Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Orang yang ikut campur dalam pertengkaran orang lain adalah seperti orang yang menangkap telinga anjing yang berlalu.

Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka.

Siapa percaya kepada hatinya sendiri adalah orang bebal, tetapi siapa berlaku dengan bijak akan selamat.

Biarlah itu menjadi kepunyaanmu sendiri, jangan juga menjadi kepunyaan orang lain.

jikalau engkau terjerat dalam perkataan mulutmu, tertangkap dalam perkataan mulutmu,

cerewet dan liat perempuan ini, kakinya tak dapat tenang di rumah,

Marilah kita memuaskan berahi hingga pagi hari, dan bersama-sama menikmati asmara.

Sebelum gunung-gunung tertanam dan lebih dahulu dari pada bukit-bukit aku telah lahir;

buanglah kebodohan, maka kamu akan hidup, dan ikutilah jalan pengertian."

Orang cerdik bertindak dengan pengetahuan, tetapi orang bebal membeberkan kebodohan.

Orang bodoh menolak didikan ayahnya, tetapi siapa mengindahkan teguran adalah bijak.

Bibir orang bebal menimbulkan perbantahan, dan mulutnya berseru meminta pukulan.

Orang bebal dibinasakan oleh mulutnya, bibirnya adalah jerat bagi nyawanya.

Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan.

Kebodohan menyesatkan jalan orang, lalu gusarlah hatinya terhadap TUHAN.

Kasih dan setia melindungi raja, dan dengan kasih ia menopang takhtanya.

Si pemalas dibunuh oleh keinginannya, karena tangannya enggan bekerja.

Orang fasik bermuka tebal, tetapi orang jujur mengatur jalannya.

Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini.

Belalah perkaramu terhadap sesamamu itu, tetapi jangan buka rahasia orang lain,