Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 46 ayat untuk disembuhkan [Pencarian Tepat] (0.000 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Kis 14:9) (jerusalem: dapat disembuhkan) Terjemahan lain: dapat diselamatkan. Iman merupakan prasyarat mujizat, bdk Mat 8:10+.
(0.88) (Yos 22:17) (ende: tahirkan)

Hukuman jang disindir disini agaknja suatu penjakit kotor jang menular, diantara rakjat dan jang belum disembuhkan sama sekali.

(0.75) (Luk 8:43) (jerusalem) Var: Adalah....perdarahan yang sudah menghabiskan semua yang ada padanya buat berbagai tabib tetapi tidak berhasil disembuhkan oleh siapapun, bdk Mar 5:26.
(0.50) (Mzm 30:1) (ende)

Seorang jang sembuh dari penjakitnja jang keras mengutjap sjukur dengan lagu ini. Dua kali dikatakan bagaimana ia sakit, lalu bermohon dan disembuhkan (Maz 30:1-5,6-12). Barangkali lagu inipun adalah pengiringan kurban sjukur, jang dipersembahkan orang jang sembuh dari sakit (Maz 30:4,12). Menurut kepalanja dipergunakan dalam ibadat untuk ulang tahun pentahbisan Bait-Allah.

(0.50) (Mzm 38:1) (ende)

Mazmur ini adalah lagu seorang jang kena sakit (kusta) karena dosanja dan atas kegembiraan musuh2nja. Ia mengakui dosanja dan memohon-agar disembuhkan, sambil mengutjapkan kepertjajaan dan pengharapannja.

(0.44) (Yoh 5:9) (full: SEMBUHLAH ORANG ITU. )

Nas : Yoh 5:9

Sering kali Yesus menyembuhkan sebagai tanggapan terhadap iman seseorang. Akan tetapi, dalam kasus ini Yesus menyembuhkan tanpa ada unsur iman; Ia hanya berkata dan orang itu sembuh. Dewasa ini pun orang mungkin disembuhkan menurut maksud Allah sekalipun mereka tidak beriman kepada Yesus. Alkitab mengajarkan bahwa ada tiga hubungan untuk iman yang menyembuhkan:

  1. (1) iman dari penderita yang mau disembuhkan (Mat 9:27-29);
  2. (2) iman orang lain untuk si penderita (Mat 8:5-10; bd. Yoh 17:15-20; Yak 5:14-16); dan
  3. (3) iman dari seseorang yang diurapi untuk menyembuhkan (1Kor 12:9).
(0.44) (Yoh 5:5) (full: TIGA PULUH DELAPAN TAHUN. )

Nas : Yoh 5:5

Setelah menderita selama 38 tahun, orang ini telah mengalami kekecewaan yang berkepanjangan, karena tidak disembuhkan sambil tetap mengharapkan pertolongan dari Allah. Namun, akhirnya kesembuhan datang juga. Sebagian besar karena lamanya orang ini menderita maka Yesus dengan belas kasihan, berkenan untuk menolongnya. Jangan sekali-kali kita putus harap bahwa waktu Allah untuk mengulurkan tangan kepada kita mungkin segera akan datang.

(0.38) (2Raj 5:15) (full: DI SELURUH BUMI TIDAK ADA ALLAH KECUALI DI ISRAEL. )

Nas : 2Raj 5:15

Sangat mengherankan bahwa Naaman, seorang asing, disembuhkan secara ajaib dari penyakit kusta dan bertobat kepada Allah yang benar, sedangkan masih banyak orang kusta di Israel yang tidak ditahirkan. Yesus sendiri menyebut Naaman (Luk 4:27) untuk menekankan bahwa ketika umat Allah tidak menaati Ia dan firman-Nya, Ia akan mengambil kerajaan-Nya dari mereka dan membangkitkan orang lain untuk mengalami keselamatan, kebenaran, dan kuasa kerajaan-Nya (bd. Mat 8:10-13; 23:37-39).

(0.38) (Kis 5:16) (full: MEREKA SEMUA DISEMBUHKAN. )

Nas : Kis 5:16

Para rasul melakukan apa yang dilakukan oleh Tuhan sendiri; mereka menyembuhkan orang yang dirasuk setan (lih. Mr 1:34). Kenyataan ini menjadi tanda yang terpenting bahwa kerajaan Allah telah datang dengan kuasa di antara manusia

(lihat art. KUASA ATAS IBLIS DAN SETAN-SETAN).

Tidak pernah salah untuk berdoa supaya melalui Roh Kudus kita dapat melakukan hal-hal yang baik dan menyembuhkan mereka yang sakit dan dikuasai setan (Kis 4:30;

lihat art. PENYEMBUHAN ILAHI).

(0.31) (2Raj 5:1) (full: NAAMAN. )

Nas : 2Raj 5:1

Kisah Naaman menunjukkan pemeliharaan Allah (ayat 2Raj 5:1-14), kuasa dan kasih karunia-Nya yang menyelamatkan (ayat 2Raj 5:15-19), dan hukumannya atas dosa (ayat 2Raj 5:20-27). Yang menonjol dalam kisah ini ialah kebenaran bahwa kasih karunia dan keselamatan Allah tidak terbatas pada Israel, tetapi bahwa Ia ingin menunjukkan belas kasihan kepada bangsa bukan Israel dan menuntun mereka untuk mengenal Allah yang esa dan benar (lih. Luk 4:18-19,25-27).

(0.31) (Yes 38:1) (full: ENGKAU AKAN MATI. )

Nas : Yes 38:1

Melalui Yesaya, Allah menubuatkan bahwa Hizkia akan mati sebagai akibat tidak terelakkan dari penyakitnya. Tetapi, banyak nubuat adalah bersyarat (mis. Yer 18:7-10); Allah tidak bertindak secara tipuan (Ibr 6:18), tetapi Ia bisa mengubah rencana-Nya sesuai dengan tanggapan kita kepada firman-Nya. Firman Allah kepada Hizkia menjadi suatu pernyataan yang langsung dan tegas yang mengungkapkan suatu kemungkinan yang sungguh. Karena Hizkia menanggapinya dalam doa yang sungguh-sungguh dan keyakinan teguh akan kemampuan Allah untuk menyembuhkan penyakitnya, Allah di dalam kemurahan-Nya mengabulkan doanya dan menambahkan 15 tahun kepada hidupnya.

(0.31) (Yes 52:13) (full: HAMBA YANG MENDERITA. )

Nas : Yes 52:13-53:12

Bagian ini berbicara tentang penderitaan dan penolakan Mesias-Hamba, Yesus Kristus. Yesaya bernubuat bahwa melalui penderitaan-Nya banyak orang akan diampuni, dibenarkan, ditebus, dan disembuhkan. Penderitaan-Nya juga akan menghasilkan pengangungan dan pemuliaan-Nya. PB mengutip bagian ini lebih sering daripada bagian PL lainnya.

(0.31) (Yak 5:15) (full: DOA YANG LAHIR DARI IMAN AKAN MENYELAMATKAN ORANG SAKIT )

Nas : Yak 5:15

(versi Inggris NIV -- "menyembuhkan"). Yakobus berbicara tentang penyakit jasmaniah. Kita boleh menangani penyakit dengan minta doa dari para penatua atau pemimpin gereja.

  1. 1) Tugas para gembala dan pemimpin gereja ialah mendoakan orang sakit dan mengoles mereka dengan minyak. Perhatikan bahwa tanggung jawab para penatua ialah memanjatkan doa iman. Itu bukan tanggung jawab orang sakit. PB menempatkan beban utama untuk memperoleh kesembuhan pada gereja dan pemimpinnya.
  2. 2) Minyak rupanya melambangkan kuasa Roh Kudus yang menyembuhkan; minyak itu dipakai untuk membantu iman (bd. Mr 6:13).
  3. 3) Yakobus menekankan bahwa yang terpenting adalah doa. Doa yang efektif harus dipanjatkan dalam iman jikalau orang sakit akan disembuhkan. Tuhan akan memberikan iman sesuai dengan kehendak-Nya

    (lihat cat. --> Mat 17:20;

    [atau ref. Mat 17:20]

    lihat art. PENYEMBUHAN ILAHI).

  4. 4) Mungkin orang tidak selalu disembuhkan; sekalipun demikian, gereja harus terus-menerus mencari kuasa penyembuhan kerajaan Allah dalam belas kasihan terhadap orang sakit dan demi kemuliaan Kristus

    (lihat art. PENYEMBUHAN ILAHI).

(0.31) (Mrk 1:29) (sh: Pelayanan dan doa (Jumat, 17 Januari 2003))
Pelayanan dan doa

Dalam pelayanan-Nya, Yesus tidak hanya mengajar banyak orang. Yesus juga menyembuhkan banyak orang, termasuk ibu mertua Simon, yang menderita sakit demam (ayat 30). Lazimnya orang yang baru sembuh dari sakit, badan terasa lemah, karena itu diperlukan waktu beberapa lama untuk beristirahat dan mengembalikan kondisi tubuh. Tetapi, tampaknya ini tidak berlaku bagi ibu mertua Simon. Segera setelah disembuhkan ia langsung melayani Yesus (ayat 31). Ini memberi indikasi bahwa penyembuhannya segera dan sempurna. Tidak hanya orang sakit, orang-orang yang kerasukan setan pun dibawa kepada Yesus untuk disembuhkan dan dilepaskan dari cengkeraman setan (ayat 32,34). Menarik untuk dicatat bahwa Yesus tidak memperbolehkan setan-setan untuk berbicara meski mereka mengenal Yesus.

Dalam 1:24, setan bahkan menyapa Yesus sebagai 'Yang Kudus dari Allah'. Tetapi, Yesus membentaknya untuk tidak bicara. Yesus menolak kesaksian setan dan roh-roh jahat, karena kesaksian mereka tidak lahir dari kesadaran dan suka rela. Mereka mengenal siapa Yesus, tetapi mereka tidak mau hidup taat terhadap Yesus. Inilah iman model ala setan (Yak. 2:19): mengenal Yesus bahkan beribadah di rumah ibadat, tetapi tidak mau taat kepada kehendak Yesus; percaya pada Yesus, tetapi hidup menurut kehendak sendiri.

Di tengah kesibukan pelayanan, Yesus berdoa (bdk. 6:46 dan 14:35). Mengapa Yesus harus berdoa? Doa adalah komunikasi dengan Allah. Melalui doa, Yesus menyatakan dua hal. Pertama, relasi-Nya dengan Allah sangat intim. Kedua, Yesus menyatakan ketergantungan-Nya kepada Allah.

Rahasia kesuksesan pelayanan-Nya terletak pada ketergantungan-Nya pada Allah, dan doa merupakan ekspresi ketergantungan pada Allah.

Renungkan: Apakah iman pada Yesus memberi warna terhadap perilaku dan moralitas hidup sehari-hari? Apa hambatannya?

(0.31) (Kis 4:1) (sh: Kuasa versus amarah (Sabtu, 14 Juni 2003))
Kuasa versus amarah

Sangat menarik jika kita mau membaca Lukas dan Kisah Para Rasul sebagai suatu karya tulis yang besar. Apalagi mengamati perkembangan, perpindahan bahkan kontras dari berbagai tema dan tokoh di dalamnya.

Contohnya adalah Petrus. Sebelum ini, pembaca bertemu dengan Petrus yang ketakutan dan akhirnya menyangkali Yesus ketika ia menghadapi tuduhan secara berturut-turut oleh tiga orang di rumah Imam Besar (Luk. 22:54-62). Kini, setelah Pentakosta, Petrus bersama-sama dengan Yohanes menghadapi amarah para pembesar keagamaan Yahudi (ayat 1-2) dengan suatu seruan pemberitaan Injil yang tidak malu-malu dan berani. Di dalam sidang yang sama yang telah menghukum Yesus dengan hukuman mati (Luk. 22:63-71), Petrus memperhadapkan para pemimpin Yahudi kepada suatu fakta yang tidak dapat ditolak. Mereka tidak dapat menyangkal bahwa si lumpuh memang telah disembuhkan. Petrus menyatakan bahwa jika mereka mengakui kesembuhan si lumpuh, seharusnya mereka mengakui juga kebenaran kesaksian Petrus yang menyatakan bahwa si lumpuh disembuhkan karena kuasa Nama Yesus (ayat 9-10). Tidak hanya itu, sesuai dengan nas PL, Yesus Sang Mesias yang telah mereka tolak itu justru adalah bagian terpenting dari bangunan yang sedang didirikan Allah, yaitu umat-Nya (bdk. Luk. 20:17). Yang terutama adalah, hanya di dalam nama Yesus Kristus sajalah manusia dapat diselamatkan (ayat 12). Keyakinan Petrus dan Yohanes yang didasarkan pada tuntunan Roh Kudus (ayat 8) inilah yang menjadi dasar dari tindakan, perkataan dan keberanian mereka. Keberanian ini tidak sia-sia, karena kesaksian mereka berbuah demi kemuliaan Tuhan (ayat 4).

Renungkan: Kristen menjadi berani bukan karena bakat ataupun pemotivasian psikologis, tetapi karena Roh Kudus. Keberanian dalam Roh itu akan memampukan bersaksi dan bertindak dalam ketaatan.

(0.25) (Mrk 1:34) (jerusalem: Ia tidak memperbolehkan) Baik setan-setan, Mar 1:25,34; Mar 3:12, dan orang-orang yang disembuhkan, Mar 1:44; Mar 5:43; Mar 5:43; Mar 7:36; Mar 8:26, maupun para rasul Kis 8:30; Kis 9:9, oleh Yesus dilarang memberitahukan kepada siapapun bahwa Ia Mesias; larangan itu baru dicabut setelah Yesus wafat, Mar 10:27+. Di waktu itu orang banyak memikirkan Mesias sebagai pahlawan nasional dan pejuang; ini terlalu berbeda dengan pendapat Yesus tentang Mesias yang Ia jelmakan sendiri. Karenanya Yesus hati-hati sekali dalam memperkenalkan diri sebagai Mesias, paling sedikit di tanah Israel, bdk Mar 5:19, untuk menghindarkan salah paham tentang tugasNya, karena ini hanya menghalangi pelaksanaannya, bdk Yoh 6:15; Mat 13:13+. Larangan atau "rahasia Mesias" itu bukanlah hal yang baru kemudian dibayangkan oleh Markus, sebagaimana dikatakan oleh sementara ahli. Sebaliknya, keterangan-keterangan Markus itu sesuai dengan sikap Yesus sendiri selama hidupNya, meskipun Markus suka menonjolkannya. Dalam Lukas atau Matius (kecuali Mat 9:30) larangan itu hanya ditemukan dalam bagian-bagian yang sejalan Markus; dan dalam bagian-bagian ini Lukas dan Matius seringkali tidak menyebut-nyebut larangan itu.
(0.25) (Mzm 51:7) (sh: Hubungan pemahaman tentang dosa dan pertobatan sejati (Rabu, 22 Agustus 2001))
Hubungan pemahaman tentang dosa dan pertobatan sejati

Dosa bukanlah sebuah perbuatan tunggal dan terisolir melainkan ada ekses-ekses yang tidak dapat dihindari oleh manusia. Ekses pertama adalah noda yang membekas pada seseorang (ayat 9). Cukup sulit untuk mendefinisikan noda sebab tidak kasat mata bagi manusia kecuali bagi Allah. Apakah kita mau mempunyai kehidupan yang coreng-moreng di hadapan-Nya? Hanya Allah yang mampu menghilangkan noda itu. Ekses kedua adalah ekses psikologis. Orang yang sudah melakukan dosa, diakui atau tidak, pasti akan kehilangan ketenangan, kedamaian, dan kesukacitaan dalam jiwanya (ayat 10, 14). Siapakah yang dapat mengembalikan semua itu? Ekses ketiga adalah dihantui perasaan bahwa Allah akan membuang dirinya (ayat 13) walaupun itu tidak mungkin terjadi sebab Allah penuh belas kasihan dan kemurahan. Ekses keempat adalah apa yang kita tabur akan kita tuai (ayat 16). Daud meminta Allah untuk mematahkan ekses ini. Ekses kelima adalah dosa seorang pemimpin memberikan dampak negatif kepada negara dan bangsa yang dipimpinnya. Menyadari hal itu, Daud memohon agar Allah menghentikan dampak negatif ini agar bangsa dan negaranya tetap sejahtera (ayat 20).

Pemahaman akan ekses-ekses dosa memimpin Daud kepada pertobatan sejati. Ciri pertobatan sejati adalah hati dan jiwa yang remuk (ayat 19). Siapa yang dapat tetap tenang setelah berbuat dosa jika dosa itu mempunyai ekses yang demikian dahsyat? Ciri pertobatan sejati selanjutnya dinyatakan dalam permohonan Daud kepada Allah (ayat 12). Daud rindu agar hati dan batin yang menjadi pusat kehendak manusia diperbaharui agar ia tidak berbuat dosa lagi. Daud sudah membuktikan tekadnya dalam hidupnya.

Renungkan: Sekarang marilah kita merenungkan kehidupan kita. Adakah ekses- ekses dosa yang dipaparkan oleh firman-Nya yang masih tersisa dalam hidup kita, baik itu berupa ketidaktenangan hati yang terus- menerus, buah pahit yang harus kita tuai, maupun kegagalan demi kegagalan dalam usaha yang kita lakukan? Jika masih ada, mintalah kepada Allah untuk mematahkan ekses itu dan memberikan kekuatan kepada Anda agar dapat menanggungnya. Jika sudah tidak ada, bagaimanakah pemahaman tentang ekses-ekses dosa membantu Anda untuk tidak berbuat dosa lagi?

(0.25) (Mat 8:28) (sh: Jesus membebaskan manusia dari kuasa Setan. (Senin, 12 Januari 1998))
Jesus membebaskan manusia dari kuasa Setan.

Setan-setan tahu dan mengenal, Yesus adalah Anak Allah. Mereka takut jika ditindak sebelum waktunya, lalu memohon, agar diusir masuk pada kawanan babi.Yesus mengabulkan, karena Dia berkuasa, baik atas manusia, hewan maupun setan. Namun, kini pada zaman iptek yang canggih ini terjadi keanehan. Orang-orang pintar, beragama dan berilmu takluk dan taat kepada setan-setan; dan melakukan perintah-perintahnya, bahkan beribadah, memuja dan menyembahnya. Bagaimanakah usaha orang percaya, untuk memperkenalkan Yesus dan membebaskan mereka dari pemujaan yang membelenggu jiwa mereka?

Yesus lebih mengetahui kebutuhan kita. Tuhan Yesus memuji para sahabat yang membawa seorang lumpuh kepada-Nya, untuk disembuhkan. Yesus melihat kebutuhan terdalam dari si lumpuh, yakni kesembuhan jiwa yang lumpuh, karena dosa yang membelenggu, yang membuat tulang-tulangnya lesu dan sumsumnya menjadi kering (Mzm. 32:34). Pengampunan dosa membebaskan dan memulihkan jasmaninya, sehingga jiwanya menjadi sehat. Marilah kita belajar tidak menyimpan dosa. Segeralah datang kepada Yesus dan bertobat.

Doa: Terima kasih Tuhan Yesus, Engkau lebih mencintai kami daripada kami mencintai diri kami sendiri. Amin.

(0.25) (Mrk 2:1) (sh: Yesus mengampuni dosa (Minggu, 19 Januari 2003))
Yesus mengampuni dosa

Saat Yesus mengajar orang banyak, tiba-tiba datang sekelompok orang menggotong seorang lumpuh (ayat 3). Tetapi, orang banyak menjadi penghalang bagi mereka untuk sampai ke hadapan Yesus (ayat 4). Ada jalan lain? Ada. Melalui atap rumah. Upaya untuk sampai ke depan Yesus dipandang sebagai ekspresi iman (ayat 5).

Dalam ayat 6,8, narator memberi informasi kepada kita bahwa Yesus tahu apa yang ada di dalam hati manusia. Tidak ada yang tersembunyi bagi Allah. Menurut pemahaman orang Yahudi, hanya Allah yang tahu isi hati manusia (ayat 1Raja 8:39). Jadi, informasi narator dalam ayat 6,8 ini menginformasikan dan menyatakan bahwa Yesus adalah Allah.

Yesus tidak hanya tahu isi hati manusia. Yesus juga tahu kebutuhan dasar manusia. Orang lumpuh dibawa teman-temannya ke hadapan Yesus untuk disembuhkan. Mengejutkan bagi yang hadir, sebab perkataan pertama yang diucapkan Yesus kepada si lumpuh bukan soal kesembuhan, melainkan soal pengampunan dosa. Penyakit yang diderita si lumpuh disebabkan oleh dosanya. Tanpa pengampunan dosa, tidak mungkin kesembuhan terjadi. Perlu juga dicatat bahwa dalam ajaran Yesus, tidak selalu penyakit disebabkan dosa (bdk. Yoh. 9:2-3).

Renungkan: Pengampunan dosa semata-mata adalah anugerah Allah, bukan hasil usaha atau prestasi manusia.



TIP #04: Coba gunakan range (OT dan NT) pada Pencarian Khusus agar pencarian Anda lebih terfokus. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA