(1.00) | (1Kor 7:17) |
(sh: Seperti semula. (Kamis, 28 Agustus 1997)) Seperti semula.Seperti semula. Singkatnya waktu. Karena peka akan daruratnya waktu hidup di akhir zaman, Paulus mengingatkan akan singkatnya waktu. Paulus tentu tidak memberi kesan bahwa ia tahu kapan Tuhan akan datang kedua kali. Namun yang ingin ditekankannya di sini ialah bahwa kita harus hidup dengan tingkat kemawasdirian dan kewaspadaan yang amat tinggi. Tiap orang memiliki batas tertentu bagi hidupnya masing-masing, karena itu wajib menggunakan waktu dengan baik selagi masih ada kesempatan. Nasihatnya juga bukan menghalangi orang dari kebebasan, tetapi untuk mengarahkan kebebasan itu bagi tujuan tertinggi. Doa: Tolong kami melihat tujuan hidup dari-Mu dengan jernih. |
(1.00) | (1Kor 11:2) |
(sh: Sukacita pelayan Kristus. (Rabu, 3 September 1997)) Sukacita pelayan Kristus.Sukacita pelayan Kristus. Jaga kehormatan. Di Korintus wanita sangat direndahkan. Terutama dalam kuil penyembahan dewi kesuburan, disediakan para pelacur bakti untuk menarik orang menyembah berhala. Tentu saja mereka akan memakai berbagai cara untuk dapat menarik orang berbakti di kuil tersebut, salah satunya ialah daya tarik tubuh. Ibadah yang benar dan berkenan di hadapan Allah ialah ibadah yang mempermuliakan Allah. Ibadah demikian pasti akan menjaga kehormatan tubuh dan penampilannya, menghormati perbedaan pria dan wanita seperti yang telah Allah atur dalam ciptaan, sambil berporoskan kepemimpinan Kristus sebagai Kepala Gereja. Renungkan: Ibadah yang benar terungkap dalam bahasa tubuh. Doa: Tuhan, tolong kami menghormati Engkau dalam segala tindakan, sikap dan ungkapan tubuh kami. |
(1.00) | (1Kor 11:17) |
(sh: Paulus mencela jemaat Korintus. (Kamis, 4 September 1997)) Paulus mencela jemaat Korintus.Paulus mencela jemaat Korintus. Aturan dalam perjamuan kudus. Makan dan minum adalah kebutuhan manusia yang wajar. Manusia harus makan dan minum supaya bisa hidup dengan baik. Tetapi dalam pertemuan ibadah di mana juga dirayakan perjamuan Tuhan, adalah salah besar apabila orang makan dan minum dengan sepuas-puasnya. Perjamuan Kudus harus diterima dengan sikap hormat, memeriksa diri, sambil mengingat pokok-pokok iman yang dilambangkannya. Renungkan: Bila kita tidak menghormati Allah dalam hidup ibadah kita, Tuhan akan bertindak atas kita supaya kemuliaan-Nya tetap dijunjung tinggi. Doa: Tuhan, tolong kami untuk dapat beribadah dengan benar. |
(1.00) | (1Kor 14:20) |
(sh: Dewasa dalam pemikiran. (Selasa, 9 September 1997)) Dewasa dalam pemikiran.Dewasa dalam pemikiran. Nubuat dan bahasa roh. Jelas lebih penting mengutamakan nubuat daripada bahasa roh. Mengapa? Sebab nubuat dimengerti dan bisa menempelak orang yang tidak beriman atau menguatkan orang yang sudah beriman. Sebaliknya bahasa roh tidak. Bahkan orang yang tidak beriman bisa berpikir bahwa yang berbahasa roh adalah orang gila. Renungkan: Bisakah kesan buruk tentang orang Kristen membuat orang tertarik pada Kristus yang diimaninya? Doa: Tolong kami menggunakan pikiran kami dengan benar menuju kedewasaan iman. |
(0.99) | (1Kor 5:1) |
(sh: Berdukacitalah! (Minggu, 24 Agustus 1997)) Berdukacitalah!Berdukacitalah! Basmi Dosa! Bila dibiarkan, dosa akan seperti ragi yang berpengaruh cepat ke seluruh jemaat. Dosa bukan hanya membinasakan pelakunya tetapi seluruh jemaat juga akan tercemar. Mereka akan terbiasa dengan dosa sehingga akhirnya tidak takut lagi berbuat dosa. Karena itu dosa harus dibenci, orang yang berdosa harus didisiplin. Disiplin yang dijatuhkan kepada orang berdosa itu adalah bukti bahwa jemaat mengasihinya. Disiplin gerejawi dijalankan demi menjaga kekudusan warga jemaat secara pribadi dan seluruh jemaat. Tidak mudah memang menjalankan disiplin, terlebih masa kini, tetapi tindakan itu harus karena penting. Tuhan menghukum bukan untuk menghancurkan tetapi untuk memulihkan dan memurnikan orang yang dikasihi-Nya. Renungkan: Hanya hidup yang tanpa ragi dosa yang bisa mengalami suasana pesta rohani dalam hadirat Allah yang kudus, murni, tanpa cela. Doa: Tuhanku, tolong kami untuk saling memperhatikan dan mengasihi sedemikian rupa hingga kami berani menolak dosa sahabat kami dan membawa mereka balik kepadaMu. |
(0.96) | (1Kor 12:12) |
(ende) Mengenai seluruh uraian fasal ini hendaklah diperhatikan keterangan jang berikut: Paulus membandingkan umat (seluruh umat Kristus atau "Geredja") dengan tubuh manusia, sebagai perpaduan banjak anggota mendjadi kesatuan jang bulat utuh dan berdjiwa satu, ialah Roh Kudus. Tetapi dalam ajat berteriak+minta+tolong+AND+book%3A46&tab=notes" ver="ende">12 (1Koberteriak+minta+tolong+AND+book%3A46&tab=notes" ver="ende">12:12) ganti istilah "umat Kristus" Paulus menamakan umat sendiri "Kristus". Hal itu mengandung makna jang penting dan dalam. Didepan mata batin rasul terbajanglah seluruh umat Kristus, bagaikan tubuh Kristus didalam kemuliaanNja surgawi. Tubuh Kristus sedjak kebangkitanNja bersifat roh, dalam arti tidak terikat lagi pada hukum alami dan misalnja tidak dibatasi oleh ruangan dan waktu. Tubuh Kristus jang mulai dan bersifat roh itu dapat merangkum seluruh umat disegala tempat dan segala waktu. Malahan tubuh mulia ini barulah mendapat kelengkapannja jang sempurna dalam kesatuannja dengan seluruh umatnja itu. Kesatuan ini biasanja disebut "Tubuh Mistik Kristus". Istilah ini djangan ditanggap sebagai suatu kiasan atau gambaran chajal sadja, melainkan jang tepat merupakan suatu kenjataan jang benar-benar ada dan hidup, hanja tidak kelihatan pada mata djasmani. Kristus jang dengan sendirinja berdjiwa Roh Allah, dalam kesatuan dengan umatNja memberi Roh Allah itu kepada seluruh tubuh dan sekalian anggota masing-masing, sehingga seluruh tubuh (umat bersama-sama dengan Kristus) berdjiwa satu jang sama, ialah Roh Allah atau Roh Kudus. Untuk mengerti baik ungkapan-ungkapan jang mungkin terasa aneh dan kabur, baiklah kalau diperhatikan, bahwa Paulus dalam uraian bab ini tidak tegas membedakan antara gambaran (kiasan) dan apa jang digambarkan. Jang satu melebur sadja dalam jang lain. Bila Paulus berkata tentang tubuh manusia, pandangan mata batinnja tetap berlekat pada apa jang dikiaskannja, ialah umat Kristus dan anggota-anggota tertentu. Demikian misalnja ia menggambarkan anggota tubuh manusia sebagai berpribadi, jaitu sebagai manusia jang berpikir dan berkata. Dalam seluruh uraian pula, terbajang didepan mata Rasul, sebagai pokok uraian, kenjataan bahwa ada perselisihan, perpetjahan dan kurang tjinta-kasih didalam umat. Sebab itu seluruh uraian mengandung peringatan-peringatan dan nasehat-nasehat, pun teguran-teguran seperti jang berikut. Anggota-anggota jang merasa kurang diindahkan, kurang diberi kurnia jang njata, atau tidak mempunjai suatu djabatan, djangan merasa malu atau ketjil hati sebab itu, seolah-olah mereka kurang dipenuhi Roh Kudus. Mereka djangan iri hati atau tjemburu, sebab kurnia-kurnia jang diberikan untuk kepentingan orang lain (seluruh umat), ataupun suatu kedudukan tinggi dalam urusan umat, sedikitpun tidak mengenai martabat dan kemuliaan hakiki sebagai anggota tubuh Kristus, anak Allah dan waris surga. Sebaliknja mereka jang diberi kurnia-kurnia atau suatu djabatan dalam umat djangan sombong dan angkuh hati terhadap saudara-saudaranja jang kurang dikurniai dan rupa-rupanja lemah. Jang nampaknja kurang kehormatan lahiriah dalam lingkungan umat, harus setjara istimewa ditjintai dan dihormati oleh seluruh umat, sebagaimana Allah sendiri memberi tjontoh (ajat berteriak+minta+tolong+AND+book%3A46&tab=notes" ver="ende">24) 1Ko 12:24. Lagi pula demi kesatuan dalam Kristus tak boleh dibiarkan timbul perselisihan, perpetjahan atau pembedaan didalam umat. Segala anggota harus dengan tulus-ichlas saling tjinta-mentjintai dan tolong-menolong, tanpa membeda-bedakan. |