleh Nebukadnezar yang memang terjadi pada th 568-567 seb Mas, bdk Yer 43:12.
(0.35) (Yer 46:13) (full: MEMUKUL KALAH TANAH MESIR. )

Nas : Yer 46:13

Yeremia bernubuat bahwa bukan saja pasukan Babel akan mengalahkan Mesir di Karkemis, melainkan akan mengalahkan pasukan Mesir di negeri mereka sendiri (568-567 SM). Allah akan menunjukkan dengan jelas sekali bahwa dewa-dewa Mesir tidak dapat menyelamatkan mereka dari kekalahan (ayat Yer 46:25-26).

(0.35) (Mi 5:7) (jerusalem) Ini sebuah nubuat tersendiri. Ia terdiri atas dua bait yang sejalan. Dinubuatkanlah peranan yang akan dipegang sisa Israel, bdk Yes 4:3+ dalam penyelamatan bangsa-bangsa lain (bdk Mik 5:1-4; 7:12) dan dalam penghukuman mereka (Mik 4:13; 5:8,14). Gagasan pertama di akhir masa pembuangan barulah muncul, sehingga nubuat Mik 5:6-7 ini agaknya tidak berasal dari nabi Mikha.
(0.35) (Kis 10:35) (jerusalem: berkenan kepadaNya) Ungkapan ini berupa istilah yang diambil dari ibadat (bdk Kis 10:4). Kepada Allah berkenanlah sebuah korban yang tak bercela atau orang tak bercela yang mempersembahkannya, Ima 1:3; 19:5; 22:19-27. Yes 56:7 menubuatkan bahwa pada akhir zaman korban-korban yang dipersembahkan kaum kafir akan berkenan kepada Allah; lihat Mal 1:10-11. Bdk Rom 15:16; Fili 4:18; 1Pe 2:5.
(0.35) (1Yoh 4:13) (jerusalem: RohNya) Karunia ialah Roh Kudus dinubuatkan bagi zaman terakhir, Kis 2:17-21,33. Roh itu dicurahkan ke dalam hati, Rom 5:5+; 1Te 4:8, lalu menghasilkan kepastian mendalam mengenai apa yang diberitakan para rasul dari luar, 1Yo 5:6-7; bdk Kis 5:32. Yang dimaksudkan di sini ialah kenyataan bahwa orang yang percaya menjadi anak Allah, Rom 8:15-16; Gal 4:6.
(0.30) (Yes 56:7) (full: RUMAH DOA-KU. )

Nas : Yes 56:7

Penghubungan doa dengan rumah Allah menunjukkan bahwa maksud inti dari ibadah ialah menuntun para penyembah dekat kepada-Nya dalam persekutuan, pujian, syafaat, dan permohonan; menghadiri gereja tanpa persekutuan yang bersemangat dan mendalam dengan Allah berarti tidak memenuhi sifat dan tujuan utama ibadah. Yesus mengutip ayat ini ketika mengusir para penukar uang dari Bait Allah

(lihat cat. --> Mr 11:17;

lihat cat. --> Luk 19:45).

[atau ref. Mr 11:17; Luk 19:45]

(0.25) (2Sam 6:12) (full: TABUT ALLAH ITU ... KE KOTA DAUD. )

Nas : 2Sam 6:12

Daud mengangkut tabut perjanjian ke Yerusalem (bd. 2Sam 5:6-7) dan mengubah kota tersebut menjadi pusat penyembahan dan ibu kota Israel. Kali ini ia mengikuti perintah Tuhan dan menyuruh suku Lewi memikul tabut tersebut (1Taw 15:12). Dua prestasi terbesar Daud sebagai raja berpusat sekitar "kota Daud":

  1. (1) pembentukan Israel menjadi suatu bangsa kuat yang bersatu dengan ibu kotanya Yerusalem yang dibentengi dengan baik, dan
  2. (2) penetapan ibadah kepada Tuhan di tempat yang utama itu sebagai prioritas tertinggi Israel (bd. 2Sam 7:1-29; 1Taw 15:1-17:27).
(0.25) (Mzm 2:6) (jerusalem: gunungKu yang kudus) Gunung Allah mula-mula gunung Sinai, Kel 3:1; 18:5, tempat Musa bertemu muka dengan Tuhan dan menerima Taurat, Kel 24:12-18; Ula 33:2; bdk 1Ra 19:8. Tetapi setelah raja Salomo mendirikan Bait allah di bukit Sion di Yerusalem, 2Sa 5:9+, maka Sionlah yang menjadi satu-satunya gunung kudus, gunung tempat kediaman Tuhan. Ke gunung Sion "naiklah" orang untuk mendengarkan firman Allah dan sujud menyembah kepadaNya, bdk Ula 12:2-7. Kediaman ungkapan "gunung Sion" (atau: Sion) merangkum seluruh kota Yerusalem, kota tempat kediaman raja Mesias. Kelak semua bangsa akan berkumpul ke situ, Maz 48+; Yes 2:1-3; 11:9; 24:23; 56:7; Yoe 2:32; Zak 14:16-19; bdk Ibr 12:22; Wah 14:1; 21:1+.
(0.20) (Why 5:6) (full: SEPERTI TELAH DISEMBELIH. )

Nas : Wahy 5:6

Kristus, yang menampakkan diri sebagai Anak Domba yang menyandang tanda-tanda bahwa Ia telah disembelih, melambangkan penyerahan diri-Nya di salib bagi dosa umat manusia. Ini menunjukkan bahwa kelayakan, kuasa, wewenang, dan kemenangan Kristus itu datang dari kematian-Nya sebagai korban (ayat Wahy 5:9-14). "Anak Domba" merupakan simbol yang paling menonjol dalam kitab Wahyu untuk Kristus (mis. ayat Wahy 5:6-7; 12:11; Wahy 15:3; 17:14; 21:22; 22:1,3). Hukuman Kristus akan berlaku bagi mereka yang menolak korban-Nya sebagai Anak Domba Allah (Wahy 6:16-17). "Ketujuh tanduk" itu melambangkan kuasa dan kekuatan seorang penguasa (1Raj 22:11; Dan 7:24); tentang "ketujuh roh",

lihat cat. --> Wahy 4:5.

[atau ref. Wahy 4:5]

(0.20) (Yoh 14:26) (jerusalem) Setelah Yesus pergi maka Roh Kudus akan menggantinya pada kaum beriman, Yoh 14:16,17; 16:7; bdk Yoh 1:33+. Ia adalah Parakletos, pengacara yang menjadi pengantara mereka di hadapan Bapa, bdk 1Yo 2:1, pembela mereka di hadapan pengadilan manusiawi, Yoh 15:26,27; bdk Luk 12:11-12; Mat 10:19-20 dsj; Wah 5:14. Dia itulah "Roh Kebenaran" Yoh 8:32+, yang memimpin mereka kepada seluruh kebenaran, Yoh 16:13, oleh karena Ia membuat mereka memahami diri Kristus yang begitu rahasia: bagaimana Kristus menggenapi Kitab Suci, Yoh 5:39+; manakah makna perbuatan serta "tanda-tandanya", Yoh 14:16; 16:13; 1Yo 2:20 dst, 27, Rom 8:16 pendeknya segala sesuatunya yang dahulu belum mereka mengerti, Yoh 2:22; 12:16; 13:7; 20:9. Dengan jalan itu Roh Kudus memberi kesaksian tentang Kristus, Yoh 15:26; 1Yo 5:6-7, dan mendatangkan malu kepada dunia yang tidak percaya, Yoh 16:8-11. Bdk Luk 24:49+; Rom 5:5+.
(0.18) (Luk 20:1) (sh: Awas! Penyalahgunaan kekuasaan dalam Gereja. (Senin, 10 April 2000))
Awas! Penyalahgunaan kekuasaan dalam Gereja.

Tindakan pengusiran para pedagang dari rumah ibadah yang dilakukan oleh    Yesus membuka aib para imam kepala, ahli Taurat, serta para    pemuka bangsa Israel. Selama ini merekalah yang berkuasa atas    seluruh aktifitas dan penggunaan bait Allah. Karena itulah dalam    usahanya untuk memberikan serangan balasan, mereka mengajukan    pertanyaan: "Siapa yang memberimu kuasa untuk melakukan semua    itu?" (20:2) Menurut pandangan mereka Yesus tidak mempunyai    kekuasaan yang resmi. Jika Ia mengakui, maka mudah bagi mereka    untuk menangkap Yesus.

Pertanyaan mereka itu mengungkapkan konsep kekuasan mereka yang    salah, yaitu mereka lebih menghargai kekuasaan lembaga.    Pertanyaan yang ditujukan kepada Yesus seharusnya adalah:    "Apakah tindakan penyucian bait Allah secara moral dan rohani    benar?; dan "Apakah tindakan-Nya berdasarkan firman-Nya?"    (19:46; Yes. 56:7) Yesus menjawab mereka dengan sebuah    pertanyaan yang berhubungan dengan baptisan Yohanes. Karena    tidak mau memberikan jawaban yang sebenarnya, mereka mengatakan    tidak tahu (ayat 5-7). Sekarang jika benar mereka tidak mempunyai    kemampuan secara moral dan rohani untuk memutuskan perkara yang    sangat penting (baptisan Yohanes), berarti mereka tidak    mempunyai kualifikasi untuk memimpin. Namun ketidaktahuan mereka    hanyalah pura-pura, dan ini berarti mereka mengingkari secara    sengaja tugas suci sebagai pemuka agama yang resmi. Pertimbangan    mereka hanyalah untuk mempertahankan kedudukan dan kekuasaannya.    Agama hanya dijadikan kendaraan politik.

Yesus meresponi kepura-puraan mereka dengan sebuah perumpamaan    (ayat 9-19). Inti perumpamaan Yesus mengingatkan masyarakat Yahudi    bahwa pemimpin mereka mulai melakukan penyalahgunaan    kekuasaannya, dengan mengatakan bahwa penggarap yang diberikan    wewenang untuk mengolah tanah justru sepakat untuk    menyalahgunakan kekuasaannya demi mendapatkan kekuasaan yang    lebih tinggi dengan membunuh anak pemilik kebun anggur sendiri.

Renungkan: Wewenang yang kita miliki baik di dalam gereja    maupun dalam lembaga lain haruslah memberikan kita kebebasan    untuk menyatakan kebenaran berdasarkan firman-Nya. Jika tidak,    maka telah terjadi penyalahgunaan kekuasaan.

(0.15) (Yak 1:21) (full: BUANGLAH SEGALA SESUATU YANG KOTOR. )

Nas : Yak 1:21

Firman Allah, baik yang dikhotbahkan maupun yang tertulis, tidak dapat menguasai seorang dengan efektif kalau orang itu belum terpisah dari kekotoran dan kejahatan moral.

  1. 1) Allah memerintahkan orang percaya untuk mengesampingkan semua kekotoran berdosa yang meresapi suatu masyarakat yang rusak sambil berusaha mempengaruhi mereka dan keluarganya. Kotoran ini menajiskan jiwa dan merusak kehidupan mereka (bd. Ef 4:22,25,31; Kol 3:8; 1Pet 2:1).
  2. 2) Alkitab memberitahukan kita apa yang tidak layak bagi umat Allah yang kudus. Oleh karena itu, jangan kita terlibat dalam bentuk percabulan dan kecemaran apa pun juga (Ef 5:3-4). Kita harus menyadari bahwa mengizinkan jenis kekotoran moral apa pun ke dalam kehidupan atau rumah-tangga kita, termasuk bahasa yang tidak senonoh atau kecabulan melalui video atau televisi, mendukakan Roh Kudus dan melanggar standar Allah yang kudus bagi umat-Nya. Firman Allah memperingatkan kita, "Janganlah kamu disesatkan orang dengan kata-kata yang hampa, karena hal-hal yang demikian mendatangkan murka Allah ... Sebab itu janganlah kamu berkawan dengan mereka" (Ef 5:6-7).
  3. 3) Sebagai orang percaya, kita harus bersungguh-sungguh dalam kebenaran dan kekudusan. Rumah kita hendaknya dibersihkan dari kecemaran dan dipenuhi dengan Firman Allah dan kekudusan Kristus (bd. Mat 12:43-45;

    lihat art. PENGUDUSAN).

(0.15) (Kel 20:1) (jerusalem) Dalam kitab Keluaran seperti sekarang ada kesepuluh perintah Tuhan (Dekalog) nampaknya tidak bersesuai dengan ceritera yang merangkakannya, Kel 19:24-25 dan Kel 20:18-21. ADapun Dekalog (Kesepuluh Firman, bdk Kel 34:28; Ula 4:13; 10:4+) terpelihara dengan dua rupa yang sedikit berbeda satu sama lain. Dalam Kel 20 ini Dekalog disajikan seperti terdapat dalam tradisi Elohista, sedangkan Dekalog yang tercantum dalam Ula 5:6-21 dipungut dari tradisi Ulangan. Aslinya Dekalog yang agaknya berasal dari zaman Musa kiranya berupa sepuluh ayat pendek beruntun dan berirama, sehingga mudah dihafal (bdk perintah ke 5,6,7 dan 8). Secara lisan Dekalog itu terpelihara oleh kelompok-kelompok orang Israel yang mengalami peristiwa di gunung Sinai dan yang tahu bahwa Dekalog itu berisikan "firman-firman" yang disampaikan Tuhan di gunung itu. Oleh karena itu Dekalog berikut beberapa tambahan kemudian disisipkan ke dalam kisah mengenai penampakan Tuhan di gunung itu. Tradisi Elohista yang tercantum dalam Kel 20:1-17 ini diteruskan dalam Kel 24:3 menyusul bagian yang memuat Hukum Perjanjian. Adapun Dekalog itu mencakup segala bidang hidup keagamaan dan akhlak. Dengan dua cara perintah-perintah Dekalog dapat dibagi-bagi yaitu: a)Kel 20:2-3,4-6,8-11,12,13,14,15,16,17; b)Kel 20:3-6,7,8-11,12,13,14,15,16,17,17. Pembagian pertama dituruti pujangga Gereja Yunani dan menjadi lazim dalam Gereja Yunani, Ortodoks dan gereja-gereja Kalvin, sedangkan pembagian kedua dituruti Gereja Katolik dan gereja-gereja Luter. Pembagian kedua ini dibuat oleh Augustinus berdasarkan Ulangan.- Dekalog itu menjadi urat-nadi Hukum Musa dan terus dipertahankan dalam Perjanjian Baru. Kristus sendiri memetik perintah-perintah Dekalog tetapi menambah apa yang disebut sebagai "ketiga nasehat Injil" sebagai penyempurnaannya, Mar 10:17-21. Meskipun sangat menyerang hukum Taurat (Roma, Galatia), namun Paulus sekali-kali tidak menyentuh tugas-kewajiban manusia yang utama baik terhadap Allah maupun terhadap sesama manusia sebagaimana digariskan dalam Kesepuluh Firman itu.
(0.15) (Kel 5:22) (sh: Nama TUHAN adalah jaminan (Senin, 4 April 2005))
Nama TUHAN adalah jaminan


Tujuan Firaun agar bangsa Israel meragukan dan melupakan Allah dengan cara menambah beban kerja paksa nampaknya berhasil. Situasi bangsa Israel semakin menyesakkan dan keputusasaan teramat berat menekan mereka. Dalam situasi ini, umat Israel tidak mampu melihat kuasa Tuhan justru sedang bekerja (ayat 6:8). Bahkan Musa pun telah menjadi tawar hati. Musa merasa bersalah dan menganggap dirinya sebagai penyebab kesengsaraan bangsanya. Musa juga menuduh Allah yang mengutusnya untuk berbicara kepada Firaun sebagai Allah yang bengis (ayat 5:22-23).

Allah memiliki rencana keselamatan bagi umat-Nya, yakni membawa mereka ke Tanah Kanaan (ayat 6:6-7). Apa dasarnya? Pertama, Perjanjian Allah dengan Abraham, Ishak dan Yakub. Di sini Allah memperkenalkan diri dengan nama TUHAN, yang menyatakan Jati Diri-Nya sebagai Yang Setia pada Perjanjian-Nya (ayat 2-3). Nama TUHAN ini menjadi dasar bahwa janji-Nya akan digenapi (ayat 5,6,7). Kedua, Allah telah mendengar seruan penderitaan umat-Nya (ayat 4-5). Oleh karena janji-Nya dan nama-Nya, Ia akan menyelamatkan mereka. Sedangkan bagi Firaun, Allah akan menunjukkan kedahsyatan kuasa-Nya (ayat 5:24). Allah akan memperkenalkan diri-Nya kepada Firaun bahwa Ia adalah Allah Yang Mahakuasa, yang mengatasi segala ilah termasuk sesembahan Mesir (ayat 6:2-5). Inilah perintah Allah kepada Musa untuk kembali disampaikan kepada Firaun saat ia menghadapnya (ayat 9-10,12).

Saat berada dalam bayang-bayang penderitaan kita sulit untuk tetap memercayai Tuhan. Namun, jika kita mau berdiam diri di hadapan-Nya dan merenungkan kasih setia-Nya, kita akan menemukan bahwa Tuhan adalah Allah yang setia. Sebagaimana bagi umat Israel nama TUHAN menjadi pegangan, maka bagi kita nama Yesus meneguhkan bahwa janji-Nya Ya dan Amin. Dia akan memberi kekuatan bagi kita untuk bertahan dalam penderitaan dan berharap kepada-Nya.

Ingat: Nama-Nya adalah Ya dan Amin untuk setiap janji dan firman-Nya.

(0.12) (Mat 18:15) (full: APABILA SAUDARAMU BERBUAT DOSA. )

Nas : Mat 18:15

Dalam ayat Mat 18:15-17 Yesus menguraikan cara mendisiplinkan atau menerima kembali seorang saudara Kristen yang berbuat dosa kepada seorang anggota lain di dalam gereja. Mengabaikan ajaran Kristus ini berarti berkompromi secara rohani dan akhirnya mengakibatkan kehancuran kepada gereja sebagai umat Allah yang kudus (bd. 1Pet 2:9;

lihat cat. --> Mat 5:13).

[atau ref. Mat 5:13]

  1. 1) Tujuan disiplin gerejani ialah melindungi nama baik Allah (Mat 6:9; Rom 2:23-24), menjaga kemurnian moral dan integritas ajaran gereja (1Kor 5:6-7; 2Yoh 1:7-11), serta berusaha untuk menyelamatkan anggota yang tidak patuh dan mengembalikan mereka kepada jalan yang benar (1Kor 5:5; Yak 5:19-20).
  2. 2) Anggota yang berdosa itu harus lebih dahulu dihadapi dan ditegor di bawah empat mata. Apabila ia mau mendengarkan, maka ia harus diampuni (ayat Mat 18:15). Apabila ia tidak mau mendengarkan saudara seimannya (ayat Mat 18:15-16), dan setelah itu satu atau dua anggota lain (ayat Mat 18:16), akhirnya masih tidak mau mendengarkan jemaat, maka ia harus dianggap sebagai "seorang yang tidak mengenal Allah", yaitu, seseorang yang bukan anggota Kerajaan Allah, terpisah dari Kristus dan hidup di luar kasih karunia (ayat Mat 18:17; bd. Gal 5:4). Ia tidak berhak menjadi anggota gereja dan harus dikucilkan dari persekutuan gereja.
  3. 3) Kebiasaan untuk menjaga kemurnian gereja ini bukan saja dilaksanakan dalam hal dosa dan kedursilaan, tetapi juga dalam hal ajaran yang sesat dan ketidaksetiaan terhadap iman PB yang asli dan mendasar

    (lihat cat. --> Gal 1:9 dan

    lihat cat. --> Yud 1:3;

    [atau ref. Gal 1:9; Yud 1:3]

    lihat art. GURU-GURU PALSU, dan

    lihat art. PENILIK JEMAAT DAN KEWAJIBANNYA).

  4. 4) Disiplin gerejani harus dilaksanakan dengan rendah hati, kasih, penyesalan, dan pemeriksaan diri

    (lihat cat. --> Mat 23:37;

    [atau ref. Mat 23:37]

    2Kor 2:6-7; Gal 6:1).
  5. 5) Dosa di dalam gereja yang melibatkan kebejatan seksual harus ditangani berdasarkan 1Kor 5:1-5 dan 2Kor 2:6-11. Bentuk-bentuk dosa yang berat ini menuntut penyesalan dan perkabungan dari seluruh jemaat (1Kor 5:2), hukuman yang setimpal bagi pelanggar itu (2Kor 2:6) dan pengucilan dari gereja (1Kor 5:2,13). Kemudian hari, setelah masa pertobatan yang nyata, orang itu dapat diampuni, menerima pernyataan kasih lagi dan diterima kembali dalam persekutuan (2Kor 2:6-8).
  6. 6) Dosa seorang penatua, setelah ditangani di bawah empat mata, juga harus diumumkan kepada jemaat, dan dikenakan tindakan disiplin di depan umum, yaitu, "ditegur di depan semua orang agar yang lain itu pun takut" (Gal 2:11-18;

    lihat cat. --> 1Tim 5:20;

    [atau ref. 1Tim 5:19-20]

    lihat art. SYARAT-SYARAT MORAL PENILIK JEMAAT).

  7. 7) Para pemimpin gereja dan para gembala jemaat lokal sebaiknya mengingat bahwa mereka ditugaskan untuk menjaga seluruh kawanan domba Allah

    (lihat art. PENILIK JEMAAT DAN KEWAJIBANNYA).

    Tuhan akan meminta pertanggungjawaban pribadi dari mereka atas "darah semua orang" (Kis 20:26) yang terhilang karena para pemimpin gagal mengembalikan, mendisiplinkan, atau mengucilkan mereka sesuai dengan maksud dan kehendak Allah (bd. Yeh 3:20-21; Kis 20:26-27;

    lihat cat. --> Yeh 3:18).

    [atau ref. Yeh 3:18]



TIP #07: Klik ikon untuk mendengarkan pasal yang sedang Anda tampilkan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA