Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Mengapa Engkau melupakan kami selama-lamanya, meninggalkan kami demikian lama?

Mengapa orang hidup mengeluh? Biarlah setiap orang mengeluh tentang dosanya!

Apa yang dapat kunyatakan kepadamu, dengan apa aku dapat menyamakan engkau, ya puteri Yerusalem? Dengan apa aku dapat membandingkan engkau untuk dihibur, ya dara, puteri Sion? Karena luas bagaikan laut reruntuhanmu; siapa yang akan memulihkan engkau?

Ingatlah, ya TUHAN, apa yang terjadi atas kami, pandanglah dan lihatlah akan kehinaan kami.

Acuh tak acuhkah kamu sekalian yang berlalu? Pandanglah dan lihatlah, apakah ada kesedihan seperti kesedihan yang ditimpakan TUHAN kepadaku, untuk membuat aku merana tatkala murka-Nya menyala-nyala!

Bukankah dari mulut Yang Mahatinggi keluar apa yang buruk dan apa yang baik?

Atau, apa Engkau sudah membuang kami sama sekali? Sangat murkakah Engkau terhadap kami?

Lihatlah, TUHAN, dan tiliklah, kepada siapakah Engkau telah berbuat ini? Apakah perempuan harus makan anak kandungnya, anak-anak yang masih dibuai? Apakah dalam tempat kudus Tuhan harus dibunuh imam dan nabi?

TUHAN telah menjalankan yang dirancangkan-Nya, Ia melaksanakan yang difirmankan-Nya, yang diperintahkan-Nya dahulu kala; Ia merusak tanpa belas kasihan, Ia menjadikan si seteru senang atas kamu, Ia meninggikan tanduk lawan-lawanmu.

Sesungguhnya, aku dipukul-Nya berulang-ulang dengan tangan-Nya sepanjang hari.

Siapa berfirman, maka semuanya jadi? Bukankah Tuhan yang memerintahkannya?

Engkau menceraikan nyawaku dari kesejahteraan, aku lupa akan kebahagiaan.

Engkau telah melihat ketidakadilan terhadap aku, ya TUHAN; berikanlah keadilan!

Engkau mendengar suaraku! Janganlah Kaututupi telinga-Mu terhadap kesahku dan teriak tolongku!

Selalu mata kami merindukan pertolongan, tetapi sia-sia; dari menara penjagaan kami menanti-nantikan suatu bangsa yang tak dapat menolong.

Bawalah kami kembali kepada-Mu, ya TUHAN, maka kami akan kembali, baharuilah hari-hari kami seperti dahulu kala!

Kenajisannya melekat pada ujung kainnya; ia tak berpikir akan akhirnya, sangatlah dalam ia jatuh, tiada orang yang menghiburnya. "Ya, TUHAN, lihatlah sengsaraku, karena si seteru membesarkan dirinya!"

Ya, TUHAN, lihatlah, betapa besar ketakutanku, betapa gelisah jiwaku; hatiku terbolak-balik di dalam dadaku, karena sudah melampaui batas aku memberontak; di luar keturunanku dibinasakan oleh pedang, di dalam rumah oleh penyakit sampar.

Mataku kusam dengan air mata, remuk redam hatiku; hancur habis hatiku karena keruntuhan puteri bangsaku, sebab jatuh pingsan kanak-kanak dan bayi di lapangan-lapangan kota.

Yehuda telah ditinggalkan penduduknya karena sengsara dan karena perbudakan yang berat; ia tinggal di tengah-tengah bangsa-bangsa, namun tidak mendapat ketenteraman; siapa saja yang menyerang dapat memasukinya pada saat ia terdesak.