Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 13 dari 13 ayat untuk digagalkan (0.000 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Ayb 17:11) (endetn: menudju kemaut)

diperbaiki dan tanda batja dipindahkan. Tertulis: "hari2ku sudah berlalu, rentjana2ku digagalkan, keinginan2 hatiku ......".

(0.86) (Yes 18:5) (ende: ranting2nja, sulur2nja)

Musuh, Asjur dibandingkan dengan pokok anggur jang dibinasakan sebelum berbuah. Demikian rentjana si penjerbu digagalkan, sebelum berhasil.

(0.57) (Mrk 15:9) (jerusalem) Menurut cerita Markus orang banyak menghadap Pilatus dengan maksud meminta supaya seorang tahanan dibebaskan, tetapi mereka tidak berpikir kepada Yesus. Pilatus menggunakan kesempatan itu untuk menawarkan Yesus dan dengan jalan itu meluputkan diri dari kesulitannya. Akalnya itu digagalkan imam-imam kepala yang mengusulkan pembebasan Barabas. Dalam Mat 27:17 Pilatus sendiri dengan bodohnya menawarkan pilihan antara Yesus dan Barabas.
(0.50) (2Sam 15:14) (jerusalem: Pergilah dengan segera) Jauhnya Hebron dari Yerusalem hanya 36 km, sehingga beberapa jam cukup untuk sampai di Yerusalem. Karenanya orang harus tergesa-gesa
(0.50) (Ibr 4:1) (jerusalem: masih berlaku) Perbandingan antara Musa dan Kristus, 3:1 dst; bdk Kis 7:20-44+; Yoh 1:21+, diteruskan dengan perbandingan antara orang Israel dan orang Kristen. Oleh karena tidak mentaati firman Allah, orang Israel tidak masuk ke dalam "perhentianNya", yaitu Tanah Suci, 3:17-19. Tetapi janji Allah tak mungkin digagalkan. Maka janji itu masih berlaku untuk orang Kristen yang dipanggil untuk masuk ke dalam perhentian dan kebahagiaan ilahi, yang dilambangkan oleh "perhentian" yang pertama itu.
(0.43) (Mzm 126:1) (full: MEMULIHKAN KEADAAN SION. )

Nas : Mazm 126:1

Sebagian dari pemulihan ini terjadi pada tahun 701 SM ketika ancaman Sanherib untuk menyerbu Yerusalem digagalkan sebagai penggenapan nubuat dan bangsa-bangsa di sekitar Yehuda mengirim hadiah kepada Hizkia (2Taw 32:22-23). Pemulihan yang lebih besar terjadi ketika orang Yahudi kembali ke Yerusalem dari Babel pada tahun 538 SM.

(0.37) (Kol 2:6) (sh: Jangan biarkan kemenanganmu digagalkan! (Senin, 9 Juli 2001))
Jangan biarkan kemenanganmu digagalkan!

Penempatan tradisi agama dan budaya berdampingan dengan iman kristen seringkali menjadi perdebatan seru karena masing-masing pihak tidak memiliki standar yang sama, manakah yang seharusnya ditempatkan lebih tinggi: tradisi budaya ataukah iman kristen? Demi kebaikan bersama seringkali dihalalkan segala cara kompromi dengan meniadakan standar kebenaran dan sebaliknya mengatakan: “asalkan semua pihak merasa puas dan senang karena tidak satu pihak pun merasa dinomorduakan”. Apakah ini dapat dibenarkan?

Paulus rupanya melihat masalah ini dalam jemaat Kolose. Kota Kolose adalah tempat bertemunya berbagai tradisi dan kebudayaan, sehingga berpeluang melahirkan berbagai ajaran yang dapat mempengaruhi kekristenan di Kolose. Nampaknya di tengah-tengah jemaat, berkembang berbagai ajaran yang bertentangan bahkan meremehkan ajaran Kristus dan menggoyahkan kepastian iman. Mereka tetap diikat dengan larangan- larangan tertentu yang menyesatkan (ayat 14, 16, 18). Oleh karena itulah Paulus memberikan peringatan yang tegas dan keras (ayat 8) kepada jemaat yang telah mengenal dan hidup dalam Kristus (ayat 6-7) agar mereka tidak terbawa arus. Kata-kata kerja yang dipakai Paulus (ayat 6-7) menunjukkan bahwa status mereka yang baru harus dihidupi dengan mempertahankan kemenangan iman dalam segala aspek kehidupan, bukan dengan kekuatan sendiri tetapi hidup dalam anugerah-Nya. Hidup dalam Dia berarti dimampukan hidup kudus, benar, dan tidak bercela, karena seluruh kepenuhan Allah yang ada di dalam Dia (ayat 9-10). Semua peristiwa yang dialami-Nya sebagai Manusia telah menghidupkan kita di dalam penebusan-Nya (ayat 11- 14). Inilah iman kita bahwa di dalam Dia kita telah menyalibkan kehidupan lama dan dibangkitkan sebagai manusia baru yang telah diperbaharui di dalam Dia.

Renungkan: Berbagai tradisi dan kebiasaan keluarga turun-temurun seringkali masih menjadi pengikat bagi Kristen zaman kini, sehingga menjadikan Kristen sebagai terdakwa bila tidak melakukan kebiasaan agama ataupun keluarga yang tidak sesuai dengan firman Tuhan. Bukan tradisi tetapi firman Tuhan yang seharusnya menjadi tolok ukur kehidupan kristen yang bertumbuh. Milikilah pola hidup: “Aku tidak membiarkan kemenanganku digagalkan oleh siapa pun”.

(0.36) (2Tes 3:1) (full: BERDOALAH UNTUK KAMI. )

Nas : 2Tes 3:1

Paulus sanggup melakukan apa yang dilakukannya bagi Kristus, sebagian karena doa umat Allah. Oleh karena itu dia sering kali memohon doa dari orang-orang yang dilayaninya, sebab menyadari bahwa kehendak Allah bagi kehidupan dan pelayanannya tidak akan terwujud sepenuhnya tanpa doa syafaat sesama orang percaya (bd. Rom 15:30-32; 2Kor 1:11; Fili 1:19; Kol 4:2; 1Tes 5:25). Prinsip rohani kerajaan Allah ini masih berlaku saat ini. Kita memerlukan dukungan doa sesama saudara seiman dan demikian juga mereka. Dengan doa syafaat dalam gereja, kehendak Allah akan tercapai, maksud Iblis akan digagalkan (ayat 2Tes 3:3) dan segenap kuasa Roh dinyatakan (Kis 4:24-33).

(0.36) (Kol 2:18) (jerusalem: kemenanganmu digagalkan) Gambar yang membelakangi ungkapan itu ialah gambar seorang wasit yang dalam pertandingan atau perlombaan menyatakan siapa menang dan siapa kalah. Orang Kristen jangan mengizinkan orang yang sesat menghakimi mereka, seolah-olah kalau tidak mengikuti macam-macam ibadat dan aturan orang Kristen tidak dapat memperoleh "kemenangan sorgawi"
(0.29) (1Sam 6:1) (sh: Mencoba kuasa Tuhan. (Rabu, 26 November 1997))
Mencoba kuasa Tuhan.

Putus asa melawan kuasa Allah, orang Filistin meminta nasihat kepada imam Dagon dan petenung (ayat 2). Nasihat mereka bertujuan membuktikan bahwa yang menimpa Filistin hanya kebetulan saja (ayat 9). Mereka lalu mempersiapkan kereta untuk mengangkut tabut, hanya lembu yang mereka pilih sengaja yang masih menyusui. Hal yang sangat masuk akal sebab lembu yang masih menyusui jelas tidak dipakai untuk menarik kereta. Tetapi maksud mereka untuk menyangkal bahwa Tuhanlah yang menghajar mereka, digagalkan Tuhan. Lembu itu dipimpin Tuhan maju berjalan langsung ke tempat tujuan (ayat 12).

Mencoba kesucian Tuhan. Tabut perjanjian tiba di tanah Israel dan disambut dengan sukacita. Suku Lewi menjalankan tugasnya menjaga tabut perjanjian (ayat 15). Penduduk Bet-Semes sebanyak 70 orang tidak dapat mengalahkan rasa ingin tahunya untuk melihat ke dalam isi tabut perjanjian. Akibatnya Tuhan membunuh mereka (ayat 19). Tabut Allah adalah simbol kehadiran-Nya. Kehadiran-Nya di tengah-tengah umat-Nya tidak hanya membawa sukacita dan kegembiraan namun juga menuntut suatu sikap hormat dan rasa takut.

Renungkan: Tidak ada orang yang mempermainkan kesucian Tuhan yang tidak akan menanggung akibat buruk.

(0.29) (Yes 46:1) (sh: Ditinggikan namun tak mampu (Sabtu, 13 Februari 1999))
Ditinggikan namun tak mampu

Berbagai usaha dilakukan manusia: membuat patung sembahan, menempatkan patung tersebut pada posisi allah, merelakan emas dan perak sebagai bahan pembuatan patung, mengupah tukang emas untuk membuatnya, bahkan menyembah dan sujud kepadanya. Manusia menyembah dan menghargai patung itu lebih tinggi daripada dirinya. Mereka berseru namun tidak dijawab, mereka berteriak minta tolong, namun tak diselamatkan, sebaliknya mereka menyaksikan kehancuran patung-patung buatan; bahkan mereka sendiri harus pergi sebagai tawanan. Harapan manusia kandas, karena tak sedikit pun terkabulkan. Berharap pada benda mati buatan manusia akan sia-sia dan dipermalukan.

Penyelamat Kekal yang sejati. Dia tidak diciptakan oleh siapa pun, tetapi Dialah Pencipta segala sesuatu; kuasa yang dimiliki-Nya tidak berasal dari siapa pun, tetapi Dialah yang berkuasa atas segala sesuatu; Dia tidak diatur oleh siapa pun, tetapi Dialah Pengatur segala sesuatu; Dia tidak akan pernah digagalkan oleh siapa pun, karena Dialah yang memiliki kuasa untuk menggagalkan dan membinasakan pembuat kejahatan. Dia akan menggendong, menanggung, memikul dan menyelamatkan orang yang setia pada-Nya sampai masa tuanya.

Doa: Tuhan, kami puji Engkau, Allah pencipta segala sesuatu.

(0.25) (Dan 12:1) (sh: Keadaan masa depan (Minggu, 4 Juli 1999))
Keadaan masa depan

Keadaan masa depan bukanlah suatu keadaan yang menyenangkan sesuai dambaan setiap insan, seperti dikatakan: akan ada suatu waktu kesesakan, di mana terjadi banyak penderitaan. Bagaimana Kristen sebagai orang-orang percaya menghadapi keadaan ini? Apakah dilingkupi perasaan takut dan gentar, sehingga kehilangan pengharapan di dalam Tuhan? Tuhan tidak akan membiarkan orang-orang percaya mengalami keadaan yang berat ini sendirian. Ada jaminan penyertaan yang Allah sediakan bagi orang-orang percaya, sehingga dimampukan untuk tetap memiliki pengharapan dan keteguhan iman dalam menghadapi segala penderitaan dan kesesakan.

Rencana Allah tidak pernah gagal. Bagaimanapun manusia dan musuh Allah berusaha menggagalkan rencana keselamatan bagi orang percaya, namun rencana Allah tidak dapat digagalkan oleh siapa pun. Seringkali kita kecewa dan putus asa ketika mengalami kenyataan bahwa kejahatan dan penindasan semakin merajalela tak terkendali. Pelakunya pun seolah tak berdosa dengan segala rencana dan perbuatannya. Sesungguhnya kita jangan hanya terpaku pada peristiwa yang nampak, karena akan melemahkan iman pengharapan kita. Keyakinan bahwa Allah akan bertindak sesuai dengan rencana-Nya yang tidak pernah gagal, akan memurnikan iman pengharapan kita sehingga kita dimampukan mengerti setiap kejadian yang akan terjadi dari kaca mata yang benar dan tepat.

Setia dan tekun. Sikap yang seharusnya mewarnai kehidupan orang percaya dalam menghadapi keadaan masa depan yang penuh penderitaan adalah kesetiaan dan ketekunan berdasarkan iman pengharapan kepada Allah yang rencana-Nya tidak pernah gagal. Kesetiaan dan ketekunan adalah sikap Kristen yang telah mengalami anugerah Allah dan senantiasa hidup bertumbuh dalam firman-Nya.

Doa: Siapkan umat-Mu untuk menghadapi masa depan yang sulit, penuh tantangan, dan pergumulan, dengan firman-Mu yang memberi kekuatan, agar umat-Mu memiliki kesetiaan dan ketekunan sampai kedatangan-Mu.

(0.21) (Est 1:1) (sh: Tuhan di tengah dunia sekular (Kamis, 21 Juni 2001))
Tuhan di tengah dunia sekular

Pasal pertama Kitab Ester merupakan jendela bagi kita untuk memahami latar belakang sebuah kisah umat Tuhan di tengah dunia sekular pada masa pemerintahan Ahasyweros (485-465 s.M.). Pada saat itu orang-orang Yahudi terbuang, tertawan, dan hidup di bawah hukum dan kekuasaan Media-Persia. Di dalam pembuangan, kehidupan mereka tidak lagi diatur berdasarkan Hukum Taurat Musa yang diterima dari Allah, tetapi dengan segala konsekuensinya mereka harus tunduk kepada hukum Media- Persia yang dibuat dengan sekehendak hati raja, bersifat mutlak, tidak dapat diganggu-gugat ataupun digagalkan.

Dengan latar belakang tersebut, maka ada beberapa pertanyaan yang perlu kita pikirkan seperti: dimanakah dan apakah yang dilakukan Tuhan di tengah dunia sekular seperti ini? Apa yang dilakukan Tuhan di balik kekuasaan, kekayaan, wilayah, dan keagungan Ahasyweros yang sedemikian besar (1-8)? Bagaimana Tuhan memelihara umat- Nya di tengah keputusan yang sewenang-wenang dan tidak dapat diganggu-gugat ataupun dibatalkan (9-19).

Keseluruhan Kitab Ester memberikan penjelasan kepada kita bahwa di balik kekuasaan Ahasyweros, Tuhan yang tidak nampak, tinggal bersama-sama umat-Nya. Dia tidak berdiam diri, namun Dia mengendalikan situasi. Walaupun Ahasyweros tidak memiliki integritas yang bercirikan hikmat dan prinsip hidup yang mulia (8, 10-12), Tuhan tetap melaksanakan maksud dan rencana-Nya dengan sempurna. Ia mempersiapkan pengangkatan Ester di balik mahkota, kecantikan, pamor, pesta pora, peninggian diri, pemecatan, dan pengucilan Wasti (9-12, 19-22). Tuhan Raja di atas segala raja mengatasi kekuasaan dan kebesaran Ahasyweros, Ia mempersiapkan rencana-Nya dengan sempurna melalui Ahasyweros yang memiliki banyak kelemahan.

Keyakinan bahwa Tuhan yang mengatasi kekuasaan pemerintahan ini memberikan penghiburan bagi kita kaum minoritas di Indonesia, yang walaupun tertindas namun dibela oleh Allah.

Renungkan: Di tengah dunia yang semakin sekular, jauh dari Allah dan membuat hukum-hukumnya sendiri, seberapa jauhkah Anda menyadari kehadiran dan karya Tuhan dalam hari- hari yang Anda lewati? Temukan Tuhan dalam kehidupan Anda dan berjalanlah bersama-Nya!



TIP #29: Klik ikon untuk merubah popup menjadi mode sticky, untuk merubah mode sticky menjadi mode popup kembali. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA