Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 29 ayat untuk barang-barang (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Ams 8:3) (jerusalem: ia berseru dengan nyaring) Mungkin hikmat dibandingkan di sini dengan seorang tukang kelontong yang ke mana-mana menawarkan dan memujikan barang-barang kelontongnya.
(1.00) (Zef 1:3) (jerusalem: Aku akan menyapu burung-burung) Bdk Hos 4:3+
(1.00) (Mal 2:2) (jerusalem: berkat-berkatmu) Yang dimaksud bukannya berkat yang diberikan para imam, tetapi "berkat" yang diterima para rohaniwan, yaitu barang-barang yang dibagi-bagikan kepada orang Lewi.
(0.83) (Neh 5:13) (bis)

Pada zaman itu pakaian tidak berkantong. Jadi barang-barang kecil diselipkan di dalam selempang yang dipakai sebagai ikat pinggang. Jika orang mengebaskan selempang itu berarti ia kehilangan segalanya.

(0.83) (Hos 2:8) (jerusalem: dibuat mereka menjadi patung Baal) Baal ialah dewa (dewata) negeri Kanaan dan sekitarnya, bdk Hak 2:13+. Naskah Ibrani dapat diterjemahkan juga sbb: dipakai mereka buat Baal. Artinya:dijadikan mereka barang-barang yang dipakai untuk memuja Baal.
(0.67) (Kej 37:25) (ende)

Gilead terletak disebelah timur sungai Jarden. Djalan-djalan raja, jang biasanja ditempuh oleh para saudagar, dan menghubungkan tanah Mesir dengan Mesopotamia, melalui tanah Palestina, dan Chususnja dataran Jezreel, dimana terletak Dotan.

Barang-barang perdagangan jang disebut disini, di Mesir antara lain digunakan untuk mengurangi dan menjimpan djenazah-djenazah.

(0.67) (Ul 12:6) (ende)

Kurban bakar: kurban dengan memusnahkan binatang kurban seluruhnja didalam api. Pada kurban-kurban lain semuanja jang dikurbankan hanjalah darah dan lemaknja sadja. Selebihnja dipakai untuk menjelenggarakan ibadat serta mendjadi nafkah imam.

Bagian sepersepuluh; bagian dari hasil panen.

Sumbangan-bakti: barang-barang jang dipersembahkan dengan suka-rela.

(0.58) (Luk 22:36) (ende: Hendaklah ia membawanja)

Untuk pergi mengadjar (Luk 9:3) tak usah dan tidak boleh mereka membawa barang-barang tersebut, tetapi sekarang mereka harus siap untuk berdjuang, dengan persediaan lengkap. Tetapi itu dimaksud Jesus sebagai bahasa kiasan untuk perdjuangan-rohani, jang akan mereka hadapi dalam hati nurani mereka sendiri. Rasul-rasul kurang mengerti akan bahasa kiasan itu dan sebab itu menjangka, bahwa dengan pedang Jesus memaksudkan pedang biasa.

(0.58) (1Kor 7:31) (full: ORANG-ORANG YANG MEMPERGUNAKAN BARANG-BARANG DUNIAWI. )

Nas : 1Kor 7:31

Kita hidup dalam suatu masa di mana semua hal duniawi dengan segera akan berakhir. Oleh karena alasan ini, maka kehidupan di dunia ini hendaknya jangan menjadi perhatian utama kita; sebaliknya, kita harus mengarahkan perhatian yang utama kepada rumah sorgawi kita (Ibr 11:13-16).

(0.58) (Ezr 1:6) (jerusalem: membantu mereka dengan) Dalam kitab 3Ezra terbaca: memberikan segala macam bantuan: (barang-barang perak... ). Adapun kitab 3Ezra itu ialah sebuah kitab yang tidak tercantum dalam Alkitab. Dalam Kitab Suci Yunani terdapat dengan judul: Kitab Ezra A (yang pertama), sedangkan dalam terjemahan Latin diberi judul. Kitab Ezra yang ketiga. Kitab 3Ezra sebagian besar sama dengan Ezra. Terjemahan Yunani 3Ezra, yang aslinya ditulis dalam bahasa Semit (Ibrani atau Aram), kadang-kadang dapat menolong untuk memperbaiki kitab Ezra Ibrani (Aram).
(0.58) (Mat 2:11) (jerusalem: emas, kemenyan dan mur) Ini kekayaan dan rempah-rempah yang berasal dari Arabia, Yer 6:20; Yeh 27:22. Menurut keterangan pujangga-pujangga Gereja barang-barang itu masing-masing melambangkan martabat raja (emas), keilahian (kemenyan) dan sengsara (mur) Kristus. Dalam peristiwa ini terlaksanalah nubuat tentang Mesias, yang mengatakan bahwa semua bangsa akan menyembah Allah Israel, bdk Bil 24:17; Yes 49:23; Yes 60:5 dst Maz 72:10-15.
(0.58) (Bil 3:40) (sh: Sisakan untuk Tuhan (Senin, 9 Agustus 1999))
Sisakan untuk Tuhan

Salah satu konsep yang keliru, yang telah tersebar luas di kalangan Kristen adalah Tuhan tidak berkeberatan menerima yang "sisa". Konsep ini sungguh salah! Dari bacaan hari ini kita dapat melihat bagaimana seriusnya Allah menuntut hak-Nya, yakni anak sulung Israel yang kemudian digantikan oleh bani Lewi dan persembahan penebusan. Demikian pula dalam hal perawatan barang-barang yang digunakan dalam ibadah, Tuhan menuntut perlakuan yang khusus. Kulit yang digunakan adalah kulit halus yang terbuat dari lumba-lumba, agar dapat melindungi barang-barang itu dari panas terik dan hujan. Kain yang dipakai untuk menutupi barang-barang itu berwarna ungu, yang merupakan lambang Kerajaan Allah. Tuhan meminta yang pertama dan utama dari umat-Nya.

Mendahulukan Tuhan. Kita hanya bisa mempersembahkan bagi Tuhan yang pertama dan utama, jika kita menyadari bahwa semua yang kita miliki adalah dari Dia. Anak sulung adalah pemberian Tuhan dan semua harta milik Israel adalah pemberian Tuhan melalui bangsa Mesir. Demikian pula dengan kita. Adakalanya kita beranggapan bahwa semua yang ada pada kita adalah hak milik pribadi. Apabila semua adalah milik-Nya, maka selayaknyalah kita memberikan kembali milik-Nya itu sebagai yang pertama dan terutama.

(0.50) (1Raj 14:26) (full: MERAMPAS BARANG-BARANG PERBENDAHARAAN RUMAH TUHAN. )

Nas : 1Raj 14:26

Allah mengizinkan Sisak, raja Mesir, menyerang rumah Tuhan dan merampas harta yang ada di dalamnya. Bait Suci, tempat Allah telah menyatakan kemuliaan-Nya sepanjang awal pemerintahan Salomo (1Raj 8:11), kini menjadi tempat yang memalukan hanya lima tahun sesudah Salomo wafat, karena umat Allah telah menolak jalan-jalan-Nya yang benar.

(0.50) (Yeh 12:3) (full: SEDIAKANLAH BAGIMU BARANG-BARANG SEORANG BUANGAN. )

Nas : Yeh 12:3-7

Yehezkiel harus memainkan peranan seorang tawanan yang dibawa ke tempat lain sambil meninggalkan segala sesuatu terkecuali yang sangat diperlukan untuk perjalanan. Tindakan ini menggambarkan bahwa akan ada gelombang orang buangan berikutnya dari Yerusalem yang akan diangkut ke Babel; hal ini juga mencegah para tawanan untuk menaruh harapan yang tidak realistis bahwa mereka sebentar lagi akan kembali ke Yerusalem.

(0.42) (Ibr 11:1) (jerusalem) Var: Iman adalah jaminan dari apa yang diharapkan (=sorga) dan keyakinan dari apa yang tidak diinginkan (=neraka). Bagi orang-orang Ibrani yang tawar hati akibat penganiayaan itu, pengarang menekankan bahwa iman terarah seluruhnya ke masa depan dan hanya melekatkan diri pada apa yang tidak kelihatan. Ibr 11:1 ini telah menjadi definisi iman dalam teologi; melalui iman itu orang sudah pasti memiliki barang-barang sorgawi, bdk Ibr 6:5; Rom 5:2; Efe 1:13 dst. Contoh teladan dari Perjanjian Lama, bdk Sir 44:1-50:29, yang diketengahkan dalam bab 11 ini akan membuktikan bahwa iman ini menjadi sumber keteguhan hati dan kekuatan yang luar biasa.
(0.35) (Yeh 27:12) (sh: Siapa seperti Tirus, yang sudah dimusnahkan di tengah lautan? (Senin, 17 September 2001))
Siapa seperti Tirus, yang sudah dimusnahkan di tengah lautan?

Bersama mitra usaha multi regional yang berlimpah barang-barang mewah, Tirus kembali dilukiskan sebagai kapal yang berlabuh dengan megah di tengah lautan (ayat barang-barang&tab=notes" ver="">12-25). Pada wilayah di mana Tirus berpikir untuk menjadi penguasa, di tengah lautan (ayat barang-barang&tab=notes" ver="">4) ia dilanda oleh bencana. Kekuatan angin timur telah memecahkannya dan ia terbenam bersama segenap krunya ke dasar lautan (ayat barang-barang&tab=notes" ver="">26-26). Mendengar teriakan maut para penumpang pada hari tenggelamnya Tirus, si kapal maha indah, para pemilik sahamnya turut meratap bersama karena kehilangan kapal yang penuh dengan semarak kemegahan (ayat barang-barang&tab=notes" ver="">27-29). Mereka sangat berkabung karena kehancuran ini membuat mereka amat merana (ayat barang-barang&tab=notes" ver="">30-31). Dalam syair ratapan, mereka berkata: "Siapa seperti Tirus, yang sudah dimusnahkan di tengah lautan?" (ayat barang-barang&tab=notes" ver="">32).

Sungguh tragis, prestasi Tirus yang meraup keberuntungan dengan mitra dagangnya telah menyebabkan raja-raja dunia kehilangan referensi kekayaannya. Hal ini telah membuat Tirus terkagum-kagum kepada dirinya sendiri.

Kini, kapal molek telah dihancurkan oleh begitu banyak unsur dari kekayaan yang termuat di dalamnya. Barang-barang dan krunya telah berubah menjadi kuburan di dalam air (ayat barang-barang&tab=notes" ver="">33-34). Orang-orang pesisir terheran-heran melihatnya, raja-rajanya menggigil, mukanya berkerut, dan para pesaing usahanya bersuit-suit kegirangan terhadapnya (ayat barang-barang&tab=notes" ver="">35-35). Sebuah raksasa dalam keindahan kini telah musnah dan nubuatan Yehezkiel telah digenapi: "Aku menentukan bagimu akhir hidupmu yang mendahsyatkan dan engkau tidak terjumpai lagi. Engkau dicari orang, tetapi tidak ditemui lagi untuk selama-lamanya, demikianlah firman Tuhan." (ayat barang-barang&tab=notes" ver="">26:21).

Renungkan: Burung merak walaupun berbulu sangat mempesona namun dari abad ke abad selalu dicela sebagai simbol kesombongan. Keanggunan Tirus sebagai kapal yang maha indah tentu saja tidak salah bila tidak disertai perilaku congkak. Titanic, yang didesain tidak dapat tenggelam juga mengalami nasib yang sama. Semua keangkuhan berakhir sama, yakni kebinasaan. Kristen, ingatlah, Allah menentang semua yang berhati congkak. Berhati-hatilah dengan manifestasi dosa yang selalu menarik manusia terpikat kepadanya.

(0.33) (Ezr 7:11) (sh: Allah yang mengambil, Allah yang mengembalikan (Kamis, 9 Desember 1999))
Allah yang mengambil, Allah yang mengembalikan

Pada masa pembuangan Israel, harta benda Yehuda dan perkakas Bait Allah diangkut ke Babilon. Ketika umat Allah dibebaskan dan pulang ke Yerusalem lagi, Allah juga mengembalikan segala perkakas Bait Allah dan barang-barang lain yang dibutuhkan umat (emas, perak, uang), bahkan kemudahan-kemudahan diperoleh dari penduduk Babilon. Betapa luar biasa Allah kita! Kristen masa kini, janganlah takut menghadapi bahaya apa pun, karena Allah bertindak menyatakan kuasa-Nya dalam berbagai macam cara.

Tidak merdeka tetapi melebihi merdeka. Yehuda masih di bawah kuasa raja Koresy, namun pelaksanaan firman Tuhan secara murni lebih terjamin dibandingkan ketika Yehuda berada di bawah pemerintahan raja Yehuda sendiri. Kebenaran yang kita dapatkan bahwa Kristen tidak perlu takut hidup di bawah pemerintahan siapa pun termasuk pemerintahan yang tidak mengenal Allah, karena jaminan kebebasan melaksanakan kehidupan agama secara murni dan konsekuen berada dalam genggaman Allah kita yang berdaulat.

Renungkan: Begitu banyak usaha yang menghancurkan semangat Kristen beribadah kepada Allah, tetapi janganlah takut untuk menyembah dan menyaksikan kebenaran Allah.

(0.29) (Im 11:1) (ende)

Dalam pasal-pasal ini terkumpul pelbagai hukum dan aturan mengenai nadjis dan tahir, haram dan halal. Ada hukum-hukum jang berdasarkan tradisi-tradisi kuno, lainnja memuat tradisi jang lebih muda. Hukum-hukum itu sering melandjutkan matjam-matjam tabu, sebagaimana djuga diketemukan pada bangsa-bangsa lain dan dalam agamanja. Tabu sedemikian itu aselinja bermaksud melindungi orang-orang terhadap daja-daja adjaib dan berbahaja jang dianggap tersembunji didalam barang-barang tertentu, ataupun berkenaan dengan daja hidup jang misterius dan karenanja ilahi, sehingga perlu dibarengi dengan kelakuan jang chas. Dalam agama bangsa Israil hukum-hukum sedemikian itu diberi makna lain, sehingga disangkutkan dengan ibadah dan membuat orang mampu atau menghalang-halangi dia ikut serta dalam ibadah jang mendekatkan manusia kepada Allah. Binatang-binatang jang dilarang itu umumnja adalah binatang jang dipakai dalam ibadah kaum kafir, entah sebagai kurban entah untuk dipudja. Binatang-binatang jang halal dipergunakan dalam ibadah Jahwe. Dengan demikian umat Allah dipisahkan dari bangsa-bangsa kafir dan kemurnian agama dilindungi. Hukum-hukum jang bertalian dengan hidup dan kelahiran serta kematian mengingatkan, bahwa Allah semata-mata Tuhan kehidupan. Kusta merupakan tanda kematian, sehingga menghalang orang mendekati pokok kehidupan, Jahwe. Semua hukum ini memang tidak menjangkut tatasusila kebaikan atau kedjahatan, namun terang mengingatkan kepada manusia ketidak mampuannja dan hak Allah jang mutlak. Demikian undang-undang ini sungguh mempunjai makna keigamaan djuga. Perdjandjian Baru membatalkan semua hukum itu, oleh sebab tidak membutuhkan alat itu lagi, meskipun apa jang diusahakan dalam hukum-hukum itu masih tetap ada.

(0.29) (Kel 35:1) (sh: Yang terbaik untuk Tuhan (Minggu, 21 September 1997))
Yang terbaik untuk Tuhan

Bangsa Israel disuruh memberikan persembahan khusus dari harta benda mereka untuk nendirikan tempat beribadah yang indah. Persembahan tersebut berbagai rupa. Ada emas, perak, barang-barang perhiasan, kain, kulit binatang, rempah-rempah, dll. Pokoknya yang dieprsmbahkan kepada Tuhan harus yang terbaik sebab seluruh hidup dan milik mereka berasal dari kebaikan Tuhan saja. Para tukang pun diminta untuk menyumbangkan keahlian mereka demi kemuliaan Tuhan.

Memberi dengan suka dan rela. Musa menyampaikan firman Tuhan kepada bangsa Israel, lalu mereka pulang ke tempat masing-masing. Ada kesempatan untuk merenungkan firman Tuhan dan memperhitungkan dulu apa yang mau mereka berikan. Tidak ada paksaan, tetapi setiap orang memberi dengan sukacita dan rela hati. Prinsip pemberian sukarela diungkapkan beberapa kali dalam perikop ini. Setiap orang memberi karena "terdorong hatinya" (ayat barang-barang&tab=notes" ver="">5,22,29), "tergerak hatinya" (ayat barang-barang&tab=notes" ver="">21,26), "terdorong jiwanya" (ayat barang-barang&tab=notes" ver="">21) atau "hendak mempersembahkan persembahan khusus" (ayat barang-barang&tab=notes" ver="">24). Namun jelas bahwa setiap orang Israel memberikan sesuatu. Persembahan bangsa Israel itu sedemikian banyaknya sehingga Musa harus menyuruh mereka berhenti, karena yang diberikan lebih banyak daripada yang dibutuhkan (barang-barang&tab=notes" ver="">36:5-7">Kel. 36:5-7)!

Persembahan kita. Sebenarnya Allah tidak memerlukan bantuan berupa uang atau harta atau pemberian lainnya. Sesungguhnya jika kita memberi persembahan, kitalah yang beroleh hak istimewa untuk tahu bersyukur kepada Tuhan dan menyadari bahwa Ia telah begitu baik menyediakan segala keperluan hidup kita. Persembahan adalah ungkapan dari pengakuan iman bahwa kita adalah milik Tuhan dan ungkapan dari kesediaan menjadi uluran tangan Tuhan bagi berbagai kebutuhan yang ada baik dalam pekerjaan-Nya maupun dalam sesama kita manusia.

Renungkan: Bila semua warga gereja dibina tentang kasih karunia Allah, tidak perlu dua atau tiga kantong kolekte untuk mengupayakan banyak uang bagi pelayanan gereja!

(0.29) (Ul 18:1) (sh: Dikhususkan oleh Allah (Selasa, 22 Juni 2004))
Dikhususkan oleh Allah

Pasti setiap kita memiliki barang berharga yang dikhususkan. Mungkin berupa mobil yang antik, suvenir berharga dari tempat yang jauh, atau buku yang kita sering baca. Biasanya barang-barang itu kita istimewakan, kita rawat, bersihkan dan simpan baik-baik. Apabila ada suatu hal kritis yang terjadi atas barang itu, misalnya sesuatu yang mengancam keberadaannya, kita akan mengusahakan untuk memperbaiki, membersihkan atau mengamankannya terlebih dahulu.

Dalam Perjanjian Lama, umat Allah ditandai dengan adanya orang-orang khusus yang dipanggil untuk pelayanan yang khusus. Orang-orang ini biasanya memiliki tugas khusus dalam pelayanan di dalam rumah Tuhan. Para imam dan orang Lewi merupakan orang-orang khusus di antara umat Allah. Allah mengkhususkan mereka. Mereka tidak memiliki warisan pusaka seperti orang Israel lainnya, tetapi memiliki bagian khusus yaitu korban bakaran yang diberikan kepada Tuhan, bahkan Tuhanlah seharusnya yang menjadi milik pusaka mereka (ayat barang-barang&tab=notes" ver="">1-2). Kesejahteraan hidup mereka juga harus diperhatikan oleh umat Allah lainnya (ayat barang-barang&tab=notes" ver="">3-8). Orang-orang ini hidup di dalam iman dan kekhususan di dalam Perjanjian Lama.

Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa memang ada orang-orang khusus yang diberikan tugas dan tanggung jawab untuk memelihara pekerjaan pelayanan Allah (ayat 1Pet. 4:10). Di dalam Yesus Kristus, penggolongan antara yang istimewa dan umat biasa itu ditiadakan. Kita semua kini bangsa "imamat rajani" yang memiliki status dan tanggung jawab imamat seperti di dalam zaman Perjanjian Lama (ayat 1Pet. 2:9). Kita semua dikhususkan untuk hidup melayani Tuhan dan Raja kita Yesus Kristus.

Bersyukurlah: Karena kita telah dipilih dan dikhususkan di dalam Yesus Kristus menjadi bangsa yang imamat dan rajani. Lakukanlah tugas kita sesuai dengan kekhususan itu.



TIP #28: Arahkan mouse pada tautan catatan yang terdapat pada teks alkitab untuk melihat catatan ayat tersebut dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA